Anda di halaman 1dari 6

MURID YANG TIDAK SEMPURNA

Pembicara: Yosia Samudera


Tanggal: 1 Agustus 2021

PRINSIP
• Anugerah Tuhan dalam keberhasilan dan kegagalan kita membuat kita mengalami kelegaan dari tekanan
keberhasilan dan kegagalan: keberhasilan tidak membuat kita sombong, kegagalan tidak membuat kita menyerah,
karena semua berkat kasih karunia Tuhan.
• Anugerah Tuhan dalam keberhasilan dan kegagalan kita tidak membuat kita menjadi tidak mau mengupayakan
yang terbaik, justru anugerah Tuhan membuat kita bersungguh-sungguh dalam hidup sesuai firman Tuhan.

APLIKASI
• Ketika kita gagal dalam hidup, ingatlah Tuhan memberi anugerah sehingga kita bisa bangkit kembali. Ketika kita
berhasil, ingatlah anugerah Tuhan yang memampukan kita sehingga kita tidak perlu menyombongkan diri.
• Jangan pasif dan tetaplah tekun dalam melakukan kehendak Tuhan (merenungkan firman Tuhan, melayani,
mengasihi, mengampuni, memberi, dll) karena anugerah Tuhan pasti memampukan kita.

PERTANYAAN DISKUSI
1. Petrus mengalami kegagalan yang besar dalam menjadi murid Kristus, namun ia juga dipulihkan dan terus setia
melayani Tuhan sampai akhir hidupnya. Ceritakanlah pengalaman Anda mengalami kegagalan atau kejatuhan
sesudah percaya pada Tuhan Yesus dan bagaimana Anda mengalami pemulihan dari Tuhan.
(Dalam arti kita sudah tahu itu tidak benar, tapi kita tetap lakukan. Atau Tuhan sudah memberi tahu dan
memperingatkan kita, mungkin melalui beberapa kejadian, melalui khotbah, melalui saudara seiman, untuk kita
jangan ke sana, bahwa kalau kita lewat sana kita akan kepentok, tetapi tetap kita buat.
Somehow kita sudah tahu akan menuju hal yang salah, tetapi kita tidak sadar, tidak berkuasa, dan lebih merasa
nyaman untuk terus jatuh.
Sharing dapat dimulai dari Pemimpin Diskusi/HOME Leader)

2. Apa yang Anda pelajari dari pengalaman tersebut?


(Ceritakanlah apakah ada pemahaman baru atau perubahan dalam diri Anda atau perubahan relasi dengan
Tuhan/orang² di sekitar Anda setelah melalui pengalaman tersebut.
Sharing dapat dimulai dari pemimpin diskusi/HOME Leader)

3. Bagikanlah di Home Anda selama minggu ini, ayat firman Tuhan yang Anda rasa dapat menguatkan teman-
teman di Home yang sedang mengalami pergumulan, kegagalan, atau pencobaan.
(Dapat disharingkan melalui WA grup, japri, sms, dll)

RK20210801
Yosia Samudera
“Murid yang Tidak Sempurna”

Tembok bicara tentang restriksi, batasan/ boundaries yang membatasi kita. Dihubungkan kepentok, batasan bisa
menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan. Definisi tembok adalah kondisi sulit yang tidak bisa dihindari
di hidup kita – baik itu berupa ketidakberdayaan, kehampaan, kebuntuan, keterasingan, kegagalan, keletih-
lesuan, kekeringan rohani. Hal-hal ini pasti kita alami sebagai bagian dari pertumbuhan rohani dan bukan
dampak dari dosa/kelemahan kita. Dengan respon yang benar, tembok malah akan memurnikan iman kita!

Beberapa elemen di dalam murid di antaranya prestasi, kegagalan, ekspektasi, dan tujuan dari sebuah pelajaran:
- Prestasi, semua murid ingin berprestasi.
- Kegagalan, ada orang-orang yang bersekolah juga tidak berprestasi dan gagal di dalam menjalani prosesnya.
- Ekspektasi guru supaya pelajarannya bisa dimengerti, ekspektasi murid supaya ilmunya bertambah.
- Dan pada akhirnya semua bertanya, apa tujuan dari belajar ini semua?
Elemen-elemen ini membuat dinamika murid dan guru menjadi hidup.
Petrus adalah contoh terbaik dari murid Yesus yang tidak sempurna, sekaligus pengikut Yesus yang setia.
1. Petrus menyangkal Yesus

Yohanes 18:25-27
25 Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya: "Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?"
26 Ia menyangkalnya, katanya: "Bukan." Kata seorang hamba Imam Besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong
Petrus: "Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?"
27 Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu berkokoklah ayam.

Pada malam saat Yesus diadili, Petrus menunggu di luar bersama dengan orang-orang yang berdiang. Beberapa
orang mengenali Petrus sebagai orang yang bersama-sama dengan Yesus dan orang yang telah memotong telinga
hamba Imam Besar di Taman Getsemani. Tetapi Petrus menyangkal bahwa ia mengenal Yesus. Setelah kemudian
Petrus menyangkal Yesus tiga kali lalu ayam berkokok, Petrus tersadar, ia ingat akan perkataan Yesus sebelumnya.
Hati dan perasaannya hancur. Saat itu Petrus benar-benar masuk ke dalam pengalaman kepentok tembok.
Matius 26:30-35 Petrus akan menyangkal Yesus
30 Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.
31 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku
akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
32 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
33 Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."
34 Yesus berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah
menyangkal Aku tiga kali."
35 Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang
lainpun berkata demikian juga.

Apa yang sebelumnya telah Yesus katakan? Yesus memperingatkan Petrus bahwa Petrus akan menyangkali Yesus
tiga kali sebelum ayam berkokok. Prediksi yang terjadi.. sebuah peringatan yang tak terhindarkan.. Walaupun
sudah Yesus peringatkan, Petrus tetap berbuat – padahal Petrus sudah sesumbar bahwa sekali-kali Petrus tidak
akan melakukannya. Perasaan gagal, marah, itu yang di alami Petrus..
Kita sering berada di dalam situasi ini ‘kan? Sudah tahu tapi tetap kita lakukan. Tuhan sudah memberi tahu dan
memperingatkan kita, mungkin melalui beberapa kejadian, melalui khotbah, melalui saudara seiman, untuk kita
jangan ke sana, bahwa kalau kita lewat sana kita akan kepentok, tetapi tetap kita buat. Somehow kita sudah tahu
akan menuju hal yang salah, tetapi kita tidak sadar, tidak berkuasa, dan lebih merasa nyaman untuk terus jatuh.

Saya pernah berada di dalam kondisi seperti itu. Uang hasil bekerja saya investasikan di seseorang supaya
hasilnya lebih besar dari hanya sekadar menabung. Sebelumnya hati saya sudah restless, sudah merasa tidak
enak bahwa kalau hal ini diteruskan, uang yang ditanamkan akan hilang. Somehow saya sudah tahu bahwa
saya menuju hal yang salah, tetapi saya memilih untuk mengabaikannya untuk akhirnya terus jatuh. Perasaan
gagal, kesal – seandainya saat itu saya mendengarkan hati saya dan juga mendengarkan nasihat-nasihat.
Demikian pula halnya dengan Petrus, semua yang Petrus akan alami, semuanya diketahui Tuhan Yesus! Yesus
sebagai guru dari Petrus sudah bisa melihat jauh ke depan apa yang Petrus akan alami, apa yang Petrus gumulkan.
Sampai kejatuhan Petrus pun Tuhan Yesus tahu! Oleh karena itu Tuhan Yesus memberi peringatan kepada Petrus.

Petrus melihat kisahnya sebagai satu kegagalan dan sesuatu sangat tidak enak di dalam hidupnya tetapi Tuhan
Yesus melihat hal ini sebagai kesempatan bagi Petrus untuk bertumbuh tidak mengandalkan kekuatan dari
dirinya sendiri! Hal ini membawa kita melihat kepada sisi pandang yang lain dari interaksi murid dan guru, yaitu
sisi pandangnya Tuhan Yesus! Sebetulnya cerita hidup Petrus bercerita tentang Tuhan Yesus – it’s Jesus’s story in
Peter’s life. Jadi sebenarnya kisah Petrus adalah sebuah cerita yang indah.

Demikian pula hal kepentok temboknya kita, setiap kejatuhan kita pun Tuhan sudah tahu. Itu menjadi hal yang
indah sekali dan sebenarnya bisa menjadi penghiburan bagi kita. Kita jadi bisa bersyukur karena kisah hidup kita
menceritakan kisahnya Tuhan Yesus.

2. Petrus mengakui Yesus


Matius 16:13-20 Pengakuan Petrus
13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan:
Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu,
melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam
maut tidak akan menguasainya.
19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di
dunia ini akan terlepas di sorga."
20 Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias.

Saat Yesus mengajukan pertanyaan kepada murid-muridNya, hanya Petrus seorang yang menjawab dengan tepat.
Tetapi Yesus langsung tahu dengan jelas bahwa jawaban Petrus itu bukan keluar dari pikirannya sendiri, melainkan
inspirasinya datang dari Bapa di Surga.

Tetapi setelahnya, Petrus menyangkal Yesus. Padahal Firman Tuhan berkata: Setiap orang yang mengakui Aku di
depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku
di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga (Matius 10:32-33). Betapa besar
dosa Petrus! Tetapi itu pun Yesus telah prediksi dan Yesus sudah memberi tahu Petrus.

Hal ini membuat kita bisa melihat bahwa saat Petrus gagal, Tuhan Yesus sudah tahu; dan saat Petrus sukses
menjawab dengan tepat, itu juga bukan dari Petrus. Semua jawaban benar dan semua kemampuan Petrus
melakukan banyak hal sebagai sebuah prestasi, semua itu datangnya dari Bapa di Surga, Bapa yang
mengerjakannya. Jadi baik keberhasilan maupun kegagalan, semuanya terukur, terprediksi, dan ternilai oleh Tuhan
Yesus. Tidak ada satu pun dari hidup Petrus yang lepas dari perhatian Tuhan.
Kesuksesan Simon Petrus bukanlah dari dirinya, tapi dari Karunia Bapa yang menyatakannya bagi dia..
Kegagalan kita terukur.. kesuksesan kita juga bukan dari kita.. -GOD-

Tuhan Yesus seolah berkata, “I know all your ways.. whether you stand or fall! And My grace is sufficient for all
of it..” – Aku tahu semua jalan-jalanmu, hai anak manusia, Aku tahu semua yang kamu pikirkan, ketika kamu
berdiri, ketika kamu jatuh, dan anugerahKu cukup bagimu.

Kalau semuanya Dia tahu, mengapa kita masih merasa worry? Kalau Dia tahu ketika kita berprestasi itu karena Dia
juga dan bukan karena kita yang mampu kerjakan, mengapa kita berbangga?
Our ups and downs, ternyata dikendalikan oleh Allah, Dia berdaulat di dalam segala sesuatu. Ini seharusnya
membuat kita bisa bersyukur, bebas, dan merdeka dari semua pressure, dari semua tembok-tembok yang tadinya
membuat kita patah semangat dan membuat kita kering rohani ketika kita mengikut Yesus. AnugerahNya cukup
bagi kita! Ketika kita menerima semuanya, merdekalah kita dan kita bersukacita, “Terima kasih Tuhan karena
anugerahMu, aku bebas; karena anugerah-Mu yang menopang aku, aku tidak perlu lagi merasa desperate.”

Ini menjadi sebuah kebenaran yang membebaskan. Kalau kita tidak mengerti hal ini, kita bisa jatuh ke pemikiran
bahwa kitalah yang seharusnya berjuang karena kita merasa bahwa kita yang seharusnya memegang kontrol atas
pertumbuhan rohani kita.

Kalau semuanya Dia yang menopang dan Dia sudah tahu, ngapain lagi berusaha? Semua sudah Tuhan prediksi,
semuanya sudah Tuhan pegang, semuanya ada di dalam kendali Tuhan. Dia juga mengerti kejatuhan kita. Jadi
untuk apa kita berusaha, put our best effort? Jalani aja, santai saja, bagaimana nanti.
Tetapi bukan itu hal yang Allah inginkan! Kita tetap harus menjadi murid yang baik.
2 Petrus 1:3-9
3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan
kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu
boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada
kebajikan pengetahuan,
6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam
pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah
dihapuskan.

Saat mengerti ayat ini, kiranya kita menjadi seseorang yang terus bertindak dan melakukan hal yang indah untuk
terus bertumbuh bersama dengan Allah dan juga mengandalkan kasih karunia.

(ayat 3-4)
- Dengan anugerah yang Tuhan berikan kepada kita, dengan kuasa IlahiNya yang datang kepada kita, Allah Bapa
memberikan kita kuasa melalui the Word of God, janji-janjiNya yang sangat berharga. Janji ini sangat besar
supaya oleh janji ini kita boleh mengambil bagian di dalam kodrat Ilahi, yaitu suatu nature, sifat dasar yang
baru yaitu sifat dasar Ilahi.
- JanjiNya memungkinkan kita untuk lolos/ luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan. Kita bukan
lolos dari pencobaannya tetapi lolos dari hal yang mendorong kita masuk ke dalam pencobaan. Banyak sekali
godaan dan pencobaan yang membuat kita bisa jatuh lagi ke dalam dosa yang sama atau ke dalam dosa yang
baru.
- Firman Allah bekerja dan membuat kita lolos dari itu semua, anugerah Tuhanlah yang mengerjakan hal itu
yang akhirnya membuat hidup kita menjadi kudus dan saleh. Kita memiliki kemampuan untuk hidup kudus
oleh pengenalan kita akan Yesus. Yesus telah memanggil kita oleh kuasaNya yang mulia dan ajaib.

(ayat 5-7)
Karena kita:
- Sudah menerima anugerahNya sehingga oleh anugerah dan kuasaNya kita lolos/ luput dari hawa nafsu dunia
- Sudah bersukacita oleh karena kebenaranNya kita sudah dibenarkan sedemikian rupa,
justru itu maka kemudian kita harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada iman kita..

Petrus mengerti bahwa semua kegagalan dan keberhasilannya telah terprediksi dan ditopang oleh Tuhan, dan
Petrus juga mengerti bahwa anugerah Allah bekerja dengan melimpah-limpah dan tetap menerimanya sekali pun
dia gagal. Setelah Petrus mengerti semuanya itu, dia berpesan kepada jemaat dan kepada kita, untuk ‘dengan
sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan.’
Apa yang ditambahkan?
- Kebajikan
Kebajikan adalah moral excellence, yaitu kemampuan untuk membedakan baik/ benar, pantas/ tidak pantas.
Hati kita seharusnya mau akan hal baik, yang harus ditambahkan dengan sungguh-sungguh kepada hidup kita.
- Pengetahuan
Saya memberi perpuluhan karena Tuhan berdaulat atas seluruh hidup saya, termasuk ekonomi saya. Jadi kalau
saya tidak setia memberi, jangan sesumbar, “Tuhan, seluruh kekayaanku milikMu.”, wong dari yang kecil saja
saya belum setia.
Dari situ saya memilih yang benar, “Oke Tuhan, antara aku dan Engkau, aku mau memberi dengan sukacita,
aku mau memberi dengan rela hati.” Kita dengan sungguh-sungguh menambahkan hal-hal seperti itu.
- Penguasaan diri
Ketika kita mengerti kebenaran, “Oke, kalau begitu saya mau disiplin. Saya harus menguasai diri saya, tidak
compulsive spending, saya akan mengatur pengeluaran saya sedemikian rupa dengan baik supaya saya tetap
bisa memberi untuk Tuhan.” Dari sana kita menambahkan penguasaan diri.
- Ketekunan
Dengan terus melakukan penguasaan diri maka tumbuh ketekunan. Saat itulah kita berubah dari orang yang
menggunakan uang dengan cara yang tidak bijak/ boros, menjadi orang yang bijak di dalam pengeluaran.
- Kesalehan
Kesalehan mulai muncul, kita berubah menjadi orang yang baru.
- Kasih akan saudara-saudara.
- Kasih kepada semua orang.

Petrus mengerti bahwa anugerah Allah telah bekerja, telah menopang, dan telah menerima dia apa adanya. Tetapi
Petrus tidak diam, tidak berpangku tangan, atau akhirnya pasif; tetapi Petrus melakukan yang terbaik supaya pada
akhirnya Kristus dan pengenalannya penuh.

(ayat 8-9) So.. in the Gospel that really sustain us! Tetapi ketika kita tidak menjadi murid yang baik, ketika kita
tidak melakukan dengan sungguh-sungguh, ketika kita hanya mengandalkan anugerah dan berpasif ria saja, kita
akhirnya lupa, buta dan picik, bahwa dosa kita yang dahulu sudah dihapuskan. Kita jadi jauh dari grace dan lupa
bahwa Injil telah memerdekakan kita.

Jadi tugas kita adalah melakukan segala cara supaya kita terus menambahkan, supaya kita terus ingat akan kasih
karunia Allah ini. Our job is to do every means that is necessary to edify. Jangan kita jatuh ke dalam kepasifan. Kita
mau terus bertumbuh di dalam grace. Apa itu grace? Apakah itu kasih karunia yang Tuhan telah berikan?
Matius 8:17
Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung
penyakit kita.

Ayat ini menuliskan tentang Yesus yang ada di kayu salib. Yesus menggenapi semua nubuatan-nubuatan yang telah
tertulis tentang Dia dari zaman nabi-nabi. Dan ketika Dia melakukan itu, Dia memikul kelemahan kita. Grace bukan
merupakan usaha kita melainkan pemberian Allah.

Yesus Kristus adalah firman Allah. Dia turun ke bumi menjadi sama dengan manusia. Dan saat Dia menjalani hidup
ini di dalam bentuk daging, Dia menjalani hal-hal yang selama ini kita hadapi. Dia mengerti setiap kesuksesan dan
kelemahan kita dan taat melakukan kehendak Bapa sampai mati. Dia melakukan semua itu untuk menanggung
kelemahan kita, sehingga ketika Dia mati dan dibangkitkan, semua hal yang telah dilakukanNya, baik itu kematian
atau kemenanganNya, itulah yang akhirnya dikenakan kepada kita ganti semua kelemahan-kelemahan kita.
Jadi kita tidak perlu lagi bergumul untuk akhirnya menjadi kudus karena kekudusanNya dikenakanNya kepada
kita, karena kemenanganNya dianugerahkan kepada kita, karena kasihNya mengasihi kita untuk kita bisa
mengasihi orang lain. Karya Kristus telah selesai...

Setiap tinggi dan rendah kita, Dia tahu. Kiranya lewat Injil ini kita diperbaharui bahwa untuk menjadi murid yang
baik bukanlah karena kekuatan/ kemampuanku, atau karena kegigihanku sehingga setiap hal-hal yang datang
kepadaku bisa kuatasi dan aku menjadi sukses. Tetapi Tuhanlah yang menopang kita.
Bisakah kita melihatnya seperti ini bahwa:
- KekudusanNya dikenakan kepada kita.
- KemenanganNya, kemenangan Kristus dan bukan kemenangan kita, itu yang dikenakan dan dianugerahkan
kepada kita.
Sehingga dengan segala kemampuan Kristus, kita menjalani hidup kita dan bertumbuh menjadi murid yang
sempurna.

Kiranya ini menjadi berkat bagi kita dan kita sudah mulai dipersenjatai oleh pembaharuan ini.
-oOo-

Hanya karena anugerahNya saja maka semua dosa dan pelanggaran kita boleh diampuni.
Karena kasihNya kepada kita yang membuat kita dilayakkan menjadi anakNya.
Bukan karena kebaikan kita karena kebaikan kita tidak ada yang sempurna, semua bercacat,
bukan karena kehebatan kita, dan bukan karena apa yang kita buat,
tapi hanya karena kasihNya saja kita diterima, dijadikan anak-anakNya.
Kita beroleh keselamatan karena anugerah Tuhan.
-oOo-

DOA

Tuhan,
Terima kasih untuk berkatMu, terima kasih untuk firmanMu.
Kiranya firmanMu bicara kepada setiap kami,
menjamah dan memulihkan kami dari bagian hati kami yang paling dalam,
membuat kami boleh semakin dekat dengan Tuhan, mengenal dan mengalami Tuhan, hidup bersama-sama Tuhan.

Terima kasih untuk kasih karuniaMu,


terima kasih untuk karya salibMu, untuk pengorbananMu bagi kami,
yang membuat kami diampuni, dilayakkan, dan disempurnakan untuk selama-lamanya.
Kami bersyukur bahwa kami diterima bukan karena apa yang kami buat,
tetapi kami diterima karena kasihMu yang begitu besar buat kami.
Terima kasih Tuhan, tidak ada anugerah yang lebih indah daripada itu.

Tuhan, kami semua perlu perlindunganMu di masa-masa yang sukar ini.


Kesehatan kami betul-betul tergantung kepada Tuhan dan kami mau serahkan pada Tuhan.
Kami serahkan profesi, pekerjaan, dan keuangan kami kepada Tuhan, kami perlu pertolongan Tuhan,
Dan dalam banyak hal yang lain, Tuhan pimpin kami semua.
Pimpin keluarga, bangsa, kota, serta pemimpin bangsa dan kota kami untuk melewati semua ini.
Dan kiranya kami boleh timbul seperti emas, kami boleh semakin dewasa dan semakin dekat dengan Allah.
Dan kami akan melewatinya sebagai pemenang-pemenang karena kasih karunia Tuhan.

Terima kasih Tuhan.


Amin
-oOo-

SONG LIST
1 Maha Kuasa Maha Mulia (JPCC Worship)
2 Ajarku Berdiam (GMB)
3 Imanuel (JPCC Worship)
4 Pribadi yang Mengenal Hatiku (Jacqlien Celosse)

Anda mungkin juga menyukai