Anda di halaman 1dari 18

V

Money, Monetary Policies,


and Monetary Institutions
(Part 1)
Introduction
Uang memainkan peran penting dalam ekonomi makro. Semua kegiatan ekonomi
masyarakat modern, seperti kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi barang dan
jasa, pasti membutuhkan uang dalam mengukur semua kegiatan ekonomi tersebut.
Jumlah uang dalam perekonomian harus mencukupi untuk kegiatan
perekonomian, oleh karena itu harus ada pihak yang mengatur jumlah uang yang
beredar dalam perekonomian agar kondisi perekonomian sesuai dengan target
yang telah ditentukan.
Dalam bab ini kita akan mempelajari definisi uang dan fungsinya, lembaga
keuangan, teori moneter, kebijakan moneter dan pengaruhnya terhadap
perekonomian.
Money : Definition
Uang adalah unit ekonomi yang berfungsi sebagai alat tukar yang diakui
secara umum untuk tujuan transaksional dalam suatu perekonomian.

Uang berasal dalam bentuk komoditas, memiliki properti fisik untuk


diadopsi oleh pelaku pasar sebagai alat tukar.
The Functions of Money
1. Medium of exchange: ini berarti uang diterima secara luas
sebagai alat pembayaran.
2. Unit of account : uang sebagai alat (ukuran) untuk mengukur
nilai dalam transaksi ekonomi.
3. Store of value: memegang uang adalah cara yang lebih efektif
untuk menyimpan nilai daripada menyimpan barang-barang
lainnya.
The Value of Money
Nilai uang dibagi menjadi 2 bagian, Nilai uang eksternal, yaitu nilai uang
yaitu nilai uang internal dan nilai yang dikaitkan dengan nilai uang
uang eksternal. asing (kurs). Jika mata uang kita
mengalami penurunan nilai
(depresiasi), nilai uang luar akan
Nilai uang internal adalah nilai uang terasa mahal, sebaliknya jika mata
yang dikaitkan dengan tingkat harga uang kita mengalami kenaikan nilai
di negara tersebut. Nilai uang (apresiasi) terhadap mata uang asing
internal memiliki hubungan negatif maka nilai uang luar akan terasa.
dengan tingkat inflasi di negara murah.
tersebut.
The Money in Circulation
Ada tiga jenis uang yang beredar, yang masing-masing memiliki
tingkat likuiditas yang berbeda atau kemampuannya untuk
segera dicairkan.
1) Uang Kartal, yaitu uang kertas dan uang logam yang
dicetak/diedarkan oleh Bank Sentral
2) Uang Giral : uang yang dibuat oleh bank-bank umum.
3) Uang kuasi: tabungan masyarakat dalam mata uang domestik
atau mata uang asing pada lembaga perbankan di suatu
negara.
Ada dua (2) pengertian “uang beredar” dalam suatu perekonomian, yaitu jumlah uang
beredar dalam arti sempit (narrow money) dan jumlah uang beredar dalam arti luas
(broad money).
Dalam teori ekonomi Makro, jumlah uang yang beredar dalam arti sempit
dilambangkan dengan M1, sedangkan jumlah uang yang beredar dalam arti luas
dilambangkan dengan M2.
Jumlah uang beredar sempit (M1) terdiri dari uang kartal + giro.
Uang beredar luas (M2) terdiri dari uang kartal + uang giral + uang kuasi.

M1 = C + DD, sedangkan M2 = M1 + UQ
dimana: C = mata uang; DD = giro, UQ = uang kuasi.
Semakin maju teknologi lembaga keuangan di suatu negara, biasanya persentase M2
lebih besar dari M1.
Financial Institution
Ditinjau dari fungsi dan tujuan kegiatannya (Activity Motives),
lembaga keuangan dibedakan menjadi :
1. Lembaga keuangan bank: bank sentral dan bank komersial
2. Lembaga keuangan bukan bank, misalnya: pegadaian, kantor
pos, persewaan, koperasi, dll.
Bank sentral dan bank komersial memiliki motif yang
berbeda dalam kegiatannya.
Motif kegiatan bank umum adalah untuk memperoleh
keuntungan dari hasil kegiatannya, oleh karena itu bank
umum disebut juga sebagai bank perdagangan.
Bank sentral tidak memiliki motif mencari keuntungan
seperti bank umum melainkan optimalisasi kegiatan dalam
membantu pemerintah untuk mencapai tujuan ekonomi
tertentu melalui kebijakan moneter yang dijalankannya.
Central Bank Duties
Sebagai otoritas moneter dan mitra pemerintah dalam melaksanakan
tugasnya, bank sentral diberikan hak dan kewajiban oleh pemerintah
sebagai berikut:
1) Sebagai bank untuk pemerintah
2) Sebagai bank bagi bank umum (bank komersial)
3) Memantau bank komersial
4) Menjaga stabilitas perdagangan luar negeri / stabilitas nilai tukar.
5) Memiliki hak monopoli dalam mencetak dan mengedarkan uang.
Central Bank Privileges
Sebagai lembaga yang memiliki hak monopoli atas pencetakan
dan peredaran uang di suatu negara, hanya ada satu bank
sentral di suatu negara. Bank sentral merupakan salah satu
otoritas moneter di suatu negara selain Pemerintah, dimana
kedua otoritas moneter tersebut merupakan pihak yang berhak
mengeluarkan kebijakan moneter sesuai dengan
tugas/fungsinya dan berkewajiban untuk memantau kegiatan
ekonomi dan dampak dari kebijakan moneter dan fiskal.
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Monetary Policies and The Economy Conditions
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang berusaha mengatur jumlah uang
beredar di suatu negara untuk mencapai kondisi ekonomi tertentu.
1) Kebijakan moneter ekspansif (juga dikenal sebagai Kebijakan Moneter
Mudah) adalah upaya otoritas moneter untuk meningkatkan jumlah uang
beredar dalam perekonomian. Kebijakan moneter ekspansif yang
dilakukan oleh pemerintah dalam kondisi perekonomian yang stagnan
(mengandung banyak pengangguran).
2) Kebijakan moneter kontraktif (juga dikenal sebagai kebijakan moneter
ketat) adalah upaya otoritas moneter untuk mengurangi jumlah uang
beredar dalam perekonomian. Biasanya kebijakan moneter ketat
diterapkan pada saat perekonomian mengalami inflasi yang tinggi.
The Monetary Authority
Kebijakan moneter di setiap negara dijalankan oleh otoritas moneter:
1) Pemerintah
2) Bank pusat
3) IMF (Dana Moneter Internasional).

Badan internasional (Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB) yang


menangani masalah kebijakan moneter adalah IMF (International
Monetary Funds). Oleh karena itu, IMF biasanya bekerja sama
dengan otoritas moneter suatu negara.
Monetary Policy Instruments
Instrumen kebijakan moneter dilakukan oleh otoritas moneter melalui:
1) Instrumen Moneter Kuantitatif, yaitu kebijakan moneter kuantitatif
adalah kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral untuk
mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga
dalam perekonomian.
2) Instrumen Kebijakan Moneter Kualitatif, yaitu kebijakan Bank
Sentral yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan
investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan.
The Quantitative Monetary Policies
Kebijakan Moneter Kuantitatif dilaksanakan dengan mengatur jumlah uang
beredar melalui tiga jenis instrumen, yaitu:
1) Discount Policy, yaitu penetapan tingkat suku bunga bank sentral kepada
bank umum.
2) Kebijakan Operasi Pasar Terbuka, adalah operasi jual atau beli surat
berharga negara.
3) Reserve Requirement Policy, adalah pengaturan tingkat cadangan
minimum untuk bank.
The Qualitative Monetary Policies
Kebijakan moneter kualitatif biasanya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a) Pengawasan Pinjaman Secara Terpilih (Selektif).


Bank sentral melakukan pengawasan agar pinjaman dan investasi yang
dilakukan sesuai dengan ketentuan dan keinginan pemerintah. Hal ini dilakukan
terutama untuk mengendalikan dan mengawasi corak pinjaman dan investasi
yang dilakukan oleh bank-bank.

b) Imbauan Moral (Moral Suasion)


Imbauan moral yang dilakukan oleh bank sentral adalah dengan menganjurkan
bank-bank untuk melakukan penyesuaian dalam mengalokasikan dananya.
Dengan demikian, keadaan yang diharapkan pemerintah dapat tercapai.
Assignment 4.1
1. Sebutkan fungsi-fungsi uang dalam kehidupan perekonomian
modern.
2. Apa hubungannya nilai uang dengan proses depresiasi dan
apresiasi mata uang? Jelaskan!
3. Sebutkan perbedaan bank sentral dan bak-bank umum!
4. Apa perbedaan instrument kebijaksanaan moneter kuantitatif
dan instrument kebijaksanaan moneter kualitatif? Sebutkan jenis
pelaksanaan kebijaksanaan masing-masing instrument tersebut!
Assignment 4.2
Coba kalian browsing tentang jumlah uang beredar
dalam arti luas (broad money) di Indonesia pada tahun
2020 beserta komponennya!
Kemudian tentukan persentase masing-masing
komponen jumlah uang beredar tersebut! Komponen
manakah yang paling besar dan komponen manakah
yang paling kecil?

Anda mungkin juga menyukai