KITAB PENGKHOTBAH
1
Kitab-kitab Perjanjian Lama dalam Alkitab
masa kini pada umumnya mengikuti (Denis
Green, h. 38-39):
4
INTRODUKSI
b. Skeptis terhadap kehidupan sesudah mati (Pkh. 3:19-21; 9:3-6).
Pengkhotbah menyangkali ada kehidupan [kekal] setelah kematian (3:19-21).
Pengkhotbah mempersamakan tubuh manusia dengan tubuh binatang, membuktikan bahwa
Pengkhotbah menyangkali kehidupan setelah kematian bagi manusia.
Pengkhotbah menekankan konsep tentang nihilisme (9:3-6).
5
INTRODUKSI
4. Jawaban atas Tiga Keberatan terhadap Kitab Pengkhotbah
a. Jawaban atas keberatan 1
a.Berita seluruh Kitab Pengkhotbah harus dipahami, tidak boleh menyimpulkan berita
suatu Kitab hanya dari salah satu atau beberapa ayatnya saja.
b.Kitab Pengkhotbah menguraikan dengan jujur fakta-fakta yang menyedihkan
tentang kehidupan manusia dengan mengulang-ulang kata “sia-sia”. Tetapi cara
menghadapinya bukan dengan pesimis.
c.Melalui penyelidikan akan fakta kehidupan manusia, Pengkhotbah sampai pada
kesimpulan tentang:
Pemerintahan Allah atas dunia ini (3:17; 9:1), yang bergerak menuju peradilan yang
akan datang (12:14).
Akhir dari hidup yang sia-sia di dunia adalah kehidupan yang akan datang [kekal] –
3:11.
Kepuasan sejati manusia adalah di dalam Tuhan saja, pengharapan dari manusia.
6
INTRODUKSI
b. Jawaban atas keberatan 2
i. Tidak skeptis terhadap kehidupan di dunia (Pkh. 1:8, 12-18; 3:9; 8:16, 17).
Berita seluruh Kitab Pengkhotbah harus dipahami, tidak boleh menyimpulkan
berita suatu Kitab hanya dari salah satu atau beberapa ayatnya saja.
Dibalik kata-kata yang terlihat ragu-ragu mengandung keyakinan yang teguh
terhadap keadilan & hikmat providensi pemerintahan Allah.
Kekecewaan terhadap kebodohan & kekurangan manusia di dunia tidak
mengindikasikan bahwa Pengkhotbah menolak fakta adanya kesanggupan akal budi
manusia; di sisi lain, hal ini dikatakan Pengkhotbah untuk menekankan bahwa
dengan hikmat & akalnya, manusia tidak sanggup menembus rahasia-rahasia
providensi Allah.
Menekankan iman kepada Allah & pengharapan kepada-Nya saja.
7
INTRODUKSI
ii. Tidak skeptis terhadap kehidupan sesudah mati (Pkh. 3:19-21; 9:3-6).
Pengkhotbah bicara tentang dua fakta yang dialami manusia:
Tubuh manusia yang akan menjadi debu sama seperti tubuh binatang (ay. 19-20)
Jiwa/roh manusia yang akan kembali kepada Allah setelah kematian (ay. 21).
Pengkhotbah mengakui kehidupan setelah kematian, terindikasi jelas pada ayat 21 dan
pengakuan akan peradilan Allah setelah kematian (ay. 17).
Pengkhotbah tidak mengajarkan nihilisme.
c. Jawaban atas keberatan 3
Kitab Pengkhotbah diilhamkah Allah (bd. II Tim. 3:16; II Pet. 1:21).
Doktrin, inti berita, & kesinambungan berpikir Kitab Pengkhotbah tidak berkontradiksi dengan
bagian Alkitab lainnya, baik di dalam PL maupun PB.
Penyataan Allah bersifat progresif, sehingga Allah memberikannya secara bertahap,
dan akan semakin lengkap – misalnya tentang kehidupan setelah kematian,
konsepnya lebih lengkap di dalam Yes. 14:9-11; Mat. 22:32; Mrk. 9:43-48; Luk.
16:19-31; Yoh. 11:26; II Kor. 5:6-8; Flp. 1:21-23; Why. 6:9-11.
8