Anda di halaman 1dari 27

PEMELIHARAAN

SUMBER DAYA MANUSIA


Human resources slide 1
Keselamatan Kerja dan
Kesehatan -K3
Human resources
Pentingnya slideSDM/K3
Pemeliharaan 2
Meningkatnya perekonomian suatu negara akan
menimbulkan dampak pada pengelolaan SDM pada
suatu organisasi.

SDM yang dikelola dengan benar akan menimbulkan


simbiosis mutualisme baik pada organisasi (perusahaan)
maupun bagi SDM yang bersangkutan.

Pemeliharaan (maintenance) karyawan harus mendapat


perhatian yang sungguh-sungguh dari top management.

Jika pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan akan


menyebabkan semangat kerja, sikap, loyalitas karyawan
akan menurun, disiplin akan menurun dan sebaliknya
absensi dan turn-overnya meningkat.
Human resources slide 6Pengertian Pemeliharaan

Kegiatan dalam
pemeliharaan
didorong oleh
beberapa hal :
karena ada usaha,
loyal dan Pemeliharaan adalah usaha
produktif mempertahankan atau
meningkatkan kondisi fisik,
mental dan sikap karyawan
agar mereka tetap loyal dan
bekerja produktif untuk
menunjang tercapainya
tujuan perusahaan
Human resources slide 5 Kegiatan dalam Pemeliharaan

Usaha Usaha : adalah Kegiatan dengan


mengerahkan tenaga, pikiran, atau
badan untuk mencapai suatu maksud;
pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar,
daya upaya) untuk mencapai sesuatu

Loyal : adalah berpegang teguh (pada


janji, pendirian, dsb); patuh; taat:
bagaimanapun berat tugas yg harus
HR dijalankannya, ia tetap
PLAN melaksanakannya
Produktif Loyal Produktif : adalah bersifat atau
mampu menghasilkan (dalam
jumlah besar)
Human resources slide 4
 Untuk meningkatkan produktivitas kerja Tujuan
 Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi Pemeliharaan
 Meningkatkan loyalitas

 Memberikan ketenangan, keamanan dan kesehatan

 Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya

 Memperbaiki kondisi fisik, mental dan sikap karyawan.

 Mengurangi konflik dan menciptakan suasana yang


harmonis.

 Mengefektifkan pengadaan karyawan.


Azas-azas Azas Manfaat dan Efisiensi :
Human resources
Pemeliharaan : slide
Yaitu 4 manfaat yang
memberikan
optimal bagi perusahaan dan
karyawan.

Azas Peraturan
Legalprogram
Yaitu dasar : Azas Kebutuhan dan
sesuai ketentuan, demi Yaitu Kepuasan :
pemenuhan
menghindari konflik kebutuhan harus menjadi
antara buruh dan dasar program
perusahaan.

Azas Kemampuan Azas Keadilan dan


yaitu Perusahaan :
kemampuan Kelayakan
Dapat :
menciptakan
perusahaan dasar ketenangan dan
program, untuk konsentrasi karyawan
menghindari kerugian pada tugasnya.
perusahaan
HUMAN RESOURCES
METODE
1. KOMUNIKASI : 2. STRATEGY HUMAN
PEMELIHARAAN (1…)
Human resources slide 3
adalah suatu alat penyampai
 RESOURCES :
adalah daya perangsang yang diberikan
kepada karyawan tertentu berdasarkan
informasi dari komunikator kepada
prestasi kerjanya, agar terdorong
komunikan agar terjadi interaksi di meningkatkan prestasi kerja.
antara mereka.  Jenis-jenis insentif :
 berfungsi untuk instruktif, a)Insentif positif: daya perangsang
informatif dan evaluatif.
Lorem ipsum dolor sit amet, dengan memberikan hadiah material
 Simbol-simbol komunikasi
consectetur adipiscing elit. atau non material kepada karyawan
65% adalah suara, tulisan, gambar, yang prestasi kerjanya di atas prestasi
warna, mimik, kedipan mata, standar.
Lorem ipsum dolor sit amet,
dll. b)Insentif negatif: daya perangsang
consectetur adipiscing elit.
dengan memberikan ancaman
50% hukuman kepada karyawan yang
Lorem ipsum dolor sit amet, prestasi kerjanya di bawah standar.
consectetur adipiscing elit.  Bentuk insentif :
a) Non material (penghargaan, piala,
80% piagam)
Lorem ipsum dolor sit amet, b) Sosial insentif (fasilitas, promosi,
consectetur adipiscing elit. diklat, naik haji dll)
c)Material insentif (uang dan barang,
35%
bernilai ekonomis)
METODE
PEMELIHARAAN (2…)
Human resources slide 33.
KESEJAHTERAAN
Kesejahteraan adalah balas jasa yang diberikan
sesuai kebijaksanaan dengan tujuan untuk
mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik
Lorem ipsum dolor sit amet, dan mental karyawan, agar produktivitas kerja
consectetur adipiscing elit. mereka dapat meningkat.
65%
Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing elit. JENIS-JENIS
50%
Ekonomis KESEJAHTERAAN
Pelayanan Fasilitas
Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing elit. Uang transport Mushola Titipan bayi
Bonus Olahraga Bantuan hukum
80%
Tunjangan Hari Raya Koperasi Kredit rumah
Lorem ipsum dolor sit amet, (THR) Kesenian Asuransi
consectetur adipiscing elit. Pakaian kerja
35%
Human resources slide 8
PENTINGNYA
Pengarahan Manajer Mengenai
KESELAMATAN KERJA Hukum Keselamatan Kerja :

