Anda di halaman 1dari 16

PLAGIARISME

Informatik
a
PENIRUAN KONTEN ONLINE
Nama Kelompok
01. Afida Elok Rizqiyana
09. Dziky Hermawan
12. Etna ‘Aqilah Mirroh
18. Jauhar Musthofal Qulub
26. Nur Nakhwatun Nabila
35. Wilda Fahriya Mumtaz A
1. Definisi plagiarisme

Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan


karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah
karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana
karena mencuri hak cipta orang lain . Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator.
Dapat diartikan sebagai pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang
lain yang kemudian dijadikan seolah-olah miliknya sendiri. Setiap karangan yang
asli dianggap sebagai hak milik si pengarang dan tidak boleh dicetak ulang tanpa
izin yang mempunyai hak atau penerbit karangan tersebut.
2. Hubungan Plagiarisme
Dengan Zaman Digital
Sebelum Sesudah

Plagiarisme sebelum zaman digital, penyebaran Sementara pada zaman sekarang, dengan penyebaran
informasi tidak semasif sekarang. Sehingga, informasi yang sangat masif. Mencuri ide/konsep
plagiarisme pada zaman sebelum digital atau yang lainnya dari orang lain jauh lebih mudah.
cenderung lebih sedikit. Kalaupun ada, Kebebasan berekspresi dari orang orang di dunia
masyarakat sendiri tidak tau bahwa itu adalah digital, malah dimanfaatkan dan dicuri demi pemuas
produk hasil plagiarisme. sang pencuri.
3. Dampak Plagiarisme
Positif Negatif
Dapat membuat orang lain 1. Sumber Reputasi yang Buruk
terinspirasi oleh hasil karya yang 2. Menurunkan Rasa Percaya Diri
dibuat dan dapat bermanfaat untuk 3. Menyuburkan Sifat Pemalas
4. Sumber Hambatan Terhadap
orang lain.
Kreativitas
5. Tersandung Kasus Hukum
Penjelasan Dampak Negatif
Kegiatan plagiat memberikan dampak yang merugikan bagi kita,
walaupun tidak merasakannya secara langsung. Dengan plagiat, kita
cenderung menjadi malas karena selalu mengandalkan karya orang lain
untuk dijiplak. Tidak hanya itu, plagiat dapat menghambat kreatifitas
seseorang, mereka tidak pernah menyalurkan atau mengekspresikan bakat
yang mereka miliki. Konsekuensinya, kita tak pernah mau belajar dan
selalu merasa ragu untuk mengandalkan kemampuan diri kita sendiri.
Seorang plagiator merupakan orang yang tidak percaya akan kemampuannya
untuk melakukan suatu hal sehingga memilih alternatif lain yang kurang tepat
yaitu penjiplak karya. Sebenarnya cara pandang terhadap kemampuan yang
kita miliki dapat diibaratkan sebagai seberkas cahaya putih. Tergantung dari
pribadi kita masing-masing. Apakah kita ingin membelokkan berkas cahaya
tersebut ke arah kiri dengan mengubah warna dasar putih menjadi kehitam-
hitaman yang melambangkan ketidakyakinan seseorang terhadap kemampuan
yang ia miliki. Atau sebaliknya, kita membelokkan berkas cahaya tersebut ke
arah kanan dengan mengubah warna dasar putih menjadi keemasan yang
melambangkan orang yang yakin terhadap kemampuannya sendiri.
4. Kasus Plagiarisme
Ramai di media sosial seorang seniman digital bernama Ahmad Nusyirwan diduga karyanya
diambil oleh orang lain (plagiarisme) dengan akun @75gallery. Karya lukisannya diketahui juga
dilukis ulang dan diperjualbelikan melalui akun tersebut.
Kasus dugaan plagiarisme ini dijelaskan secara rinci oleh Ahmad Nusyirwan melalui Twitternya,
Kamis (25/3/2021). Dalam postingannya itu dia menyertakan juga bukti hasil karyanya dengan
lukisan milik @75gallery.
Ahamd menuliskan, "Nasib seniman digital, show off karya di internet, muncul di pinterest, google
image, malah dicuri, dilukis ulang, dijual berjuta-juta. Eh saya yang bikin nggak pernah jual
semahal itu. Kapan sih orang-orang sadar kalo tiap gambar yang ada di pinterest/google image itu
nggak gratis?," tulisnya.
Pencemaran nama
1. baik
Dampak Dari
Kasus
Plagiarisme Karya tersebar tidak dengan nama

Ahmad 2. pemilik asli

Nursyirwan

Terjadinya
3. perdebatan
5. Pencegahan Plagiarisme

1. Membaca sumber yang digunakan

Sebelum Anda menggunakan suatu sumber, pastikan sumber tersebut merupakan sumber yang
dapat Anda percayai atau kredibel.

2. Menggunakan sumber terpercaya

Penggunaan sumber tepercaya atau kredibel tentu sangat penting dilakukan. Jika informasi yang
Anda gunakan dari sumber tersebut salah, bukankah tulisan karya ilmiah Anda tidak lagi
menjadi penelitian yang objektif? Oleh karena itu lebih dianjurkan bagi Anda untuk
menggunakan jurnal-jurnal akademik (baik online atau offline) dan buku cetak.
3. Melakukan Kutipan
Kutipan adalah proses mengambil ide dan gagasan dari berbagai sumber.

4. Melakukan Sitasi
Sitasi atau citation adalah proses memberikan kredit atas gagasan, ide, dan yang
lainnya dari karya orang lain dalam tulisan atau karya ilmiah yang kita buat.

5. Melakukan Parafrasa
Parafrasa adalah proses menuliskan kembali dengan gaya penulisan pribadi dari
gagasan dan ide yang diambil dari berbagai sumber lain, tanpa mengubah makna dari
sumber tersebut.
6. Penyelesaian Masalah
Plagiarisme
A. Memberikan Sanksi terhadap Pelaku
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak
Cipta Pasal 113

1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000
(seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)
huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)
huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4. Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat
miliar rupiah).

B. Melakukan Klarifikasi bahwa karya tersebut


adalah hasil dari plagiarisme dan bukan orisinil
T A K
H N

YOU

Anda mungkin juga menyukai