Anda di halaman 1dari 1

Jangan Ragu

Rev. Robby James

Matius 14:31
Yesus segera mengulurkan tangan-Nya dan menangkap dia, dan berkata, "Petrus, Petrus, kau ini
kurang percaya. Mengapa kau ragu-ragu kepada-Ku?" (BIS)

Petrus adalah salah seorang dari dua belas rasul Yesus. Ia adalah seorang nelayan dari
Galilea. Ia dan saudaranya, Andreas adalah rasul pertama yang dipanggil oleh Yesus (Mat. 16:18,
Yoh. 21:15-16). Satu hari Tuhan Yesus memerintahkan para murid-Nya untuk mendahului
menyeberang danau Galilea. Sementara para murid naik perahu, Tuhan Yesus berdoa sampai larut
malam. Ketika hari antara jam 3 sampai 6 pagi sementara perahu di ombang-ambing oleh angin
sakal. Tuhan Yesus menyusul mereka dengan berjalan di atas air. Ketika murid-murid melihat Dia
berjalan di atas air maka takutlah mereka sebab mengira itu adalah hantu. Namun Tuhan Yesus
berkata kepada mereka : “Tenanglah Aku ini, jangan takut!” Kemudian Petrus berseru: “Tuhan,
apabila itu adalah Engkau, suruhlah aku datang padaMu berjalan di atas air.” Tuhan Yesus menjawab
: “Datanglah !” Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air menghampiri Tuhan Yesus. Ketika
dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam. Kemudian Petrus berseru : Tuhan Yesus,
tolonglah aku!” Segera Tuhan Yesus mengulurkan tangan, memegang Petrus dan berkata : “Petrus,
Petrus, kau ini kurang percaya. Mengapa kau ragu-ragu kepada-Ku?”
Saudara, seringkali kita ini seperti Petrus. Petrus percaya bahwa Tuhan Yesus dapat
melakukan segala mujizat sehingga Petrus yakin Tuhan Yesus dapat membuat dia berjalan di atas air.
Demikian juga kita percaya bahwa Tuhan Yesus dapat melakukan segala mujizat sehingga kita pun
berseru memohon mujizat kepada Tuhan Yesus. Petrus kemudian berjalan di atas air sesuai dengan
perintah Tuhan Yesus, demikian juga kita pun seringkali benar-benar mengalami mujizat dalam
kehidupan kita. Namun ketika Petrus merasakan tiupan angin sehingga ia jadi takut dan akhirnya
tenggelam. Kita pun seringkali walau melihat mujizat namun ketakutan juga menghampiri diri kita.
Kemudian Yesus menjelaskan bahwa Petrus tenggelam karena Petrus kurang percaya, karena Petrus
ragu-ragu terhadap Yesus. Saudara, demikian juga dengan diri kita. Sudah baik, kita percaya kepada
Yesus namun seringkali yang terjadi kita tidak benar-benar percaya, kita meragukan Yesus dapat
membuat hidup kita bahagia, kita meragukan Yesus dapat membuat pekerjaan kita sukses, kita
meragukan Yesus dapat membuat masa depan kita cerah. Sehingga kita seringkali mendapati diri
kita seperti Petrus yang kurang percaya. Mari kita percaya dengan penuh kepada Yesus dan biarlah
mujizat itu terjadi dalam hidup kita bukan setengah-setengah namun secara penuh. AMIN.

Anda mungkin juga menyukai