 Keselamatan dan pencegahan kecelakaan menjadi perhatian Pengesahan UU Keselamatan Kerja tahun 1970
para manajer karena untuk menekan jumlah angka (Occupational Safety and Health Act of 1970)  demi
kecelakaan kerja dalam tempat kerja sangat penting. menjamin sejauh mungkin bagi setiap pria dan wanita
bekerja dengan mendapatkan kondisi kerja yang aman
dan sehat.
 Memperbaiki keselamatan kerja dapat meningkatkan laba :
Keselamatan kerja yang buruk serta luka-luka dan penyakit
yg dIderita dapat menaikkan biaya termasuk peneluaran
medis, kompensasi pekerja dan hilangnya produktivitas. UU di atas menciptakan UU mengenai Admininstrasi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA-
 Peran Manajer dalam Keselamatan Kerja : Keselamatan Occupational and Health Adminitration) dalam
kerja dimulai dari puncak. Pemberi kerja harus departemen Tenaga Kerja.
melembagakan komitmen mereka dengan kebijakan
keselamatan kerja, mempublikasikannya dan memberi
prioritas tinggi pada masalah keselamatan kerja.
Tujuan OSHA : menjalankan UU tersebut dan
 Dibutuhkan peran penyelia dalam pencegahan kecelakaan : menegakkan standar keselamatan dan kesehatan kerja
pemberi kerja memiliki tanggung jawab utama pada yang berlaku untuk hampir semua pekerja di AS.
keselamatan kerja tetapi penyelia lokal bertanggung jawab Departemen tenaga Kerja menegakkan standarnya dan
terhadap inspeksi sehari-hari OSHA memastikan UU tersebut dipenuhi
Tenaga Kerja dan Sistem Manajemen K3 di
Indonesia
(PERMENAKER Nomor PER.05/MEN/1996)

Sistem Manajemen pengembangan, penerapan, pecapaian


pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan K3.
Dibutuhkan
K3 (SMK3)

pengendalian risiko yang


Struktur organisasi, berkaitan dengan kegiatan
perencanaan, tanggung kerja.
jawab, pelaksanaan, bagi
prosedur, proses, dan
sumber daya. tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Tujuan dan sasaran manajemen K3

 Menciptakan sistem keselamatan dan kesatuan kerja di tempat


kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi
dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah
dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

 Setiap perusahaan yang memperkerjakan lebih dari 100 orang


tenaga kerja dan mempunyai potensi bahaya atau dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran,
pencemaran, dan penyakit akibat kerja wajib melaksanakan SMK3.
Jika sebuah kasus

Diakibatkan oleh Tidak diakibatkan oleh


kecelakaan atau dari kecelakaan kerja atau
paparan dalam dari paparan dalam
lingkungan pekerjaan pekerjaan

kematian Penyakit Luka-luka Terkait

Perawatan medis Transfer ke pekerjaan


(setelah pertolongan Pembatasan kerja atau
Hilangnya kesadaran lain Lain-lain
pertama) gerakan

Maka kasus harus Maka kasus tidak harus


diarsipkan diarsipkan

Jenis Kecelakaaan Kerja yang Harus Dilaporkan


ke OSHA
Tanggung Jawab dan Hak Menangani Perlawanan
Pemberi Kerja dan Karyawan Karyawan

