Anda di halaman 1dari 11

3.

Hasil Pelaksannaan

3.1. Alur Kerja Permesinan Bracket


Dalam pelaksanaan kerja praktek ini penelitian bagi penulis untuk mengamati
proses perngerjaan Rumah Bracket pada Air Brake kereta api dari awal sampai uji
kualitas melalui tes kebocoran. Pengerjaan Rumah Bracket adalah di-machining
melalui proses bubut, fres dan pengeboran. Berikut adalah diagram alir proses
pengerjaan Rumah Bracket.

MULAI

Alat bantu dan alat ukur,


setting cutting Speed.

Proses Pengerjaan / Pemesinan


Bubut

Pengecekan Benda Kerja


(cacat, di luar batas toleransi)

Hasil pemesinan
sesuai standar ?
Tidak standar

Ya
A
Gambar 3.1. Diagram Alir Proses Pemesinan Rumah Bracket

11
Fakultas Teknik Unjani
A

Alat bantu dan alat ukur,


setting cutting Speed.

Proses Pengerjaan / Pemesinan


Fres

Pengecekan Benda Kerja


(cacat, di luar batas toleransi)

Hasil pemesinan
sesuai standar ?
Tidak standar

Ya

Alat bantu dan alat ukur,


setting cutting Speed.

Proses Pengerjaan / Pemesinan


Bor

Pengecekan Benda Kerja


(cacat, di luar batas toleransi)

B
Gambar 3.2. (Lanjutan 1) Diagram Alir Proses Pemesinan Rumah Bracket

12
Fakultas Teknik Unjani
B

Hasil pemesinan
C sesuai standar ?
Tidak standar
Ya

Tes Kebocoran Rumah Bracket

Tidak standar
Hasil pemesinan
sesuai standar ?

Ya

Bracket dikembalikan ke
Departemen Pemesinan SELESAI
Untuk Diperbaiki

Gambar 3.3. (Lanjutan 2) Diagram Alir Proses Pemesinan Rumah Bracket

3.2. Proses Pembubutan Bracket


Proses awal pembuatan bracket adalah proses pengecoran dimana baja cor
dibentuk ke dalam suatu bentuk cetakan (mold) yang berbentuk Bracket yang
bentuknya masih kasar dan belum diberi lubang (Gambar 4.2). Proses pengecoran ini
dilakukan di Divisi Tempa dan Cor PT. PINDAD (PERSERO). Adapun bahan yang
digunakan untuk pembuatan Rumah Bracket ini adalah paduan besi cor yang terdiri
dari unsur-unsur paduan sebagai berikut:

 Pig iron : 20%


 Baja profil : 60%

13
Fakultas Teknik Unjani
 Fe Si : 1,75%
 Fe Mn : 0,30%
 Arang Kayu : 3,40%

Berdasarkan Kartu Urutan Kerja, pembubutan Rumah Bracket terdiri dari


beberapa tahapan, yaitu:

1. Proses pemeriksaan bahan


2. Proses bubut rampas muka (facing)
3. Proses bubut rata
4. Proses bubut rata lubang
5. Proses bubut alur kasar

Bahan Rumah Bracket ini setelah diterima dari Divisi Tempa dan Cor kemudian
diperiksa terlebih dahulu oleh bagian pengendalian mutu (Quality Control). Proses
pemeriksaan ini untuk mengetahui kualitas bahan baik dari segi kekerasan maupun
ketahanannya, sesuai dengan tujuan penggunaan komponen tersebut. Berikut ini adalah
beberapa kerusakan bahan yang biasa ditemui. Setelah proses pemeriksaan bahan
dilakukan proses pembubutan untuk meratakan permukaan benda kerja agar sesuai
dimensi dan melakukan pembentukan benda kerja yang tidak dapat diproduksi dengan
pengecoran/bisa tapi biayanya mahal. Mesin bubut yang digunakan adalah mesin bubut
konvensional horizontal.
Pertama mensetting benda kerja pada mesin bubut dengan memasang rumah
bracket pada spindle mesin bubut, memasang sumbu centering pada bracket yang
tertuju pada tailstock supaya bracket ketika diputar tidak lepas dan lari, juga
meminimalisir timbulnya getaran bracket karena bentuk bracket yang tidak beraturan
dan pusat massanya tidak terletak di sumbu putaran spindle. Setelah itu operator
memasang pahat rampas pada toolpost dan kemudian mensetting kecepatan putar
spindle di 207 rpm. Dilaksanakannya proses bubut rampas muka untuk meratakan
permukaan benda kerja yang berbentuk ring (keping lingkaran) sampai dengan jarak

14
Fakultas Teknik Unjani
22 mm dari bidang referensi. Operator pemesinan memastikan ukurannya tepat dengan
mengukur dimensi bagian bracket menggunakan jangka sorong.

Gambar 3.4 Bagian Bracket yang Dibubut Facing

Setelah bubut rampas muka selesai, selanjutnya yang dilakukan adalah proses
bubut rata bagian luar ring (gambar 3.4 bagian berwarna merah). Operator mengatur
ulang posisi pahat rampas pada tool post dan kecepatan putar spindle tidak diubah
sampai tahapan proses bubut seterusnya. Bagian luar ring dibubut agar berdiameter 140
mm dan ketebalannya diperbesar sampai tebalnya 4 mm seperti ditunjukkan Gambar
4.5. Selama pembubutan berlangsung operator menggunakan stang pas untuk
mengukur diameter dan tebal ring, ketika ukuran sudah sesuai proses dihentikan.

15
Fakultas Teknik Unjani
Gambar 3.5 Bagian Bracket yang Dibubut Rata

Setelah bubut rampas muka selesai, selanjutnya yang dilakukan adalah proses
bubut rata bagian luar ring (gambar 3.4 bagian berwarna merah). Operator mengatur
ulang posisi pahat rampas pada tool post dan kecepatan putar spindle tidak diubah
sampai tahapan proses bubut seterusnya. Bagian luar ring dibubut agar berdiameter 140
mm dan ketebalannya diperbesar sampai tebalnya 4 mm.Selama pembubutan
berlangsung operator menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter dan tebal
ring, ketika ukuran sudah sesuai proses dihentikan.

16
Fakultas Teknik Unjani
Gambar 3.6 Bubut Rata Bagian Dalam Pembesaran Lubang Bracket

Proses terakhir pembubutan adalah pembuatan alur kasar pada permukaan ring
pada Rumah Bracket menggunakan pahat kartel. Setelah proses pembubutan selesai
operator akan mengerjakan bracket lainnya sampai semua bracket siap dikirimkan ke
bagian pemesinan fres.

3.3. Proses Pengefresan Rumah Bracket


Bracket yang telah selesai dibubut dibawa ke bagian pengefresan. Biasanya
proses fres berlangsung setelah dua hari selesainya proses pembubutan dikarenakan
adanya pekerjaan lain yang lebih mendesak yang operator pengefresan harus kerjakan.
Pada proses pembubutan yang diutamakan adalah pengerjaan lanjutan pembuatan
bentuk bracket, sedangkan dalam proses pengefresan lebih mengutamakan kepresisian
dimensi bracket agar didalam batas toleransi yang diberikan gambar mesin baik
toleransi standar maupun geometris.
Mesin fres yang digunakan untuk pengefresan Bracket adalah mesin fres NC
jenis vertikal berkepala spindle vertikal (vertical head) yang dapat dimiringkan atau

17
Fakultas Teknik Unjani
diputar.Pahat yang digunakan adalah pahat facing jenis face mill, pahat center bor dan
pahat bor.

Berdasarkan Kartu Urutan Kerja, pengefresan Rumah Bracket terdiri dari


beberapa tahapan, yaitu:

1. Proses rampas depan (facing)


2. Proses rampas bidang bawah (facing)
3. Proses rampas bidang samping kiri (facing)
4. Proses rampas bidang samping kanan (facing)
5. Proses rampas bidang atas (facing)
6. Proses bor 4 lubang bidang bawah
7. Proses center bor 2 lubang bidang atas

Langkah pertama proses pengefresan adalah mensetting nol kedudukan fixture


tempat dudukan bracket dengan menginput kedudukan nol benda kerja di interface
input dan tampilan program mesin. Setelah itu menginput program yang berisi perintah
langkah-langkah pengefresan bracket melalui interface. Program inilah yang akan
mengatur kecepatan makan dan pergerakan meja dan benda kerja. Setelah program
dimasukkan langkah berikutnya yaitu mengatur kedudukan Bracket pada fixture yang
disediakan khusus untuk pengefresan bracket. Pahat facing dipilih diameternya sesuai
dengan Kartu Urutan Kerja, kemudian dipasang pada spindle. Kecepatan potong
spindle diatur ke 215 RPM.

Selanjutnya operator melakukan melakukan pengefresan rampas depan untuk


membuang bahan Bracket yang berlebih di bagian belakang Bracket sehingga bidang
rata tegak depan dan belakang harus sejajar dan jaraknya 65 mm. Bidang acuan terletak
pada tampak depan bagian bracket. Setelah rampas depan, operator akan mengefres
bidang bawah bracket dan mengatur posisi bracket pada fixture dimana acuan terletak
pada bidang datar fixture yang berhadapan dengan tampak depan. Kecepatan potong
spindle diubah ke 130 RPM. Pengefresan bagian bawah dilakukan agar bagian bawah
benar-benar datar dan tegak lurus terhadap sisi-sisi tegaknya.

18
Fakultas Teknik Unjani
Operator selanjutnya akan mengefres tampak samping kiri dan kanan bracket
yang dilakukan supaya sisi samping bracket tegak lurus terhadap alas bracket. Bracket
dipasang pada fixture dan kemudian diatur posisinya dengan menggunakan batang siku
ditentukan acuannya pada alas bracket agar tegak lurus terhadap fixture. Kecepatan
potong spindle untuk fres samping adalah 215 RPM. Proses selanjutnya adalah rampas
atas bracket dimana acuannya terletak di dasar bracket, rampas atas ini bertujuan agar
bidang tampak atas bracket sejajar pada bidang alasnya. Kecepatan spindle tetap di 215
RPM untuk rampas atas.

Setelah rampas atas bracket, operator melakukan pembuatan 4 lubang pada


bagian bawah bracket yang terletak di 4 sudut sikunya. Pertama operator memasang
pahat bor pada chuck kemudian operator mengatur kecepatan spindle di 574 RPM lalu
menjalankan mesin fres. Proses ini membuat 4 lubang sekaligus untuk 1 kali jalan
pemesinan. Perpindahan posisi benda kerja dilakukan secara otomatis oleh program
yang telah diinput sehingga gerakan meja berdasarkan koordinat input dari program
tersebut.

Gambar 3.7. Bagian Bracket yang Difres Muka Bagian Depan

19
Fakultas Teknik Unjani
Gambar 3.8.Pengaturan Ketegaklurusan Bidang Bawah dan Samping Menggunakan Batang Siku,
Bagian Bracket yang Difres Muka Bagian Bawah

Gambar 3.9 Bidang Bracket yang Difres Muka Rampas Atas

20
Fakultas Teknik Unjani
Bracket yang telah dilubangi bagian bawahnya dites dengan menggunakan
fixture yang terdiri dari 4 pasak yang terletak pada terletaknya 4 lubang bracket. Tes
ini dilakukan agar posisi lubang benar-benar pas dan sesuai dimensi gambar teknik.

Langkah selanjutnya adalah center bor bagian atas bracket sebanyak 2x pada
bagian cylinder di bagian atas bracket. Center bor dilakukan agar permukaan bracket
dan pahat bor tidak rusak saat proses penggurdian dan pengeboran berlangsung. Proses
ini mempersiapkan rumah bracket untuk proses pemesinan terakhir yaitu proses
pengeboran.

21
Fakultas Teknik Unjani

Anda mungkin juga menyukai