Anda di halaman 1dari 19

AUDIT KEUANGAN

Prosedur Pemeriksaan Siklus


Pendapatan

KELOMPOK 3

• Mitha Aurisma P. (4520013084)


• Eltri Venia Palabiran (45200130
• Vilta Englistari M. (4520013076)
• Viony Aurelia (4520013077)
Siklus pendapatan merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan

kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan

menyediakan barang jasa kepada para pelanggan dan menangih

kas sebgai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.


TUJUAN AUDIT SIKLUS PENDAPATAN

Tujuan adanya audit siklus pendapatan adalah untuk mengungkapkan ada


tidaknya salah saji yang material dalam pos pendapatan organisasi, dana
transfe, dan lain-lain pendapatan yang sah.
PROSES PEMERIKSAAN AUDIT

01 02 03
Inspeksi Observasi Konfirmasi

04 05 06
Permintaan Keterangan Penelusuran Perhitungan
PROSES PEMERIKSAAN AUDIT

07 08 09
Scanning Pelaksanaan Laporan Hasil
Ulang Audit
PEMERIKSAAN ATAS SIKLUS PENDAPATAN
Mencakup pemeriksaan atas:

01 02 03

Pendapatan Organisasi Pendapatan lain-lain yang sah


sesuai dengan lingkup
Contohnya : pos pajak daerah, Dana perimbangan mencakup
pemeriksaan tersebut, maka
retribusi laba, bagian laba atas bagi hasil pajak bukan
koreksi dilakukan atasa salah
usaha daerah , dan lain-lain pajak, dana alokasi umum,
saji yang ditemukan dalam
pendapatan asli daerah dana alokasi khusus, dan dana
pemeriksaan.
perimbangan dari pusat
MATERIALITAS
Besarnya suatu penghilangan atau salah saji informasi

akuntansi yang dipandang dari keadaan-keadaan yang

melingkupinya, memungkinkan pertimbangan yang

dilakukan oleh orang yang mengandalkan pada informasi

menjadi berubah atau dipengaruhi oleh penghilangan atau

salah saji tersebut.


PERTIMBANGAN AWAL MATERIALITAS

01 02 03

Pertimbangan Pertimbangan 2 Hal Pertimbangan 2


materialitas yang Kuantitatif (jumlah salah Tingkat
Tingkat laporan
direncanakan (6-9 bulan saji), Kualitatif (penyebab keuangan dan tingkat
sebelum tanggal neraca) salah saji) saldo rekening
RISIKO AUDIT
DEFINISI
Risiko yang terjadi dalam hal auditor tanpa disadari tidak memodifikasikan pendapatnya
sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji
material.

Risiko bawaan siklus pendapatan pada banyak organisasi sektor publik sangat tinggi, ada
berbagai factor yang menyebabkan tingginya risiko bawaan siklus pendapatan ini, antara
lain:

a. Volume transaksi yang selalu tinggi


b. Masalah akuntansi yang berkembang
“Semakin Besar Keinginan Auditor
Menyatakan Pendapat Yang Benar, Semakin
Rendah Risiko Audit Yang Akan Bisa Ia Terima
Jika Diinginkan Keyakinan 99%, Maka Risiko
Audit Yang Dapat Diterima Adalah 1%.”
— Someone
MODEL RISIKO
AUDIT

RA = RB x RP x RD
Ket:
RA = Risiko Audit
RB = Risiko Bawaan/Melekat
RP = Risiko Pengendalian
RD = Risiko Deteksi
JENIS KOREKSI
ATAS
PEMBUKUAN
DITINJAU DARI SIFAT KEJADIANNYA

1. Koreksi Kesalahan Yang 2. Koreksi Kesalahan Yang Tidak


Berulang dan Sistemik Berulang

Kesalahan ini Koreksi ini merupakan


disebabkan sifat koreksi atas kesalahan yang
alamiah (normal) dari diharapkan tidak akan terjadi
jenis-jenis transaksi kembali pada masa-masa
tertentu yang yang akan datang. Koreksi ini
diperkirakan akan dapat terjadi pada periode
terjadi secara berjalan maupun pada
berulang periode-periode
sebelumnya.
KOREKSI KESALAHAN YANG TIDAK
BERULANG
Koreksi Kesalahan yang Koreksi Kesalahan yang Tidak
Tidak Berulang pada Berulang pada Periode-
Periode Berjalan Periode Sebelumnya

A. B.
Jenis Koreksi Pembukuan yang harus dikoreksi atas
pendapatan

a. Kesalahan pembukuan dan atau penyajian Saldo Awal Tahun Anggaran/ sisa Perhitungan
Anggaran Tahun Lalu
b. Kesalahan Pembukuan dan atau Penyajian Pendapatan Daerah
c. Kesalahan Pembukuan dan atau Penyajian Saldo Akhir Tahun Anggaran/ sisa Perhitungan
Anggaran Tahun Anggaran Perhitungan
d. Kesalahan penyajian dalam daftar Lampiran Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
Perhitungan
e. Kesalahan yang wajib dikoreksi oleh Auditor, terdiri atas:
1. Kesalahan Pembukuan (kekeliruan Pencatatan)
2. Kesalahan Pembebanan
3. Kesalahan Penjumlahan dan Pengurangan Angka (Aritmatika)
PEMERIKSAAN KEMUDIAN
(POST AUDIT)

Pemeriksaan Kemudian (Post Audit) adalah


audit yang dilakukan ketika periode akuntansi
untuk seluruh kegiatan yang diaudit telah
selesai, dengan kata lain telah tersedia assersi
manajemen yang akan diverifikasi, atau
peristiwa/transaksi telah selesai.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai