Anda di halaman 1dari 30

Model-Model Memori dan

Memori Jangka Pendek

1
Model-Model
Memori Ganda

2
James William
• Memori ganda berkembang pada akhir tahun 1800-an ketika
James membedakan memori langsung yang disebut memori
primer dan memori tidak langsung yang disebut memori
sekunder.
• James menyusun teorinya tentang struktur memori
berdasarkan introspeksi dan ia menganggap memori sekunder,
sebagai suatu tempat penyimpanan informasi yang gelap, yang
menyimpan informasi-informasi (atau pengalaman) yang
pernah dialami, namun tidak dapat diakses lagi.

3
• Memori primer yang mirip (namun tidak identik) dengan apa
yang sekarang disebut memori jangka pendek, tidak pernah
meninggalkan kesadaran dan senantiasa menyediakan
“tayangan” peristiwa-peristiwa yang telah dipahami.
• Memori sekunder atau memori jangka panjang didefenisikan
sebagai jalur-jalur yang terpahat dalam jaringan otak manusia,
dan setiap manusia memiliki struktur jalur yang berbeda.
• Bagi james, memori memiliki sifat dualistic yakni transtoris
(sebagai perantara) dan permanen.

4
• Menurut Weiskrants, 1966 proses pemindahan informasi dari
memori primer ke memori sekunder dapat dihambat.
• Ketika seseorang mempelajari serangkaian item dan kemudian
mencoba mengingat item-iten tersebut tanpa harus
menyebutkan secara urut dari depan ke belakang, efek awal
dan akhir pun muncul item-item yang berada diawal rangkaian
dan yang berada di akhir rangkaian adalah yang paling ingat.
• Efek ini konsisten dengan konsep memori ganda.

5
• Efek awal-akhir adalah cukup kuat, namun terdapat
pula efek Von Restorff yang sama kuatnya.
• Apabila suatu item yang berada di tengah-tengah
rangkaian adalah item yang unik, item tersebut
cenderung diingat.

6
Waugh dan Norman
• Model behavioral modern pertama
dikembangkan oleh Waugh dan Norman (1965).
Model tersebut adalah model dualistic, mencakup
memori primer dan memori sekunder.
• Model Waugh dan Norman juga memberi
kontribusi (yang tidak sengaja oleh pembuat
model tersebut) yakni dengan memperkenalkan
metaphor “kotak-kotak dikepala“ yang
mengambarkan memori sebagai suatu diagram
flow chart.
7
Waugh dan Norman
• Rangkaian angka dibacakan kepada
partisipan dalam eksperimennya.
• Contoh :

7 9 5 1 2 9 3 8 4 6 3 7 0 6 0 2 (isyarat nada)

8
Waugh dan Norman
• System penyimpanan jangka pendek diketahui
memiliki kapasitas yang sangat terbatas,
sehingga hilangnya informasi terjadi tidak
hanya sebagai suatu proses yang terjadi seiring
berlalunya waktu, namun terjadi karena item-
item baru menindihi item-item lama saat ruang
penyimpanan telah penuh.

9
Atkinson dan Shiffrin
• Model Atkinson dan Shiffrin disusun berdasarkan
gagasan bahwa struktur memori bersifat stabil dari
proses-proses control berupa factor-faktor tidak tetap.
• Model-model awal tentang memori, menurut Atkinson
dan Shiffrin bersifat terlalu menyederhanakan dan
tidak cukup kuat untuk menangani kerumitan proses
atensi, proses membandingkan stimuli, pengendalian
dalam mengambil memori, pemindahan dari STM ke
LTM, pencitraan, memori penyandian sensorik dan
sebagainya..
10
Atkinson dan Shiffrin
• Dalam model Atkinson dan Shiffrin, memori
memiliki tiga area penyimpanan yaitu:
1.Register sensorik
2.Penyimpanan jangka pendek, dan
3.Penyimpanan jangka panjang.
• Sebuah stimulus diproses dalam dimensi
sensorik yang tepat dan selanjutnya bisa hilang
ataupun diproses lebih lanjut.
11
Memori Jangka
Pendek
(Short Term
Memory)
12
• Saat kita berpikir tentang memori kita sering
membayangkan suatu tempat penyimpanan luas yang
berisi informasi dan pengetahuan.
• Jenis memori semacam ini umumnya disebut memori
jangka panjang dan merupakan suatu aspek dari
memori kita.
• Meskipun STM memiliki kapasitas yang jauh lebih
kecil dari pada LTM.
• Salah satu karakteristik dari STM adalah kapasitas
penyimpanannya yang terbatas diimbangi oleh
kapasitas pemprosesan yang juga terbatas.

13
Dukungan Neurosains Kognitif

14
• Memori kerja didefenisikan secara
konseptual sebagai suatu tipe meja kerja
yang secara konstan mengubah,
mengkombinasikan, dan memperbaharui
informasi baru dan lama.
• Model memori kerja menyanggah pandangan
bahwa STM hanyalah sekedar suatu kotak
dikepala, semacam unit pemprosesan
sederhana tempat informasi dikirim ke LTM
atau lenyap.

15
• Konsep memori kerja juga membantah
gagasan bahwa kapasitas STM terbatas
hanya pada tujuh item.
• Baddeley menyatakan bahwa rentang memori
ditentukan oleh kecepatan kita mengulang
informasi. Factor yang berpengaruh menurut
baddeley adalah bahwa kata-kata yang lebih
panjang memerlukan waktu pengucapan yang
lebih lama.

16
• Komponen kedua dalam memori kerja adalah alas
sketsa visuospasial yang memiliki kemiripan
dengan putaran dengan putaran fisiologis, namun
berperan mengendalikan kinerja visual dan spasial,
yakni yang meliputi tindakan mengingat bentuk
dan ukuran atau mengingat kecepatan dan arah
objek yang bergerak. 
• Eksekutif sentral mengkoordinasikan aktivitas-
aktivitas terkait atensi dan memerintahkan respon.

17
Kapasitas STM

18
• Miller menyimpulkan bahwa STM memuat tujuh unit.
• Begitu juga Jacobs (1887) dengan suara nyaring
membacakan serangkaian angka, tanpa urutan khusus
dan meminta para pendengarnya untuk menuliskan
angka-angka tersebut setelah ia usai berbicara. Rata-rata
para partisipan hanya dapat mengingat tujuh angka.
• Menurut miller keterbatasan kita itu disebabkan oleh
adanya sejumlah mekanisme yang bersifat mendasar dan
umum mekanisme yang selanjutnya dikenal dengan
STM.

19
STM & Chunking

• Serangkaian kata tentu saja mengandung


informasi yang lebih besar dibandingkan
serangkaian huruf. Kita akan lebih mudah
mengingat informasi dalam rangkaian kata
dibandingkan ragkaian huruf.
• Miller menyusun dalil mengenai suatu model
memori yang memuat chunk atau tujuh
“bongkahan unit” informasi. 

20
• Proses chunking adalah proses yang penting
karena menjelaskan fenomena STM yang
mampu memproses sejumlah besar informasi
tanpa menyebabkan kemacetan dalam
rangkaian pemprosesan informasi.

21
LTM & Chunking

• Hubungan antara LTM dan chunking


diilustrasikan dengan sangat baik dalam
sebuah eksperimen yang dilakukan Bower dan
Spirington (1970), yang mana para partisipan
diminta membaca suatu rangkaian huruf dan
kemudian mengingat rangkaian huruf tersebut.

22
• Dalam kondisi pertama, para partisipan membaca
huruf-huruf yang disusun menjadi unit-unit chunk,
yang tiap-tiap unitnya terdiri dari tiga huruf.
Dengan bantuan LTM, unit-unit chunk tersebut
menjadi makna. Dalam kondisi kedua para
partisipan membaca huruf-huruf dalam chuk yang
tidak bermakana.
• Ditemukan bahwa para partisipan lebih mudah
mengingat unit-unit chuk yang terdiri dari huruf-
huruf yang bila diggabungkan memiliki makna. Hal
ini menunjukan makna LTM dalam STM dan
chunk.
23
Penyandian
Informasi
Dalam STM

24
Sandi Auditorik
• STM tampaknya menggunakan sandi auditorik,
bahkan sekalipun informasi tersebut dihasilkan dari
sandi nonauditorik seperti stimulus visual.
• Contoh, ketika kita ditanya tentang berapa jumlah
jendela dirumah kita, kita memang menggunakan
sandi visual untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan, namun anda menghitung dan melaporkan
jawaban itu dalam sandi auditorik.

25
Sandi Visual
• Posner dan rekan-rekannya menemukan bahwa
setidaknya dalam sebagian kecil waktu informasi
disandikan secara visual dalam STM. Dalam
eksperimen tersebut peneliti menyajikan huruf
berpasang-pasangan dalam tiga mode yaitu:
1.  Huruf berpasangan yang identik dalam pelafalan
dan bentuk (AA,aa)
2.  Huruf berpasangan yang memiliki pelafalan yang
sama tetapi memiliki bentuk yang berbeda (Aa)
3.  Huruf berpasangan yang memiliki perbedaan
pelafalan sekaligus perbedaan bentuk (AB, aB)

26
Sandi Semantic

• Sandi semantic adalah sandi yang


berhubungan dengan makna. Eksperimen
wickens dan rekan-rekannya dilakukan
berdasarkan konsep inhibisi proaktif (PI).
• PI adalah sebuah fenomena ketika
kemampuan mengingat dihambat oleh
adanya hubungan semantic antara daftar
yang sedang diingat dengan daftar
sebelumnya.

27
Pengambilan Informasi
dalam STM

28
• Waktu reaksi mencerminkan waktu yang
diperlukan partisipan untuk melakukan
pencarian angka pada daftar dalam memori
dan waktu reaksi dapat berperan sebagai
dasar untuk mengambarkan struktur STM
sekaligus mengambarkan hukum-hukum
pengambilan informasi dari struktur tersebut.

29
30

Anda mungkin juga menyukai