Anda di halaman 1dari 11

PENGUNDANGA

N
Pertemuan 9
 Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan
Perundangundangan harus diundangkan dengan
menempatkannya dalam:
a. Lembaran Negara Republik Indonesia;
b. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia;
c. Berita Negara Republik Indonesia;
d. Tambahan Berita Negara Republik Indonesia;
e. Lembaran Daerah;
f. Tambahan Lembaran Daerah; atau
g. Berita Daerah
 Peraturan Perundang-undangan yang diundangkan dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia, meliputi:
a. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
b. Peraturan Pemerintah;
c. Peraturan Presiden; dan
 Peraturan Perundang-undangan yang diundangkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia meliputi Peraturan Perundang-undangan yang menurut
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku harus diundangkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia.
 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia memuat penjelasan
Peraturan Perundang-undangan yang dimuat dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia.
 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia memuat penjelasan
Peraturan Perundang-undangan yang dimuat dalam Berita Negara
Republik Indonesia
 Pengundangan Peraturan Perundang-undangan dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia atau Berita Negara Republik dilaksanakan oleh menteri
atau kepala lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
 Peraturan Perundang-undangan yang diundangkan dalam
Lembaran Daerah adalah Peraturan Daerah Provinsi dan
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
 Peraturan Gubernur dan Peraturan Bupati/Walikota diundangkan
dalam Berita Daerah.
 Pengundangan Peraturan Perundang-undangan dalam
Lembaran Daerah dan Berita Daerah dilaksanakan oleh
Sekretaris Daerah.
NASKAH YANG
DISEBARLUASKAN
 Naskah Peraturan Perundang-undangan yang disebarluaskan
harus merupakan salinan naskah yang telah diundangkan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia, Berita Negara Republik Indonesia,
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia, Lembaran Daerah,
Tambahan Lembaran Daerah, dan Berita Daerah.
PEMANTAUAN DAN
PENINJAUAN
TERHADAP UNDANG-
UNDANG
 Pemantauan dan Peninjauan adalah kegiatan untuk mengamati, mencatat, dan menilai atas
pelaksanaan Undang-Undang yang berlaku sehingga diketahui ketercapaian hasil yang
direncanakan, dampak yang ditimbulkan, dan kemanfaatannya bagi Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Pemantauan dan Peninjauan terhadap Undang- Undang
dilakukan setelah Undang-Undang berlaku.
Pemantauan dan Peninjauan terhadap Undang- Undang
dilaksanakan oleh DPR, DPD, dan Pemerintah.
Pemantauan dan Peninjauan terhadap Undang-Undang
dikoordinasikan oleh DPR melalui alat kelengkapan yang
khusus menangani bidang legislasi.
Hasil dari Pemantauan dan Peninjauan terhadap Undang-
Undang dapat menjadi usul dalam penyusunan
Prolegnas.
Pemantauan dan Peninjauan terhadap Undang- Undang
dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap sebagai berikut:
a. tahap perencanaan;
b. tahap pelaksanaan; dan
c. tahap tindak lanjut.
Ketentuan lebih lanjut mengenai Pemantauan dan
Peninjauan terhadap Undang-Undang diatur
masingmasing dengan Peraturan DPR, Peraturan DPD,
dan Peraturan Presiden.
Dalam hal suatu Undang-Undang diduga
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi.
Dalam hal suatu Peraturan Perundang-undangan di
bawah Undang-Undang diduga bertentangan
dengan Undang-Undang, pengujiannya dilakukan
oleh Mahkamah Agung.

Anda mungkin juga menyukai