Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 2 RAGAM BAHASA

Gusti Aningsih
(210110219)
Muhammad
Arrazhi
(210110066) zAgung Anggoro
Dea Ardilla (210110062)
(210110070 )
Adrian Todung Muhammad
Fadly Lubis Bahtiar
(210110185) (210110193)
RAGAM BAHASA
2.1 PENGERTIAN RAGAM BAHASA

Ragam bahasa (bahasa Inggris: linguistic style) adalah bentuk bahasa yang bervariasi


menurut konteks pemakaian (topik yang dibicarakan, hubungan antarpembicara, medium
pembicaraan). Ragam bahasa tidak berfungsi sebagai atribut tetap seorang pembicara –
bahasawan yang kompeten biasanya menguasai berbagai-bagai jenis ragam bahasa dan
mampu menyesuaikan ragam yang dipakai dengan situasi dan tujuan berbahasa. Dalam
pengertian ini, ragam bahasa berkontras dengan dialek, yaitu varian dari sebuah bahasa yang
berbeda-beda menurut kelompok pemakai atau wilayah penuturan.
2.2 PEMBAGIAN RAGAM BAHASA ;

Berikut adalah pembagian ragam bahasa

• Ragam Lisan dan Tulis

• Ragam Daerah/Dialek

• Ragam Bahasa Terpelajar

• Ragam Resmi dan Tidak Resmi

• Ragam Bahasa Ilmu

• Ragam Bahasa Hukum

• Ragam Bahasa Sastra


2.2.1 RAGAM LISAN DAN RAGAM TULIS

Ragam lisan adalah ragam bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan alat
ucap. Hal ini yang dimaksud adalah yang di produksi secara lisan. Jadi, ragam
lisan semata mata diproduksi dan disampaikan secara lisan.
Ragam tulis adalah ragam bahasa yang di produksi secara tulisan. Ragam tulis
ini cenderung dinotasikan dengan tata cara penulisan (ejaan). Bunyi bunyi
dilambangkan dengan huruf huruf yang berpola atau dengan memperhatikan
kaidah yang lazim untuk ragam tersebut.
2.2.2 RAGAM DAERAH/DIALEK

Bahasa Indonesia yang digunakan oleh penuturnya tersebar diseluruh


nusantara. Akibat luasnya pemakaian BI itu mengakibatkanmpula tejadi
perbedaan perbedaan dalam pemakaiannya. Perbedaan perbedaan yang
disebabkan oleh perbedaan itu daerah disebut dengan ragam bahasa
Perbedaan dialek antara satu masyarakat tutur dengan masyarakat tutur
lain biasanya tidak dipermasalahkan selama bahasa yang digunakan itu
dapat melancarkan komunikasi. Kenyataan ini mengingat ragam dialek
sebagai salah satu yang memberi warna dalam pemakaian BI.
2.2.3 RAGAM BAHASA TERPELAJAR

Ragam bahasa terpelajar yang dimaksudkan di sini adalah ragam BI


yang di gunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan.
Sebaliknya, Ragam bahasa yang digunakan oleh kelompok yang tidak
terpelajar cenderung tidak terpelihara. Biasanya, kelompok yang tidak
terpelajar akan melafalkan kata kata film, video, fajar, vitamin menjadi
pilem, pidio, pajar, pitamin.
2.2.4 RAGAM RESMI DAN TIDAK RESMI
Ragam bahasa dipengaruhi pula oleh sikap penutur terhadap lawan
bicaranya atau penulis terhadap pembacanya. Sikap tersebut antara lain remi,
santai, akrab, dan dingin. Demikian juga sebaliknya, kedudukan lawan bicara
atau pembaca terhadap penutur atau penulis mempengaruhi sikap tersebut.
Misalnya, seorang bawahan ketika berbicara dengan teman sekerjanya.
Dalam konteks yang lain, misalnua, seorang ayah berbicara dengan anaknya
berbeda dengan ketika ia berbicara dengan bawahannya di kantor. Contoh
ragam bahasa resmi dan tidak resmi;

RAGAM BAHASA RESMI RAGAM BAHASA TIDAK RESMI


• Kemarin • Kemaren
• Kamis • Kemis
• Pemerintah • Pemerentah
2.2.5 RAGAM BAHASA ILMU

Ragam bahasa ilmu adalah ragam bahasa yang digunakan dalam


membicarakan ilmu tertentu. Jika suatu bentuk bahasa membicarakan
tentang perkembangan perekonomian di Indonesia, bentuk bahasa itu
pasti menggunakan kata berkenaan dengan persoalan persoalan
ekonomi, seperrti devisa, inflasi, nilai tukar, kurs, dan saham.
2.2.6 RAGAM BAHASA HUKUM

Bahasa hukum merupakan bahasa yang digunakan di bidang hukum.


Bahasa hukum juga menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Jika suatu pembahasan membicarakan tentang persoalan hukum,
kosakata yang digunakan tentu terdiri atas babatan, delik, duplik,
jambulan, kasasi, konsinyasi, legataris, legitimasi, dan pidana
2.2.7 RAGAM BAHASA SASTRA

Ada anggapan bahwa bahasa sastra itu bahasa yang asal saja
digunakan. Hal yang membedakan ragam bahasa sastra dengan
ragam bahasa lainnya adalah pada sisi diksi. Dalam ragam bahasa
sastra pengarang diberikan kebebasan (lisentia puitica) dan
dibolehkan menggunakan bahasa bertentangan dengan kaidah
yang ada. Tujuannya tidak lain agar bahasa yang digunakan itu
indah.
TERIMAKASIH

#a8d68c #f1c232 #b44141 #df7070 #7a9e64 #595959

Anda mungkin juga menyukai