NIM : 221112002 NAMA: ROSWITA KEHI NIM : 221112019 NAMA: SERAVIN SERAN NIM : 221112021 NAMA: SILVESTRA SERAN NIM : 221112023 IMUNISASI Pengertian Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang diberikan kepada tidak hanya anak sejak bayi hingga remaja tetapi juga pada dewasa Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi terutama untuk memberikan
perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi Manfaat Imunisasi
Untuk anak: mencegah penderitaan yang
disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian. Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman. Untuk negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara. Jenis Penyelenggaraan Imunisasi Program Imunisasi program adalah Imunisasi yang diwajibkan kepada seseorang sebagai bagian dari masyarakat dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi Imunisasi program terdiri dari imunisasi rutin, imunisasi tambahan, dan imunisasi khusus Imunisasi Rutin Imunisasi rutin merupakan imunisasi yang dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan yang terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan 1. Imunisasi Dasar 2. Imunisasi Lanjutan a. Imunisasi Lanjutan Pada Anak Baduta b. Imunisasi Anak Sekolah c. Imunisasi Pada Wanita Usia Subur Imunisasi Tambahan Imunisasi tambahan merupakan jenis Imunisasi tertentu yang diberikan pada kelompok umur tertentu yang paling berisiko terkena penyakit sesuai dengan kajian epidemiologis pada periode waktu tertentu Imunisasi Khusus Imunisasi khusus dilaksanakan untuk melindungi seseorang dan masyarakat terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu seperti persiapan keberangkatan calon jemaah haji/umroh, persiapan perjalanan menuju atau dari negara endemis penyakit tertentu, dan kondisi kejadian luar biasa/wabah penyakit tertentu Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi Pada tahun 2022, Kementerian Kesehatan melakukan penambahan jumlah imunisasi rutin wajib di Indonesia, dari 11 vaksin menjadi 14 vaksin. 11 jenis vaksin yang sebelumnya digunakan antara lain : 1. Imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-11 bulan a. 1 Bulan : BCG Polio 1, mencegah penularan tuberculosis dan polio Lanjutan … b. 2 Bulan : DPT-HB-Hib 1 Polio 2, mencegah polio, difteri, batuk rejan, retanus, hepatitis B, meningitis, & pneumonia c. 3 Bulan : DPT-HB-Hib 2 Polio 3 d. 4 Bulan : DPT-HB-Hib 3 Polio 4 e. 9 Bulan : Campak, mencegah campak Imunisasi lanjutan bayi usia 18-24 bulan Imunisasi DPT-HB-Hib 1 dosis, berfungsi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis Imunisasi campak rubella 1 dosis Imunisasi lanjutan anak sekolah dasar pada program tahunan Bulan Imunisasi Nasional Imunisasi campak rubella dan DT pada anak kelas 1 Imunisasi tethanus diphteria td pada anak
kelas 2 dan kelas 5
Adapun penambahan 3 imunisasi adalah;
vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine
(PCV), vaksin Rotavirus, dan vaksin Human Papilloma Virus (HPV). Jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi Berikut ini daftar penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi : 1. Hepatitis B 2. Poliomyelitis
3. Tuberculosis 4. Difteri 5. Pertusis 6. Tetanus
7. Pneumonia dan meningitis yang disebabkan
oleh Hemophilus Influenza tipe b (Hib). VAKSIN PCV (PNEUMOCOCCAL CONJUGATE VACCINE) Pneumonia adalah salah satu penyakit menular yang merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak di dunia Dosis diberikan sebanyak 3 kali yaitu saat bayi berusia 2 bulan, 3 bulan dan 12 bulan. Sistem Cold Chain Produk Rantai Dingin (cold chain) , terdapat persyaratan khusus yang harus dipenuhi sebagai standar selain yang dipersyaratkan dalam CDOB Tahun 2012, antara lain meliputi aturan yang berkaitan dengan masalah suhu pada saat penerimaan, penyimpanan dan pengiriman
Rantai dingin dimulai dari unit penyimpanan di
pabrik pembuat vaksin, kemudian vaksin dikirim ke distributor dan dikirim ke fasilitas kesehatan dan disimpan, berakhir dengan pemberian vaksin kepada pasien Stabilitas vaksin sangat bergantung pada sistem cold chain, jika cold chain rusak Parameter produk maka akan mengakibatkan a. Tampilan umum ketidakstabilan vaksin. Cold chain bergantung pada parameter produk berikut : b. Kondisi fisik kemasan Parameter distribusi c. Pengecekan kimia a. Batas waktu distribusi d. Pengecekan mikrobiologi yang terbatas jika dibutuhkan b. Batas waktu distribusi Masalah selama yang terbatas pada kasus distribusi perjalanan (ekskursi) a. Cuaca c. Monitoring suhu terus b. Keterlambatan yang menerus : suhu maksimal dan minimal serta suhu tidak terduga rata-rata c. Kemacetan d. Jumlah dan tempat d. Kerusakan e. Jumlah dan posisi cooling e. Masalah listrik packs f. Kendaraan mogok KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) KIPI adalah setiap kejadian medis yang tidak diinginkan pada seseorang yang terjadi setelah pemberian imunisasi Klasifikasi KIPI dibagi menjadi 5 kategori : 1. Reaksi KIPI yang terkait komponen vaksin 2. Reaksi KIPI yang terkait dengan cacat mutu vaksin 3. Reaksi KIPI akibat kesalahan prosedur 4. Reaksi KIPI akibat kecemasan karena takut disuntik 5. Kejadian Koinsiden TERIMA KASIH