Anda di halaman 1dari 7

Manajemen Keuangan

Menurut Tung Desem Waringin


Nama Anggota Kelompok :

• Muhamad Rizki Nur Ilahi (2010631140143)


• Muhammad Yoga Pratama Putra (2010631140146)
Pembahasan

01 Siapa Tung Desem Waringin?

02 Lakukan Manajemen Keuangan


Pribadi dengan Metode Ini

03 Tips Cerdas Keuangan untuk


Milenial ala Motivator Tung
Desem Waringin
 Menulis Buku Best Seller
Tung Desem Waringin atau yang lebih dikenal dengan TDW pernah
menulis buku berjudul "Financial Revolution". 11 bab dalam biuku
Financial Revolution berisi tentang motivasi dari mereka yang sudah
lebih dulu sukses. Buku ini juga berisi informasi menarik seputar
cara menuju kebebasan finansial dan menjadi seorang yang kaya
secara materi.
 Meraih rekor MURI
Financial Revolution berhasil mendapatkan penghargaan dari
Museum Republik Indonesia (MURI) sebagai buku inspirasional
pertama dengan penjualan 10.511 buah pada hari pertama
diluncurkan.
 Aksi Sensasional
Setelah sukses dengan buku Financial Revolution, TDW kembalu
membuat aksi sensasional pada 2008. Ia menyebarkan uang Rp100
juta dari atas helikopter di Serang, Banten. Aksi yang menuai pro
dan kontra ini dilakukannya untuk melanjutkanpromosi peluncuran
buku fenomenalnya Marketing Revolution.
Terbukti, Marketing Revolution sukses di pasaran dan habis terjual
38.878 eksemplar. Buku ini melebihi penjualan hari pertama buku
Harry Potter dan buku-buku laris lainnya di Indonesia.
 Mendirikan Perusahaan
TDW juga merupakan seorang pendiri perusahaan TDW Your
Siapa Tung Desem Waringin? "Breakthrough" Partener. TDW Your "Breakthrough" Partener
merupakan lembaga yang bergerak di bidang Event Organizer dan
Seminar Pendidikan. TDW Resource juga sering mempromosikan
Siapa nih yang belum kenal sosok Tung Desem Waringin? Berikut adalah program pengembangan bisnis dan pribadi di Asia. Lebih dari 200
biodata Tung Desem Waringin, lengkap dengan umur dan agama nya.  ribu dan 15 negara telah mengikuti program yang diadakan oleh
Tung Desem Waringin merupakan seorang pakar marketing yang lahir Succes Resources.
pada 3 Desember 1967. Namanya mendadak viral setelah nge-YouTube
bareng Boy William. 
Lakukan Manajemen Keuangan Pribadi dengan Metode Ini
 Pentingnya Mengetahui Jenis Pendapatan dan Pengeluaran
Kata Tung Desem Waringin, kalau Anda ingin cerdas secara keuangan, maka Anda harus tahu dua hal yang sangat sederhana. Nomor satu adalah Anda harus tahu
pendapatan itu sumbernya dari mana saja. Dan yang kedua, Anda harus tahu jenis-jenis pengeluaran itu apa saja. Perlu dipahami, bahwa sumber pendapatan itu ada tiga
jenis. Namun yang umum diketahui oleh masyarakat baru satu jenis pendapatan saja, yaitu gaji yang disebut aktif income.
Padahal, gaji yang Anda terima setiap bulan, ternyata baru satu dari tiga jenis sumber pendapatan. Lantas, pendapatan jenis lainnya itu apa saja? Pendapatan jenis kedua
adalah passive income. Jika diibaratkan, Anda bisa memperoleh pendapatan jenis ini bahkan saat Anda sedang tidur. Namun sayangnya, masih jarang sekali orang yang
mengembangkan ini.
Passive income terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu aset berupa kertas atau disebut paper asset, properti, dan bisnis yang berjalan tanpa Anda perlu terlibat misalnya
franchise. Lalu, pendapatan jenis yang ketiga adalah portfolio income, yaitu income yang timbul karena capital gain.Setelah mengetahui pendapatan, selanjutnya Anda juga
harus paham jenis pengeluaran. Ada empat macam pengeluaran, yaitu produktif, konsumtif, tampak produktif padahal konsumtif, dan tampak konsumtif padahal produktif.
Pengeluaran produktif adalah yang menyebabkan ketiga pendapatan yang telah disebutkan sebelumnya juga naik. Sementara itu, pengeluaran yang konsumtif lebih mudah
dideteksi, karena tidak memberikan pengaruh kepada pendapatan yang Anda miliki.
Contohnya belanja berlebihan, membeli barang yang tidak memiliki nilai jual kembali, dan lain sebagainya. Lalu, untuk pengeluaran yang tampak produktif padahal konsumtif
contohnya adalah cicilan motor, membeli motor baru dengan alasan untuk kerja padahal untuk gaya. Dan terakhir, pengeluaran yang tampak konsumtif padahal produktif
adalah pengeluaran untuk belajar, sekolah, kursus, dan pengeluaran untuk menambah pengetahuan lainnya.
 Bagaimana Cara Melakukan Manajemen Keuangan
Dalam buku yang berjudul All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan, Senator Elizabeth Warren dan putrinya, yaitu Amelia Warren Tyagi mempopulerkan sebuah
prinsip 50/30/20 untuk manajemen keuangan pribadi. Prinsip ini lantas sangat diminati oleh kaum milenial yang sudah mulai bekerja dan ingin belajar tentang manajemen
keuangan. Prinsip ini memiliki aturan dasar mengatur keuangan dengan cara membagi pendapatan setelah pajak dan mengalokasikannya untuk dibelanjakan sebesar 50%
untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan menyisihkan 20% untuk tabungan. Jika disimulasikan dengan karyawan yang memiliki penghasilan bersih sebesar Rp10 juta per
bulan, maka setiap bulannya karyawan memiliki tabungan sebesar Rp2 juta. Jika dikumpulkan selama lima tahun bekerja, maka karyawan seharusnya dapat memiliki
tabungan senilai Rp120 juta. Tentunya, hal ini harus dilaksanakan secara konsisten dan penuh komitmen. Contoh lainnya lagi adalah Metode Budgeting 70-10-10-10 yang
dipopulerkan oleh Jim Rohn, yaitu seorang pengusaha Amerika, penulis, dan juga pembicara motivasi. Beliau membagi seluruh penghasilan yang didapatkan ke dalam empat
kelompok, yaitu: Habiskan 70% pertama penghasilan Anda untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk pula di dalamnya hiburan. Simpan 10% pertama dari
penghasilan tersebut untuk dana masa depan Anda. Investasikan 10% kedua dari penghasilan Anda. Bagikan 10% ketiga untuk yang lebih membutuhkan. Dalam
metode budgeting ini, Jim Rohn mengalokasikan sebagian dari penghasilannya untuk investasi dan juga dana pensiun. Jika dibandingkan dengan prinsip Warren dari 20
persen tabungan, maka Jim Rohn hanya menyisihkan 10 persen untuk ditabung. Lalu 10 persen lagi diinvestasikan dengan harapan akan menghasilkan pendapatan lagi di
masa depan. Dalam memutuskan berinvestasi juga harus memiliki pengetahuan yang lebih lanjut, jangan sampai dana yang Anda investasikan malah tidak memberikan
keuntungan atau bahkan merugi.
 Manajemen Keuangan Anda Mulai Sekarang
Dewasa ini, ada banyak sekali cara-cara manajemen keuangan pribadi yang dapat Anda pedomani dari tokoh-tokoh sukses. Mungkin dahulu Anda hanya berfokus pada
bekerja dan menghasilkan banyak uang, namun belum memahami bagaimana cara mengatur uang yang Anda dapatkan. Sering kali Anda mendapati diri Anda sudah
kehabisan uang di akhir bulan tanpa sadar ke mana saja pengeluaran tersebut Anda gunakan. Untuk itulah pentingnya manajemen keuangan. Sekali lagi perlu diingat, bahwa
keputusan untuk mengatur keuangan juga membutuhkan komitmen dan konsistensi pada diri sendiri. Apapun metodenya, tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
Tips Cerdas Keuangan untuk Milenial ala Motivator Tung Desem Waringin

