Anda di halaman 1dari 24

Kajian Regulatory Impact Assessment terhadap

Peraturan BPOM mengenai Sertifikasi Produk


Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT)

Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan


Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Agenda
01 02 03 04

Pendahuluan Kajian Metodologi Penutup


Implementasi Kegiatan
SPP-IRT Monitoring,
Tahun 2020 Evaluasi, serta
Kajian Regulatory
Impact Assessment
Penerbitan SPP-
IRT TA 2021
Pendahuluan
Peraturan Pemerintah Nomor 86 Undang-Undang Nomor 23 Tahun
Tahun 2019 tentang 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Keamanan Pangan (Urusan Kesehatan)

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Permendagri Nomor 138 Tahun 2017


Tahun 2018 tentang Pelayanan PENERBITAN Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Perizinan Berusaha Terintegrasi SPP-IRT Daerah
secara Elektronik

Permenkes Nomor 26 Tahun 2018 Peraturan BPOM Nomor 22 Tahun 2018


Pelayanan Perizinan Berusaha tentang Pedoman Pemberian SPP-IRT
Terintegrasi secara Elektronik Sektor
Kesehatan
TUJUA
N
1. Mengetahui gambaran kesesuaian
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
penerbitan SPP-IRT sesuai dengan Pedoman
SPP-IRT yang telah dikeluarkan oleh Badan
POM.
2. Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan penerbitan SPP-IRT
Kajian Implementasi SPP-IRT
Tahun 2020
Metodologi Kajian Implementasi SPP-IRT 2020

POPULASI INTERVENSI WAWANCARA ENTRY DATA VERIFIKASI ANALISIS KESIMPULAN

Analisis dan olah data


Intervensi berupa:
Enumerator mengentry menggunakan aplikasi
Kegiatan asistensi regulasi jawaban responden pada statistik dan kriteria yang
dan kajian implementasi form isian sudah ditetapkan
mengenai SPP-IRT.

Dinas Kesehatan Kab/Kota,


Petugas verifikasi Kesimpulan memuat
Dinas Penanaman Modal
Wawancara dilakukan melakukan cleaning dan tentang Kab/Kota yang
dan Pelayanan Terpadu Satu
oleh enumerator kepada verifikasi terhadap data menerapkan SPP-IRT dan
Pintu (DPM-PTSP) yang
petugas Dinas Kesehatan yang sudah diinput, baik faktor-faktor yang
memperoleh intervensi
Kab. Kota dan DPM-PTSP terhadap kuesioner berpengaruh terhadap
asistensi regulasi kepada
maupun data dukung penerbitan SPP-IRT
Pemerintah Daerah.
1. Jenis pangan yang diizinkan untuk memperoleh SPP-

Kriteria Penilaian IRT sesuai standar (15 kategori),


2. Sebelum diterbitkan SPP-IRT selalu diselenggarakan
Penyuluhan Keamanan Pangan,
3. Sertifikat penyuluhan diberikan sesuai standar
(hasil evaluasi minimal 60 dan nomor standar),
4. Sarana produksi IRTP diperiksa sesuai standar
sebelum memberikan SPP-IRT,
5. IRTP mendapat sertifikat SPP-IRT jika hasil
pemeriksaan B-C atau level I-II,
Kriteria Utama 6. Satu nomor SPP-IRT hanya diterbitkan untuk satu
jenis pangan dan satu jenis kemasan.

Dinas Kesehatan PP Nomor 28 Thun 2004


1. Semua materi utama PKP diberikan,
Kab/Kota Kriteria Tambahan
2. Semua petugas DFI memiliki sertifikat,
3. Penerimaan permohonan SPP-IRT sesuai standar
(form sesuai 2012 dan semua isinya diperiksa),
4. Monitoring SPP-IRT sesuai standar,
5. Ada laporan penyelenggaraan penyuluhan PKP,
6. Penomoran SPP-IRT sesuai standar (15 digit dan
paham),
7. Semua petugas PKP memiliki sertifikat.

5
Slide 7
BAIK 6 Kriteria Utama & minimal 5 Kriteria Tambahan sesuai ketentuan

CUKUP 6 Kriteria Utama & 3 - 4 Kriteria Tambahan sesuai ketentuan

SEDANG 3 - 5 Kriteria Utama sesuai ketentuan

KURANG 0 - 2 Kriteria Utama sesuai ketentuan


Pembobotan
Kuesioner Kajian Implementasi SPP-IRT 2020

No. Provinsi Kab/Kota


1 Kalimantan Barat 12

2 Bengkulu 9

KUESIONER FEEDBACK 3 Gorontalo 19

KUESIONER DINKES 55 data responden 4 Jawa Timur 8

KAB/KOTA 5 Maluku 11

77 data responden 6 Sulawesi Tengah 6

7 Riau 12

  Jumlah 77

KUESIONER DPM-PTSP DATA DUKUNG

36 data responden
Hasil Kajian Implementasi SPP-IRT 2020 Target Capaian
30% 34 %
Kab/Kota yang
menerapkan Penerbitan
514 SPP-IRT dengan baik
Jumlah Kab/Kota
seluruh Indonesia

514
129
Jumlah Kab/Kota yang 129 77
diintervensi TA 2020
Jumlah Kab/Kota
yang dikaji 2020
77
26
26 Jumlah Kab/Kota yang
menerapkan SPP-IRT
dengan baik
Implementasi Penerbitan SPP-IRT Tahun 2020
berdasarkan Kesesuaian terhadap Kriteria

*Keterangan: 1) Hijau tua (6 skor indikator utama dan minimal 5


indikator profil yang disarankan),
2) Hijau muda (6 skor indikator utama dan kurang dari 5 indikator profil
yang disarankan),
3) Kuning (3-5 skor indikator utama), dan
4) Merah (0-2 skor indikator utama)
Capaian Indikator
(%) Implementasi
SPP-IRT
berdasarkan
Tahun

Suatu kriteria capaian dinyatakan


tercapai (baik) bila nilai yang dicapai
lebih besar atau sama dengan 70
(≥70%).
Formulir
Permohonan
SPP-IRT

Pemeriksaan Informasi
tentang kode produksi
Penyuluhan Keamanan Pangan
dalam rangka Penerbitan SPP-IRT
Kondisi Pemberian
SPP-IRT oleh DMP-
PTSP
Pemeriksaan Sarana Produksi IRTP
Monitoring SPP-IRT
Profil Implementasi SPP-IRT di Provinsi Bali
Berdasarkan Kajian Tahun 2019

