OSS What and How Rev 2019 TH
OSS What and How Rev 2019 TH
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Teknis
Online Single Submission
(OSS)
PP 24/2018
KONSEP ALUR PERIZINAN SISTEM ONLINE SINGLE
SUBMISSION 2
Online
pemenuhan persyaratan berusaha Perizinan
• K/L (untuk industri
di K/L dan Pemda berada dalam 1 tertentu)
(satu) sistem perizinan berusaha
terintegrasi secara elektronik. SKPD
Sistem Online
Uji coba penerapan OSS perizinan Pemprov Perizinan Terintegrasi STA
ND
AR
NA
SI ON
• Online Single AL
end to end sektor industri akan SKPD Submission
dilakukan di DPM-PTSP Pemkab/ • Data Sharing
• Helpdesk/Klinik
Purwakarta dan DPM-PTSP Pemkot
Sulawesi Tengah, serta sektor
pariwisata dan industri di PTSP BP
Batam pada minggu ke-3 Januari
2018
Reformasi Perizinan Berusaha
3
Pelaksanaan Reformasi Peraturan dan Perizinan Berusaha
pada:
1 2 3 4 5 6 7
1. Investor/pelaku usaha mengurus pendirian badan usaha Perseroan Terbatas (PT), CV, Firma, yayasan, atau Koperasi di notari s
(sekaligus mendapatkan NPWP).
2. Setelah mendapatkan pengesahan akta pendirian, investor/pelaku usaha melakukan registrasi melalui Sistem OSS di www.oss.go.id
dengan menggunakan NIK atau Paspor untuk mendapatkan user id.
3. Setelah berhasil login ke Sistem OSS, investor/pelaku usaha memilih nomor akta, kemudian melengkapi data investasi/berusaha
untuk memperoleh NIB dan Perizinan Dasar.
4. Komponen data yang dibutuhkan untuk mendapatkan NIB dan Perizinan Dasar, yaitu data:
a. Perusahaan (sebagian datanya telah tersedia dari Sistem AHU Online)
b. Pemegang Saham (sebagian datanya telah tersedia dari Sistem AHU Online)
c. Nilai Investasi
d. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA)
e. BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan
5. Investor/pelaku usaha mendapatkan NIB, Perizinan Dasar, dan Notifikasi Perizinan dan Fasilitas secara otomatis setelah semua data
diatas dilengkapi dengan benar.
6. Investor/pelaku usaha otomatis mendapatkan notifikasi insentif fiskal jika kegiatan berusaha termasuk dalam kriteria yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Dengan dokumen NIB, Perizinan Dasar, dan Notifikasi Perizinan dan Fasilitas, investor/pelaku usaha dapat melakukan kegiatan
berusaha mulai dari melakukan konstruksi (jika dibutuhkan), kegiatan produksi barang atau jasa serta kegiatan komersial dengan
kewajiban memenuhi semua komitmen yang disebut dalam Notifikasi Perizinan dan Fasilitas.
PERIZINAN LINGKUNGAN DAN PEMENUHAN STANDAR BANGUNAN
1. Untuk melaksanakan kegiatan usaha sesuai bidang usahanya (KBLI), investor/pelaku usaha wajib memiliki atau
menyelesaikan Izin Usaha sesuai bidang usahanya, seperti Izin Usaha Industri (IUI), Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP), Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP), dsb.
2. yang diberikan secara otomatis setelah memenuhi komitmen Perizinan Lingkungan dan Pemenuhan Standar
Bangunan (bagi Izin Usaha sektor yang tidak memerlukan komitmen pemenuhan standar, misalnya Surat Izin
Usaha Perdagangan/SIUP).
3. Bagi Izin Usaha yang sektornya memerlukan komitmen pemenuhan standar, investor/pelaku usaha wajib
berkomitmen untuk menyelesaikan pemenuhan standar dalam jangka waktu tertentu.
4. Investor/pelaku usaha wajib mematuhi standar yang ditetapkan dalam Izin Usaha sesuai bidang usahanya (KBLI),
seperti pemenuhan standar (terkait dengan Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan, misalnya sektor kesehatan
(Cara Pembuatan Obat yang Baik/CPOB) dan perhubungan udara).
4. Pengawasan terhadap kepatuhan standar dilaksanakan oleh checker atau profesi (auditor).
5. Investor/pelaku usaha yang tidak mematuhi standar sesuai komitmen yang ditetapkan dalam jangka waktu
tertentu mendapatkan sanksi berupa teguran, pembekuan izin, atau pencabutan izin.
PERIZINAN KOMERSIAL
1. Untuk melaksanakan kegiatan komersial (pemasaran, distribusi, ekspor barang jasa yang dihasilkan, dan/atau
impor bahan baku/komponen/barang jadi), investor/pelaku usaha wajib memenuhi komitmen atau mematuhi
ketentuan dan/atau standar dalam perizinan komersial yang meliputi Standar Nasional Indonesia (SNI), Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan/atau Tata Niaga.
2. Setelah komitmen pemenuhan standar sebagaimana dimaksud dipenuhi, investor/pelaku usaha dapat langsung
melakukan kegiatan komersial dengan kewajiban mematuhi standar yang ditentukan.
3. Pengawasan kepatuhan pemenuhan standar dilaksanakan oleh checker atau profesi (auditor).
4. Investor/pelaku usaha yang tidak memenuhi standar sesuai komitmen yang ditetapkan dalam jangka waktu
tertentu mendapatkan sanksi berupa teguran, pembekuan izin, atau pencabutan izin.
PEMBERIAN FASILITAS INSENTIF FISKAL
Fasilitas yang diberikan dalam rangka kegiatan berusaha terdiri atas Tax Holiday, Tax Allowance, pembebasan bea
masuk atas impor mesin tidak termasuk suku cadang dan atas impor barang dan bahan (masterlist), dan fasilitas
lainnya yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
1. Pemberian fasilitas insentif fiskal Tax Holiday berupa pengurangan Pajak Penghasilan (PPh) badan sebesar 100%
dengan jangka waktu pemberian 5 tahun s.d. 20 tahun dan diberikan kepada Investor/Pelaku Usaha dengan
besaran nilai investasi di atas Rp 500 Milyar serta bidang usahanya masuk dalam cakupan 17 industri pionir.
Jangka waktu Tax Holiday ditentukan berdasarkan nilai investasi, yaitu: i) Rp500 miliar s.d. kurang dari Rp1 triliun
(5 tahun); ii) Rp 1 triliun s.d. kurang dari Rp 5 triliun (7 tahun); iii) Rp 5 triliun s.d. kurang dari Rp 15 triliun (10
tahun); iv) Rp 15 triliun s.d. kurang dari Rp 30 triliun (15 tahun); dan (v) Rp 30 triliun atau lebih (20 tahun).
2. Pemberian fasilitas insentif Tax Allowance berupa: i) pengurangan penghasilan neto sebesar 30% dari jumlah
penanaman modal yang berupa aktiva tetap berwujud, yang dibebankan selama 6 (enam) tahun masing-masing
sebesar 5%; ii) penyusutan dan amortisasi dipercepat; iii) pengenaan PPh atas deviden yang dibayarkan kepada
wajib pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia sebesar 10%, atau tarif yang lebih rendah menurut
tax treaty yang berlaku; dan iv) kompensasi kerugian yang lebih lama dari 5 tahun tetapi tidak lebih dari 10 tahun,
pada bidang usaha tertentu dan/atau daerah tertentu dengan kriteria, antara lain: nilai Investasi yang tinggi atau
untuk ekspor, penyerapan tenaga kerja yang besar, dan kandungan lokal.
3. Pemberian fasilitas masterlist berupa pembebasan bea masuk atas impor mesin untuk pembangunan industri
untuk jangka waktu pengimporan selama 2 (dua) tahun terhitung sejak berlakunya keputusan pembebasan bea
masuk serta dapat diperpanjang.
SISTEM OSS
STATUS SAAT INI OSS HTTP://OSS.GO.ID
01 03 05 07
AKTA NOTARIS NIB & IZIN USAHA KOMERSIAL/
DASAR OPERASIONAL
Pengesahan Pemberian NIB Penerbitan Izin
Badan Usaha dan Usaha Sektoral Pendaftaran
dan NPWP Pendaftaran (Otomatis) Izin/Sertifikasi
Izin Dasar
30 Menit
Harus Sama
dengan
data pada
fisik KTP-el
Jenis Pelaku Usaha dalam Sistem OSS
16
Usaha Pribadi/
Perorangan
Perorangan
UD, PD
SIUP3A
Perwakilan
BUJK
Badan Usaha
STPW
Lainnya
Data Elemen yang dibutuhkan di Pendaftaran
17
Pelaksanaan Pendaftaran pada Sistem OSS (Pasal 21 – 30):
1
Bagaimana Cara Menggunakan Sistem OSS
18
1
2
3
Back
Bagaimana Mekanisme Perekaman Akta non PT (CV, Firma, Yayasan, dsb)
22
1 4
3
2
Back
Jumlah Proses dalam OSS
23
5 Proses Utama dalam OSS
Back
Tracking dan Monitoring dalam OSS
Setiap Pemegang NIB dapat melakukan tracking dan monitoring Ijin dan checklistnya dalam portal
OSS
HASIL NIB (Dihasilkan Sistem OSS Otomatis)
25
Back
HASIL Checklist Komitmen Prasarana (Merupakan Janji Pengurusan Ijin)
26
Back
HASIL Checklist di Aplikasi OSS
27
Back
HASIL Ijin Usaha (Otomatis dari hasil pemetaan KBLI Usaha)
28
Back
HASIL Checklist Komitmen Komersial (Untuk Kebutuhan Operasional)
29
Back
Alur Insentif
Fiskal – Tax
Holiday di OSS
Tax Holiday
31
Bisnis Proses Izin Komersial – Pelaku Usaha Baru dan Pelaku Usaha Eksisting
32
Proses dilakukan di
OSS
(Pelaku Jika komitmen berupa standar
Usaha Baru) Izin Komersial/ dan/atau pendaftaran tanpa
Memproses Operasional perlu evaluasi/persyaratan
Izin Usaha (berdasarkan khusus, OSS menerbitkan
komitmen*) komitmen.
