Anda di halaman 1dari 62

Presentasi Akhir PKPA

Instansi Pemerintah di Dinas


Kesehatan Kota Bogor
Periode 02-30 April 2018
• Alin Nailul Muna
• Yenni Agustina Veronica
• Risma Ade Purwanti
• David Kristianto
Pendahuluan

PKPA
Pengelolaan
Perbekes Kegiatan
dan POM
Pembangunan Kesehatan merupakan suatu rangkaian
pembangunan yang berkesinambungan dan menyeluruh untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal serta
mendapatkan kesehatan yang merata dan terjangkau oleh
masyarakat
 Tujuan :
1. Memahami pekerjaan kefarmasian di lembaga pemerintahan,
dalam hal ini di Dinas Kesehatan Kota Bogor.
2. Memahami landasan hukum, tugas pokok, fungsi organisasi
Dinas Kesehatan Kota Bogor.
3. Memahami tentang pengelolaan perbekalan farmasi yang
meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
dan pendistribusian di Dinas Kesehatan Kota Bogor.
PERBEKKES DAN POM

Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis kegiatan


perbekes dan POM, infokes dan humas serta pengembangan sumberdaya
Manusiakesehatan.
Penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan perbekes dan POM, infokes dan
humas serta pengembangan sumberdaya manusia kesehatan.
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan perbekes dan
POM, infokes dan humas serta pengembangan sumberdaya manusia
kesehatan.
PENCATATAN DAN
PERENCANAAN PENGADAAN PENERIMAAN PENYIMPANAN PENDISTRIBUSIAN
PELAPORAN
perencanaan

1.Pembuatan data kebutuhan obat dari


puskesmas
2.Pengumpulan RKO puskesmas ke DINKES
3.DINKES membuat RKA ( Rencana kebutuhan
anggaran)) dan KAK (Kerangka acuan kerja)
4.Penyesuaian dengan FORNAS, pengecekan sisa
stok puskesmas, dan kebijakan program
5.DPA ( Dokumen perencanaan anggaran)
PENERIMAAN
PENYIMPANAN
• Fasilitas 5 AC dan terdiri dari 3 ruang
• Ruang penyimpanan tablet, salep dan
GUDANG krim
• Ruang khusus penyimpanan antibiotik

1 • Ruang penyimpanan narkotika,


psikotropika serta obat ARV

• fasilitas 3 AC dan hanya ada 1 ruang

GUDANG untuk penyimpanan sirup, lemari


pendingin yang berisi injeksi dan reagen.

2
KONDISI GUDANG DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

Gudang Tidak Bersekat


Arah arus penerimaan dan pengeluaran obat leter U.
Terdapat 34 rak dan kurang lebih 120 pallet
Lemari arsip dan 1 telepon
 Penyusunan obat berdasarkan bentuk sediaan, penggolongan
obat alfabetis dengan sistem FIFO dan FEFO
 1 unit kendaraan
Sarana administrasi, terdiri dari :
a. kartu stok
b. kartu induk
c. buku pengawasan obat
1.Puskesmas mengajukan LPLPO
Didapat data jumlah permintaan dan stok optimum
sebagai acuan pemberian obat
Perhitungan stok optimum : jumlah rata-rata
pemakaian obat selama 3 bulan dikali 4
Pemberian Obat = stok optimum-stoki akhir
2.Droping, dilakukan 3 bulan sekali dan obat
disiapkan oleh petugas gudang
3.Administrasi : Validasi SBBK
Kartu stok dan kartu induk
JANGAN LUPA MASUKKIN GAMBAR
SBBK DARI KA YENI YAA!
Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan di
Dinas Kesehatan Kota Bogor, antara lain:
1.KARTU STOK
2.KARTU INDUK
3.BUKU PENGAWASAN OBAT
Gambar kartu stok dan kartu induk ya di
ka yeni jangan LUPA 
PERMASALAHAN DAN SOLUSI

1. Terjadi kelebihan obat ARV di gudang DINKES kota bogor hal ini dikarenakan
kemungkinan menurunnya tingkat kepatuhan pasien, pasien meninggal dll sehingga
pihak DINKES dapat memberikan penyuluhan agar tiap puskesmas memberikan PIO
secara optimal dan melaporkan penggunaan obat ARV secara berkala dan akurat.
2. Kondisi gudang baik di Dinkes, puskesmas Tanah Sareal dan Bogor utara dari segi
keamanan belum ada teralis, sehingga perlu diupasang teralis agar obat dapat
tersimpan dengan aman.
3. Keadaan lemari narkotika dan psikotropika di puskesmas tanah saeral dan bogor
utara masih menyatu ada baiknya jika penyimpanan dipisah dengan kunci dipegang
oleh 1 apoteker penanggung jawab.
Binwasdal PIRT PEO Kredensialing
Puskesmas

Pengelolaan Alur Perizinan Surat Rekomtek,


E-Monev Sediaan Farmasi Apotek Peringatan, PSK,
Pencabutan Izin

Peninjauan
Wujud Fisik
Apotek

Kegiatan PKPA
Binwasdal
Puskesmas Kecamatan Jagakarsa
5 April 2018
Instalasi Farmasi (Tampak Luar)
Pemeriksaan berdasarkan Daftar Tilik
Penilaian SOP, SK Petugas yang ada di
puskesmas berdasarkan daftar tilik
Pangan-Industri
Rumah Tangga
Perizinan PIRT
Penerimaan Pengajuan
Izin PIRT Formulir Permohonan Permohonan SPP-IRT Menyelenggarakan Penyuluhan Keamanan Pangan
(Pemohon) SPP-IRT SudinKes (Narasumber : BPOM
T.Penyuluh : PNS )

Lolos Pre & Post Test

Sertifikat PKP
Proses Perizinan Produk
Pangan dengan
melengkapi dokumen
persyaratan
Pendampingan
peninjauan lapangan
(PTSP & SudinKes)
Surat Permohonan
Pemeriksaan PTSP SudinKes
Sarana PIRT SudinKes Pendampingan
Peninjauan Lapangan Kecamatan

Memenuhi Syarat
(Layak)

Surat PTSP Nomor Izin


Rekomendasi Kecamatan Edar PIRT (SPP-IRT)
Nomor Izin P-IRT
Nomor izin P-IRT terdiri dari 15 digit, sebagai berikut:
P-IRT No. 1234567890123-45

Penjelasan 15 (lima belas) digit sebagai berikut:


(1) digit 1 menunjukkan kode jenis kemasan
(2) digit 2 dan 3 menunjukkan nomor urut jenis PIRT
(3) digit 4,5,6 dan 7 menunjukkan kode propinsi dan kabupaten/kota
(4) digit 8 dan 9 menunjukkan nomor urut pangan PIRT yang telah memperoleh
SPP-IRT
(5) digit 10,11,12 dan 13 menunjukkan nomor urut PIRT di kabupaten/kota yang
bersangkutan
(6) digit 14 dan 15 menunjukkan tahun berakhir masa berlaku
SPP-IRT

Perpanjangan Pencabutan Monitoring

• 3 Bulan sebelum • Pelanggaran • Dinkes


masa berlaku • Pangan  KLB Kab./Kota
SPP IRT habis • Pangan  1xsetahun
• Perubahan PJ Bahan
harus berbahaya
dilaporkan ke • Sarana  Tidak
Dinkes sesuai kriteria
Kab./Kota

Masa berlaku nomor P-IRT adalah 5 tahun


Lampiran
Formulir Permohonan Sertifikat PKP Sertifikat PPIRT
Pemeriksaan Pedagang Eceran Obat (PEO)
terkait Permohonan Izin Sarana
Foodmart Express
Surat Permohonan Pendampingan Berita Acara Pemeriksaan
Superindo Duren Tiga
Surat Permohonan Pendampingan Berita Acara Pemeriksaan
Foto Kegiatan Pemeriksaan
Superindo Duren Tiga Foodmart Express
Kredensialing
Kredensialing
Suatu proses yang digunakan untuk melakukan verifikasi
terhadap kualifikasi, pengalaman, profesionalisme tenaga
kesehatan dalam suatu profesi dalam menunjang pelayanan
kesehatan yang berkualitas dengan mengutamakan aspek
keselamatan pasien
Tujuan
Kredensialing dilakukan untuk mengetahui kapasitas dan
kualitas fasilitas kesehatan yang akan bekerja sama dengan
BPJS, sehingga peserta dapat dilayani dengan tujuan
pembangunan kesehatan dapat dicapai, kebijakan
krendesialing memberikan jaminan kualitas pelayanan yang
relatif sama pada seluruh rakyat Indonesia
LATAR BELAKANG

4 Alasan utama dilakukan kontrak antara Fayankes dan BPJS


1. UU No. 40 tahun 2004 tentang SJSN
2. Menjamin tersedianya layanan yang mutunya terpercaya
3. Mengendalukan biaya dan utilisasi layanan kesehatan
4. Melngurangi kesalah-pahaman dan tanggung jawab hukum masing-masing pihak
E-MONEV
OBAT
DEFINISI E-MONEV OBAT
Informasi elektronik untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan perencanaan, pengadaan
obat berdasarkan katalog elektronik dan pemakaian obat

SIAPA YANG WAJIB MELAKUKAN E-MONEV OBAT?


Data RKO  data rencana kebutuhan obat faskes milik
DATA-DATA PADA E-MONEV pemerintah, faskes swasta, dan apotek rujuk balik
berdasarkan pemakaian rata-rata dan sisa stok akhir
tahun

Data pengadaan  meliputi data distribusi,


penerimaan, dan pembayaran obat

Data pemakaian  data realisasi penggunaan obat di


institusi pemerintah dan swasta.

ALUR E-MONEV
Pengelolaan
Sediaan Farmasi
• Di drop dari Kemenkes
• Vaksin
• Obat Program
• Hepatitis
Pengelolaan
• HIV
• IMS
• Kusta
Pengelolaan • Malaria

Sediaan • Obat Program: Gudang (Kebagusan dan


Jagakarsa)
Farmasi Penyimpanan • Vaksin: Cold Chain (Sudin)
• Metode FEFO
• Vaksin: Senin & Kamis
Distribusi • Obat Program: 1-2 kali/bulan
• Disertai Surat Bukti Barang Keluar (SBBK)
Pemusnahan • 1 tahun sekali oleh Wastek (pihak ketiga)
Gudang di
Kebagusan
Penyimpanan sediaan farmasi dari
• Dinas Kesehatan Provinsi DKI
Jakarta
• Suku Dinas Kesehatan Jakarta
Selatan
• Puskesmas Kecamatan Pasar
Minggu
Gudang Tampak Dalam SBBK
Alur
Pengajuan
Izin Apotek
Perizinan Pengajuan Apotek
Persyaratan administratif Persyaratan teknis
dokumen
memenuhi syarat
Izin Apotek Informasi Persyaratan (Fotocopy) Surat Permohonan
Permohonan dengan PTSP Pendampingan SudinKes
(Pemohon)
mengakses website Kecamatan Peninjauan Lapangan (2)
Harus memenuhi 2 persyaratan:
1. Pesyaratan administratif
https://pelayanan.jakarta. Pendampingan
2. Pesyaratan Teknis go.id/site/perizinan (1) peninjauan lapangan
(PTSP & SudinKes)