Dua Kabupaten yang mendapat kategori hijau tua


adalah kabupaten Klungkung dan Kabupaten
Tabanan
Kesimpulan
• Implementasi SPP-IRT pada tahun 2020 di 77 Kabupaten/Kota pada umumnya sudah baik dan menunjukkan nilai yang
lebih tinggi dibandingkan kajian-kajian di tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kriteria total yang
sudah mencapai 78% (tertinggi selama 7 tahun). Rata-rata kriteria indikator utama dan indikator yang disarankan sudah
dalam kategori baik >70%.
• Hal yang paling perlu ditingkatkan pada indikator utama adalah Sertifikat SPP-IRT hanya diberikan jika hasil pemeriksaan
tergolong level I-II dan jenis pangan yang diizinkan untuk memperoleh SPP-IRT harus sesuai dengan standar, sedangkan hal
yang paling perlu ditingkatkan pada indikator yang disarankan adalah penerimaan permohonan SPP-IRT yang sesuai
standar.
• Sebagian besar Kabupaten/Kota memiliki kategori kuning (sedang) dengan proporsi 53%. Provinsi Gorontalo dan Jawa
Timur memiliki kinerja yang cukup baik dengan sebagian besar Kabupaten/Kota-nya memiliki kategori kinerja sangat baik.
• Sebagian besar Dinkes Kabupaten/Kota (61%) sudah memberikan rekomendasi Penerbitan SPP-IRT kepada DPM-PTSP.
Tujuh puluh tiga Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (95%) hanya merekomendasikan satu nomor SPP-IRT untuk satu jenis
pangan dan satu jenis kemasan.
• Masih ada pemberian rekomendasi untuk produk yang tidak diizinkan untuk P-IRT oleh Dinkes Kabupaten/Kota terutama
produk minuman ringan. Penerbitan rekomendasi untuk masing-masing produk ini tidak lebih dari 20%.
Kesimpulan
•Tujuh puluh tiga Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (95%) telah memiliki formulir permohonan izin SPP-IRT sesuai dengan
Peraturan BPOM Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Pemberian SPP-IRT dan telah melakukan pemeriksaan
terhadap kelengkapan isi formulir permohonan SPP-IRT namun demikian masih ada persyaratan yang tidak diperiksa
terutama informasi tentang kode produksi (hanya 57% yang memeriksa persyaratan ini).
•Masih terdapat Dinkes Kabupaten/Kota yang tidak memiliki tenaga DFI (30%) dan Tenaga PKP (22%). Provinsi Gorontalo
memiliki jumlah tenaga DFI yang paling sedikit (3 orang) di dua Kabupaten/Kota dari enam Kabupaten/Kota yang disurvei,
dan Provinsi Maluku memiliki jumlah tenaga PKP yang paling sedikit (7 orang) di tiga Kabupaten/Kota dari delapan
Kabupaten/Kota yang disurvei. Jumlah tenaga PKP paling banyak (102 orang) terdapat di semua Kabupaten/Kota yang
disurvei (12 Kabupaten/Kota) Provinsi Kalimantan Barat.
•Penerbitan yang dilakukan oleh DPM-PESP (94%) sudah berdasarkan rekomendasi dari Dinkes Kabupaten/Kota. Namun
demikian baru 47% DPM-PTSP yang menerbitkan SPP-IRT disertai dengan nomor P-IRT yang direkomendasikan oleh
Dinkes Kab/Kota.

•Pembinaan IRTP sudah cukup menjadi perhatian Pemda Kabupaten/Kota yang ditunjukkan dari meningkatnya kepatuhan
terhadap pelaksanaan Perka BPOM Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga walaupun masih terkendala persyaratan yang tidak seragam dan kurangnya SDM .

•Feedback dari Dinkes Kabupaten/Kota utamanya adalah mengenai permohonan untuk peningkatan jumlah pelatihan tenaga
PKP dan DFI.
Metodologi Kegiatan Monitoring, Evaluasi, serta Kajian
Regulatory Impact Assessment Penerbitan SPP-IRT TA 2021
INTERVENSI 2020
(DATA PRE-INTERVENSI)

VERIFIKASI
Verifikasi entrian &
data dukung KESIMPULAN

1 2 3 4 5
PENGUMPULAN DATA ANALISA & OLAH DATA
(POST-INTERVENSI)
Pengiriman kuesioner Analisis dan olah data
kajian dan permintaan menggunakan analisis statistic
data dukung dan kriteria yang sudah
ditetapkan
2020 (PRE-INTERVENSI) 2021 (POST-INTERVENSI)
INTERVENSI 2021 & DATA
PRE-INTERVENSI
• Asistensi Regulasi 2021 ANALISA & OLAH DATA
• Kajian Implementasi Penerbitan Analisis dan olah data
SPP-IRT 2021(wawancara & menggunakan analisis statistic
observasi data) dan kriteria yang sudah
ditetapkan

1 2 3 4
Metodologi
Kajian 2021 VERIFIKASI
Verifikasi entrian &
KESIMPULAN

data dukung
Evaluasi Pre dan Post Market
• Kuesioner untuk Dinas Kesehatan Kabupaten
• Kuesioner untuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai