Anda di halaman 1dari 11

PENCEGAHAN DAN

PENANGANAN
PELANGGARAN PEMILU
Bagian PPPS Bawaslu Provinsi Jawa Barat
DASAR HUKUM
• UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN
UMUM
• PERBAWASLU NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG PENANGANAN
TEMUAN DAN LAPORAN PELANGGARAN PEMILIHAN UMUM
• PERBAWASLU NOMOR 8 TAHUN 2022 TENTANG PENYELESAIAN
PELANGGARAN ADMINISTRATIF PEMILIHAN UMUM
• PERBAWASLU NOMOR 31 TAHUN 2018 TENTANG SENTRA
PENEGAKAN HUKUM TERPADU
• KEPUTUSAN KETUA BAWASLU NOMOR 274/PM.00.00/K1/08/2022
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN
SENGKETA PROSES PEMILU DAN PEMILIHAN
POLA BAWASLU

AWASI CEGAH TINDAK


PENGAWASAN PENCEGAHAN PENINDAKAN

LHP SARAN PERBAIKAN /REKOMENDASI TEMUAN DUGAAN PELANGGARAN

• Dalam hal hasil Pengawasan terdapat


dugaan pelanggaran, dilakukan saran Dalam hal saran perbaikan tidak
Pengawas Pemilu wajib menuangkan perbaikan jika terdapat kesalahan dilaksanakan, Pengawas Pemilu
setiap kegiatan pengawasan dalam administratif mencatat dugaan pelanggaran Pemilu
Formulir Model A • Saran perbaikan harus dilaksanakan sebagai Temuan
dalam jangka waktu paling
lama 3 (tiga) hari sejak saran
perbaikan disampaikan
BENTUK PENCEGAHAN
IDENTIFIKASI KERAWANAN

PENINGKATAN LITERASI - PENDIDIKAN

PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT

MELAKUKAN KERJASAMA

PUBLIKASI

HIMBAUAN – SARAN PERBAIKAN

KEGIATAN LAIN

Keputusan Ketua Bawaslu Nomor 274/PM.00.00/K1/08/2022 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pencegahan


Pelanggaran dan Sengketa Proses Pemilu dan Pemilihan
SUMBER TEMUAN & LAPORAN PELANGGARAN
PEMILU PKD KE PANWASCAM

TPP & K.E ADHOC KE BWS K/K

PENGAWAS TPS KE PANWASCAM

HASIL PENGAWASAN LAPORAN Paling Lama 7 Hari sejak LHP


& PENELUSURAN HASIL dibuat
INFORMASI AWAL
PENGAWASAN
• informasi lisan/tulisan yang LAPORAN RAPAT PLENO TEMUAN

disampaikan kpd pengawas pemilu
Informasi dugaan pelanggaran dari
HASIL
a. identitas Penemu dugaan Pelanggaran Pemilu;
laporan yang tidak diregister INVESTIGASI b. waktu penetapan Temuan tidak melebihi ketentuan
• Informasi dugaan pelanggaran dari
Bersumber dari informasi dugaan batas waktu paling lama 7 (tujuh) hari sejak laporan
laporan yang dicabut Paling Lama 2 Hari untuk
Pelanggaran Pemilu yang diperoleh hasil pengawasan dan hasil Investigasi dibuat;
memberikan nomor register
dalam proses pp c. identitas pelaku;
mencatat dalam buku register
d. uraian kejadian; dan
e. bukti

Pelapor: paling lama 7 (tujuh) Hari sejak


a. WNI yang mempunyai hak pilih; diketahui
b. Peserta Pemilu; atau
c. Pemantau Pemilu.
LAPORAN KAJIAN AWAL MS REGISTER
Ket:
• Dapat diwakili kuasa TMS
• Apabila diterima PKD disampaikan ke
Penyampaian Langsung a. nama dan alamat Pelapor;
Panwascam 1 Hari sejak diterima
b. pihak Terlapor; dan
• Dilakukan pada jam kerja kecuali tahapan Penyampaian melalui Sigap
Lapor c. waktu penyampaian pelaporan tidak
tertentu.
melebihi jangka
• Mengisi Form B1 dan diberikan Form B3 1. Pengawas Pemilu memberitahukan kepada Pelapor
Pelapor dapat mencabut waktu 7 Hari sejak diketahui
• Penyampaian Bukti yg sigaplapor paling lama untuk melengkapi syarat Laporan paling lama 1 (satu)
Laporan sebelum dilakukan d. waktu dan tempat kejadian dugaan
2 hari sejak laporan Hari setelah kajian awal selesai.
registrasi Pelanggaran Pemilu;
• Bukti surat dibuat 3 rangkap 2. Pelapor melengkapi syarat Laporan paling lama 2
e. uraian kejadian dugaan Pelanggaran
Pemilu; dan (dua) Hari setelah pemberitahuan disampaikan
f. bukti
PENANGANAN TEMUAN & LAPORAN PELANGGARAN PEMILU

HASIL TINDAK
REGISTER KAJIAN
KAJIAN LANJUT

PENANGANAN • Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota,


LAPORAN/TEMUAN Panwaslu Kecamatan, dan Panwaslu LN melakukan
penanganan atas Temuan atau Laporan.
• Dapat menunjuk petugas yang berasal dari Sekretariat untuk menangani dugaan
Pelanggaran Pemilu. (Penunjukan Berdasarkan SK)

Waktu Penanganan • Paling lama 7 (tujuh) Hari setelah diterima dan diregistrasi
• Dalam hal memerlukan keterangan tambahan dilakukan paling lama 14 (empat
belas) Hari setelah diterima dan diregistrasi.
Teknis Klarifikasi • Klarifikasi dilakukan untuk memperoleh keterangan dari Pelapor, Terlapor, saksi, dan/atau ahli.
• Klarifikasi dilakukan dengan tatap muka; atau media daring.
• Dapat menugaskan Pengawas Pemilu di
tingkat bawah untuk melakukan klarifikasi
• Teknis : Memastikan identitas, sumpah janji, tanya-jawab, mencatat hasil klarifikasi, membacakan hasil klarifikasi, tanda tangan BA
(via daring dengan merekamnya)
Isi Kajian • kasus posisi; identitas Penemu/Pelapor dan Terlapor; daftar bukti; fakta dan analisis; kesimpulan; dan rekomendasi
HASIL KAJIAN PENGAWAS PEMILU

Pelanggaran Pemilu
• Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu; (DKPP/Institusi Berkas Yg Dilampirkan:
Ybw) • Formulir Laporan/Temuan
• Pelanggaran Administratif Pemilu; dan/atau (KPU Sesuai • Kajian
Tingkatan) • Bukti
• Tindak Pidana Pemilu. (Penyidik - SG)

Bukan Pelanggaran Pemilu


• Temuan atau Laporan tidak terbukti sebagai Pelanggaran Pemilu;
atau
• Temuan atau Laporan merupakan dugaan pelanggaran peraturan
perundang-undangan lainnya (Institusi Ybw)
TEKNIK KAJIAN –
MENYUSUN ARGUMENTASI HUKUM

NO UNSUR URAIAN
1 FAKTA - Uraikan fakta-fakta yang terungkap; (keterangan saksi/ahli)
- Uraikan bukti-bukti yang meyakinkan kebenarannya

2 NORMA • Uraikan Dasar Hukum yang relevan dengan konteks yang sedang dihadapi
• Dasar Hukum : Undang-Undang, Peraturan Bawaslu, Peraturan KPU, dan
peraturan perundang undangan lainnya yang relevan;
• Dalam hal tidak terdapat norma hukum, dapat merujuk pada Asas
Hukum/Kaidah Hukum/Teori Hukum yang relevan dengan konteks
3 PENILAIAN • Jelaskan secara argumentatif tentang pertimbangan/penilaian/sikap atas
fakta dan norma yang sedang dianalisis
STATUS & KOREKSI
• Status penanganan pelanggaran diumumkan di papan pengumuman Kantor Sekretariat
• Pemberitahuan status Temuan atau Laporan disampaikan kepada Pelapor melalui surat resmi,
SigapLapor, atau media telekomunikasi.
• Bawaslu dapat melakukan koreksi terhadap rekomendasi atas Temuan atau
Laporan yang ditangani oleh Bawaslu Provinsi atau Bawaslu
Kabupaten/Kota.
• Bawaslu Provinsi dapat melakukan koreksi terhadap rekomendasi atas Temuan atau Laporan
yang ditangani oleh Bawaslu Kabupaten/Kota setelah mendapatkan pertimbangan dari
Bawaslu.
• Rekomendasi sebagaimana dimaksud meliputi: a. rekomendasi Pelanggaran Kode Etik
Penyelenggara Pemilu; atau b. rekomendasi dugaan pelanggaran peraturan perundang-
undangan lain.
HAL TEKNIS DALAM
KODE URAIAN
B1 FORM LAPORAN

PENANGANAN B2
B3
FORM TEMUAN
TANDA BUKTI PENYAMPAIAN LAPORAN

PELANGGARAN PEMILU B3.1


B4
TANDA BUKTI PERBAIKAN LAPORAN
PENCABUTAN LAPORAN
B5 PELIMPAHAN LAPORAN DUGAAN PELANGGARAN
B6 PERMINTAAN PENGAMBIL ALIHAN LAPORAN
KESIGAPAN PETUGAS PENERIMA LAPORAN B7 KAJIAN AWAL DUGAAN PELANGGARAN
B8 INFORMASI AWAL
B9 UNDANGAN KLARIFIKASI

MANAJEMEN WAKTU (TIMELINE) B10 BA SUMPAH/JANJI


B11 BA SUPAH/JANJI AHLI
B12 BERITA ACARA KLARIFIKASI
MANAJEMEN PENANGANAN PERKARA B13 KAJIAN DUGAAN PELANGGARAN
(DISTRIBUSI TUGAS DAN HINDARI PENUMPUKAN) B14 REKOMENDASI PELANGGARAN KODE ETIK
B15 REKOMENDASI PELANGGARAN ADMINISTRATIF PEMILU
B16 PENERUSAN TINDAK PIDANA PEMILU
ARSIP TERTIB & LENGKAP B17 REKOMENDASI DUGAAN PELANGGARAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN LAIN
B18 PEMBERITAHUAN STATUS TEMUAN/LAPORAN
B19 PERMINTAAN KOREKSI
B20 BA HASIL KOREKSI
B21 PEMBERITAHUAN STATUS KOREKSI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai