Anda di halaman 1dari 18

MK.

DASAR-DASAR ILMU TANAH

PERTEMUAN III
PERKEMBANGAN TANAH
(FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN TANAH)

Fatmawaty D, SP., MSi


Glinka (1927)
Tanah adalah tubuh alam sebagai hasil interaksi antara:

S = f (i, h, b, t, w)
i = iklim, h = jasad hidup, b =bahan induk,
t = topografi, dan w = waktu
Faktor Pembentukan Tanah
1. Iklim
• Iklim merupakan rerata cuaca pada jangka panjang,
minimal per musim atau per periode atau per tahun,
dan seterusnya, sedangkan
• Di antana komponen iklim, yang paling berperan adalah
curah hujan (presipitasi) dan temperatur.

• komposisi kimiawi mineral-


Sebagai pelarut dan mineral penyusun tanah,
pengangkut, maka air • kedalaman dan differensiasi
hujan akan
profil tanah, dan
mempengaruhi:
• sifat fisik tanah.
2. Organisme
• Vegetasi yang paling berperan dalam mempengaruhi proses
genesis dan perkembangan profil tanah, karena merupakan
sumber utama biomass atau bahan organik tanah (BOT).

• BOT, apabila terdekomposisi oleh mikrobia heterotrofik akan


menjadi sumber energi dari hara bagi mikrobia sendiri

• Vegetasi sendiri melalui sistem perakarannya akan


berpenetrasi ke lapisan bawah tanah dan membawa unsur-
unsur hara, sisa per­akaran yang mati akan menjadi sumber
BOT dan unsur hara sedalam penetrasi akar tersebut.

• Kedalaman pengaruh vegetasi ini terhadap sifat fisik, kimiawi


dan biologis pada profil tanah tergantung pada sistem
perakarannya, pengaruh pepohonan berakar tunggang akan
lebih besar ketimbang rerumputan atau tanaman berakar
serabut.
Pengaruh tipe vegetasi hutan terhadap reaksi dan
kejenuhan basa dalam profil tanah:

• Profll tanah hutan lebih berkembang ketimbang profil tanah


padang rumput, dan
• Kadar BOT dalam profil tanah padang rumput lebih tinggi 30%
pada horizon A—B dan menurun lebih gradual dengan makin
dalamnya solum tanah ketimbang pada tanah hutan.
Kedua hal ini terkait dengan:

• Laju proses dekomposisi biomass yang lebih baik pada tanah


padang rumput, karena lebih dominannya fraksi biomass
yang mudah terurai ketimbang pada tanah hutan yang lebih
banyak fraksi ranting-kayunya.

• Lebih intensifnya eluviasi (pelindian) oleh air perkolasi pada


profil tanah hutan, karena lebih besarnya ruang-ruang pori
dan lebih dalamnya penetrasi akar ketimbang pada tanah
padang rumput, yang kemudian lebih memacu diferensiasi
hori­zonnya.

• Eluviasi ini membawa asam-asam organik hasil dekomposisi


biomass ke lapisan bawah, yang kemudian memicu perkem­
bangan horizon-horizon tanah.

• Perbedaan pada keduanya ini juga terjadi pada tanah yang


berbeda vegetasinya
3. Bahan Induk
• Tanah-tanah yang terbentuk dari bahan induk asal
bebatuan beku asam yang melapuk sangat lambat akan
mempunyai tekstur berpasir kasar (kurang subur).

• Sebaliknya jika terbentuk dari bahan induk asal bebatuan


beku basa dan bebatuan sedimen yang umumnya mudah
lapuk, maka tanahnya akan bertekstur lebih halus seperti
liat, sehingga relatif subur.

• Tekstur tanah yang dipengaruhi mineral yang sukar lapuk


seperti pasir kuarsa akan tetap terlihat meskipun tanah
sudah tergolong tua.

• Bahan induk asal batu-kapur murni yang keras akan


terbentuk tanah-tanah yang berpasir dangkal (Terra Rosa),
sedangkan bahan induk asal batu-kapur tak murni yang
mudah lapuk, maka tanah yang terbentuk akan bersolum
agak dalam dan bertekstur halus
• Bahan induk bertekstur halus biasanya akan
menghasilkan tanah yang juga bertekstur halus dan
berkadar BOT tinggi, karena daya serap airnya yang
tinggi, memicu pertumbuhan dan perkembangan
tetanaman sebagai sumber BOT

• Pada dataran tinggi atau pegunungan yang


berkelembaban tinggi, dan bahan induk berupa debu
vulkanik akan terbentuk tanah Andosol yang bersolum
dalam dan didominasi oleh liat amorf yang disebut
Alofan, serta relatif subur.
4. Topografi
Topografi mempengaruhi perkembangan pembentukan profil
tanah atas 3 hal, yaitu:
a.Topografi mempengaruhi jumlah curah hujan terabsorpsi
dan penyimpanannya di dalam tanah,
b.Topografi mempengaruhi dalamnya air tanah
c.Topografi mempengaruhi tingkat perpindahan tanah atas
oleh erosi

o Mempengaruhi jenis dan jumlah tanaman


o Topografi mempengaruhi proses pembentukan tanah
karena ia mempengaruhi run off, drainase dan soil erosion
(tebal tipisnya lapisan tanah).
o Akumulasi bahan organik biasanya terjadi pada tanah-
tanah tergenang.
o Perbedaan kelembaban dlm tanah krn pengaruh relief akan
menghasilkan jenis tanah yg berbeda pula.
Lereng Curam
-Laju runoff sangat tinggi
-Infiltrasi air hujan kurang
-Lebih sedikit vegetasinya
5. Waktu
Tanah  benda alam yg terus berubah akibat pelapukan dan
pencucian terus menerus  akan menjadi semakin tua.
Periode waktu pembentukan akan menentukan jenis dan sifat-
sifat tanah yang terbentuk di suatu kawasan. Mohr dan van
Banen membedakan 5 fase pembentukan tanah, yaitu:
•Fase awal, dengan indikator bahan induk yang masih belum
mengalami proses pelapukan
•Fase juvenil, dengan indikator bahan induk yang telah mulai
mengalami proses pelapukan, tetapi sebagian besar masih asli
•Fase viril, diindikasikan oleh optimumnya laju proses
pelapukan, kebanyakan bebatuan telah mulai pecah, mineral-
mineral sekunder telah terbentuk sehingga kadar liat meningkat;
•Fase senil, diindikasikan oleh proses pelapukan yang telah
lanjut, dan mineral-mineral tahan lapuk masih bertahan; serta
•Fase akhir, ditandai oleh berakhirnya proses pelapukan.

Kematangan suatu tanah tidak bergantung pada umurnya tetapi


lebih tergantung pada kelengkapan horizonnya.
Tanah-tanah Muda (entisol)
 Asalnya dari bahan vulkanik atau aluvial
 Mempunyai kesuburan lebih baik
 Profil tanah belum berkembang lanjut
 Usually they are highly productive.

Tanah-tanah Dewasa (inceptisol, vertisol, molisol)


 Terbentuknya horison B tp masih muda
 Mempunyai kemampuan berproduksi lbh tinggi
(UH cukup tersedia)
 Pelapukan mineral dan pencucian unsur hara
belum lanjut
Tanah-tanah Tua (ultisol dan Oxisols)
•Profil tanah berkembang dnegan baik
•Kandungan liatnya meningkat semakin tinggi
•pH tanah lebih masam
•Nutrients are leached
•Lower fertility & productivity low than younger soils.

Bahan induk T. Muda T. Dewasa T. Tua

A A
A

B E
C
B
C
C
C
Joffe dalam Hakim, et al.,. 1986 memilahkan pula kelima faktor tersebut
menjadi dua bagian, yaitu :

yaitu faktor-faktor yang menjadi


sumber massa pembentuk tanah
Faktor pasif dan kondisi yang mempengaruhinya,
meliputi bahan induk, topografi
(relief) dan waktu

yaitu faktor-faktor yang


menghasilkan energi yang bekerja
Faktor aktif untuk melaksanakan proses
pembentukan tanah, yaitu iklim dan
jasad hidup
Proses diferensiasi (Perkembangan)
Horizon-horizon profil tanah:

• Penambahan
• Kehilangan
4 proses utama: • Transformasi
• Translokasi
Thank You

Anda mungkin juga menyukai