Tung Desem Waringin sebagai motivator dan trainer ternama di Indonesia, ia memberikan tips bagaimana cerdas
keuangan bagi para anak milenial dan gen-z. Kalau kita mau cerdas secara keuangan, maka kita harus tau dua hal, yaitu
income dan spending. Income ada tiga dan kebanyakan orang sayangnya hanya tau satu income saja. Income terdiri atas
tiga, yaitu active income, passive income, dan portofolio income.

Active income didapat ketika kita bekerja, berdagang, dan barulah kita mendapatkan uang. Passive income merupakan
pendapatan pasif, saat kita sedang tidur saja, kita tetap dapat menghasilkan uang. Passive income bisa didapat dari
deposito, reksadana, obligasi, royalti buku, lagu, saham, properti yang disewakan, dan masih banyak lagi. Untuk portofolio
income, ketika kita santai pun aset kita tetap naik.

Setelah kita mengetahui tiga jenis income, maka kita juga harus tahu empat jenis spending. Ada spending produktif,
konsumtif, kesannya konsumtif tetapi produktif, kesannya produktif tetapi konsumtif. Kalau spending produktif, pengeluaran
yang dilakukan untuk menaikkan semua aset dan portofolio yang kita punya. Untuk pengeluaran konsumtif, maka bisa
ditebak, seperti pengeluaran untuk tagihan dan cicilan handphone, kartu kredit, dan masih banyak lagi.

Tung Desem Waringin memberi nasehat untuk anak muda jangan banyak gaya di usia muda. Sisihkan penghasilan untuk
membangun passive income dan portofolio income. Seharusnya anak muda belajar dulu bagaimana punya active income
terlebih dahulu, baru belajar punya passive income, setelah itu baru punya portofolio income. Terlebih lagi investasi leher
ke atas, artinya investasi tentang pengetahuan, ilmu, dan skill. Setelah punya pengetahuan, ilmu, dan skill, barulah Anda
bisa berkembang menjadi lebih baik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai