NILA SAWANI
NIM. 2007201071
Ketua Penguji : Ns. Maryati,
Dinda NurM.Haliza
Kep
Penguji 1 : Ns. Sri Andala, M. Kep
12103193039
Penguji 2 : Ns. Trisna Sari, M.Kep
1
2 BAB I √
BAB II √
3 BAB III √
4 BAB IV
BAB V
5
HASIL PENELITIAN DAN
1 PEMBAHASAN
5
Berdasarkan hasil analisa data demografi di Klinik Sehati Medica Kecamatan Kuala
Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin,
Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan Di Klinik Sehati Medica Kecamatan Kuala
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2022. (N=60)
No Umur Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Pra lanjut usia 8 13,3
2 Lanjut usia 35 58,3
Lanjut usia resiko
3 tinggi 17 28,3
Total 60 100
No JK Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Lk (1) 19 31,7
2 PR (2) 41 68,3
Total 60 100
No Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Dasar 2 3,3
2 Menengah 48 80,0
3 Pendidikan tinggi 10 16,7
Total 60 100
No Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Tidak bekerja - -
2 Non PNS 48 80,0
3 PNS 12 20,0
Total 60 100
1
2
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa distribusi
frekuensi karakteristik umur responden mayoritas adalah umur
3 kategori lanjut usia yaitu sebanyak 35 responden (58,3%),
mayoritas jenis kelamin responden adalah perempuan yaitu
sebanyak 41 responden (68,3%), mayoritas pendidikan terakhir
4 responden adalah kategori menengah yaitu sebanyak 48 (80,0%),
dan mayoritas pekerjaan responden adalah kategori yaitu non PNS
yaitu sebanyak 48 responden (80,0%).
5
1 K e p a t u h a n K o n t ro l
Ulang
.Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Kepatuhan Kontrol Ulang Pada Lansia Penderita Hipertensi Di
2 Klinik Sehati Medica Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2022.
(N=60)
3 1
2
Patuh
Tidak Patuh
33
27
55
45
Total 60 100
(Sumber: Hasil Penelitian:2022)
4 Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi kepatuhan kontrol
ulang pada lansia dengan kategori patuh sebanyak 33 (55%) dan tidak patuh sebanyak 27 (45%).
5
Motivasi
Instrinsik
1 Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Motivasi Instrinsik Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Klinik
Sehati Medica Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2022. (N=60)
2
No Motivasi Instrinsik Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Tinggi 51 85
2 Rendah 9 15
Total 60 100
(Sumber: Hasil Penelitian 2022)
3 Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan responden dengan motivasi instrinsik pada
4 lansia dengan kategori motivasi tinggi sebanyak 51 responden (85%) dan rendah sebanyak 9
responden (15%).
5
Motivasi Ekstrinsik
Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Motivasi Ekstrinsik Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Klinik
Sehati Medica Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2022. (N=60)
No Motivasi Ekstrinsik Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Tinggi 50 83,3
2 Rendah 10 16,7
Total 60 100
(Sumber: Hasil Penelitian 2022)
Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan responden dengan motivasi ekstrinsik pada
lansia dengan kategori motivasi tinggi sebanyak 50 responden (83,3%) dan rendah sebanyak 10
responden (16,7%)
Analisa Bivariat
1
Tabel 4.5 : Hubungan Motivasi Instrinsik Dengan Kepatuhan Kontrol Ulang Pada Lansia
Penderita Hipertensi Di Klinik Sehati Medica Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan
Raya Tahun 2022. (N=60)
2 No
1
2
Motivasi Instrinsik
Tinggi
Rendah
F
51
9
%
85
15
α
0,05
p-value
0,445
Total 60 100
(Sumber: Hasil Penelitian 2022)
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, diketahui bahwa dari 60 responden yang mempunyai
3 motivasi instrinsik tinggi sebanyak 51 responden (85)% dan yang rendah sebanyak 9 responden
(15%). Dengan analisa statistik menggunakan uji Chi-square dari 60 responden, perhitungan
analisis dengan menggunakan computer program spss versi 16 dengan batas kemaknaan (α =
4
0,05) didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara motivasi instrinsik dengan kepatuhan
kontrol ulang pada Lansia penderita Hipertensi di Klinik Sehati Medica Kecamatan Kuala
Kabupaten Nagan Raya. Hasil analisis data diperoleh nilai p-value = 0,445 ≥ α 0,05.
5
Tabel 4.6 : Hubungan Motivasi Ekstrinsik Dengan Kepatuhan Pada Lansia Penderita Hipertensi
1 Di Klinik Sehati Medica Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Tahun 2022.
(N=60)
No Motivasi Ekstrinsik F % α p-value
1 Tinggi 50 83,3 0,05 0,728
2 Rendah 10 16,7
2 Total
(Sumber: Hasil Penelitian 2022)
60 100
Berdasarkan tabel 4.6 diatas, diketahui bahwa dari 60 responden yang mempunyai
3 motivasi ekstrinsik tinggi sebanyak 50 responden (83,3)% dan yang rendah sebanyak 10
responden (16,7%). Dengan analisa statistik menggunakan uji Chi-square dari 60 responden,
perhitungan analisis dengan menggunakan computer program spss versi 16 dengan batas
4 kemaknaan (α = 0,05) didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara motivasi ekstrinsik
dengan kepatuhan kontrol ulang pada Lansia penderita Hipertensi di Klinik Sehati Medica
Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya. Hasil analisis data diperoleh nilai p-value = 0, 728 ≥
5 α 0,05.
Pembahasan
1
Hasil penelitian tentang karakteristik responden menurut umur mayoritasnya adalah responden
2 dengan kategori lanjut usia. Menurut Akbar (2020) seiring meningkatnya usia, terjadi perubahan
dalam struktur dan fungsi pada sel, jaringan serta isi organ. Perubahan tersebut mempengaruhi
kemunduran kesehatan fisik yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kerentanan terhadap
3
penyakit. Pada usia 60 tahun keatas lansia mengalami penurunan fungsi imun tubuh termasuk
penurunan fungsi jantung yang salah satu penyakitnya yaitu hipertensi.
4
5
Karakteristik responden menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa responden tertinggi adalah
1 dengan jenis kelamin perempuan. Menurut Kusumawaty (2017) mengatakan prevalensi
terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun wanita terlindung dari penyakit
2
kardiovaskuler sebelum menepose. Wanita yang belum mengalami menopose dilindungi oleh
hormone estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar Haigh Density Lipoprotein (HDL).
Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor perlindung dalam mencegah terjadinya
3 aterosklerosis. Efek perlindungan estrogen dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas wanita
pada usia premonepose. Pada premenopose wanita mulai kehilangan sedikit demi sedikit
hormone estrogen yang selama ini melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Proses ini terus
4 berlanjut dimana hormone estrogen tersebut berubah kuantitasnya sesuai dengan umur wanita
secara alami, yang umumnya mulai trjadi pada wanita umur 45-55 tahun sebelum lanjut usia.
Pada umur lebih dari 65 tahun, terjadinya hipertensi pada wanita lebih tinggi dibandingan pria
pengetahuan seseorang, informasi dan pengetahuan yang didapat akan mempengaruhi perilaku
3 kategori non PNS. Menurut Susanti (2021) pekerjaan juga berpengaruh terhadap pola aktivitas
fisik yang dapat meningkatkan tekanan darah. Pekerjaan yang tidak banyak melakukan aktivitas
fisik dapat meningkatkan tekanan darah, sedangkan pekerjaan yang banyak melakukan aktivitas
5
Hubungan Motivasi Instrinsik dengan Kepatuhan Kontrol Ulang
motivasi tinggi sebanyak 51 responden (85%) dan yang rendah sebanyak 9 responden (15%)
terhadap kepatuhan kontrol ulang. Dari hasil analisa Chi Square didapatkan hasil bahwa tidak
ada hubungan antara motivasi instrinsik dengan kepatuhan kontrol ulang pada lansia penderita
7
hipertensi. Hasil analisa data diperoleh nilai p-value = 0,445 ≥ α 0,05. Hal tersebut mungkin
dikarenakan tidak adanya suatu keinginan pada diri pasien untuk sembuh sehingga enggan
menjalani kontrol ulang secara rutin. Kepatuhan kontrol ulang pasien hipertensi merupakan hal
yang penting karena penyakit hipertensi merupakan penyakit yang sulit untuk disembuhkan
tetapi harus selalu dikontrol supaya tidak terjadi komplikasi yang dapat mengakibatkan
kematian. Tidak adanya hubungan antara motivasi instrinsik dengan kepatuhan kontrol ulang
pada lansia penderita hipertensi di Klinik Sehati Medica pada penelitian ini tidak berarti bahwa
pengaruh motivasi pasien dengan kepatuhan kontrol ulang tidak diperhatikan. Motivasi harus
selalu diberikan supaya penderita hipertensi semakin patuh dalam melakukan kontrol ulang.
Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan Kepatuhan Kontrol Ulang
motivasi tinggi sebanyak 50 responden (83,3%) dan yang rendah sebanyak 10 responden (
16,7%) terhadap kepatuhan kontrol ulang. Dari hasil analisa Chi Square didapatkan hasil bahwa
tidak ada hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan kepatuhan kontrol ulang pada lansia
penderita hipertensi. Hasil analisa data diperoleh nilai p-value = 0,728 ≥ α 0,05. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian Ninggolan (2017) bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara motivasi ekstrinsik dengan kepatuhan kontrol ulang pasien hipertensi dengan p = 0,697 (
p≥ 0,05). Tidak ada hubungan antara variabel dalam penelitian ini mungkin dikarenakan
motivasi ekstrinsik tidak menjadi alasan bagi responden untuk sepenuhnya patuh atau tidak patuh
dalam melakukan kontrol ulang. Beberapa responden yang mendapat motivasi ekstrinsik yang
baik namun terbukti tidak patuh dalam melakukan kontrol ulang. Selain motivasi ekstrinsik ada
faktor lain yang menyebabkan responden tidak patuh dalam berobat seperti usia, jenis kelamin,