Anda di halaman 1dari 3

LUKAS 5:1-11

I. Yesus mengajar:

betapa bervariasinya tempat-tempat dan orang-orang yang diinjili oleh Yesus dalam Luk
5.
Luk 5:1 - di danau.
Luk 5:12 - di sebuah kota. Di sana ada orang kusta, dan ini menunjukkan bahwa itu tak
mungkin terjadi di rumah ibadat, karena orang kusta pasti dilarang masuk rumah ibadat.
Luk 5:19 - di sebuah rumah.
Luk 5:27 - di luar, dimana ia bertemu Matius / Lewi si pemungut cukai.

Semua ini mengajar apa? Ini mengajar bahwa sekalipun gereja seharusnya dipenuhi dengan
Pengajaran Firman dan khususnya Pemberitaan Injil, tetapi hal-hal itu tidak boleh hanya
dilakukan di dalam gereja! Tentu saja baik kalau saudara bisa mengajak orang datang ke
gereja untuk mendengar Firman / Injil, tetapi ada banyak orang tidak mau diajak untuk pergi ke
gereja. Karena itu, kita yang harus keluar untuk menginjili mereka di tempat dimana
mereka berada.

II. Mujijat penangkapan ikan:

Dalam ayat 4 kita melihat bahwa selesai mengajar, Yesus menyuruh Petrus untuk pergi ke
tempat yang dalam dan menjala ikan di sana.
Sebetulnya Petrus mempunyai alasan-alasan rasionil untuk mengabaikan perintah Yesus
itu, misalnya:

 Yesus adalah tukang kayu, bukan nelayan. Bagaimana mereka sebagai nelayan harus
menuruti nasihat dari tukang kayu dalam hal menangkap ikan?
 Sepanjang malam itu mereka tidak mendapat ikan (ay 5), padahal malam adalah
waktu yang terbaik untuk menangkap ikan. Tetapi sekarang Yesus menyuruh mereka
menjala ikan pada pagi / siang hari.
 Tempat yang dalam bukanlah tempat yang baik untuk menjala ikan, kecuali mereka
mempunyai jala yang sangat besar / lebar, yang jelas tidak dipunyai oleh nelayan pada
jaman itu.

Tetapi, hal yang luar biasa adalah: sekalipun ia mempunyai alasan-alasan rasionil tersebut, ia
tetap mentaati perintah itu!

Penerapan:

Kalau saudara mendapat perintah Tuhan, dan saudara mempunyai alasan yang rasionil untuk
tidak mentaati perintah Tuhan itu, apakah saudara tunduk pada Firman Tuhan ataukah pada
alasan rasionil saudara?

Contoh:
 Tuhan menyuruh saudara untuk melayani Dia, padahal saudara sudah sangat sibuk.
Maukah saudara mentaati perintah Tuhan itu?
 Tuhan menyuruh saudara untuk memberi persembahan persepuluhan. tetapi
ternyata penghasilan saudara tidak mencukupi kebutuhan hidup saudara! Lalu,
bagaimana? Apakah saudara tetap taat pada perintah Tuhan?
 Tuhan menyuruh saudara untuk jujur. Tetapi, dalam hal-hal tertentu, seperti dalam
bisnis / pekerjaan, kejujuran bisa merugikan kita / mengurangi keuntungan kita. Akankah
saudara tetap jujur?
 Tuhan menyuruh saudara untuk mengasihi musuh, bahkan untuk membalas
kejahatan dengan kasih. Tetapi kalau hal itu saudara lakukan, maka ‘para musuh’ itu pasti
akan makin menjadi-jadi dalam menjahati saudara. Apakah hal itu saudara jadikan alasan
untuk tidak mentaati Firman Tuhan?

Ketaatan Petrus ini menyebabkan terjadinya suatu mujijat, yaitu mereka menangkap begitu
banyak ikan, sehingga jala mulai koyak dan perahu hampir tenggelam karena dipenuhi ikan.
Mujijat ini mengalahkan Petrus ‘di daerahnya’ sendiri (di daerah dimana ia adalah seorang ahli).

III. Akibat mujizat itu pada diri Petrus:

1) Petrus takjub (ay 9).


2) Petrus menyadari keillahian Yesus.

Ini terlihat dari perubahan sebutan yang dipakai oleh Petrus terhadap Yesus.
Dalam ay 5, sebelum mujijat itu terjadi, ia menyebut Yesus dengan sebutan ‘Guru’.
Tetapi, dalam ay 8, setelah terjadinya mujijat itu, ia menyebut Yesus dengan sebutan ‘Tuhan’,

Perubahan sebutan itu, menunjukkan bahwa mujizat yang dilakukan oleh Yesus itu menyadarkan
Petrus bahwa Yesus adalah Allah.

Penerapan:

Percayakah saudara bahwa Yesus adalah Allah? Atau hanya sekedar nabi, orang baik, guru?
Kalau saudara percaya bahwa Yesus adalah Allah, maka jangan biarkan hal itu menjadi
suatu kepercayaan yang kosong / tidak berarti. Iman itu harus diwujudkan dengan maunya
saudara berusaha untuk mengenal Dia lebih baik, menyembah Dia, memuliakan Dia,
mengasihi Dia, mentaati Dia, dan melayani Dia. Kalau tidak, maka ‘iman’ saudara itu
hanyalah iman di mulut / di otak belaka dan ‘iman’ seperti itu tidak menyelamatkan saudara!

3) Petrus menyadari kesucian Yesus / Allah dan sekaligus keberdosaannya.

Dalam ay 8 Petrus berkata: ‘Pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa’.
Kesadarannya bahwa Yesus adalah Allah, secara otomatis diikuti dengan kesadaran akan
kesucian Yesus. Ini menyebabkan ia merasa kotor / berdosa / tidak layak berada bersama dengan
Yesus.

4) Petrus ‘mengusir’ Tuhan Yesus (ay 8).

Petrus tidak sungguh-sungguh ingin terpisah dari Yesus, tetapi ia merasa layak terpisah
dari Yesus.

IV. Sikap / tindakan Yesus:

Seharusnya Yesus yang maha suci itu mempunyai hak untuk mengusir manusia yang berdosa.
Tetapi Ia tidak melakukan hal itu. Bahkan, pada saat terjadi hal yang sebaliknya, Yesus ternyata
bukan saja tidak mau pergi meninggalkan manusia yang berdosa itu, tetapi sebaliknya Ia
memanggil manusia yang berdosa itu. Apakah hal ini tidak menunjukkan kasih Yesus yang
begitu luar biasa kepada orang-orang berdosa, termasuk saudara dan saya?

 Yesus memanggil dan mau memakai nelayan, sebagai alatNya.


 Panggilan Yesus adalah: menjadi penjala manusia (ay 10).

Penjala ikan menjadi Penjala manusia.

harus ada keberanian. Orang yang menjala ikan pasti ada resiko terkena badai, dsb, dan
demikian juga orang yang menjala manusia juga ada resikonya. Karena itu keduanya
membutuhkan keberanian.
harus ada kerja sama, bukan persaingan (ay 7). Betul-betul hebat bahwa teman-teman
diperahu yang lain itu tidak menganggap Petrus sebagai saingan, tetapi sebaliknya mau
membantu dan bekerja sama dengan Petrus untuk menangkapi ikan yang terjala. Dalam menjala
manusia, gereja, hamba Tuhan, dan semua orang kristen juga harus meniru sikap ini.

V. Tanggapan Petrus:

1. Ia segera mengikut Yesus (ay 11).


Jangan menunda dalam mengikut Yesus! Mengapa? Karena:

a) Tak selalu Tuhan mau menerima (Yes 55:6).


b) Kita tidak tahu kapan kita akan mati. Bagaimana kalau saudara mati dengan mendadak
sehingga tidak ada kesempatan untuk bertobat? (bdk. Ams 27:1 Yak 4:14a).

2. Ia meninggalkan segala sesuatu, termasuk bisnis ikannya yang baru saja sukses
luar biasa.

Di sini kita melihat sesuatu yang luar biasa. Yesus memberi Petrus sukses secara jasmani, tetapi
ini menyebabkan ia melihat kebesaran Tuhan sehingga ia justru tidak menghargai sukses jasmani
itu, tetapi sebaliknya meninggalkannya dan mengikut Tuhan dan melayaniNya.

Kebanyakan orang pada waktu diberi sukses jasmani, lalu justru mendewakan kesuksesan
tersebut dan terikat pada kesuksesan tersebut sehingga meninggalkan Tuhan / tidak
mengikut Tuhan.

HUT KE 192 PEKABARAN INJIL DAN PENDIDIKAN KRISTEN GMIM


-AMIN-

Anda mungkin juga menyukai