Anda di halaman 1dari 17

Materi II

PENGERTIAN, PENCIPTAAN, DAN


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

PERANAN UANG DALAM


PEREKONOMIAN
UIN Mataram
RUANG LINGKUP

Ekonomi moneter merupakan bagian dari


ilmu ekonomi yang mempelajari tentang
sifat, fungsi, serta pengaruh uang terhadap
kegiatan ekonomi
Tujuan Mempelajari Ekonomi Moneter

Memberikan pemahaman mendalam tentang


mekanisme penciptaan uang, tingkat bunga,
pasar uang, sistem dan kebijakan moneter
serta pembayaran internasional
Memberikan kemampuan analisis berbagai
fenomena moneter dalam kaitannya dengan
efek kebijakan moneter terhadap kegiatan
ekonomi
DEFINISI UANG

Sesuatu benda

Uang

Diterima secara umum


PERKEMBANGAN BENTUK UANG

Sistem Perekonomian Barter


Sistem Perekonomian Pasca Barter
Sistem Perekonomian Uang
PEREKONOMIAN BARTER

Peningkatan kesejahteraan (perdagangan)


dilakukan dengan tukar menukar secara
langsung komoditas-komoditas yang
dibutuhkan
Syarat Barter: dua keinginan yang saling
bertemu (double concidence of wants)
Kelemahan Perekonomian Barter

Tidak adanya metode penyimpanan daya


beli yang dapat diterima secara umum
Tidak adanya standar ukuran dan nilai
Tidak adanya alat pembayaran untuk
transaksi-transaksi di masa mendatang
PEREKONOMIAN PASCA BARTER

Perdagangan : saling tukar komoditas


Ada tempat khusus untuk pertukaran
komoditas
Belum adanya penggunaan uang
PEREKONOMIAN UANG
Penggunaan suatu benda tertentu yang
relatif berharga (economic good) dan
dipercaya/diterima secara luas sebagai
alat tukar (medium of exchange)
Perkembangan Uang

Uang Komoditas (Money Commodities)


Komoditas sebagai uang: logam mulia (emas,
perak, dan perunggu)
Representatif Uang Komoditas (Money
commodities Representative)
Penggunaan uang kertas sebagai alat tukar
dengan penjaminan logam mulia
Uang Fiat (Token Money)
SYARAT-SYARAT UANG
Portability : Mudah dipindahkan
Durability : Berlaku lama
Divisibility : Mudah dibagi
Standardizability : Mudah dibawa
Recognizability : Mudah dikenali
Stability of Value : Stabil
Elasticity of Supply : Elastisitas
penawaran
FUNGSI UANG

Medium of Exchange
Store of Value
Unit of Account atau Standard of
Value
Standard of Deffered Payment
Klasifikasi Uang
Berdasarkan Bahan
◦ Uang Logam
Uang yang bahannya terbuat dari logam, misalnya emas,
perak, perunggu dan lainnya.
◦ Uang Kertas
Uang yang bahannya terbuat dari kertas. Seiring dengan
perkembangan perekonomian, uang kertas mempuanyai
difersifikasi yaitu sebagai uang kartal (currencies) dan
sebagai uang giral (deposit money). Menurut teori
perbankan, kedua uang kertas ini diciptakan oleh
lembaga yang berbeda. Uang kertas (kartal) diciptakan
oleh Bank Sentral, sedangkan uang kertas giral iciptakan
oleh Bank Umum.
Klasifikasi Uang
 Berdasarkan Nilainya
◦ Uang Bernilai Penuh (full bodied money)
Uang bernilai penuh adalah uang dimana nilai
intrinksnya (niali bahan) sama dengan nilai
nominalnya.
◦ Uang yang Bernilai Tidak Penuh (representative full
bodied money) atau uang bertanda (token money)
Uang bernilai tidak penuh adalah uang yang nilai
intrinsiknya lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai
nominalnya
Klasifikasi Uang
 Berdasarkan Lembaga Pembuatnya
◦ Uang Kartal
Uang yang dicetak dan diedarkan oleb Bank
Sentral, yaitu uang yang kita pergunakan untuk
melakukan transaksi sehari-hari.
◦ Uang Giral
Uang yang dicetak dan diedarkan oleh bank-
bank umum (komersial) dalam bentuk demand
deposit atau yang lebih dikenal dengan check.
Klasifikasi Uang

 Berdasarkan Wilayah Berlakunya


◦ Uang Domestik
Uang yang hanya berlaku di suatu wilayah negara
tertentu, dan tidak berlaku di negara lain. Misalnya
uang rupiah hanya berlaku secara sah di Indonesia.
◦ Uang Internasional
Uang yang berlaku di beberapa negara atau bahkan
seluruh wilayah dunia. Misalnya US Dolar,
Poundsterling, Euro dan lainnya.
PERANAN UANG

Uang memegang peranan penting dalam


perekonomian modern. Peranan uang dalam
suatu perkonomian dipengaruhi oleh motif yang
dimiliki masyarakatnya untuk memegang uang.
Motif masyarakat memegang uang ada 3 yaitu:
1. Motif transaksi (transaction motive)
2. Motif berjaga-jaga (precautionary motive)
3. Motif spekulasi (speculation motive)

Anda mungkin juga menyukai