Baik pemberi kerja maupun karyawan memiliki


tanggung jawab dan hak di bawah UU keselamatan
Kerja. Meskipun karyawan Pemberi Kerja harus
bertanggung jawab untuk melakukan “usaha yang
memenuhi standar tekun untuk mencegah
OSHA, mereka acapkali dengan pendisiplinan
menolak; pemberi kerja karyawan”, namun satu-
Pemberi Kerja bertanggung jawab untuk
biasanya tetap harus satunya cara pasti untuk
memberikan tempat kerja yg bebas dari bahaya
yang diketahui. bertanggung jawab untuk menghapuskan tanggung
segala pinalti. jawab adalah dengan
memastikan tidak ada
kecelakaan yang terjadi.

Karyawan juga memiliki hak dan tanggung jwab


tetapi OSHA tidak memanggil mereka karena
melanggar tanggung jawab mereka.
Penyebab
Human resources
Kecelakaan Kerja : slide 7

Perlengkapan Perlengkapa Prosedur Penyimpanan Penerangan Ventilasi


yang tidak n yang cacat berbahaya di tiidak aman – yang tidak yang tidak
terlindungi sekitar mesin kepenuhsesakan, semestinya – semsetinya
dengan baik atau pemuatan secara cahaya
perlengkapan berlebihan menyilaukan,
pencahayaan
yang kurang
terang
Mencegah Terjadinya Kecelakaan di Tempat
Human resources slideKerja: 6
Mengurangi kondisi tidak aman : teknisi
Analisis bahaya pekerjaan : menggunakan
keselamatan kerja harus mendesain
pendekatan sistematis untuk
pekerjaan untuk menghilangkan atau
mengidentifikasi potensi bahaya.
mengurangi bahaya fisik.

Tinjauan pelaksanaan keselamatan kerja :


dilakukan oleh agensi untuk memastikan Perlengkapan perlindungan pribadi :
apakah unit yang berada di bawah meminta karyawan untuk mengenakan
yuridiksi mereka mematuhi semua perlindungan pribadi seperti helm
hokum, regulasi, perintah dan peraturan pelindung.
keselamatan kerja yg berlaku.

Pentingnya keragaman : dalam mendesain


lingkungan yang aman dan sehat, seperti
pekerja usia muda, imigran, lanjut usia,
dan wanita
Human resources slide 9Mengurangi Tindakan Tidak Aman
Mengurangi Kondisi Tidak Aman

 Menekankan komitmen manajemen puncak


 Menenkankan keselamatan kerja
 Menetapkan kebijakan keselamatan kerja
 Mengurangi tindakan tidak aman melalui
Mengidentifika Menggunakan seleksi
Menggunakan
si dan cara-cara  Memberikan pelatihan keselamatan kerja
perlengkapan
menghilangkan administratif
perlindungan  Menggunakan poster dan propaganda
kondisi tidak seperti rotasi
pribadi lainnya
aman pekerjaan
 Menggunakan penguatan positif
 Menggunakan program keselamatan kerja
berbasis perilaku
 Mendorong pasrtisipasi pekerja
 Melakukan inspeksi keselamatan kerja dan
kesehatan kerja secara rutin
Bahaya Kesehatan di tempat Kerja dan
Humancara
resources
Mengatasinyaslide 8
 Bahan Kimia dan Higiene Industri

 Paparan Asbestos di Tempat Kerja dan


Kualitas Udara

 Alkoholisme dan Penyalahgunaan Zat


adiktif

 Stres, Kejenuhan dan Depresi

 Penyakit Menular dan Merokok di


Tempat kerja
Bahan Kimia dan Higiene Industri : Paparan Asbestod di Tempat kerja :
Human resources slide 8
1. Standar OSHA
menyebutkan Batasan Asbestos adalah
paparan untuk sekitar 600 sumber utama
2. Petugas kesehatan dan
bahan kimia. Pengelolaan penyakit
keselamatan kerja harus
bahaya termasuk dalam pernapasan yang
mengenali kemungkinan
area hygiene industry dan berhuungan dengan
terjadi paparan bahaya.
melibatkan pengenalan, pekerjaan.
evaluasi dan
pengendalian.
3. Setelah
mengidentifikasi
kemungkinan bahaya,
evaluasi melibatkan
4. Kendali bahaya
penentuan seberapa berat
melibatkan penghilangan
bahyanya : membutuhkan
atau pengurangan bahaya
pengukuran paparan, Pemberi kerja harus
pembandingan ukuran memantau udara manakala
tersebut dengan suatu mereka memperkirakan
benchmark. tingkat asbestos meningkat
hingga setengah kali dari
batasan yang diizinkan
Alkoholisme dan Penyalahgunaan Menangani Penyalahgunaan
HumanZatresources
Adiktif :
slide 11 Zat Adiktif :

