shutterstockcom
Aritmetika Sosial
KOMPETENSI DASAR
• Mengenal dan menganalisis berbagai
situasi terkait aritmetika sosial (penjualan,
pembelian, potongan, keuntungan,
kerugian, bunga tunggal, persentase,
bruto, neto, tara).
• Menyelesaikan masalah berkaitan dengan
aritmetika sosial (penjualan, pembelian,
potongan, keuntungan, kerugian, bunga
tunggal, persentase, bruto, neto, tara).
PENGALAMAN BELAJAR
• Melakukan simulasi aritmetika sosial tentang kegiatan
ekonomi sehari-hari,
• Menentukan pemodelan matematika keuangan
sederhana (harga jual, harga beli, potongan harga,
keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persen
keuntungan, bruto, neto, tara),
• Menentukan besar untung (laba), rugi, harga jual,
harga beli, rabat, neto, tara, pajak, dan bunga tunggal
dalam kegiatan ekonomi,
• Menentukan persentase: untung (laba), rugi, rabat
(potongan harga), neto, tara, pajak, dan bunga tunggal
dalam kegiatan ekonomi,
• Menggunakan aritmetika sosial dalam menyelesaikan
masalah matematika keuangan sederhana.
6.1 Harga Pembelian, Harga Penjualan, Untung, dan Rugi
Contoh:
1. Seorang pedagang membeli dua macam beras masing-masing sebanyak
60 kg dengan harga Rp7.200 per kg dan 40 kg dengan harga Rp7.600 per
kg. Kedua jenis beras tersebut kemudian dicampur dan dijual dengan
harga Rp7.800 per kg.
a. Berapakah keuntungan pedagang itu?
b. Tentukan persentase keuntungan tersebut!
2. Seorang pedagang durian membeli 100 buah durian
dengan harga seluruhnya Rp1.000.000, dan ongkos
angkut Rp100.000. Kemudian 40 buah durian itu
dijual dengan harga Rp13.000 per buah, 52 buah
dengan harga Rp10.000 per buah, dan sisanya busuk.
a. Berapakerugian pedagang itu?
b. Tentukan persentase kerugian tersebut!
6.1.3 Harga Pembelian dan Harga Penjualan
6.3.2 Pajak
• Pajak merupakan suatu kewajiban dari warga negara untuk
menyerahkansebagian kekayaan kepada negara menurut
peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah, tetapi
tanpa mendapat jasa balik dari negara secara langsung.
• Hasil dari pajak digunakan untuk kesejahteraan umum.
• Pegawai tetap dari perusahaan swasta atau pegawai negeri
dikenakan pajak dari penghasilan kena pajak yang disebut
dengan Pajak Penghasilan (PPh).
• Apabila kita berbelanja di dealer, grosir, toko swalayan, atau
tempat lainnya, maka terdapat barang yang harganya ditambah
dengan pajak yang disebut dengan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN).
Catatan:
1. Pajak Penghasilan (PPh) mengakibatkan penerimaan menjadi berkurang.
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mengakibatkan harga bayar menjadi
bertambah.