Anda di halaman 1dari 2

BERBAHAGIALAH ORANG YANG TIDAK MELIHAT NAMUN PERCAYA

YOHANES 20 :19-29

Ada sebagian orang yang berpendapat: “lihat dahulu baru percaya”.  Mereka perlu melihat fakta dan
bukti terlebih dulu sebelum bisa percaya.  Ini dimaksud Kepercayaan mereka didasarkan pada apa yang
mereka lihat dan alami.

Dalam hal-hal tertentu pendapat seperti itu memang tepat.  Seperti contoh di dunia pekerjaa Seorang
atasan tentu perlu melihat kinerja serta hasil karya bawahannya sebelum memberikan kepercayaan
penuh kepadanya.   Seorang dokter memang perlu melihat berbagai hasil pemeriksaan pasien sebelum
memberikan pengobatan kepadanya. Kendatipun demikian, kita harus menyadari bahwa  pandangan itu
tidak dapat diterapkan pada semua hal.

Ada seorang yang bernama Pdt. Wahyu Pramudya menuliskan, bahwa ada banyak hal yang tidak dapat
kita lihat, tetapi toh kita dapat mempercayai keberadaannya.   Kita tidak dapat melihat nyawa kita
sendiri, tetapi itu tidak berarti bahwa nyawa kita tidak ada.  Kita tidak dapat melihat otak kita, tetapi
kita percaya bahwa kita punya otak. namun tidak dapat dipungkiri kita pasti mempercayai kenyataan
itu. Dalam kehidupan beriman, ada sebagian orang yang selalu minta bukti.   Kalau tidak melihat fakta
yang kasat mata atau bukti yang masuk akal mereka tidak mau percaya.

Ade” Pemuda Remaja yg diberkati Tuhan. Tomas adalah orang yang seperti itu.  Ia tidak hadir pada
saat Tuhan Yesus menampakkan diri kepada  teman-temannya.  Ketika mereka memberitahukan
kepadanya bahwa mereka melihat Tuhan Yesus yang telah bangkit, bagaimana respon Tomas?   
Bukannya percaya dan bersukacita, melainkan dia justru mengatakan, “Sebelum aku melihat bekas
paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan
tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.”

Mengapa Tomas tidak percaya bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit? ada tiga alasan mengapa Tomas dapat
bersikap dan berkata seperti itu.

Pertama, ia tidak memiliki pengharapan.  Pengharapannya telah lenyap ketika melihat Yesus
ditangkap, disalibkan dan mati.  Sebelumnya ia setia mengikut Yesus dan memiliki pengharapan bahwa
Yesus, sang Mesias,  akan membebaskan Israel dari kungkungan musuh dengan kemenangan yang gilang-
gemilang.  Tetapi ia melihat suatu kenyataan bahwa Ia ditangkap, diadili, dianiaya dan mati dengan
cara yang tragis.  Saat itu sepertinya Yesus tidak berdaya menghadapi orang-orang yang menganiaya
diri-Nya.   Melihat kenyataan tersebut Tomas menjadi sedih, kecewa, dan putus asa.   Ia tidak lagi
memiliki pengharapan di dalam Dia.   Karena tidak ada pengharapan, ia pun tidak mengira bahwa Yesus
akan bangkit dari kematian.

Kedua, ia tidak berpegang kepada firman Tuhan.  Tuhan Yesus telah  memberitahukan kepada murid-
murid-Nya, termasuk Tomas, bahwa Ia akan disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit
(Mrk. 10:34; 14:28; bd. Yoh. 2:20-22).  Bila Tomas memperhatikan dan mengamini firman Tuhan itu,
tentu ia akan dengan mudah percaya pada berita kebangkitan Yesus.  Tetapi sayang, Tomas tidak
memegang perkataan-Nya itu.  Ia mengabaikan dan melupakan firman yang sudah Tuhan Yesus
nyatakan.
Ketiga, ia berpusat pada diri sendiri, bukan Tuhan.   Ia lebih mengandalkan mata dan tangannya, dan
tidak membuka telinga dan hatinya terhadap berita kebangkitan Yesus.   Pengamatan dan
pengalamannya sendirilah yang ia utamakan, bukan firman Tuhan.  Itu sebabnya ketika teman-
temannya memberitakan tentang Yesus yang telah bangkit, ia mengatakan bahwa kalau ia belum
melihat bekas paku pada tangan-Nya, belum menaruh jarinya pada bekas-bekas luka paku itu dan
belum menaruh tangannya pada lambung-Nya, sekali-kali ia tidak mau percaya.

Bukankah pada saat ini banyak juga orang yang seperti Tomas?    Tidak punya pengharapan,
mengabaikan firman Tuhan, dan berpusat pada dirinya sendiri. Untuk dapat  percaya mereka minta
bukti-bukti konkrit, tanda-tanda ajaib, mujizat dan sebagainya.

Kaum Keluarga Serta Ade” Pemuda Remaja, Tuhan Yesus tidak mengabaikan orang yang tidak percaya
seperti Tomas.  Seminggu kemudian pengikut-pengikut Yesus ada lagi di tempat itu, dan Tomas hadir
juga. Semua pintu terkunci. Tetapi Yesus datang dan berdiri di tengah-tengah mereka, lalu berkata,
“Salam sejahtera bagimu.”  Kemudian secara khusus Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini
dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau
tidak percaya lagi, melainkan percayalah.”

Setelah Yesus menampakkan diri, Tomas baru benar-benar percaya dan menyatakan pengakuan iman
yang begitu mendasar, “Ya Tuhanku dan Allahku!”    Tetapi Tuhan Yesus berkata kepada Tomas,
“Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.  Berbahagialah mereka yang tidak melihat,
namun percaya.”

Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.    Tidaklah penting apakah seorang melihat-
Nya ataupun tidak, tetapi adalah sangat penting baginya untuk percaya.  Sebab dengan percaya
kepada-Nya itulah seseorang menerima keselamatan dan karunia-karunia-Nya.  Memang baik untuk bisa
melihat dan percaya, tetapi lebih berbahagia orang yg tidak melihat namun percaya kepada-Nya.

Anda mungkin juga menyukai