Bagi sebagian pemberi Pendisiplinan,


kerja masalah terkait pemecatan, konseling
penyalahgunaan zat dalam perusahaan serta
adiktif dimulai dengan rujukan kepad agensi di
pengetesan luar merupakan Kebijakan tempat kerja bebas obat-obatan.
penyalahgunaan zat rekomendasi tradisionla Pengetesan
Bantuan
Edukasi
Pelatihankaryawan
obat-obatan
penyelia
adiktif sehingga dapat ketika karyawan
mengurungkan niat bagi mempunyai hasil tes
mereka yang memakai positif zat adiktif.
obat-obatan untuk
melamar pekerjaan.
Stres, Kejenuhan, dan Depresi Mengurangi Stres Kerja
 Bangun hubungan yang meuaskan, menyenangkan dan
Berbagai factor di tempat kerja dapat kooperatif dengan rekan kerja dankaryawan
mendorong terjadinya stress meliputi  Jangan mengambil pekerjaan lebh dari yang anda
jadwa; kerja, irama kerja, keamanan mampu lakukan
pekerjaan, rute menuju dan kembali  Bangun hubungan yang efektif dan supportif dengan
Stres dari kerja, kebisingan tempat kerja, atasan anda
pengawasan yang buruk serta jumlah  Negosisasikan dengan atasan Anda untuk tenggat waktu
dan sifat pelanggan atau klien. Selain yang realistis pada proyek penting
itu,faktor pribadi juga dapat
 Belajarlah sebanyak yang Anda mampu mengenai
mendorong terjadinya stress.
kegiatan yang akan dating dan dapatkan lead time
sebanyak mungkin untuk mempersiapkan diri.
Konsekuensi manusiawi dari stress  Carilah waktu setiap hari untuk pelepasan dan relaksasi
adalah kegelisahan, depresi,penyakit  Berjalan-jalanlah di sekelililng kantor untuk menajga
kardiovaskular, kemarahan, sakit tubuh Anda agar tetap segar dan waspada
keala, kecelakaan bahkan serangan dini  Temukan cara untuk mengurangi kebisingan yang idak
penyait Alzheimer. Sedangkan
This Photo by Unknown Author is licensed under
CC BY-SA-NC perlu
konsekuensi pagi pemberi kerja adalah  Kurangi jumlah hal-hal sepele dalam pekerjaan Anda :
meliputi kinerja yang berkurang dan delegasikan pekerjaan rutin jika dimungkinkan
meningkatnya ketidakhadiran serta
 Batasi interupsi
perputaran.
 Jangan menuda untuk mengatasi permasalahan yang
tidak disukai
 Buatlah “daftar” kekhawatiran konstruktif yang berisi
solusi untuk setiap permasalahan

Kejenuhan Depresi

Kejenuhan (burnout) dapat didefinisikan sebagai


terkurasnya sumber daya fisik dan mental secara total Depresi karyawan adalah
yang disebabkan oleh usaha yang berlebihan untuk permasalahan serius di
menjangkau sasaran terkait pekerjaan yang tidak tempat kerja
realistis. Kejenuhan terbangun secara bertahap dalam
gejala yg mudah marah, kekurangan semangat, Pemberi kerja harus bekerja
kelelahan, sinisme, perasaan terjebak, dan kebencian. lebih keras untuk memastikan
bahwa karyawan yang
mengalami depresi
menggunakan layanan
pendukung yg tersedia.
Pemberi kerja perlu melatih
Pemberi kerja dapat mencegah kejenuhan dnegna penyelia untuk mengenali
memnatau karyawan dalam pekerjaan yang berpotensi tanda-tanda bahya depresi
stress tinggi. Sedangkan dari sisi karyawan, untuk dan menasehati mereka yg
mengurangi kejenuhan adalah dengan (beursaha) membutuhkan layanan.
mengesampingkam pekerjaan setelah berada di rumah
sehingga beban kerja tidak terbawa dalam suasana
keluarga.
Penyakit Menular dan Merokok di Tempat Kerja Manajemen Risiko Perusahaan
Manajemen risiko perushaaan adalah proses menilai papapran
terhadap kehilanagna dalam operasi mennetukan cara terbaik
Penyakit Menular : Dengan untuk menghapuskan, menglola atau mengurangi risko dari
banyaknya karyawan yg dampak negative suatu peristiwa yang merugikan pada bisnis.
melakukan perjalanan Pemebri kerja mengelola ririsko sesuai pada kelas risiko
internasional, memantau dan dimana risiko tersebut berada.
mengendalaikan penyakit menular
menjadi masalah keselamatan
kerja yang penting.
Risiko internal yg dapat dicegah muncul dari tindakan di
dalam risiko tersebut berada yg meliputi hal-hal seperti
kelakuan illegal karyawan atau kecelakaan di tempat kerja.
Risiko strategi adalah risiko yg diterima manajer sebagai
Merokok di tempat kerja : bagian dari pelaksanaan strategi mereka.
Merokok adalah permasalahan
kesehatan dan biaya yang serius.
Bagi pemberi kerja, biaya ini
dintimbulkan dari lebih tingginya
asuransi kesehatan dan kebakaran,
meningkatnya ketidakhadiran, dan Sedangkan risiko eksternal merupakan risiko yg datang dari
berkurangnya produktivitas luar perusahaan dan meliputi hal-hal sepeprti bencana politik
(seperti ketika seorang perokok dan alam, terorisme dan pergantian ekonoomu secara tiba-tiba
mengambil waktu istirahat 10
menit di belakang toko)
Mencegah dan Mengatasi Kekerasan Menyusun Program Keamanan

di Tempat Kerja Dasar


1. Kemanan Alamiah :
 Memperbaiki pencahayaaan eksternal • memanfaatkan fitur alamiah dan arsitektural
 Menggunakan brankas penitipan untuk fasilitas
meminimalkan uang tunai yang dibawa
 Memasang tanda yang menyatakan bahwa Anda
hanya membawa uang tunai sedikit
 Memasang tanda bahaya senyap dan kamera
2. Kemanan Mekanis ;
pengawas
 Meningkatkan jumlah staf yang bertugas • penggunaan system keamanan seperti kunci,
tanda bahaya intrsui, system kendali akses
 Memberikan pelatihan kepada staf mengenai
dan system pengawasan untuk mengurangi
resolusi konflik dan respon non-kekerasan kebutuhan akan pengawasan manusia secara
 Menutup perusahaan pada jam berisiko tinggi terus menerus.
pada larut malam dan pagi buta.
 Menerbitkan kebijakan senjata 3. Keamanan organisasi :
• Menggunakan manajemen yg baik untuk
meningkatkan kemanan. Contohnya adalah
melatih dan memotivasi staf keamanan dan
penjaga lobi dengan baik.
Persyaratan dasar untuk Rencana
Pencegahan Tindak Kriminal

Investigasi terhadap
Manajemen Kritis :
pelamar kerja :
• pastikan karyawan • Terangkan secara
paham akan • selalu lakukan tegas bahwa • tetapkan dan
kebijakan pengecekan penuh. pemberi kerja komunikasikan apa
perusahaan. bersikap keras pada yang harus
tindakan criminal di dilakukan dalam
tempat kerja suatu peristiwa.
Filosofi dan
Pelatihan kesadaran
Kebijakan Perusahaan
tindak criminal :
pada Tindak criminal :
Kemananan Perusahaan Media Sosial dan SDM
dan Privasi Karyawan (Sumber Daya Manusia)

2. Melatih
1. Mendistribusikan penyelidik untuk
kebijakan terkait berfokus pada fakta
hak perusahan dan untuk Media social seperti Contoh : PMI
terhadap karyawan menghindari twitter, Instagram, Kanada
penuduhan
facebook merupakan menggunakan media
pilihan jelas untuk social untuk
mengkomunikasikan mempublikasikan
informasi darurat kesiapan dan
3. Mengingat bahwa
karyawan dapat 4. Memastikan cepat ke sejumlah merespon pertanyaan
meminta semua investigasi individu yang dari masayarakat
perwakilan dan penggeledahan terpencar. terpengaruh
karyawan untuk dilakukan secara
hadir pada saat merata dan tidak
wawancara diskriminatif
investigasi
Human resources slide 10

Thank You

Anda mungkin juga menyukai