Anda di halaman 1dari 46

PRINSIP-PRINSIP DASAR

ANALISIS RISIKO
KESEHATAN LINGKUNGAN

Septia Pristi Rahmah, SKM., MKM


Departemen K3 dan Kesehatan Lingkungan
FKM Universitas Andalas
2017
SALAHPAHAM TENTANG RISIKO
• Risiko pasti terjadi
• Risiko dapat dihilangkan
• Baku Mutu & pedoman dianggap sebagai batas
mutlak aman & tidak aman
• Baku Mutu & pedoman yang diadopsi dari negara
maju/badan dunia dianggap paling baik
• Kuantitas toksisitas besaran fisis yang tetap
• Biomarker pemajanan = Biomarker efek
• Biomarker pemajanan sebagai justifikasi gangguan
kesehatan oleh lingkungan
RISIKO (RISK)

The probability of an adverse effect in an


organism, system, or (sub)population caused
under specified circumstances by exposure to
an agent (IPCS 2004)
Kebolehjadian dampak yang merugikan
kesehatan pada suatu organisme, sistem, atau
(sub)populasi yang disebabkan oleh pajanan
suatu agen dalam jumlah dan dengan jalur
pajanan tertentu
Beberapa Pertanyaan Kritis
Tentang Bahaya & Risiko Lingkungan
(Ruang Lingkup ARKL)

 Berapa besar risiko kesehatan akibat pajanan


bahaya lingkungan?
 Apakah risiko kesehatan dapat dikendalikan?
 Apakah perangkat hukum & teknologi dapat
melindungi penyandang risiko dari efek-efek
yang merugikan kesehatan?
BAHAYA LINGKUNGAN
(Environmental Hazard)

 Segala zat, organisme atau energi yang mempunyai


kapasitas atau potensi menimbulkan cedera, sakit
atau mati
 Cedera, sakit atau mati tidak akan terjadi akibat
bahaya lingkungan, kecuali kondisi-kondisi tertentu
yang spesifik terpenuhi
 Bahaya adalah sumber risiko tetapi bukan risiko itu
sendiri
BAHAYA LINGKUNGAN
(physical & social environmental factors)

 Zat kimia toksik


 Energi radiasi dan gelombang elektromagnetik
 Organisme patogen
 Perilaku hidup tidak sehat dan tidak bersih
 Faktor-faktor non fisik lingkungan (sosial)
DUA MODEL KAJIAN KESEHATAN EFEK
LINGKUNGAN
• Studi Epidemiologi:
– Bersifat kilas balik
– Berdasarkan kasus
– Dari & untuk populasi ybs
• Analisis Risiko:
– Bersifat prediktif (kilas depan)
– Berdasarkan dosis-respon
– Dapat diekstrapolasi ke populasi lain
– Basis ilmiah untuk manajemen & komunikasi risiko
GABUNGAN EKL & ARKL:
PUBLIC HEALTH ASSESSMENT
Evaluation of data & information on the release
of hazardous substances into the environment
in order to assess any [past], current, or future
impact on public health, develop health
advisories and other recommendations, and
identify studies or actions needed to evaluate
and mitigate or prevent human health effects
(ATSDR 2005)
Kategori 1a:
Dosis-respon risk
ARKL
Kategori 1: agents telah
Pajanan manusia tersedia
pada tingkat yang
• Tipe, media, kon- harus dipedulikan Kategori 1b :
sentrasi risk terdokumentasi Dosis-respons risk EKL
agents (polutan) agents belum
tersedia
• Jalur pajanan
• Populasi berisiko
Kategori 2: • Penyelidikan efek biologis
Pajanan manusia kesehatan yang masuk akal
pada tingkat yang
harus dipedulikan • Penyelidikan pajanan (sum-
belum cukup ber yang lalu & sekarang,
terdokumentasi produksi & pelepasan)
KARAKTERISTIK EKL dan ARKL
ARKL EKL
Pajanan risk agent dinyatakan Pajanan tidak harus dinyatakan
sebagai asupan (intake) sebagai asupan
Konsentrasi risk agent dibutuhkan,
Dibutuhkan konsentrasi risk agent,
tapi antropometri & pola aktivitas
antropometri & pola aktivitas
bukan keharusan
Risiko karsinogenik & Risiko karsinogenik &
nonkarsinogenik dibedakan nonkarsinogenik tidak dibedakan
Tidak menguji
Menguji hubungan/pengaruh
hubungan/pengaruh lingkungan
lingkungan terhadap kesehatan
terhadap kesehatn
Besaran risiko tidak berarti directly Besaran risiko dibaca directly
proportional proprtional
Kuantitas risiko digunakan untuk Manajemen & komunikasi risiko
manajemen & komunikasi risiko bukan bagian integral EKL
BEBERAPA ISYU PENTING ARKL

• Kajian EKL sering dipertukarkan dengan ARKL:


– ARKL dipakai untuk mencari bukti-bukti efek
lingkungan terhadap kesehatan
– Prosedur analisis dosis-respon tidak difahami
– Besaran risiko epidemiologi dan ARKL disamakan
& dipertukarkan
• Salah faham tentang risiko
PERKEMBANGAN ARKL
• ARKL dikembangkan dari Risk Analysis
Paradigm (NRC, 1983);
• Risk Analysis mengkaji efek kesehatan bahaya
fisik, kimiawi & biologis lingkungan;
• Kajian efek kesehatan disebut health risk
assessment (HRA); kajian efek lingkungan
disebut ecological risk assessment (ERA).
RISK ANALYSIS PARADIGM (NRC, 1983)
Research Risk Assessment Risk Management
Hazard
Laboratory Identification
Field What agent
Clinical (chemical, phy-
Occupational sical, biological) Regulatory
Epidemiological are potentially options
harmful? development

Toxicity
mechanism Dose-Response Risk
Methods Assessment Characterization Economics,
development & socials, political
How does is What effects are & technical
validation related to likely on exposed considerations
Species & dose adverse effects? populations?
extrapolations
Exposure
Field Assessment
Goalss,
measurement & Who is, or will Decisions, and
observation be, exposed to Actions
Environmental what, when,
fate & transport where, & for
modeling how long?
• HRA dibedakan dengan health impact
assessment (HIA); dampak  risiko;
• HRA dipakai untuk menilai & /atau menaksir
risiko kegiatan yang telah, sedang & akan
terjadi;
• HIA merupakan bagian perencanaan
kegaiatan atau pembangunan baru (Amdal);
• HRA berkembang menjadi environmental
health risk assessment (EHRA) atau ARKL;
• Dalam peraturan per-UU-an Indonesia ARKL
merupakan pendekatan ADKL;
• ADKL dibedakan lagi menjadi:
– ADKL dalam Amdal (sebagai kajian aspek
kesehatan masyarakat dalam rencana
usaha/kegiatan baru (Kepmenkes RI No. 876/
Menkes/SK/VIII/2001)
– ADKL untuk pencemaran (umum, bukan bagian
rencana usaha/kegiatan baru/Amda))
LANDASAN HUKUM ARKL UNTUK ADKL
• Pasal 18 UU No 32/2009 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
• PP No 27/1999 tentang Amdal
• PerMenLH No 08/2006 tentang Pedoman
Penyusunan Amdal
• KepMenKes No 876/Menkes/SK/VIII/2001
tentang Pedoman Teknis ADKL
ADKL MENURUT KEPMENKES 876/2001

• Model kajian dampak lingkungan dengan


pendekatan ARKL
• Bertujuan untuk mengenal, memahami &
meramalkan kondisi & karakteristik lingkungan
yang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan
• Hasil ADKL menjadi dasar untuk menyusun atau
mengembangkan pengelolaan dan pemantauan
risiko
“PRASEJARAH ARKL”
• Regulasi di Eropa diawali dengan basis
Precautionary Principles, bahwa:
when there are threats of serious or irreversible damage to
the environment, scientific uncertainty should not prevent
prudent actions to be taken to prevent potential damage
• Cikal bakal ARKL lahir 1969: Swedish
Environmental Act dengan konsep reversed
burden of proof atas aktivitas yang
membahayakan lingkungan;
• Inti reversed burden of proof:
Industri harus menunjukkan keamanan produknya
kepada regulator, bukan regulator yang harus
membuktikan bahayanya
• Prinsip pembuktian terbalik mengawali
penerapan precautionary principle dan
pencegahan dampak lingkungan di Eropa;
• Pemerintah Jerman mengembangkan versi
lebih lunak: vorsorgungprinzip atau cautaionar
principle (koalisi partai Demokrat Sosial-
Liberal Demokrat);
• 1970: Naskah pertama UU Udara Bersih
dengan tujuan dem Estehen shadlicher
Umwelteinwirkungen vorzubeugen atau to
prevent the development of harmful effects;
• 1982: di Eropa secara keseluruhan dibahas
dalam World Chater of Nature;
• Puncaknya 1992: The 5th Environmental Action
Program dan Pasal 174 Maastrich Treaty;
• Risk Impact Analysis (RIA) datang sesudah
Precautionary Principles:
– 1986: EC Business Impact Assessment
– 1980: UK Compliance Cost Assessment
– 1990: Sweden’s National Audit Office’s Section 14-
Imapct Assessment 2nd Draft:
– 1995: Dutch Business Effects Ckecklist and Notes
– 1997: OECD RIA, bahwa RIA:
Mencakup metoda-metoda untuk menilai secara
sistematik dampak negatif dan positif regulasi
PENGERTIAN ARKL (EHRA)

• Karakterisasi efek-efek pajanan bahaya


lingkungan yang berpotensi merugikan
kesehatan manusia (NRC, 1983);
• Proses penilaian bersama ilmuwan dan
birokrat untuk memprakirakan peningkatan
risiko gangguan kesehatan pada manusia yang
terpajan oleh zat-zat toksik (EPA, 1991);
• Evaluasi ilmiah dampak kesehatan potensial
yang dapat terjadi karena pajanan zat tertentu
atau campurannya pada kondisi spesifik (US-
EPA 1998);
• Kerangka ilmiah untuk memecahkan
permasalahan lingkungan & kesehatan
(Louvar & Louvar 1998);
• Salah satu alat pengelolaan risiko yang
digunakan Risk Manager untuk melindungi
kesehatan masyarakat;
• The process of estimating the probability of
occurrence of an undesirable event and the
magnitude of its consequences over a
specified time period;
• Proses memprakirakan risiko pada suatu
organisme, sistem atau (sub)populasi sasaran,
dengan segala ketidakpastian yang
menyertainya, setelah terpajan oleh agen
tertentu, dengan memerhatikan karakteristik
agen dan sasaran yang spesifik (IPCS 2004).
ANALISIS RISIKO
Identifikasi Bahaya

Identifikasi Sumber

Analisis Analisis
Pemajanan Dosis – Respon

Karakterisasi Risiko

Manajemen Risiko

US-EPA/NRC, 1983 Komunikasi Risiko


HARMONISASI ARKL
(IPCS 2004)
PENELITIAN
(Pengetahuan Awal)

Rumusan
Masalah

Analisis Risiko Manajemen Risiko


HARMONISASI
ARKL (IPCS 2004) Perumusan Masalah

Identifikasi Bahaya Analisis Pemajanan


(identifikasi jenis dan (evaluasi konsentrasi
hakekat efek-efek yang atau jumlah agent
merugikan kesehatan) tertentu yang mencapai
populasi sasaran)

Karakterisasi
Bahaya Karakterisasi Risiko
(uraian kualitatif dan (pemberitahuan untuk
kuantitatif sifat-sifat risk pengambilan
agent yang berpotensi keputusan)
menimbulkan efek
merugikan)
HAROMINSASI
ARKL (IPCS 2004)

Analisis Manajemen
Risiko Risiko
EKL versus ARKL

STUDI EPIDEMIOLOGI ANALISIS RISIKO

Pajanan
Manajemen
(inhalasi,
Risiko
ingesi,
(I, C, t, f, D,
absorbsi)
ECR)
Risk Agent,
Penyakit Karakterisasi
Media
Berbasis Risiko
Lingkungan
Lingkungan (RQ, ECR)
& PHBS

Dosis- Komunikasi
Respons Risiko
(RfD, SF) (PHBS)
ERA (environmental Risk Assesment
• Ecological
• Human Jealth
• EHRA
•  Karakterisasi dari dampak buruk pada
kesehatan yang timbul oleh pajanan yang ada
dilingkungan.
Analisis Dosis-Respon
• Disebut juga Karakterisasi Bahaya (Hazard Characterization)
atau Analisis Toksisitas (Toxicity Assessment)
• Bertujuan untuk:
 menduga apakah suatu risk agent berpotensi merugikan kesehatan
 Memprakirakan hubungan kuantitatif tingkat pajanan dengan efek-
efek merugikan kesehatan
• Sumber indikasi efek merugikan kesehatan:
 Uji hayati (bioassay)
 Studi epidemiologi
 Kasus klinik
 Structure-reactivity relationship
Efek vs Respons

• Efek sering dipertukarkan dengan respons;


• Respons digunakan lebih spesifik untuk
menyatakan efek pada kelompok individu;
efek dinyatakan pada individu;
• Efek:
– Merugikan & menguntungkan
– Sistemik (nonkarsinogenik) dan karsinogenik
Efek
• Perubahan keadaan atau dinamika organisme, sistem
atau (sub)populasi yang disebabkan oleh pemajanan
agen risiko;
• Bukti perubahan-perubahan biologis pada suatu
organisme, sistem atau (sub)populasi;
• Tingkatan keparahan efek atau rangkaian efek yang
berbeda-beda berjenjang dari yang kurang parah
sampai yang paling parah, bahkan sampai kematian,
menurut kenaikan dosis.
Dua Pandangan tentang Efek

1. Setiap efek terukur, betapa pun kecilnya


perubahan yang terjadi, harus dianggap sebagai
ancaman bagi kesehatan (dianut bekas US &
sekutunya).
2. Tidak ada ancaman bagi kesehatan sepanjang
pemajanan tidak mengganggu jenis dan tingkat
mekanisme perlindungan yang normal (dianut AS &
sekutunya).
3. Indonesia? Di antara kedunya?
Dosis dan Respons

• Kajian-kajian toksisitas pada manusia dan


hewan;
• Bagian utama karakterisasi bahaya;
• Ekstrapolasi efek-efek yang merugikan ke
dosis rendah (tingkat pajanan manusia);
• Ekstrapolasi harus dilakukan jika data
toksisitas berasal dari uji hayati (bioassay)
atau studi epidemiologi pada setting khusus.
Kategori Respons
1. Respons kuantal (quantal responses): jumlah
satuan eksperimen yang merespons dosis pada
sauatu kurun waktu;
2. Respons hitung (count responses): jumlah diskrit
jenis efek yang terhitung dari satu eksperimen
tunggal;
3. Ukuran kontinyu (continuous measures): mencakup
semua nilai pada kisaran yang ditentukan; dan
4. Ukuran kategori berjenjang (ordered categorical
measures): satu nilai dari satu set kecil nilai-nilai
yang bertingkat atau berjenjang.
Hubungan Dosis dengan Respons

