Anda di halaman 1dari 10

Proses Fabrikasi Transverse Bulkhead 300 Ft Cargo Barge

Mengunakan Pemamek Assembly Line


Muhamad Wahyu Perdana, Nurman Pamungkas, and Tian Havwini.
 Batam Polytechnics
Ship Design and Construction Engineering Study Program
Jl. Ahmad Yani, Batam Centre, Batam29461, Indonesia
1
E-mail: mwahyuperdana194@gmail.com
Abstrak

Kata kunci: Sistem Ballast, tegangan pipa, software AutoPipe

Abstract

Keywords : Tongkang, Fabrikasi, software AutoPipe

1 Pendahuluan pengerak sehingga harus ditarik dengan kapal tugboat.


adapun yang memiliki penggerak hanya untuk
1.1 Latar Belakang melekukan maneuver terbatas[1].
Kapal tongkang ialah alat tranportasi laut yang Dengan berkembangnya teknologi dibidang
digunakan untuk membawa muatan baik muatan konstruksi kapal,pemilihan desain dan material
curah maupun satuan. Tongkang tidak memiliki mesin sesuatu yang sangat dipertimbangkan oleh perusahaan
galangan kapal dalam dalam perancangan dan menghasilkan sebagian besar komponen yang
pembuatan kapal baru. Salah satunya adalah sekat membentuk struktur kapal tersebut.
kedap air.[2]
Pada proses Assembly meliputi antara lain
sekat kedap air merupakan sekat pemisah antara penyambungan pelat, perakitan pelat dengan
muatan satu dengan muatan lainnya. Sekat kedap ini konstruksi penguat (stiffener, girder, dan sebagainya),
terdiri dari dua bagian, yaitu sekat kedap melintang perakitan profil-profil I, T, siku (angle) dsb, yang akan
dan sekat kedap membujur. Biasanya paling sering membentuk panel-panel untuk posisi vertikal dan
dijumpai adalah sekat melintang (tranverse bulkhead) horizontal.
yang terdiri dari pelat berpenegar atau pelat yang
Adapun standar hasil pengerjaan produksi kapal pada
diberi penguat penegar (stiffener).[2]
panel lane yang mana dari proses fabrikasi dan
assembly berdasarkan ketentuan-ketentuan pengerjaan
yang dikeluarkan BKI dan juga mengikuti regulasi
atau persyaratan sesuai dengan IACS.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari
mengenai komponen, tahapan dan proses mengenai
fabrikasi tranverse bulkhead menggunakan pemamek
assembly line.
Batasan Masalah pada penelitian yaitu hanya
membahas tentang tahapan dan Proses fabrikasi
Gambar1. Transverse Bulkhead
tranverse bulkhead menggunakan pemamek assembly
Transverse Bulkhead Pada umumnya sekat-sekat line pada PT Karya Tekhnik Utama, Tanjung Riau,
dibuat dari beberapa lajur pelat yang disusun secara Batam.
mendatar sampai geladak lambung timbul. Untuk
penguatan pelat sekat dipasang penegar-penegar yang 2 Metodologi Penelitian
dipasang secara mendatar.(2) Penyusunan metodologi ini dimaksud untuk mencapai
Adapun bagian-bagian dari transverse bulkhead tujuan penelitian yang dapat dilihat pada Diagram
adalah : Alur penelitian pada gambar 1.
 Stiffener
baja profil yang dilas pada permukaan pelat baja. Hal
ini untuk menambah ketegaran pelat[3]. Mulai
 Webs frame
Penguat yang memiliki bentuk lebih besar dari pada
stiffener[3].
Proses produksi kapal di Indonesia dari desain sampai Identifikasi dan perumusan
kapal jadi terdapat 3 komponen penting yang terkait masalah
yaitu Bagian Production drawings, Bagian fabrikasi
dan assembly.[4]
Untuk melakukan fabrikasi material dibutuhkan
gambar-gambar produksi yang merupakan Pengumpulan
655555tdata
pengembangan dari key plan dan detail plan. Gambar
- gambar ini (Production Drawings).[4]
Production drawing meliputi beberapa bagian gambar
konstruksi besar yaitu yard plan, block division dan Analisa dan
lines plan. Dari ketiga gambar konstruksi besar pembahasan
tersebut akan dipecah menjadi beberapa bagian
gambar yang lebih komplek, menurut block
divisionnya masing-masing.[5]
Untuk bagian yang lebih kecil akan dibuat gambar Kesimpulan
benda kerja tiap-tiap profil. Gambar benda kerja ini
disebut piece drawing/nesting drawing. Setelah profile
sketch selesai maka dari gambar ini akan dibuatkan
benda aslinya. Selesai

Fabrikasi merupakan tahapan awal dalam proses Gambar 2 : Diagram alur penelitian
produksi konstruksi kapal (steel construction), dan
2.1 Lokasi penelitian 4) Pema EBS 12000 / 1 Edge Beveling Machine
Lokasi pada penelitian ini dilakukan di PT Karya Bevelling merupakan proses persiapan sebelum
Tekhnik Utama Panel line Workshop, dengan waktu melakukan pengelasan (Welding). Proses ini
kurang lebih selama 1 bulan untuk mempelajari proses berfungsi membuat kampuh pada pelat yang akan
fabrikasi . di las, kemiringan bevelling 27,5°.
5) One-Side Welding
2.2 Teknik Pengumpulan data One-Side Welding adalah proses pengelasan tahap
Pada studi ini diperlukan beberapa hal yang menjadi pertama pada pelat. Pengelasan untuk bagian
pendukung dari nilai tentang kebutuhan data, agar permukaan bevel .
diperoleh data yang valid dan dapat dipertanggung
6) Flip-Over Arms
jawabkan dalam hasil studi ini, maka peneliti
memperoleh data-data sebagai berikut : Flip-Over Arms adalah proses membalikkan pelat
kapal yang telah melalui proses top welding.
 Wawancara/Intervieew Selanjutnya masuk ke tahap bottom welding.
Terhadap pihak yang berkompeten terhadap penelitian 7) Back Side Welding
ini sehingga hasil pengumpulan data dengan metode Tahap ini berfungsi agar sambungan pelat semakin
ini lebih bertujuan sebagai masukan dan pemahaman kuat,
untuk penulis.
 Tinjauan Langsung 8) Marking and Cutting
Melihat langsung bagaimana tahapan dan proses proses penandaan pada pelat dan pemotongan.
fabrikasi Transverse bulkhead yang dilakukan oleh 9) Stiffener Mounting and Tack-Welding Station
pekerja mengunakan mesin pemamek assembly line.
 Referensi pustaka proses ini berfungsi melakukan pelatakan
Dalam metode ini data diperoleh dengan membaca stiffner/penegar pada sebuah pelat dan di tack
sumber-sumber referensi baik dari Tugas Akhir weld.
terdahulu yang membahas pokok permasalahan yang 10) Stiffner Welding Station
memiliki kemiripan topic dengan tugas akhir Stiffner Welding Station proses ini berfungsi untuk
ini, referensi juga diperoleh dari perusahaan dan pengelasan pada stifnner/penegar.
internet.
11) PEMA JIB 4X5 / 1 jib Crane
3. Analisa Data dan Pembahasan peralatan dan aksesori pengelasan tangan, ada di
3.1 Komponen Pemamek Assembly Line derek jib yang dipasang di gantry. lengan jib crane
berputar secara manual.
12) servis welding portal
Pengelasan yang berfungsi mengelas webs
dengan manual, dan peralatan lasan bergabung jib
crane.
3.2 Tahapan dan Proses Fabrikasi
Berikut ini adalah tahapan dan proses dari desain
sampai ke fabrikasi Pemamek Assembly line pada tiap
Gambar 3 Flat Panel Production Line
station.
Pemamek assembly line adalah stasiun pemasangan
1) Station 0
dan pengelasan yang dilengkapi dengan sistem PEMA
Tahapan pertama yaitu nesting drawing.
WeldControl. Jalur ini juga dilengkapi dengan
merupakan Alur potong plat dengan metode
konveyor khusus untuk membuat pekerjaan di jalur
gambar susunan dalam pemotongan plat. Dimana
lebih aman dan mengangkut panel dengan lancer.
plat - plat yang akan dipotong disusun secara
Berikut ini adalah komponen yang terdapat pada teratur. Posisi dan letak harus ditentukan karena
PemamekAssemblyLine: untuk mengurangi space yang kosong.
1) S.W.L Crane magnetic lifting
berfungsi sebagai alat pemindah plate dengan
manual di control oleh operator.
2) Magnet clamping bed
Komponen ini terdapat pada mesin PEMA two-
side welding yatiu agar plate agar tidak bergerak
dalam proses pengelasan.
3) Conveyours
Berfungsi sebagai jalur / lintasan dalam proses Gambar 4 : Detail nesting drawing
pemindahan pelat. nesting drawing yang sebelumnya hanya
mempunyai satu marking identitas plat , menjadi
sebuah gambar nesting yang juga dapat berfungsi
langsung sebagai input drawing Cutting Plan.
Tetapi Penggunaan mesin CNC Cutting yang
berbeda menyebabkan Nesting Drawing tidak bisa
langsung dijadikan input Cutting plan, Sehingga
diperlukan konversi lagi untuk dijadikan input
drawing Cutting Plan.
Agar dapat dibaca dan langsung diberi kode
pengerjaan Cutting , gambar hanya memakai 4
layer yaitu: Gambar 8 : edge Beveling
• Cutting line yang berawal berwarna hijau Untuk jenis kampus lah pada transverse bulkhead
menjadi putih bagian side frame 11 mengunakan single V bevel.
• code yang dihilangkan dan menyisakan bentuk
dari webs

Gambar 5 : Cutting drawing yang telah konversi


2) Station 1
Cutting plan yang telah di konversi pada station 0
akan dimasukkan ke mesin CNC untuk dilakukan Gambar 9 : Single V Bevel
pemotongan secara otomatis di workshop cnc. 4) Station 3
Pelat yang telah dibevel pada station 2 akan di
transfer menggunakan Crane menuju ke Station 3.

Gambar 6 : CNC Plasma Cutter


3) Station 2
Station 2 ini adalah station dimana proses
pembevelan pelat dilakukan. Proses ini berawal
dari pemindahan pelat menggunakan Crane
magnetic lifting. Gambar 10 : One-Side Welding
Pelat akan berjalan menggunakan conveyour dan
kemudian pelat akan di selaraskan tepat di magnet
clamping bed, operator akan memukul plat dengan
palu dengan tujuan setiap pelat telah menempel di
magnet clamping bed. Namun sebelum itu pelat di
tack weld terlebih dahulu untuk memastikan pelat
tidak bergeser. Setelah itu, dilakukan pemasangan
pelat tambahan Di sisi root face.

Gambar 7 : lifting pelat with crane magnetic


Pembevelan ini menggunakan Edge beveling
machine kemudian pelat akan di dorong dengan
push machine hidrolik tepat di sisi depan station.
begitu dalam posisi, pelat di pres dengan hidrolik.
Dan operator menepatkan kepala permesinan
untuk memulai proses pembevelan. Proses ini
dilakukan sebanyak 3 kali dan setelah itu pindah
ke tepi kedua.
Gambar 11 : Installatin pelat
Setelah memastikan semua komponen terpasang
dengan baik, barulah proses pengelasan root bisa
dilakukan. Welder mengontrol nozzle apakah tepat
pada penunjuk laser. Pengelasan berlangsung
secara otomatis.

Gambar 15 : plasma marking and cutting


Pelaksanaan cutting dan marking dilakukan
dengan cara memberi mark di pelat untuk kepala
Gambar 12 : weld top root permesinan memulai pengoperasian, yaitu
5) Station 4 operator mengukur pelat terlebih dahulu untuk
Sebelum proses pengelasan but welding dilakukan, mengetahui dimana titik start pemotongan. proses
Maka harus dulakukan proses pembalikkan pelat. cutting pelat dilakukan secara otomatis dengan
mesin.begitu juga dengan marking.

Gambar 13 : Flip – Over Arms


Pelat berjalan menuju station dengan
menggunakan conveyour, dan Mengoperasianya Gambar 16 : Detail drawing
dikendalikan oleh operator, 5 buah unit Flip-Over Dari gambar piece drawing dapat dilihat jarak
Arms yang terdiri dari 10 buah lengan dan lengan antara stiffener yaitu 610 mm, jarak antara tepian
diinterfrasikan di antara conveyour. pelat dengan ujung stiffener 250mm dan sudut
6) Station 5 radius 45°.
Setelah melewati tahapan pada station 4, Back 8) Station 7
Side Welding adalah proses pengelasan tahap ke Tahapan dimana pada station ini pelat akan di
dua pada bagian belakang pelat yang sebelumnya letakkan stiffener.
telah melalui proses top welding.

Gambar 17 : Stiffener mounting and tack welding station


Gambar 14 : Butt welding Dimana tahapan pertama panel diangkut melalui jalur
7) Station 6 conveyour. setelah itu, stiffener diambil satu per satu
Setelah semua proses pengelasan selesai, maka dengan lengan magnet, Kemudian stiffener diturunkan
akan dilakukan proses marking and cutting. pada panel ke posisi pra-ditandai(ditandai oleh
penanda plasma pada mesin pemotong). Pengelasan
stiffener dilakukan secara manual dari kedua sisi
dengan cara tack weld.
Gambar 21 : Pema Jib Crane and servis potal
Pelat berjalan menuju station 9 bersamaan dengan
Gambar 18 : Tack welding
webs yang telah di susun di atas panel.
Selama pengelasan stiffener, stiffener ditekan ke panel
untuk mendapatkan celah udara minimum posisi
stiffener dan memasang las.
9) Station 8
Setelah melewati tahapan di station 7, kemudian pelat
akan berjalan menuju station 8 dengan conveyour,
untuk pengelasan pada stifnner/penegar.

Gambar 22 : Pelat going to station 9


Untuk pengelasan dilakukan secara manual oleh
operator, pengelasan ini untuk mengelas bagian
pennegar yang lebih besar (webs).

Gambar 19 : Stiffener welding portal


ke tiga (1-3) kelompok stiffener pertama, diposisikan
secara manual oleh operator. Kemudian, setelah itu
pengelasan dilakukan secara otomatis dan kereta
pengelasan berjalan dari satu sisi pelat ke sisi lain.

Gambar 23 : welding proses


Setelah semua proses fabrikasi dilakukan maka pelat
Gambar 20 : proses welding stiffener akan dibawa menuju bagian yard untuk proses
Untuk kepala pengelasan di setiap sisi stiffener erection block.
berjalan secara tidak simetris, misalnya nozzle
pertama di depan yang lain untuk menmalkan input
panas ke panel.
10) Station 9
Proses pada station ini untuk peralatan dan aksesori
pengelasan tangan, ada di derek jib yang dipasang di
gantry. lengan jib crane berputar secara manual.
Gambar 24 : TBH S Frame 11

Anda mungkin juga menyukai