Anda di halaman 1dari 8

KEDAULATAN ALLAH & WAKTU

KITAB PENGKHOTBAH

1
Kitab-kitab Perjanjian Lama dalam Alkitab
masa kini pada umumnya mengikuti (Denis
Green, h. 38-39):

 Terjemahan Perjanjian Lama dalam Bahasa


Yunani yang diselesaikan + 150 sM, yang
disebut Septuaginta atau LXX.
 Disebut Septuaginta atau LXX, karena
dikerjakan oleh 70 sarjana/rabi Yahudi selama
70 tahun.
 Terjemahan Alkitab Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru dalam Bahasa Latin, yang
disebut Vulgata pada tahun + 404 M.
INTRODUKSI
1. Kitab Pengkhotbah Bersifat Pesimis?
- Kata “sia-sia” yang terus berulang dalam Kitab Pengkhotbah menyatakan
gagasan bahwa hidup ini tidak lain hanyalah bayang-bayang belaka, suatu
rentetan kesusahan tanpa pengharapan, dan suatu permasalahan yang tidak ada
penyelesaiannya.

• Kitab Pengkhotbah Bersifat Skeptis?


- Kitab Pengkhotbah adalah ‘Nyanyian orang-orang Skeptis”.
• Skeptis terhadap kehidupan di dunia (Pkh. 1:8, 12-18; 3:9; 8:16, 17).
 Keraguan akan keadilan & hikmat manusia di dunia.
 Kekecewaan terhadap kebodohan & kekurangan manusia di dunia.
 Pencarian akan kepuasan yang tidak pernah tercapai.

4
INTRODUKSI
b. Skeptis terhadap kehidupan sesudah mati (Pkh. 3:19-21; 9:3-6).
 Pengkhotbah menyangkali ada kehidupan [kekal] setelah kematian (3:19-21).
 Pengkhotbah mempersamakan tubuh manusia dengan tubuh binatang, membuktikan bahwa
Pengkhotbah menyangkali kehidupan setelah kematian bagi manusia.
 Pengkhotbah menekankan konsep tentang nihilisme (9:3-6).

3. Kitab Pengkhotbah Tidak Diilhamkan?


Kitab ini bicara tentang ‘manusia di bawah langit’ dan ditulis dari sudut akal
manusia yang terbatas dalam memahami keadaan dunia yang banyak berupa teka-
teki yang gelap.
Adanya ketidaklengkapan dalam ajaran Kitab Pengkhotbah, misalnya kehidupan
setelah kematian [sifat, jalannya & rincian kehidupan itu tidaklah jelas] – apa yang
ditulis Pengkhotbah bersumber dari dongeng-dongeng Mesir.

5
INTRODUKSI
4. Jawaban atas Tiga Keberatan terhadap Kitab Pengkhotbah
a. Jawaban atas keberatan 1
a.Berita seluruh Kitab Pengkhotbah harus dipahami, tidak boleh menyimpulkan berita
suatu Kitab hanya dari salah satu atau beberapa ayatnya saja.
b.Kitab Pengkhotbah menguraikan dengan jujur fakta-fakta yang menyedihkan
tentang kehidupan manusia dengan mengulang-ulang kata “sia-sia”. Tetapi cara
menghadapinya bukan dengan pesimis.
c.Melalui penyelidikan akan fakta kehidupan manusia, Pengkhotbah sampai pada
kesimpulan tentang:
 Pemerintahan Allah atas dunia ini (3:17; 9:1), yang bergerak menuju peradilan yang
akan datang (12:14).
 Akhir dari hidup yang sia-sia di dunia adalah kehidupan yang akan datang [kekal] –
3:11.
 Kepuasan sejati manusia adalah di dalam Tuhan saja, pengharapan dari manusia.

6
INTRODUKSI
b. Jawaban atas keberatan 2
i. Tidak skeptis terhadap kehidupan di dunia (Pkh. 1:8, 12-18; 3:9; 8:16, 17).
 Berita seluruh Kitab Pengkhotbah harus dipahami, tidak boleh menyimpulkan
berita suatu Kitab hanya dari salah satu atau beberapa ayatnya saja.
 Dibalik kata-kata yang terlihat ragu-ragu mengandung keyakinan yang teguh
terhadap keadilan & hikmat providensi pemerintahan Allah.
 Kekecewaan terhadap kebodohan & kekurangan manusia di dunia tidak
mengindikasikan bahwa Pengkhotbah menolak fakta adanya kesanggupan akal budi
manusia; di sisi lain, hal ini dikatakan Pengkhotbah untuk menekankan bahwa
dengan hikmat & akalnya, manusia tidak sanggup menembus rahasia-rahasia
providensi Allah.
 Menekankan iman kepada Allah & pengharapan kepada-Nya saja.

7
INTRODUKSI
ii. Tidak skeptis terhadap kehidupan sesudah mati (Pkh. 3:19-21; 9:3-6).
 Pengkhotbah bicara tentang dua fakta yang dialami manusia:
 Tubuh manusia yang akan menjadi debu sama seperti tubuh binatang (ay. 19-20)
 Jiwa/roh manusia yang akan kembali kepada Allah setelah kematian (ay. 21).
 Pengkhotbah mengakui kehidupan setelah kematian, terindikasi jelas pada ayat 21 dan
pengakuan akan peradilan Allah setelah kematian (ay. 17).
 Pengkhotbah tidak mengajarkan nihilisme.
c. Jawaban atas keberatan 3
Kitab Pengkhotbah diilhamkah Allah (bd. II Tim. 3:16; II Pet. 1:21).
 Doktrin, inti berita, & kesinambungan berpikir Kitab Pengkhotbah tidak berkontradiksi dengan
bagian Alkitab lainnya, baik di dalam PL maupun PB.
Penyataan Allah bersifat progresif, sehingga Allah memberikannya secara bertahap,
dan akan semakin lengkap – misalnya tentang kehidupan setelah kematian,
konsepnya lebih lengkap di dalam Yes. 14:9-11; Mat. 22:32; Mrk. 9:43-48; Luk.
16:19-31; Yoh. 11:26; II Kor. 5:6-8; Flp. 1:21-23; Why. 6:9-11.
8

Anda mungkin juga menyukai