M1 = C + DD, sedangkan M2 = M1 + UQ
dimana: C = mata uang; DD = giro, UQ = uang kuasi.
Semakin maju teknologi lembaga keuangan di suatu negara, biasanya persentase M2
lebih besar dari M1.
Financial Institution
Ditinjau dari fungsi dan tujuan kegiatannya (Activity Motives),
lembaga keuangan dibedakan menjadi :
1. Lembaga keuangan bank: bank sentral dan bank komersial
2. Lembaga keuangan bukan bank, misalnya: pegadaian, kantor
pos, persewaan, koperasi, dll.
Bank sentral dan bank komersial memiliki motif yang
berbeda dalam kegiatannya.
Motif kegiatan bank umum adalah untuk memperoleh
keuntungan dari hasil kegiatannya, oleh karena itu bank
umum disebut juga sebagai bank perdagangan.
Bank sentral tidak memiliki motif mencari keuntungan
seperti bank umum melainkan optimalisasi kegiatan dalam
membantu pemerintah untuk mencapai tujuan ekonomi
tertentu melalui kebijakan moneter yang dijalankannya.
Central Bank Duties
Sebagai otoritas moneter dan mitra pemerintah dalam melaksanakan
tugasnya, bank sentral diberikan hak dan kewajiban oleh pemerintah
sebagai berikut:
1) Sebagai bank untuk pemerintah
2) Sebagai bank bagi bank umum (bank komersial)
3) Memantau bank komersial
4) Menjaga stabilitas perdagangan luar negeri / stabilitas nilai tukar.
5) Memiliki hak monopoli dalam mencetak dan mengedarkan uang.
Central Bank Privileges
Sebagai lembaga yang memiliki hak monopoli atas pencetakan
dan peredaran uang di suatu negara, hanya ada satu bank
sentral di suatu negara. Bank sentral merupakan salah satu
otoritas moneter di suatu negara selain Pemerintah, dimana
kedua otoritas moneter tersebut merupakan pihak yang berhak
mengeluarkan kebijakan moneter sesuai dengan
tugas/fungsinya dan berkewajiban untuk memantau kegiatan
ekonomi dan dampak dari kebijakan moneter dan fiskal.
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Monetary Policies and The Economy Conditions
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang berusaha mengatur jumlah uang
beredar di suatu negara untuk mencapai kondisi ekonomi tertentu.
1) Kebijakan moneter ekspansif (juga dikenal sebagai Kebijakan Moneter
Mudah) adalah upaya otoritas moneter untuk meningkatkan jumlah uang
beredar dalam perekonomian. Kebijakan moneter ekspansif yang
dilakukan oleh pemerintah dalam kondisi perekonomian yang stagnan
(mengandung banyak pengangguran).
2) Kebijakan moneter kontraktif (juga dikenal sebagai kebijakan moneter
ketat) adalah upaya otoritas moneter untuk mengurangi jumlah uang
beredar dalam perekonomian. Biasanya kebijakan moneter ketat
diterapkan pada saat perekonomian mengalami inflasi yang tinggi.
The Monetary Authority
Kebijakan moneter di setiap negara dijalankan oleh otoritas moneter:
1) Pemerintah
2) Bank pusat
3) IMF (Dana Moneter Internasional).