Hasil Pelaksannaan
MULAI
Hasil pemesinan
sesuai standar ?
Tidak standar
Ya
A
Gambar 3.1. Diagram Alir Proses Pemesinan Rumah Bracket
11
Fakultas Teknik Unjani
A
Hasil pemesinan
sesuai standar ?
Tidak standar
Ya
B
Gambar 3.2. (Lanjutan 1) Diagram Alir Proses Pemesinan Rumah Bracket
12
Fakultas Teknik Unjani
B
Hasil pemesinan
C sesuai standar ?
Tidak standar
Ya
Tidak standar
Hasil pemesinan
sesuai standar ?
Ya
Bracket dikembalikan ke
Departemen Pemesinan SELESAI
Untuk Diperbaiki
13
Fakultas Teknik Unjani
Fe Si : 1,75%
Fe Mn : 0,30%
Arang Kayu : 3,40%
Bahan Rumah Bracket ini setelah diterima dari Divisi Tempa dan Cor kemudian
diperiksa terlebih dahulu oleh bagian pengendalian mutu (Quality Control). Proses
pemeriksaan ini untuk mengetahui kualitas bahan baik dari segi kekerasan maupun
ketahanannya, sesuai dengan tujuan penggunaan komponen tersebut. Berikut ini adalah
beberapa kerusakan bahan yang biasa ditemui. Setelah proses pemeriksaan bahan
dilakukan proses pembubutan untuk meratakan permukaan benda kerja agar sesuai
dimensi dan melakukan pembentukan benda kerja yang tidak dapat diproduksi dengan
pengecoran/bisa tapi biayanya mahal. Mesin bubut yang digunakan adalah mesin bubut
konvensional horizontal.
Pertama mensetting benda kerja pada mesin bubut dengan memasang rumah
bracket pada spindle mesin bubut, memasang sumbu centering pada bracket yang
tertuju pada tailstock supaya bracket ketika diputar tidak lepas dan lari, juga
meminimalisir timbulnya getaran bracket karena bentuk bracket yang tidak beraturan
dan pusat massanya tidak terletak di sumbu putaran spindle. Setelah itu operator
memasang pahat rampas pada toolpost dan kemudian mensetting kecepatan putar
spindle di 207 rpm. Dilaksanakannya proses bubut rampas muka untuk meratakan
permukaan benda kerja yang berbentuk ring (keping lingkaran) sampai dengan jarak
14
Fakultas Teknik Unjani
22 mm dari bidang referensi. Operator pemesinan memastikan ukurannya tepat dengan
mengukur dimensi bagian bracket menggunakan jangka sorong.
Setelah bubut rampas muka selesai, selanjutnya yang dilakukan adalah proses
bubut rata bagian luar ring (gambar 3.4 bagian berwarna merah). Operator mengatur
ulang posisi pahat rampas pada tool post dan kecepatan putar spindle tidak diubah
sampai tahapan proses bubut seterusnya. Bagian luar ring dibubut agar berdiameter 140
mm dan ketebalannya diperbesar sampai tebalnya 4 mm seperti ditunjukkan Gambar
4.5. Selama pembubutan berlangsung operator menggunakan stang pas untuk
mengukur diameter dan tebal ring, ketika ukuran sudah sesuai proses dihentikan.
15
Fakultas Teknik Unjani
Gambar 3.5 Bagian Bracket yang Dibubut Rata
Setelah bubut rampas muka selesai, selanjutnya yang dilakukan adalah proses
bubut rata bagian luar ring (gambar 3.4 bagian berwarna merah). Operator mengatur
ulang posisi pahat rampas pada tool post dan kecepatan putar spindle tidak diubah
sampai tahapan proses bubut seterusnya. Bagian luar ring dibubut agar berdiameter 140
mm dan ketebalannya diperbesar sampai tebalnya 4 mm.Selama pembubutan
berlangsung operator menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter dan tebal
ring, ketika ukuran sudah sesuai proses dihentikan.
16
Fakultas Teknik Unjani
Gambar 3.6 Bubut Rata Bagian Dalam Pembesaran Lubang Bracket
Proses terakhir pembubutan adalah pembuatan alur kasar pada permukaan ring
pada Rumah Bracket menggunakan pahat kartel. Setelah proses pembubutan selesai
operator akan mengerjakan bracket lainnya sampai semua bracket siap dikirimkan ke
bagian pemesinan fres.
17
Fakultas Teknik Unjani
diputar.Pahat yang digunakan adalah pahat facing jenis face mill, pahat center bor dan
pahat bor.
18
Fakultas Teknik Unjani
Operator selanjutnya akan mengefres tampak samping kiri dan kanan bracket
yang dilakukan supaya sisi samping bracket tegak lurus terhadap alas bracket. Bracket
dipasang pada fixture dan kemudian diatur posisinya dengan menggunakan batang siku
ditentukan acuannya pada alas bracket agar tegak lurus terhadap fixture. Kecepatan
potong spindle untuk fres samping adalah 215 RPM. Proses selanjutnya adalah rampas
atas bracket dimana acuannya terletak di dasar bracket, rampas atas ini bertujuan agar
bidang tampak atas bracket sejajar pada bidang alasnya. Kecepatan spindle tetap di 215
RPM untuk rampas atas.
19
Fakultas Teknik Unjani
Gambar 3.8.Pengaturan Ketegaklurusan Bidang Bawah dan Samping Menggunakan Batang Siku,
Bagian Bracket yang Difres Muka Bagian Bawah
20
Fakultas Teknik Unjani
Bracket yang telah dilubangi bagian bawahnya dites dengan menggunakan
fixture yang terdiri dari 4 pasak yang terletak pada terletaknya 4 lubang bracket. Tes
ini dilakukan agar posisi lubang benar-benar pas dan sesuai dimensi gambar teknik.
Langkah selanjutnya adalah center bor bagian atas bracket sebanyak 2x pada
bagian cylinder di bagian atas bracket. Center bor dilakukan agar permukaan bracket
dan pahat bor tidak rusak saat proses penggurdian dan pengeboran berlangsung. Proses
ini mempersiapkan rumah bracket untuk proses pemesinan terakhir yaitu proses
pengeboran.
21
Fakultas Teknik Unjani