Back
Bagaimana bila ada kesalahan Komitmen (Perbaikan Non AKTA)
34
Back
Bagaimana bila menambah Usaha (Cabang, dsb) Pengembanga Usaha
35
Back
FASILITAS PENGAJUAN PERIJINAN MIKRO
Syarat :
a. memiliki kekayaan paling banyak Rp 50.000.000 (tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha), atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000.
c. Tidak Wajib memiliki NPWP
Data dari
dukcapil
37
Contoh Perkembangan
Setelah Peluncuran OSS
Statistik Pelaku Usaha yang telah mendapatkan NIB
(30/08/2018) 38
NIB, Izin Usaha, & Izin O/K JENIS PELAKU USAHA JENIS PENANAMAN
MODAL
Non- PMA 4711
30000 Perseorangan 17285
25964 33% Perseorangan 8447
18% PMDN 21021
25000
67% 82%
20000 17367
Non-Perseorangan PMA
15000
9697
SKALA USAHA TENAGA KERJA
10000
7737
UMKM 12,630
Asing 7737
5000 Non UMKM 13,102
Indonesia 4883808
51% 49%
0
4883
NIB Komersial/Operasional
Izin Usaha 808
Provinsi Jumlah
DKI Jakarta 148
Jawa Barat 36
Jawa Timur 23
Banten 20
Bali 16
Jawa Tengah 16
Sumatera Utara 11
Kepulauan Riau 8
Riau 6
Nusa Tenggara Barat 5
Sulawesi Tengah 5
Daerah Istimewa Yogyakarta 3
Kalimantan Tengah 3
Sulawesi Utara 3
Kalimantan Timur 2
Kalimantan Barat 1
Kalimantan Selatan 1
Maluku Utara 1
Nusa Tenggara Timur 1
Sulawesi Tenggara 1
Sumatera Barat 1
Sumatera Selatan 1
Total 312
Komitmen Izin Lokasi per Kabupaten (1/2)
42
DKI Jakarta 148 Jawa Timur 23 Bali 16
Kota Adm. Jakarta Barat 25 Kab. Blitar 1 Kab. Badung 11
Kota Adm. Jakarta Pusat 32 Kab. Bondowoso 1 Kab. Gianyar 1
Kota Adm. Jakarta Selatan 58 Kab. Gresik 2 Kab. Karangasem 1
Kota Adm. Jakarta Timur 5 Kab. Kediri 2 Kab. Klungkung 1
Kota Adm. Jakarta Utara 28 Kab. Lamongan 1 Kota Denpasar 2
Jawa Barat 36 Kab. Lumajang 2 Sumatera Utara 11
Kab. Bandung 3 Kab. Madiun 1 Kab. Dairi 1
Kab. Bekasi 7 Kab. Mojokerto 1 Kab. Humbang Hasundutan 1
Kab. Bogor 5 Kab. Pasuruan 2 Kab. Labuhanbatu 1
Kab. Cirebon 2 Kab. Sidoarjo 4 Kab. Langkat 1
Kab. Karawang 1 Kota Madiun 1 Kab. Serdang Bedagai 1
Kab. Purwakarta 1 Kota Surabaya 5 Kota Binjai 2
Kab. Subang 1 Jawa Tengah 16 Kota Medan 3
Kab. Sukabumi 1 Kab. Batang 1 Kota Tanjung Balai 1
Kab. Sumedang 1 Kab. Demak 1 Kepulauan Riau 8
Kota Bandung 6 Kab. Grobogan 1 Kota Batam 8
Kota Bekasi 6 Kab. Jepara 1 Riau 6
Kota Depok 1 Kab. Karanganyar 2 Kab. Bengkalis 1
Kota Sukabumi 1 Kab. Kendal 1 Kab. Kampar 1
Banten 20 Kab. Kudus 1 Kota Dumai 1
Kab. Serang 1 Kab. Magelang 1 Kota Pekanbaru 3
Kab. Tangerang 7 Kab. Pati 1 Sulawesi Tengah 5
Kota Tangerang 9 Kab. Tegal 1 Kab. Banggai 1
Kota Tangerang Selatan 3 Kota Magelang 1 Kab. Poso 1
Kota Salatiga 1 Kab. Tojo Una Una 2
Kota Semarang 2 Kota Palu 1
Kota Surakarta 1
Komitmen Izin Lokasi per Kabupaten (2/2)
43
Mudah
TERIMA KASIH
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian