Anda di halaman 1dari 4

Latihan Perancangan Failure Modes and Effects Analysis

(FMEA)
Mata Kuliah: Pemeliharaan Sistem
Dosen Pengampu: Fakhri Ikhwanul Alifin S.T., M.T.

Kelompok 9
Kelas F

Muhammad Rizky Prastiyo 2010631140145


Muhammad Yoga Pratama Putra 2010631140146

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2022
Step 1: Identifikasi Fenoma atau Gejala Kerusakan Komponen
Industri Manufaktur saat ini berkembang dengan sangat pesat, mulai dari
sistem, mesin dan peralatan penunjang lainnya yang membuat industri manufaktur
saat ini menjadi sangat efektif dan efisien. Mesin Bubut merupakan salah satu dari
sekian banyak mesin yang digunakan dalam industri manufaktur. Mesin Bubut
adalah sebuah mesin yang dapat memotong logam dengan bentuk, kualitas, dan
ukuran yang sudah direncanakan.

Kerusakan pada mesin bubut dapat terjadi pada setiap bagian komponennya
terutama komponen Tailstock. Jika mesin bubut terlanjur mengalami kerusakan
maka hal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi kerusakan pada mesin
bubut tersebut terutama komponen Tailstock.
• Kepala Tailsock bergetar
• Baut pengatur pada Tailsock tidak dapat berfungsi
• Tuas pengunci pada Tailsock yang sudah rusak
• Kelonggaran yang terlalu besar pada engkol pemutar Tailsock

Step 2: Identifikasi Komponen yang ditenggarai meneyebabkan fenomena


tersebut
• Kepala Tailsock bergetar = Komponen Tailstock
• Baut pengatur pada Tailsock tidak dapat berfungsi = Komponen Tailstock
• Tuas pengunci pada Tailsock yang sudah rusak = Komponen Tailstock
• Kelonggaran yang terlalu besar pada engkol pemutar Tailsock = Komponen
Tailstock
Step 3: Petakan Alternatif-Alternatif Penyebab Fenomena Tersebut
Failure Failures Failure Effects
Component Function Failure Cause
Mode Classification Component System
Baut pengatur
tidak dapat
berfungsi
sehingga
pengaturan
Sebagai
center sulit
tempat
dilakukan.
memasang
(Ausnya baut Age ✓ ✓
center atau
pengatur atau
titik tengah
rusaknya ulir
yang
baut pengatur,
digunakan
kurangnya
untuk
perawatan dan
menumpu Pengeboran
kurangnya
bagian tidak
kehati-hatian).
Tailstock ujung benda presisi dan
Tuas pengunci
kerja. Selain benda kerja
yang sudah
itu juga tidak center
rusak. (Sering
untuk
digunakan dan
tempat Mishandling ✓ ✓
gaya
penjepit
pengencangan
mata bor
yang
ketika
berlebihan).
menjalankan
Kelonggaran
proses
yang terlalu
pengeboran.
besar pada
engkol Design ✓ ✓
pemutar.
(Sering
digunakan).

Risk Priority Number


Failures Failure Failure Effects
O D S RPN
Cause Classification Component System
Baut pengatur
tidak dapat
berfungsi
sehingga
pengaturan
center sulit
dilakukan. Age ✓ ✓ 2,0 5,0 4,0 40,0
Ausnya baut
pengatur atau
rusaknya ulir
baut pengatur,
kurangnya
perawatan
dan
kurangnya
kehati-
hatian).
Tuas
pengunci
yang sudah
rusak. (Sering
digunakan Mishandling ✓ ✓ 2,0 3,5 2,5 17,5
dan gaya
pengencangan
yang
berlebihan).
Kelonggaran
yang terlalu
besar pada
engkol Design ✓ ✓ 2,0 5,0 4,2 42,0
pemutar.
(Sering
digunakan).

Kesimpulan
Dengan melihat data hasil perhitungan RPN diatas, diperoleh nilai RPN
tertinggi yaitu pada failures case kelonggaran yang terlalu besar pada engkol pemutar
dengan nilai 42,0 yang artinya Undesirable (Action: Risk is acceptable only if cannot be
further mitigated by organizational or technological solutions which do not reduce the
clinical or functional utility of the product.

Anda mungkin juga menyukai