Anda di halaman 1dari 33

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET

DAN TEKNOLOGI

Arah Kebijakan Pengembangan SDM Vokasi

Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi


8 Desember 2022
PESERTA DIDIK
ADALAH SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL

•Pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi


global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 13 Tahun


2022 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2


ISU GLOBAL DAN TANTANGAN
PENDIDIKAN VOKASI

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3


Isu Global pada Bidang Pendidikan

1. Universal Quality Education


2. Digital Technology;
3. Solidarity and Partnerships;
4. Future of Work.

Ke-empat isu global tersebut muncul untuk mengatasi dampak jangka pendek dan panjang pada
proses pembelajaran bagi siswa, guru dan sistem pendidikan di masa pandemik. Dampak jangka
panjang pada sistem pembelajaran adalah dengan berubahnya metode pedagogi, integrasi proses
pembelajaran dengan teknologi digital, penyesuaian kurikulum untuk memperkuat kemampuan
digital dan literasi dan perluasan sarana prasarana fasilitas kesehatan.
Bekerja lulusan Vokasi menurut Lapangan Pekerjaan,
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
Februari 2022
G Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi & Perawatan Mobil & Sepeda Motor 25.16

C Industri Pengolahan 20.89

I Penyediaan Akomodasi & Penyediaan Makan Minum 9.12

A Pertanian, Kehutanan & Perikanan 5.92

H Pengangkutan & Pergudangan 5.92


Penduduk bekerja lulusan
Q Aktivitas Kesehatan Manusia & Aktivitas Sosial 5.36 Vokasi menurut lapangan
F Konstruksi 5.13
pekerjaan pada Februari 2022
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib 5.01

R,S,T,U Jasa Lainnya 4.67 didominasi oleh tiga lapangan


P Pendidikan 3.70
pekerjaan utama, yaitu:
M,N Jasa Profesional & Perusahaan 2.70

K Aktivitas Keuangan & Asuransi 1.96


Perdagangan (25,16 %);
J Informasi & Komunikasi 1.54 Industri Pengolahan (20,89%);
B Pertambangan & Penggalian 1.27
dan Akomodasi Makan Minum
L Real Estat 0.57

D Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas & Udara Dingin 0.54 (9,12%).
E Treatment Air, Treatment Air Limbah, Treatment & Pemulihan Material Sampah, &
0.54
Aktivitas Remediasi

Catatan: Vokasi (SMK dan DIploma I/II/III/IV)


[JUDULlulusan
Bekerja SLIDEVokasi
SATUmenurut
BARIS]Status Pekerjaan

Buruh/karyawan/pegawai 58.09

Berusaha sendiri 16.91 Pada Februari 2022, penduduk


bekerja lulusan Vokasi
Pekerja keluarga/tidak dibayar 8.73
terbanyak berstatus
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak 8.56 Buruh/Karyawan/Pegawai
yaitu sebesar 58,09%,
Pekerja bebas di nonpertanian 3.76
sementara yang berstatus
Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar 3.35
Berusaha dibantu buruh tetap
hanya sebesar 3,35%
Sumber: BPS, Sakernas
Pekerja bebas di pertanian 0.60

Catatan: Vokasi (SMK dan DIploma I/II/III/IV)


KEBEKERJAAN LULUSAN SMK

300,000

267.187
BEKERJA 44,97%
200,000

MELANJUTKAN STUDI 126.784


100,000 119.430
21,33% 20,10%
80.789
13,60%
WIRAUSAHA
0
Bekerja Wirausaha Melanjutkan Studi Lainnya

Sumber: Study SMK Tahun 2022


Tracer
Data diambil tanggal 5 Desember 2022

IREKTORAT JENDERAL VOKASI,


ARAH KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI
PENDIDIKAN VOKASI

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 9


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 10
Cita-cita kebijakan Merdeka Belajar adalah untuk mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh
rakyat Indonesia

Pendidikan Berkualitas

Memastikan peserta didik


mengalami kemajuan Fokus pada pengembangan
belajar sehingga lebih kompetensi dasar dan karakter
kompeten dan
berkarakter

Bagi seluruh rakyat Indonesia


memastikan bahwa kelompok-
kelompok yang termarginalkan Intervensi asimetris berfokus pada
(sulit mendapat akses penguatan kelompok termarjinalkan
pendidikan) dibantu untuk
mendapatkan akses pendidikan
yg berkualitas

11
Arah Kebijakan dan Strategi Pelaksanaan Program Pendidikan Vokasi

Pendidikan dan pelatihan vokasi agar dikerjakan Kelembagaan dan pola pendidikan dan pelatihan
Arahan Presiden Terkait Pengembangan secara besar-besaran vokasi harus melibatkan swasta dan korporasi
mengingat swasta dan korporasi merupakan
Pendidikan Vokasi Ratas 16 Mei 2019
pengguna sehingga lebih mengerti jumlah dan
kebutuhan SOM (link and match).
• Pembelajaran dari pelaku
industri, praktisi industri sangat Perbaikan sistem pendidikan di Indonesia.
penting untuk difasilitasi Terutama melalui revitalisasi pendidikan vokasi
secara skala besar yang disesuaikan dengan Ratas 16 Mei 2019
termasuk dengan memperbesar
kebutuhan industri dan perkembangan teknologi.
bobot SKS dalam belajar dari
Mendikbud diminta dapat meningkatkan sinergi antara
praktisi industri
Ratas 21 November 2018 lembaga pendidikan tinggi
dengan dunia industri untuk pengembangan sumber
• Mentor dari pelaku industri, daya manusia yang siap kerja dengan membuka seluas-
Mendorong industri-industri dalam kawasan
magang di industri, bahkan industri untuk bekerja sama dengan lembaga- luasnya kesempatan magang minimal 1 (satu) semester
tenant industri di dalam kampus lembaga pendidikan, terutama pendidikan vokasi, bagi mahasiswa.
harus ditambah, serta mengajak para pelaku UMKM untuk membangun sinergi
organisasi praktisi. kekuatan nasional. Arahan Presiden tanggal 26 Agustus 2020

• Ajak industri untuk mendidik Arahan Presiden tanggal 26 Agustus 2020 Memperbanyak jumlah Teaching Factory dalam
dengan kurikulum industri, waktu cepat
bukan dengan kurikulum dosen. Penambahan jumlah lulusan vokasi, tenaga Ratas 15 Maret 2018
terampil dan politeknik dan keseluruhannya
memiliki sertifikat tenaga terampil
Memberikan kesempatan bagi praktisi agar
Arahan Presiden, 27 Juli 2021 dapat mengajar di SMK dan Politeknik
Ratas, 15 Maret 2018

Ratas 21 November 2018


Perpres 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan
dan Pelatihan Vokasi

1. Meningkatkan akses, mutu, dan relevansi penyelenggaraan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi
sesuai dengan kebutuhan pasar kerja;

2. Mendorong pembangunan keunggulan spesifik di masing-masing lembaga Pendidikan Vokasi dan


Pelatihan Vokasi sesuai potensi daerah dan kebutuhan pasar kerja;
3. Melakukan penguatan sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha, dunia
industri, dunia kerja, dan pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan kualitas dan daya
saing sumber daya manusia/tenaga kerja Indonesia
4. Membekali sumber daya manusia/tenaga kerja dengan kompetensi untuk bekerja dan/ atau
berwirausaha; dan
5. Mendorong partisipasi dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja dalam rangka pelaksanaan
Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Pembentukan FORUM PENGARAH VOKASI CAKUPAN PROGRAM
(“Rumah Vokasi”)
(sebagai wadah perwakilan DUDI untuk memberi DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
masukan bagi pendidikan vokasi) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
14.393 SMK, 5.118.839 siswa
Direktorat Jenderal • 3.682 SMK Negeri
• 10.711 SMK Swasta
Pendidikan Vokasi (DIKSI) • 35 SMK BLUD
27 Desember 2019
Kemitraan & Penyelarasan DUDI
• Dit Kelembagaan dan Sumber Daya Memastikan keterlibatan DUDI dalam
• Dit Akademik PTV semua aspek Penyelenggaraan pendidikan
vokasi
• Dit. SMK
• Dit. Kursus & Pelatihan
• Dit. Kemitraan & Penyelarasan DUDI
Kursus dan Pelatihan
Pendidikan Tinggi Vokasi – 2.193 Kampus, 6.052 prodi, 903.193 17.306 Lembaga
mahasiswa, 35.165 Dosen
• 44 Politeknik Negeri (5 BLU)
• 5 Akademi Komunitas Negeri 7 Balai/Balai Besar Pengembangan
• 63 Universitas, Institut dan Sekolah Tinggi (UNISTA) Negeri yang memiliki Prodi Penjaminan Mutu
Vokasi Pendidikan Vokasi (PPMPV)
• 957 UNISTA PTKL & Swasta
• 280 Politeknik dan 844 Akademi/AK PTKL & Swasta
INTEGRASI PENDIDIKAN VOKASI dan DUNIA KERJA
Dilaksanakan Melalui → Link and Match 8+i
Tidak Hanya Seremoni MoU, tapi juga dengan:
KURIKULUM disusun bersama
Sertifikasi kompetensi
termasuk penguatan aspek softskills dan karakter
yang sesuai standar dan kebutuhan dunia kerja
1 kebekerjaan untuk melengkapi aspek hardskills
(bagi lulusan dan guru/dosen/instruktur) 5
yang sesuai kebutuhan dunia kerja

2
Pembelajaran berbasis project riil dari dunia
kerja (PBL)
untuk memastikan hardskills akan disertai
8+i Dosen/Guru/instruktur
secara rutin mendapatkan update teknologi dan 6
pelatihan dari Dunia Kerja
Link & Match
softskills dan karakter yang kuat

Jumlah dan peran guru/dosen/instruktur


Keterlibatan dunia kerja di RISET TERAPAN mendukung teaching
DARI INDUSTRI dan ahli DARI DUNIA
SEGALA ASPEK
3 KERJA
penyelenggaraan pendidikan
factory/Teaching industry
yang bermula dari kasus atau kebutuhan nyata di
7
ditingkatkan secara signifikan (sampai minimal
mencapai 50 jam per semester per program studi vokasi Industri/Masyarakat
atau progli)

Magang atau Praktik Kerja di dunia Komitmen Serapan Lulusan


4 kerja
Oleh Dunia Kerja (bukan mengharuskan, tapi 8
minimal 1 semester
komitmen kuat)

i
Berbagai kemungkinan kerja sama yang dapat dilakukan dengan dunia kerja, antara lain:
✔ → Beasiswa dan/atau ikatan dinas
✔ → Donasi dalam bentuk peralatan laboratorium, atau dalam bentuk lainnya
✔ Dan lain sebagainya

Pelaksanaan “Link and Match 8 + i” pendidikan tinggi vokasi juga membantu pencapaian “IKU PT”

15
IMPLEMENTASI KURIKULUM
PENDIDIKAN VOKASI

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 16


MERDEKA BELAJAR
Pendidikan Berkualitas
Seluruh pemangku
bagi Seluruh Rakyat
kepentingan Keluarga Masyarakat
pendidikan (termasuk Indonesia
Organisasi Masyarakat, Komunitas lokal,
siswa) menjadi agen dan elemen masyarakat lainnya
Dunia Usaha/
perubahan serta Guru
Industri
memberikan pengaruh Institusi
Pendidikan
dan dukungan
sepenuhnya

“Sekolahkan Anak Indonesia” “Dorong Pembelajaran Siswa” “Bangun Karakter Siswa” “Tidak ada Anak yang Tertinggal”

Angka Partisipasi Tinggi Hasil belajar berkualitas Karakter kebangsaan Distribusi yang merata
>95% di seluruh jenjang PSDM1 Memiliki pengetahuan dan keterampilan Menghayati nilai-nilai nasionalisme dan baik secara geografis maupun status sosial
yang relevan, hasil penelitian berkualitas Pancasila, berkesadaran penuh baik dalam
>70% pada jenjang pendidikan tinggi ekonomi, dan berkebutuhan khusus/disabilitas
tinggi, >90% tingkat penempatan kerja konteks agama, budaya, dan sejarah

dapat dicapai melalui perbaikan pada:


Kebijakan, Prosedur, dan Kepemimpinan, Masyarakat, Kurikulum, Pedagogi, dan
Infrastruktur dan Teknologi
Pendanaan dan Budaya Asesmen
• Platform pendidikan nasional berbasis • Kontribusi eksternal (pemerintah dan • Kompetensi guru, kepala sekolah, dan • Kurikulum dan asesmen nasional
teknologi swasta) pemerintah daerah
• Infrastuktur sekolah/ kelas masa depan • Mekanisme akreditasi • Kolaborasi dan pembinaan (lokal dan • Program pelatihan dan pengembangan
• Pembelanjaan anggaran pendidikan yang global) antara guru, satuan pendidikan, dan kompetensi untuk guru yang berkelanjutan
efektif dan akuntabel industri
Sumber: Kemendikbud • Otonomi satuan pendidikan
MERDEKA BELAJAR: Arah perubahan sistem pendidikan di masa depan
Kategori Situasi sekarang Arahan di masa depan

Ekosistem Belajar sebagai kewajiban Belajar menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan

Sistem yang tertutup (pemangku kepentingan


Sistem terbuka (kerja sama antarpemangku kepentingan)
bekerja dengan sistem mereka sendiri)

Guru Guru sebagai penyampai informasi/pengetahuan Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar

Pelatihan guru berdasarkan teori Pelatihan guru berdasarkan praktik

Pedagogi berbasis kompetensi dan nilai-nilai, kurikulum,


Pedagogi Pedagogi berbasis konten, kurikulum, dan penilaian
dan penilaian

Pendekatan “satu ukuran untuk semua” (One-Size Pendekatan berbasis kebutuhan individu dan berpusat
fits all) pada siswa

Kurikulum berdasarkan kompetensi dan sebagai


Kurikulum Kurikulum berdasarkan konten dan diwajibkan
kerangka/menu
Fokus kepada keterampilan lunak (soft skill) dan
Fokus kepada kegiatan akademik
pengembangan karakter

Sistem Penilaian bersifat sumatif/ menghukum Penilaian bersifat formatif/ mendukung


Penilaian
Standardisasi penilaian Penilaian berdasarkan portofolio
Kurikulum prototipe mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta
memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

Kurikulum prototipe memiliki beberapa


karakteristik utama yang mendukung pemulihan
pembelajaran:

Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft


1 skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong
royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis;
kreativitas).
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup
2
untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar
seperti literasi dan numerasi.

3 Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang


sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan
melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 19


POKOK-POKOK PROSES PEMBELAJARAN
Dengan fondasi Literasi, Numerasi, Kreativitas, dan Berpikir Kritis

INPUT SISWA SOFTSKILLS HARDSKILLS KOMPETENSI LULUSAN

Memastikan Input Peserta Menguatkan Softskills, Memberikan Mendorong Magang Memastikan terciptanya
Didik dengan Passion, Karakter, dan Leadership pembelajaran dan Sertifikasi lulusan dengan
Potensi Bakat, dan Minat dulu sebelum membangun Hardskills kontekstual Kompetensi untuk Kompetensi.
masing-masing. daya Literasi, Numerasi, melalui Project Based seluruh peserta didik Softskills X Karakter X
Kreativitas, dan Berpikir Learning bersama Hardskills
Kritis Industri dan Dunia
Kerja

PROYEKSI
LULUSAN SMK
Bekerja M
(B-M-W)
Teknisi Ahli / Manajerial / Pimpinan
elanjutkan Studi
Studi lanjut ke jenjang yang lebih
Wirausaha
yang tangguh dan sukses
tinggi (DN/LN)

20
PROGRAM UTAMA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Sekolah Menengah Kejuruan Pusat
1 Keunggulan (SMK-PK)

• Kerja sama dengan dunia kerja yang mencakup: Kurikulum,


Pendidik dari industri, Project Base Learning, 2 Sertifikasi Kompetensi
Pemagangan/Praktek Kerja Lapangan, Sertifikasi Kompetensi,
Guru Magang di Industri, Riset Terapan, Komitmen Serapan
Lulusan, Beasiswa, Bantuan dari DUDI dll. • Magang industri di dalam dan di luar negeri
• Sertifikasi Kompetensi

5 Teaching Factory (Tefa)

• Pengembangan Teaching Factory, 3 Apresiasi


• Inovasi dan Hilirisasi Produk
• SMK BLUD • World Skill Competition
• Tefa Award • Asian Skill Competition
• Lomba Kompetensi Siswa (LKS)
• Expo Produk kewirausahaan
4 Penguatan Soft Skill dan Karakter
• Pameran hasil karya peserta didik
• Sayembara kompetensi siswa SMK
• Penguatan karakter budaya kerja di Industri
• Penguatan pelajar pancasila

21
Merdeka Belajar Episode 8
Program SMK Pusat Keunggulan berfokus pada pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam
peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia kerja, yang
akhirnya menjadi SMK rujukan yang memiliki semangat pengimbasan serta pusat peningkatan kualitas dan kinerja
SMK lainnya.

Intervensi Transformasi yang diharapkan

- Implementasi Kurikulum Merdeka


- Pelatihan, magang, dan sertifikasi Guru serta Peningkatan kualitas dan kinerja
Kepala SMK SMK pada aspek:
- Perencanaan Berbasis Data - Kerja sama dan keselarasan
- Bantuan sarana prasarana (Teaching Factory, dengan dunia kerja
- Kepemimpinan sekolah
dst)
- Pendampingan - Keterserapan lulusan
- Koordinasi dengan pemda

22
Program SMK Pusat Keunggulan difokuskan pada keahlian yang mendukung sektor
industri dengan tren pertumbuhan positif sehingga berpotensi tinggi di masa depan

Sektor
Sektor Pemesinan Kerjasama Luar
dan Konstruksi Negeri

Sektor Sektor
Ekonomi Kreatif Pekerja Migran

Sektor
Hospitality Sektor
Lainnya

23
Rekap Kerja Sama Tahun 2021
KUALITAS PENDIDIKAN VOKASI PADA
RAPOR PENDIDIKAN

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 25


Struktur Profil Pendidikan Pendidikan Dasar Menengah dan SMK

Output Proses Input


Kualitas Capaian Kualitas Proses Kualitas Sumber Daya
Pembelajaran Siswa Belajar Siswa Manusia dan Sekolah

Pengelolaan
Mutu dan Mutu dan sekolah yang
relevansi hasil relevansi partisipatif,
belajar murid pembelajaran transparan, dan
akuntabel
Pemerataan
Kompetensi dan
pendidikan yang
kinerja PTK
Dimensi A bermutu
Dimensi D Dimensi E

Dimensi B Dimensi C

26
DASMEN: Indikator Level 1
Dimensi Indikator Level 1
1.Kemampuan literasi 4.Penyerapan Lulusan SMK
A. Mutu dan relevansi 2.Kemampuan numerasi 5.Pendapatan Lulusan SMK
hasil belajar 3.Karakter 6.Kompetensi Lulusan SMK

B. Pemerataan 1.Kesenjangan literasi 4.APK SD/MI/Paket A/SDLB 7.APS SMP/MTS/Paket B/SMPLB


pendidikan yang 2.Kesenjangan numerasi 5.APS SD/MI/Paket A/SDLB 8.APK SMA/K/MA/Paket C/SMALB
3.Kesenjangan karakter 6.APK SMP/MTS/Paket B/SMPLB 9.APS SMA/K/MA/Paket C/SMALB
bermutu

1.Proporsi GTK bersertifikat 4.Kualitas GTK penggerak 7.Indeks distribusi guru


C. Kompetensi dan 2.Proporsi GTK penggerak 5.Nilai UKG 8.Pemenuhan Kebutuhan Guru
Kinerja GTK 3.Pengalaman pelatihan guru 6.Kehadiran guru di kelas 9.Proporsi GTK di SMK yang bersertifikat kompetensi

1.Kualitas pembelajaran (ada komponen khusus SMK) 10.Kesenjangan Iklim kebinekaan


2.Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru 11.Kesenjangan Iklim inklusivitas
3.Kepemimpinan instruksional 12.Kesenjangan fasilitas sekolah antar wilayah
4.Iklim keamanan sekolah 13.Kesenjangan kebersihan sekolah (termasuk sanitasi)
D. Mutu dan Relevansi 5.Kesenjangan iklim keamanan sekolah antar wilayah
6.Iklim kesetaraan gender 14.Kesenjangan bahan dan fasilitas belajar literasi
Pembelajaran 7.Iklim kebinekaan 15.Kesenjangan akses dan fasilitas belajar daring
8.Iklim inklusivitas 16.Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran
9.Kesenjangan Iklim kesetaraan gender 17.Link and match dengan Dunia Kerja

E. Pengelolaan sekolah
1.Partisipasi warga sekolah
yang Partisipatif, 2.Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan 7.Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
Transparan, dan mutu 8.Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan
Akuntabel

27
PERAN BALAI DALAM IMPLEMENTASI
PENDIDIKAN VOKASI

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 28


Perlu dilakukan koordinasi berkala untuk memastikan pencapaian visi bersama
Tujuan utama Dokumen Rapim
Kemendikbudristek Pelajar Pancasila Yang Siap 23 Feb 2022
Bekerja/Berwirausaha/Melanjutkan Studi
Narasi utama
Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi Link and Match dengan Dunia Kerja
Program-program
utama B2P2MPV Peningkatan Mutu Pengembangan Inovasi
Sesuai dengan Peningkatan Kapasitas SDM Vokasi
permendikbud Koordinasi: Dit KLSD PTV, Dit SMK dan Dit Suslat
Pendidikan Vokasi Pembelajaran Link & Match
26/2020 Koordinator: Dit SMK Koordinator: Dit Mitras DUDI

Koordinator program dan anggaran : Setditjen Pendidikan Vokasi

Pelatihan SDM Vokasi Pengembangan program Pendampingan Pemda dan Satuan Kerjasama dengan Dunia Kerja dan
• Upskilling dan reskilling pendidikan SDM Vokasi Pendidikan dalam peningkatan mutu K/L/D dalam mengembangkan
guru kejuruan SMK ● Mendukung Pendidikan vokasi ekosistem link and match
• Workshop managerial pengembangan indikator • Pendampingan melakukan evaluasi - Akuisisi kebaruan dari industri
KS (regional) kompetensi guru SMK internal - Ujung tombak penyampaian
• Pelatihan kurikulum ● Mendukung • Pendampingan perencanaan kebaruan industri
untuk guru SMK PK pengembangan modul peningkatan mutu berbasis data per
• Pelatihan tendik SMK khusus guru SMK dalam sektor sesuai dengan bidang keahlian
(regional) Platform Merdeka Mengajar • Memberikan rekomendasi
• Pelatihan instruktur LKP ● Mengembangkan modul peningkatan mutu kepada Ditjen Diksi
• Pelatihan dosen PTV pendidikan guru SMK • Memfasilitasi pengumpulan data yang
• Pengelolaan data bersama LPTK akan diteruskan ke Rapor Pendidikan
pengembangan ● Pengelolaan data
kompetensi pengembangan kompetensi

Ruang Lingkup PTV, SMK, LKP SMKKementerian Pendidikan, Kebudayaan,


SMK, Suslat
Riset, dan Teknologi
PROGRAM UPSKILLING DAN RESKILLING

BALAI/BALAI BESAR PENGEMBANGAN


LANDASAN HUKUM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 26/2020 tentang
1. BBPPMPV VOKASI
Bidang Bangunan dan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Listrik
Kebudayaan. 2. BBPPMPV Bidang Mesin dan Teknik
2. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 16/2022 tentang Pedoman Industri
Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik dan 3. BBPPMPV Bidang Bisnis dan
Tenaga Kependidikan Vokasi pada Sekolah Menengah Kejuruan. Pariwisata
4. BBPPMPV Bidang Pertanian
PERAN BALAI 5. BBPPMPV Bidang Seni dan Budaya
1. Peningkatan Mutu Pendidikan Vokasi. 6. BBPPMPV Bidang Otomotif dan
2. Pengembangan Inovasi Pembelajaran Link and Match. Elektronika
3. Peningkatan Kapasitas SDM Vokasi, salah satunya melalui program upskilling dan 7. BPPMPV Bidang Kelautan,
reskilling berstandar industri. Perikanan, Teknologi Informasi, dan
Komunikasi
IREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI,
BBPPMPV BIDANG BANGUNAN DAN LISTRIK
KELULUSAN

UPT TIDAK %TIDAK NILAIAKHIR


LULUS %LULUS
HADIR HADIR

409
PESERTA
Terdiri dari 299 peserta laki-laki dan BBPPMPV Bidang Bangunan dan Listrik 409 100% 0 0% 90,19

110 peserta perempuan.


BBPPMPV Bidang Mesin dan Teknik
541 99,27% 4 0,73% 88,61

10
Industri
PROGRAM KEAHLIAN
Teknik Elektronika; Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam; Teknik
Mesin; Teknik Otomotif; Teknik Komputer dan Jaringan; BBPPMPV Bidang Bisnis dan Pariwisata 121 28,81% 299 71,19% 87,71
Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim; Teknik Furnitur; Desain
Pemodelan dan Informasi Bangunan; Teknik Geomatika;
Ketenagalistrikan.
BBPPMPV Bidang Pertanian 699 99,71% 2 0,29% 83,46

20
JUDUL DIKLAT
BBPPMPV Bidang Seni dan Budaya 261 75,22% 86 24,78% 87,69
Terbagi menjadi 5 angkatan dengan rentang waktu
pelaksanaan bulan Juli hingga Agustus 2022.
BBPPMPV Bidang Otomotif dan Elektronika 386 99,74% 1 0,26% 86,86

Sumber: Aplikasi Upskilling dan Reskilling Ditjen Pendidikan Vokasi


BPPMPV Bidang Kelautan, Perikanan,
Data diambil bulan Oktober 2022 Teknologi Informasi dan Komunikasi
224 99,56% 1 0,44% 86,39

IREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI,


Contoh Praktik Baik
TERIMA KASIH

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

(021) 5725061

Jl. Jenderal Sudirman Gedung E Lantai III


Senayan, Jakarta 10270

www.vokasi.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai