Anda di halaman 1dari 3

RENUNGAN

Ada sebagian orang yang berpendapat “seing is believing”. Mereka perlu melihat bukti
dahulu barulah mereka bisa percaya. Bukti yang bisa diinderai itulah yang membuat orang
percaya. Dalam kehidupan beriman, ada sebagian orang yang selalu minta bukti. Kalau tidak
melihat bukti mereka tidak mau percaya.

Thomas yang pestanya kita rayakan hari ini boleh dibilang memiliki tipe seperti itu. Ia tidak
hadir pada saat Tuhan Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Ketika mereka
memberitahukan kepadanya bahwa mereka telah melihat Tuhan, Bukannya percaya dan
bersukacita, tetapi dia justru mengatakan, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya
dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku
ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.”

Di sini kita melihat sekilas watak Tomas yang boleh dibilang peragu. Ketika Yesus berniat
untuk mengunjungi Lazarus setelah menerima kabar perihal sakit yang dideritanya, Thomas
malah berkata kepada para murid lainnya demikian: “Marilah kita pergi juga untuk mati
bersama-sama dengan Dia” (Yoh 11: 16). Ketika cintanya kepada Tuhan mulai mendalam,
Thomas toh masih juga memperlihatkan sikap ketidak-beraniannya untuk menemani Yesus di
saat-saat penderitaan dan penyaliban-Nya. Setelah kematian Yesus, Thomas lagi-lagi
membuat “kesalahan” dengan memisahkan diri dari kelompok para murid. Ia lebih memilih
untuk menyendiri di saat-saat sulit dan penuh penderitaan daripada menjadi bagian dari
sebuah persekutuan para murid. Rasul Thomas juga yang meragukan kesaksian wanita yang
telah melihat Tuhan yang bangkit, juga kesaksian para murid Yesus lainnya tentang
kebangkitan Tuhan. Apakah Thomas hanya sebatas seorang murid Tuhan yang kurang
percaya, seorang yang punya karakter dasar pesismis? Tentu , tidak!, jawabannya! Mengapa?

Ketika akhirnya, Rasul Thomas memiliki keberanian untuk bergabung kembali dengan para
murid lainnya, Yesus membuat diri-Nya dikenali olehnya dan menenteramkan hatinya bahwa
inilah Dia, Yesus yang sungguh-sungguh telah mengatasi kematian dan bangkit kembali.
Serentak dengan itu, Santu Thomas tidak hanya mengenali Tuhan dan Gurunya, tetapi ia
sekaligus percaya dengan sepenuh hatinya dan bersaksi bahwa Yesus sungguh Tuhan dan
sungguh-sungguh Allah. Suatu pengakuan Tomas yang jujur, dan ini meneguhkan Tomas
sampai akhir riwayat hidupnya. Karena kemudian ia menjadi saksi kebangkitan Tuhan yang
setia.

Pada Pesta Santo Thomas Rasul ini, marilah kita menyadari bahwa kasih Allah dan
pengampunanNya begitu besar untuk kita. Kemaharahiman Allah mampu untuk
mempertobatkan Rasul Thomas dari ketidakpercayaannya. Pengalaman yang dialami oleh
Tomas sekaligus meneguhkan dia menjadi pelayan Tuhan yang sejati. Pertanyaan bagi kita
semua, apakah kita memerlukan pengalaman-pengalaman yang dahsyat atau mukjizat2 yang
besar untuk membuat kita lebih percaya?? Berbahagialah orang yang tidak melihat namun
percaya, itulah tanda iman yang sejati. Mata fisik membantu kita untuk melihat segala yang
diciptakan Tuhan dan memuliakan nama-Nya. Mata iman membantu kita untuk dapat
memahami semua misteri Allah yang tak dilihat oleh mata fisik. Mukjizat Tuhan sering
terjadi justru kalau kita menggunakan mata iman. Mari kita selalu mempertajam mata iman
kita, amin

PERCAYA WALAU TIDAK MELIHAT  


YOHANES 20:24-29
Dalam membahas tentang keyakinan, sering sekali dimunculkan pertanyaan: Manakah yang
terlebih dahulu terjadi, antara kepercayaan dan pengetahuan ? Apakah seseorang itu lebih
dahulu percaya, barulah selanjutnya mengetahui? Atau, seseorang itu mengetahui dahulu,
barulah percaya ! Bagi orang yang mendewa-dewakan pengetahuan, ia akan berkata bahwa:
sebelum seseorang itu memiliki kepercayaan, maka ia harus mengetahui apa yang
dipercayainya.  Hal itulah yang kita lihat dalam perikop kita ini. Tomas tidak mau percaya
terlebih dahulu, sebelum ia melihat bahwa Yesus memang benar-benar telah bangkit. Ia tidak
mau percaya kepada berita yang disampaikan oleh orang-orang yang telah melihat bahwa
Yesus telah bangkit.

Penjelasan Nas
1.        Murid-murid memberitakan bahwa Yesus telah bangkit (ay.24-25 a)
Setelah Yesus bangkit dari kubur, maka Ia menampakkan diri kepada banyak orang. Menurut
Paulus, dalam 1 Kor 15: 5-7 dikatakan bahwa Yesus menampakkan diri kepada lebih dari
lima ratus orang.  Salah satu penampakan yang dilakukan oleh Yesus adalah kepada
kelompok murid-murid. Ketika murid-murid, sedang berkumpul dalam sebuah rumah, Yesus
menampakkan diri kepada mereka. Hanya ada dua orang murid yang tidak ada di rumah
tersebut, ketika Yesus menampakkan diri, yaitu: Yudas yang memilih bunuh diri setelah
mengetahui bahwa Yesus disalibkan; dan Tomas yang pada saat itu tidak ada di rumah. Kita
tidak tahu mengapa Tomas tidak ada di rumah berkumpul dengan murid-murid yang lain,
ketika Yesus menampakkan diri.  
Melihat Yesus yang telah bangkit, murid-murid sangat bersukacita. Dan mereka segera
mempersaksikan berita itu ke Tomas.
2.        Tomas tidak percaya atas kebangkitan Yesus (ay.25 b)
Tomas mendengar berita bahwa Yesus telah bangkit. Tapi ia tidak mau percaya. Padahal 10
orang murid menjadi saksi tentang berita kebangkitan Yesus tersebut. Tetap saja Tomas
teguh dalam pendiriannya. Ia berkata: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangannya dan
mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan jariku ke dalam
lambungNya, aku tidak percaya.”
Murid-murid kesulitan untuk meyakinkan Tomas. Karena Tomas tetap bertahan dengan
pikirannya sendiri. Ia tidak mau mendengar orang lain. Akibatnya, kabar baik bahwa Yesus
telah bangkit tidak member pengaruh apa-apa kepada Tomas. Baginya Yesus sudah mati dan
tidak bangkit.
3.        Yesus menampakkan diri kepada Tomas (ay 26 – 29)
Seorangpun tidak berhasil meyakinkan Tomas bahwa Yesus telah bangkit. Delapan hari
mereka berdiskusi dengan Tomas, namun Tomas tetap dengan pendiriannya bahwa Yesus
tidak bangkit. Yesus telah mati. Namun, syukurlah Yesus sangat mengasihi Tomas. Ketika
semua murid berkumpul kembali dalam sebuah rumah, dan Tomas ada di tengah-tengah
mereka, maka, Yesus menampakkan diri kembali. Bahkan dalam penampakan itu, Yesus
memperkenankan agar Tomas mencucukkan jari-jarinya ke lobang bekas paku di jari dan
lobang bekas tombak di lambungnya.
Melihat Yesus yang telah bangkit tersebut, Tomas terkejut dan menjadi percaya bahwa Yesus
telah bangkit. Lalu keluarlah dari mulutnya sebuah pengakuan terhadap Yesus: “Ya Tuhanku
dan Allahku!”. Pengakuan dari mulut Tomas inilah pengakuan yang pertama sekali dicatat
dalam Injil tentang keberadaan Yesus, yang diakui sebagai Tuhan dan Allah.
Selanjutnya, Tuhan Yesus berkata kepada Tomas: “Karena engkau telah melihat Aku, maka
engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
Banyak orang-orang yang tidak langsung melihat bahwa Yesus telah bangkit, namun mereka
percaya. Orang-orang seperti ini dikatakan oleh Yesus adalah orang-orang yang berbahagia.
Sejarah mencatat, bahwa dari hanya ratusan orang yang mempercayai kebangkitan Yesus,
saat ini ada milyaran orang yang percaya. Semua ini menunjukkan bahwa Tuhan bekerja
ditengah-tengah umat manusia, melalui RohNya. Sehingga orang-orang seperti Tomas dapat
mempercayai bahwa Yesus telah bangkit.

Anda mungkin juga menyukai