TIPITAKA
Tipitaka Bahasa Inggris
Tipitaka Tulisan Devanagari
Tipitaka Tulisan Myanmar
Tipitaka Tulisan Thailand
SYARAT-SYARAT SUATU AJARAN
DI SEBUT SEBAGAI AGAMA :
Ada guru Buddha
Ada kitab suci Tipiţaka
Ada umat/penganutnya.
3
C. Pada Jaman Dynasty Tang terakhir,
Raja Wu Zong (840 – 847 M).
Buddhisme di China dihancurkan.
V Sutta-vibhanga Bhikkhuni-vibahanga
I (311 Sila)
N
A
Mahavagga
Y
(Peraturan besar)
A
Khandhaka
P
I Cullavagga
T (Peraturan kecil)
A
K Parivara
A (Tanya Jawab Bhikkhu)
Vinaya Pitaka =
21.000 Dhamma
VINAYA PIŢAKA
Berisikan peraturan yang ditetapkan untuk
mengatur tingkah laku dari siswa-siswa Sang
Buddha yang telah ditahbiskan sebagai
bhikkhu dan bhikkhuni.
Tujuannya adalah sebagai saran pengendalian
diri, baik dalam perbuatan maupun ucapan.
Vinaya baru ditetapkan oleh Sang Buddha
setelah 20 tahun merealisasi penerangan
sempurna.
kasus pertama berhubungan dengan Bhikkhu
Sudinna.
Berisi 21.000 pokok dhamma.
5 KITAB VINAYA
SUTTA VIBHAŃGA
1. BHIKKHU VIBHAŃGA
Pārājika 4
Sańghādisesa
Aniyata
Nissaggiya pācittiya
2. BHIKKHUNI VIBHAŃGA
* Pācittiya
* Pāţidesanīya
* Sekhiya
* Adhikaraņasamatha
* Sila untuk Bhikkhuni
Bhikkhu/bhikkhuni Sila
Bhikkhu sila Bhikkhuni sila
pārājika 4 pārājika 8
sańghādisesa 13 sańghādisesa 17
aniyata 2 aniyata -
nissaggiya pācittiya 30 nissaggiya pācittiya 30
suddhika pacittiya 92 suddhika pācittiya 166
patidesaniya 8
pātidesaniya 4
sekhiya 75
sekhiya 75
adhikaraņasamatha 7
adhikaraņasamatha 7
311
227
KHANDHAKA
MAHĀVAGGA
- Ceritera Petapa Gotama mencapai penerangan
sempurna
- Kisah Sang Buddha menemukan Hukum
Paticcasamuppāda
- Tentang khotbah pertama Beliau, lalu
Anattalakkhana Sutta, serta kisah siswa-siswa
utama beliau masuk ke sangha bhikkhu.
- Mengenai cara penahbisan, hari uposattha,
penentuan vassa, pavarana, kathina, dan
penggunaan kebutuhan para bhikkhu.
CŪĻAVAGGA
Tentang hukuman yang harus
dilaksanakan oleh para bhikkhu jika
melanggar peraturan kecil.
Tentang sejarah Pajapati Gotami
ditahbiskan menjadi bhikkhuni pertama.
Tentang konsili sangha pertama di
Rājagaha serta konsili kedua di Vesālī.
PARIVĀRA
* tentang bagaimana vinaya bisa terbentuk.
Saranattaya
Dasasikkhapada
Digha-nikaya Dvatitimsakara
(34 Sutta) Kumarapanha
1.Khuddakapatha
2.Dhammapada. Mangala Sutta
Majjhima-nikaya
S 3.Udana. Ratana Sutta
(152 Sutta)
4.Itivuttaka. Tirokudda Sutta
ut Nidhikanda Sutta
Samyutta-nikaya 5.Suttanipata.
ta 6.Vimana-vathu. Metta Sutta
(7762 Sutta)
Pi 7,Peta-vatthu
ta Anguttara-nikaya 8.Thera-gatha.
k (955 Sutta) 9.Theri-gatha.
10.Jataka.
a Khuddaka-nikaya 11.Niddesa.
(15 buku) 12.Patisambida-
magga.
13.Apadana.
14.Buddhavamsa.
15.Cariya-pitaka
Vibhanga
(kitab pengelompokan)
Dhatukatha
Ab (kitab unsur-unsur)
hid
ha Puggalapannati
m (kitab konsep-konsep yg muncul pada makhluk)
ma
Pit
ak
Kathavatthu
a (kitab pandangan sekte-sekte ttg ‘aku’)
Yamaka
(kitab yang berpasangan)
Patthana
(kitab 24 kondisi sebab & akibat)
Abhidhamma Pitaka =
42.000 Dhamma
Abhidhamma
Terdiri dari 7 buah kitab. 42.000 pokok dhamma.
Membahas kebenaran konvensional (sammuti sacca) dan
kebenaran hakikat (paramattha sacca)
Bagian Abhidhamma :
1. Dhammasańganī, mengenai proses batin dan jasmani
2. Vibhańga, merupakan penjelasan dari dhammasańganī
3. dhātukathā, penjelasan rinci mengenai unsur-unsur
4. puggalapaňňatti, penjelasan mengenai konsep makhluk
5. kathāvatthu, penjelasan mengenai kekeliruan
pandangan sesat
6. yamaka, tanya jawab berpasangan tentang psikologi
batin.
7. paţţhāna, penjelasan tentang 24 kondisi sebab akibat
PENJELASAN RINCI
9 SUTTA DALAM KHUDDAKA PATHA
SARAŅATTAYA SUTTA
Jawaban kesepuluh
10 faktor yang dimiliki oleh seorang arahat,
yaitu:
- 8 unsur jalan mulia
- 1 unsur pembebasan
- 1 asavakkhaya.
MAŃGALA SUTTA
Dibabarkan oleh Sang Buddha kepada
seorang deva di Jetavana Arama berkenaan
pertanyaan deva mengenai apa itu berkah
utama.
Sang Buddha menjelaskan mengenai 38
berkah utama yang sesungguhnya.
Kesimpulannya, jika kita praktik dhamma
dan hal-hal yang baik lainnya, maka dalam
hidup ini kita tidak akan kekurangan berkah.
5. MANGALA SUTTA
(Sutta Tentang 38 Berkah Utama)
Bait I
Buddha ditanya: Apakah Berkah2 tertinggi dalam kehidupan?
Yang Terberkahi menjawab: Berkah-Berkah Tertinggi adalah:
Bait II
1. Asevanā ca bālānaṃ: Tidak bergaul dgn orang-orang dungu.
2. Panḍitānañ ca seyanā: Bergaul dengan yang bijaksana.
3. Pūjā ca pūjanīyānaṃ: Menghormati mereka yg patut
dihormati.
Bait III
4. Patirūpadesavāso: Tempat tinggal di lingkungan yang sesuai.
5. Pubbe ca katapuññatā: Berkat jasa kebajikan di masa lalu.
6. Attasammāpaṇidhi: Pikiran seseorang diarahkan dengan
benar.
Bait IV
7. Bahusaccañ: Banyak pengetahuan.
8. Bahusippañ: Keahlian dalam pekerjaan seseorang.
9. Vinayo ca susikkhito: Disiplin moral yg telah dipelajari dgn baik.
10. Subhāsitā ca yā vācā: Ucapan yang ramah tamah.
Bait V
11. Mātāpitu upaṭṭhānaṃ: Memberi sokongan kepada orang tua.
12. Puttadārassa saṅgaho: Menyayangi istri dan anak-anak.
13. Anākulā ca kammantā: Melakukan bisnis yang damai dan
bebas dari konflik-konflik (masalah).
Bait VI
14. Dāna: Tindakan berdana.
15. Dhammacariyā: Perilaku sesuai dengan Dhamma.
16. Nātakānañ ca saṅgaho: Membantu kerabat-kerabatnya.
17. Anavajjāni kammāni: Perbuatan tanpa cela.
Bait VII
18. Ārati pāpā: Menghindari kejahatan.
19. Virati pāpā: Tidak melakukan kejahatan.
20. Majjapānā ca saññamo: Menhindari minuman memabukkan.
21. Appamādo ca dhammesu: Tekun menjalankan Dhamma.
Bait VIII
22. Gāravo: Rasa hormat.
23. Nivāto: Kerendahan hati.
24. Santuṭṭhi: Kepuasan hati.
25. Kataññutā: Berterima kasih.
26. Kālena dhammasavana ṃ: Mendengar Dhamma di wkt yg tepat.
Bait IX
27. Khantī: Kesabaran
28. Sovacassatā: Sifat penurut ketika dikoreksi.
29. Samaṇānañ ca dassanaṃ: Bertemu (melihat) para Bhikkhu.
30. Kālena dhammasākacchā: Berdiskusi Dhamma di waktu
yg tepat.
Bait X
31. Tapo: Pengendalian diri yang giat.
32. Brahmacariyā: Kehidupan suci dan tanpa noda.
33. Ariyasaccāna dassanaṃ: Pandangan terang terhadap
Kebenaran- kebenaran Mulia.
34. Nibbāna sacchikiriyā: Realisasi Nibbāna.
Bait XI
35. Phuṭṭhassa lokadhammehi cittaṃ yassa na kampati: Pikiran
yang tak tergoyahkan oleh pasang surut kehidupan.
36. Asokaṃ: Kebebasan dari duka.
37. Virajaṃ: Kebebasan dari noda hawa nafsu.
38. Khemaṃ: Perlindungan sempurna.
Bait XII
Etādisāni katvāna sabbattham-aparājitā sabbattha sotthi ṃ
gacchanti:
Mereka yang telah berlaku dengan cara ini tidak dapat
dikalahkan dan selalu hidup dalam keselamatan.