Antinomi Nilai Individualisme dan Kolektivisme Antinomi Nilai Materialisme dan Spiritualisme Antinomi Nilai Kebebasan dan Ketertiban Antinomi Nilai Inovasi dan Konservasi ANTINOMI NILAI KEPASTIAN DAN KEADILAN Kepastian mempunyai arti “ketetapan, ketentuan”, shg Kepastian Hukum diartikan perangkat hukum suatu negara yang mampu menjamin hak dan kewajiban setiap warga negara. Kepastian hukum merupakan “perlindungan yustisiabel thd tindakan sewenang-wenang, yg berarti bhw seseorang akan dapat memperoleh sesuatu yang diharapkan dalam keadaan tertentu. Semula tujuan memberikan perlindungan hukum bagi setiap warga negara terhadap kesewenang-wenangan negara. Hal ini disebabkan kepastian hukum seringkali mempersoalkan hubungan hukum antara warga negara dan negara. Padahal kepastian (hukum) tdk semata-mata selalu berkaitan dg negara, sbb esensi Kepastian adalah masalah perlindungan dari tindakan kesewenang-wenangan. Perlindungan thd warga negara memang terletak pada negara, jika negara itu mengakui adanya konsep Rechtstaat. Artinya penyelenggaraan negara dilakukan menurut hukum, yg dituangkan dlm konstitusi. Jika ada sekelompok pihak luar yg mempunyai kekuatan dan berpotensi unt digunakan sewenang-wenang, mk negaralah yg pertama-tama bertanggung jawab memberikan perlindungan bagi warganya sbb negara adalah subyek yg mendapat perintah dari konstitusi dan hukum unt melaksanakan kepentingan umum. Kepastian hukum merupakan nilai, yg pada dasarnya memberikan perlindungan hukum bagi setiap warga dari kekuasaan yang bertindak sewenang-wenang. KEADILAN Keadilan dpt dilihat dr 2 (dua) arti pokok: 1. Dalam arti formal, yang menuntut bahwa hukum itu berlaku secara umum (a system of general rules) 2. Dalam arti material, yang menuntut agar setiap hukum itu harus sesuai dengan cita-cita keadilan masyarakat. (more realistic to view the legal order) as a conglomeration of concrete decisions by legal tribunals) Ditinjau dr konteks yg lebih luas, pemikiran ttg keadilan berkembang dg pendekatan yg berbeda- beda, sebab melibatkan tema-tema moral/etika, politik, dan teori hukum yg ada Secara garis besar perdebatan ttg keadilan terbagi atas 2 (dua) pemikiran utama, yaitu: 1. Keadilan yg metafisik (diwakili oleh Plato) 2. Keadilan yg rasional (diwakili oleh Aristoteles) Keadilan metafisik menyatakan, bhw sumber keadilan asalnya dari inspirasi dan intuisi. Pemikiran ini mempercayai, bhw eksistensi keadilan sbg sebuah kualitas atau suatu fungsi di atas dan di luar makhluk hidup, shg sulit dipahami menurut kesadaran manusia secara logika/akal. Keadilan rasional menyatakan, bhw sumber keadilan berasal dr pemikiran dari prinsip- prinsip umum dr rasionalitas ttg keadilan. Artinya mencoba menjawab perihal keadilan dg menjelaskan secara ilmiah, atau setidak- tidaknya kuasi ilmiah, dan harus didasarkan pada alasan-alasan yang rasional.