• Menyatakan toksisitas zat terhadap reseptor biologis


yang terpajan;
• Sumber data toksisitas:
– Studi-studi pada populasi manusia (epidemiologi dan uji
klinik),
– eksperimen dengan hewan sebagai model (uji hayati atau
in vivo bioassay), dan
– kajian keaktifan biologis zat pada ting­kat seluler atau
molekuler, termasuk kajian struktur kimia dengan
keaktifan biologis (structure-reactivity relationship)
Tiga Masalah Bioassay

1. Hewan uji mendapat dosis tinggi dengan


durasi pajanan singkat, manusia menerima
dosis rendah dengan durasi pajanan lebih
lama;
2. Manusia dan hewan mempunyai kerentanan
yang berbeda; dan
3. Populasi manusia bersifat heterogen, hewan
uji berasal dari populasi yang homogen.
Asumsi Dasar Efek-Dosis Manusia
• Efek-efek yang melibatkan material genetika,
termasuk inisiasi kanker:
– disebut non threshold effect (efek tak berambang)
dengan agen lingkungan karsinogen;
– disebut juga efek karsinogenik;
• Efek-efek lain selain karsinogenik
– disebut threshold effect dengan agen lingkungan
nonkarsinogen dan zat-zat karsinogen yang mempunyai
efek-efek nonkarsinogenik
– disebut juga efek nonkarsinogenik atau efek sistemik.
Dosis

• Digunakan dalam farmakologi dan toksikologi;


• Menyatakan jumlah zat yang masuk atau
dimasukkan ke dalam organisme (manusia atau
hewan uji),
• Dalam ARKL dibedakan atas:
– dosis yang diberikan (administered dose) atau dosis
eksternal
– dosis internal atau dosis terserap (absorbed dose)
– dosis sasaran atau dosis jaringan
• Administered dose: jumlah zat kimia atau agen
lain yang diterima hewan uji atau manusia
melalui rute dan frekuensi tertentu;
• Absorbed dose: jumlah zat yang tersedia
sebagai akibat toksikokinetika xenobiotika di
dalam tubuh melalui mekanisme ADME
(Adsorbsi, Distribusi,Metabolisme,eksresi);
• Dosis sasaran: jumlah yang terdistribusi dan
terdapat dalam jaringan tertentu
• Dosis juga dibedakan menjadi:
– dosis total (total dose)
– dosis sebenarnya (actual dose)
• Dosis total: integrasi dosis seluruh waktu pemajanan;
• Dosis sebenarnya: menyatakan dosis harian;
• Dalam perhitungan tingkat risiko, dosis aktual adalah
asupan (intake) yang diterima individu dari berbagai
jalur pajanan;
• Dosis aktual yang diterima setiap individu berbeda,
meskipun konsentrasi lingkungan sama
• Dalam analisis dosis-respons, dosis dinyatakan
sebagai jumlah rata-rata agen risiko yang:
– terhirup (inhaled),
– tertelan (ingested), atau
– terserap lewat kulit atau permukaan tubuh
(absorbed)
– per kg berat badan per hari (mg/kg/hari)
– dalam jangka waktu tertentu, biasanya selama
hidup atau lifetime yang merujuk pada umur
harapan hidup atau rentang umur yang merujuk
pada life span.
Dosis-Respons Nonkarsinogenik

• Satu dosis yang dosis-dosis lain di bawahnya


tidak mengakibatkan respons yang terukur
(secara statistik atau biologik);
• Dosis ini disebut dosis ambanng atau
threshold dose, karena
• Ada dosis-dosis di atas nol yang tidak
menimbulkan efek sampai dosis tertentu
tercapai (point of departure, POD)
RfD atau RfC

An estimate of the daily exposure dose that is


likely to be without deleterious effect even if
continued exposure occurs over a lifetime
(IPCS 2004, part I)
(Suatu estimasi dosis pajanan harian yang
diperkirakan tidak menimbulkan efek
merugikan meskipun berlanjut sepanjang
hayat)

Anda mungkin juga menyukai