Anda di halaman 1dari 7

Self Empowerment

Pribadi Muslim
KELOMPOK 5 KELAS F:

Farhan Muhammad Raihan-10050019212

Salsabila Mardianti-10050019200

Raisya Arda Fadilla-10050019213


Pemahaman dan Pengembangan Diri
Muslim

Berbicara mengenai citra diri muslim, salah satu masalah penting adalah aspek “the technical know-how, yakni
bagaimana, metode, proses, dan tindakan-tindakan terencana untuk mengembangkan kualitas pribadi mendekati
citra diri muslim yang ideal. Untuk itu dapat dimanfaatkan prinsip-prinsip pelatihan “pemahaman dan
pengembangan pribadi”. Pelatihan ini pada dasarnya berupa rangkaian kegiatan untuk lebih menyadari keunggulan
dan kelemahan pribadi, baik yang potensial maupun yang sudah teraktualisasi. Latihan pemahaman dan
pengembangan pribadi dapat dilakukan secara sendirian dengan memfungsikan perenungan diri tanpa melibatkan
orang lain (solo training), dan dapat dengan kelompok dengan memanfaatkan umpan balik dan dukungan orang-
orang lain semua anggota kelompok (group training).
Ada bermacam-macam metode pemahaman dan pengembangan pribadi, antara
lain adalah:

1. Pembiasaan, yakni melakukan perbuatan secara terus-menerus secara


konsisten untuk waktu yang cukup lama, sehingga perbuatan itu benar-benar
dikuasai dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang sulit ditinggalkan.
2. Peneladanan, mencontoh pemikiran, sikap, sifat-sifat, dan perilaku dari orang-
orang yang dikagumi untuk kemudian mengambil alihnya menjadi suatu
sikap, sifat, dan perilaku pribadi.
3. Pemahaman, penghayatan, dan penerapan, secara sadar berusaha untuk
mempelajari dan memahami secara benar nilai-nilai, asas-asas, dan perilaku
yang dianggap baik dan bermakna.
4. Ibadah, ibadah khusus seperti shalat, puasa, dzikir, dan ibadah dalam arti
umum, yakni berbuat kebaikan dengan niat semata-mata karena Allah, secara
sadar ataupun tidak sadar, akan mengambangkan kualitas-kualitas terpuji pada
mereka yang melaksanakannya.
Seorang muslim yang melakukan istiqomah, maka ia telah
melakukan sebuah usaha yang berkaitan dengan pengembangan
pribadinya. Pengembangan pribadi adalah usaha terencana untuk
meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
mencerminkan kedewasaan pribadi guna meraih kondisi yang lebih baik
lagi dalam mewujudkan citra diri yang diidam-idamkan. Usaha ini
dilandasi oleh kesadaran bahwa manusia memiliki kemampuan untuk
menentukan apa yang paling baik untuk dirinya dalam rangka
mengubah nasibnya menjadi lebih baik.
Salah satu kegiatan pribadi adalah pelatihan ‘menemukan makna hidup’ yang kiranya dapat
dimodifikasi untuk merancang program pelatihan ‘menuju kepribadian muslim. Pelatihan
menemukan makna hidup ini didasari oleh prinsip-prinsip panca sadar yakni: 1) Sadar akan citra
diri yang diidam- idamkan; 2) Sadar akan kelemahan dan keunggulan diri sendiri; 3) Sadar akan
unsur-unsur yang menunjang dan menghambat dari lingkungan sekitar;
4) Sadar akan pendekatan dan metode penghambatan pribadi; 5) Sadar akan tokoh idaman dan
panutan akan suri tauladan (Bastamam, 2005: 123).

Selain prinsip di atas, ada metode “Panca cara pengembangan pribadi” yang harus dipahami.
Yaitu,
1. Pemahaman diri, berarti mengenali secara obyektif kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan diri
sendiri, baik yang masih merupakan potensi maupun yang sudah teraktualisasi, untuk kemudian kekuatan
itu dikembangkan dan ditngkatkan serta kelemahan-kelemahan dihambat dan dikurangi.
2. Bertindak positif, berarti mencoba melaksakan dan menerapkan dalam prilaku dan tindakan-tindakan
nyata sehari-hari hal-hal yang dianggap baik dan bermanfaat.
3. Pengakraban hubungan, berarti meningkatkan hubungan baik dengan pribadi-pribadi tertentu (misalnya
anggota keluarga, teman, rekan sekerja) sehingga masing-masing saling menghargai, saling memerlukan
satu sama lainnya, serta saling membantu.
4. Pendalaman tri nilai, berarti berusaha untuk memahami dan memenuhi tiga macam nilai yang dianggap
merupakan sumber makna hidup yaitu, nilai kreatif , nilai penghayatan, dan nilai bersikap.
5. Ibadah, berarti berusaha melaksanakan apa yang diperintahkan Allah SWT dan mencegah diri dari apa yang
dilarang-Nya.
Kelima metode tersebut tujuannya untuk mencari sumber makna hidup dari kehidupan sehari-
hari dan lingkungan sekitarnya. Makna hidup ini bila ditemukan dan berhasil dipenuhi diharapkan
akan mendatangkan perasan bermakna dan bahagia yang semuanya merupakan cerminan
kepribadian yang mantap dan sehat. Pendekatan ini dapat difungsikan dalam pelatihan “Menuju
Kepribadian Muslim” (Bastamam, 2005: 129).
Terima Kasih

This is where you section ends. Duplicate this set of slides as many times you need to go over all your sections.

Anda mungkin juga menyukai