Peninjauan
lapangan
Apotek

menghasilkan

belum
Memperbaiki memenuhi syarat temuan
temuan di Lembar Pemeriksaan di
LTKP (4) BAP (3)

dokumen Surat
memenuhi syarat PTSP Rekomendasi
(Asli)
Kecamatan

Pengeluaran Izin Apotek (SIA dan/atau


SIPA)
1. Persyaratan Permohonan
7. Surat pernyataan pemohon diatas kertas bermaterai
1. Surat Permohonan (Terlampir)
Rp 6.000
2. Identitas Pemohon WNI : Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu
• Bahwa APA tidak bekerja sebagai APA di tempat lain
Keluarga (KK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), atau
dan tidak bekerja pd bidang farmasi lain
WNA : KITAS / Visa, Paspor
• Tidak akan melakukan penjualan narkotika dan OKT
3. Jika yang mengajukan izin adalah Badan Hukum
Tertentu tanpa resep dokter
a. Akta pendirian (Kantor Pusat dan Kantor Cabang, jika
• Akan melaporkan pengelolaan obat
ada) dan SK Pengesahan yang dikeluarkan oleh:
narkotika/psikotropika
•Kemenkunham, jika PT dan Yayasan
8. Akta notaris perjanjian kerjasama APA dan Pemilik
•Kementrian Koperasi, jika Koperasi
Sarana Apotek (PSA)
•Pengadilan Negeri, jika CV
9. Surat keterangan dari pimpinan, jika PNS atau TNI
b. Akta Perubahan SK dan SK Perubahan yang dikeluarkan
atau POLRI yang aktif
oleh Kemenkumham, jika Akta Pendirian mengalami
10. Proposal teknis yang dilengkapi dengan (silahkan
perubahan
unduh) (Terlampir)
c. NPWP Badan Hukum
11. Jika tanah atau bangunan disewa:
Jika dikuasakan
• Perjanjian sewa-menyewa tanah/bangunan
•Surat kuasa di atas kertas bermaterai Rp. 6.000
• Surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp
•KTP orang yang diberi kuasa
6.000 dari pemilik tanah/bangunan yang
4. Izin Gangguan (ITU UUG atau HO) [Fotokopi] [kecuali
menyatakan tidak keberatan tanah/bangunanya
usaha mikro / kecil]
digunakan
5. Dokumen Lingkungan [Fotokopi
• KTP pemilik tanah atau bangunan [Fotokopi]
6. Izin Praktik Apoteker (SIPA) penanggung jawab
12. Checklist Persyaratan (silahkan diunduh) (Terlampir)
1.1 Surat Permohonan
1.12 Checklist Persyaratan

1.10 Proposal teknis


2. Surat permohonan
pendampingan penijauan
lapangan dan rekomendasi teknis
3. Berita Acara Pemeriksaan Sarana Apotek
4. Lembaran LKTP
dan Bukti
(Lampiran)
Pembuatan Surat Rekomtek, Surat
Peringatan, Surat Pencabutan Izin
Contoh
Surat Rekomendasi SIA dan SIPA

Rekomtek
(Rekomendasi
Teknis)

Atas
rekomendasi
PTSP
Contoh
Surat Peringatan, Penghentian Sementara Kegiatan, dan Pengaktifan kembali Apotek
PENCABUTAN IZIN APOTEK
• Apotek harus sesuai dengan peraturan perundang undangan yang
berlaku sesuai keputusan menteri kesehatan RI
NO.1332/MENKES/SK/X/2002
Penyebab pencabutan izin apotek
 Apoteker sudah tidak lagi memenuhi ketentuan dan persyaratan
sebagai APA
 APA berhalangan melakukan tugasnya lebih dari 2 tahun secara terus
menerus
 Apotek tidak lagi memenuhi syarat sebagai apotek
Peninjauan Wujud Fisik Apotek
Peninjauan Wujud Fisik Apotek
Kesimpulan
• Dari 53 Apotek yang ditinjau terdapat 19 Apotek yang masih aktif
dan 34 apotek yang sudah beralih fungsi menjadi tempat makan,
rumah tinggal, maupun bangunan kosong.
• Dari 19 Apotek yang aktif hanya ada 5 apotek yang apotekernya
hadir di jam praktik.
• Tenaga Teknis Kefarmasian sebaiknya diberikan pelatihan dalam
pelayanan dan melarang menjual antibiotik, obat keras tanpa resep
dokter.

Anda mungkin juga menyukai