Anda di halaman 1dari 31

OPERASI SISTEM

TENAGA LISTRIK
GENERATOR, TRANSMISI
DAN SUBTRANSMISI
Dosen Pengampu :

Dian Budhi Santoso, S.T., M.Eng.


HOME

×
Nama Anggota

Alfabil Arsy Akbar Muhammad Yogi Ardiansyah


(1910631160004) (1910631160027)
BAB 3

BAB 4
R.Muh.Revian F.S Surya Dhamma Sasana
(1910631160136) (1910631160147)

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Latar Belakang

BAB 2
Industri tenaga listrik dimulai pada tahun 1882 dengan beroperasinya Pearl Street Electric
Station, pusat pembangkit daya listrik pertama di New York, Amerika Serikat. Sejak itu,
industri tenaga listrik mengalami perkembangan yang pesat di berbagai negara, dengan
munculnya stasiunstasiun pembangkit dan jaringan transmisi dan distribusi. Energi listrik
memiliki manfaat yang sangat besar dan ketergantungannya bagi manusia saat ini tidak
BAB 4 dapat disangkal. Bahkan, pentingnya energi listrik bagi kehidupan manusia saat ini
hampir sebanding dengan oksigen.

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Latar Belakang

BAB 2
Siklus aliran energi listrik dalam sistem tenaga listrik dapat dijelaskan sebagai berikut: pada pusat
pembangkit, sumber daya energi primer seperti bahan bakar fosil, hidro, panas bumi, dan nuklir
diubah menjadi energi listrik melalui generator sinkron. Energi listrik ini kemudian dikirimkan
melalui saluran transmisi bertegangan tinggi menuju pusat-pusat beban dengan bantuan
transformator step-up. Transmisi adalah proses pengiriman energi listrik dari pusat pembangkit ke
BAB 4 pusat beban melalui jaringan saluran transmisi yang terdiri dari kabel dan menara transmisi.
Seiring dengan perkembangan industri tenaga listrik, kebutuhan akan transmisi energi listrik
meningkat dengan pesat.
BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Identifikasi Masalah

BAB 2
A Apa peran generator dalam menghasilkan
energi listrik?

Bagaimana proses transmisi energi listrik


B
dari pusat pembangkit ke pusat beban?

BAB 4 Apa peran subtransmisi dalam sistem tenaga


C
listrik, khususnya dalam mendistribusikan
energi listrik?
BAB 5 Mengapa perkembangan teknologi transmisi
D
dan subtransmisi sangat penting dalam
menyediakan akses universal terhadap
listrik?
Latar Rumusan Tujuan Pem Penutup
Belakang Masalah bahasan
HOME

×
Tujuan

BAB 2
01 02
Mengetahui prinsip kerja Mengetahui bagian-bagian
Generator. generator.

BAB 4
03 04
Mengetahui apa Mengetahui cara kerja saluran
BAB 5 itu Transmisi. 05 Transmisi
Mengetahui fungsi dari
Subtransmisi.
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Generator
Generator merupakan suatu mesin yang bisa merubah tenaga
BAB 2 mekanik jadi tenaga listrik. Tenaga mekanik tersebut bisa berasal dari
tenaga panas, tenaga potensial air, motor diesel, motor bensin
ataupun motor listrik. Prinsip kerja generator berdasarkan pada
hukum Faraday apabila sesuatu kumparan kawat penghantar listrik
terletak dalam fluks magnet berubah-ubah, maka di dalam kawat
terbentuk GGL (Gaya Gerak Listrik) induksi. Aliran fluks magnet
yang mengalir pada kumparan biasanya disebut aliran arus,
BAB 4 sementara itu GGL induksi yang berubah-ubah pada ujung-ujung
setiap kumparan disebut tegangan

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Generator
Berikut adalah persamaan dari Hukum Faraday:
BAB 2

Keterangan:
e = GGL induksi yang dibangkitkan
BAB 4 (volt) N = Banyaknya jumlah lilitan
∆Φ = Perubahan fluksimagnetik (Webber)
∆t = Perubahan waktu (detik)

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Generator
Generator adalah sebuah perangkat yang berfungsi menghasilkan
BAB 2 daya listrik. Disebut sebagai generator set dengan pengertian adalah
satu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu engine
dan generator atau alternator. Engine sebagai perangkat pemutar
sedangkan generator atau alternator sebagai perangkat pembangkit.
Pada sebuah sistem generator set, penggerak atau engine sangat
berpengaruh terhadapan sistem kerja generator tersebut. Karena pada
perputaran generator yang stabil dapat menjadikan output generator
BAB 4 tersebut menjadi maksimal

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Rotor
BAB 2
Rotor terdiri atas badan rotor, lilitannya dan jangkar. Badan rotor berfungsi
sebagai bagian dari tempat mengalirmya fluks magnet yang dihasilkan
kutub-kutub magnet, karena itu badan rotor dibuat dari bahan ferromagnetik.
Selain itu badan rotor ini berfungsi untuk meletakkan alat-alat tertentu. Pada
rotor juga terdapat terminal box yang merupakan tempat-tempat ujung-ujung
lilitan dan lilitan jangkar. Jangkar yang umum digunakan berbentuk silinder
yang diberi alur-alur pada permukaannya untuk melilitkan kumparan-
BAB 4 kumparan tempat terbentuknya ggl induksi. Jangkar dibuat dari bahan
ferromagnetik, agar lilitan jangkar terletak dalam daerah yang induksi
magnetnya besar supaya ggl induksi yang terbentuk dapat bertambah besar

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Stator
BAB 2
Stator adalah bagian yang tidak bergerak (diam). Bagian ini tersusun dari
plat-plat baja yang mempunyai alur-alur sebagai tempat meletakkan
kumparan stator. Lilitan stator berfungsi sebagai tempat terjadinya GGL
induksi. Rangka stator Rangka stator terbuat dari baja cor. Rangka stator
merupakan tempat dari bagian-bagian generator yang lain

BAB 4

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Generator AC
Generator AC ini adalah sejenis motor DC tetapi telah dimodifikasi
BAB 2 dengan cara menambahkan jumlah lilitan didalamnya. Tegangan yang
dibangkitkan pada generator sinkron bersumber pada prinsip kerja
induksi elektro magnetik. Putaran rotor generator dalam medan magnet
listrik hendak memunculkan fluks magnet yang berbalik. Putaran rotor
hendak memunculkan tegangan imbas pada kawat gulungan stator.
Pada saat rotor digerakan dengan penggerak utama, kutub- kutub pada
rotor hendak berbalik. Bila kumparan kutub diberi arus searah hingga
BAB 4 pada permukaan kutub hendak mencuat medan magnet searah yang
berbalik serta kecepatannya sama dengan kecepatan kutub yang
menginduksi lilitan stator.

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Generator DC
Generator DC membalik arah arus saat tegangan negatif, menggunakan
BAB 2 mekanisme cincin-belah, sehingga hasilnya jadi siklus positif-nol-
positif-nol (DC). Tegangan yang dihasilkan setiap generator sifat
arusnya adalah bolak balik. Tegangan hanya bisa menjadi searah
setelah disearahkan. Penyearah itu biasa disebut komutator. Komutator
berfungsi seperti saklar mekanis atau penyearah untuk secara otomatis
mengubah tegangan ac yang dibangkitkan menjadi tegangan dc.
Peristiwa penyearahan disebut komutasi. Komutasi adalah proses
BAB 4 pembalikan arah arus pada kumparan jangkar pada saat segmen
komutator pada kumparan terhubung melewati dibawah sikat.

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Cara Kerja
Generator
BAB 2 Cara kerja generator yaitu berpedoman sesuai prinsip kerja induksi elektromagnetik,
yaitu dengan cara memutarkan suatu lilitan tembaga pada medan magnet sehingga
menimbulkan GGL (Gaya Gerak Listrik) induksi. Generator listrik membuat energi
listrik dari sebuah perubahan suatu sumber energi mekanik, biasanya dengan cara
menggunakan sebuah induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal dengan cara kerja
pembangkitan listrik. Walaupun generator dan motor mempunyai banyak sekali
persamaan, tetapi motor yaitu sebuah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi
energi 7 mekanik yang cara kerjanya berbanding terbalik dengan prinsip kerja generator.
BAB 4 Prinsip kerja dari generator adalah mendongkrak muatan listrik untuk berjalan melalui
sebuah jalur listrik terluar, namun generator ini tidak dapat menciptakan tenaga listrik
yang sudah berada pada kabel belitannya.

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Klasifikasi
Saluran Transmisi
BAB 2 Transmisi tenaga listrik merupakan proses penyaluran tenaga lisrik dari tempat pembangkit tenaga listrik
(Power Plant) hingga substation distribution sehingga dapat disalurkan pada konsumen. Besaran
tegangannya dapat dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:
1. Tegangan Ultra Tinggi (UHV) (1000 kV)
2. Tegangan Ekstra Tinggi (EHV) (500 kV)
3. Tegangan Tinggi (HV) (150 kV dan 70 kV)
4. Tegangan Menengah (MHV) (30 kV dan 20kV)
BAB 4 5. Tegangan Rendah (LV) ( 380 V dan 220 V)

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Klasifikasi
Saluran Transmisi
BAB 2
Sedangkan saluran transmisi tegangan tinggi adalah sebuah proses penyaluran energi listrik dari satu gardu
induk ke gardu induk lainnya. Dimana dalam proses penyaluran energi listrik tersebut terdiri dari konduktor
yang direntangkan antara tiang-tiang (tower) melalui isolator-isolator. Dalam saluran transmisi persoalan
tegangan harus diperhatikan baik keadaan operasi maupun dalam perencanaan dimana tegangan setiap titik
saluran harus selalu diperhatikan besar perubahan tegangan yang diperbolehkan ± 5%

BAB 4

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Konstruksi
Saluran Transmisi
BAB 2
Berdasarkan konstruksinya, saluran transmisi dibedakan atas saluran udara (overhead lines) dan saluran
bawah tanah (underground cable). Saluran udara menyalurkan energi listrik melalui penghantar yang
digantungkan pada menara atau tiang transmisi dengan perantara isolator, sedangkan saluran bawah tanah
menyalurkan energi listrik melalui kabel-kabel yang ditanam di bawah permukaan tanah. Kedua jenis
saluran transmisi itu masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dibandingkan dengan saluran
udara, saluran bawah tanah tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, angin kencang, petir, 8 dan gangguan alam
BAB 4 lainnya. Selain itu saluran bawah tanah lebih estetis karena tidak menggangu pemandangan dan terlihat
rapih. Akan tetapi dari segi investasi saluran bawah tanah lebih besar dibandingkan dengan saluran udara.
Selain itu perbaikannya juga lebih sulit jika terjadi gangguan hubung singkat, kabel putus, dan lain-lain.

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Konstanta
Saluran Transmisi
BAB 2
Saluran transmisi pada dasarnya merupakan rangkaian listrik yang memiliki konstanta yang terbagi
sepanjang saluran. Konstanta-konstanta atau parameter itu tidak terletak secara terpusat pada satu tempat
melainkan terbagi rata sepanjang saluran. Konstanta-konstanta tersebut terdiri dari :
1. Resistensi (R) Nilai resistansi saluran transmisi dipengaruhi oleh resitivitas konduktor dan temperatur.
Resistansi dari sebuah penghantar sebanding dengan panjang l dan berbanding terbalik dengan luas
penampangnya, seperti rumus dibawah ini:
BAB 4
𝜌 = Resitivitas (Ω)
𝑅 = Resistan arus searah (Ω)
BAB 5 𝑙 = Panjang konduktor (m) 9 𝐴 = Luas penampang (m2 )
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Konstanta
Saluran Transmisi
BAB 2
1. Induktansi (L) Setelah mendapatkan kapasitif (C), maka
untuk mencari nilai reaktansi kapasitif dapat
diturunkan menjadi:

2. Kapasitansi (C) C = Kapasitas 𝐺𝑀𝐷 = Geometri Mean


BAB 4
Distance (cm) 𝑟 = Jari-jari penghantar

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Konstruksi
Saluran Transmisi
BAB 2
Berdasarkan konstruksinya, saluran transmisi dibedakan atas saluran udara (overhead lines) dan saluran
bawah tanah (underground cable). Saluran udara menyalurkan energi listrik melalui penghantar yang
digantungkan pada menara atau tiang transmisi dengan perantara isolator, sedangkan saluran bawah tanah
menyalurkan energi listrik melalui kabel-kabel yang ditanam di bawah permukaan tanah. Kedua jenis
saluran transmisi itu masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dibandingkan dengan saluran
udara, saluran bawah tanah tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, angin kencang, petir, 8 dan gangguan alam
BAB 4 lainnya. Selain itu saluran bawah tanah lebih estetis karena tidak menggangu pemandangan dan terlihat
rapih. Akan tetapi dari segi investasi saluran bawah tanah lebih besar dibandingkan dengan saluran udara.
Selain itu perbaikannya juga lebih sulit jika terjadi gangguan hubung singkat, kabel putus, dan lain-lain.

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Substransmisi
BAB 2 Jaringan subtransmisi berfungsi menyalurkan daya listrik dari sumber daya besar menuju ke gardu induk
(GI) yang terletak di daerah beban. Jaringan subtransmisi biasanya menggunakan tegangan tinggi dalam
penyaluran tegangannya. Hal ini dilakukan untuk berbagai alasan efisiensi, diantaranya adalah penggunaan
penampang penghantar menjadi efisien, karena arus yang mengalir akan menjadi lebih kecil ketika
tegangan tinggi diterapkan . Namun jaringan subtransmisi belum tentu ada di seluruh sistem distribusi,
karena jaringan subtransmisi merupakan jaringan dengan tegangan 10 peralihan. Seandainya pada jaringan
transmisi tegangan yang dipakai adalah 500 kV, maka setelah masuk GI tegangan menjadi 150 kV (belum
BAB 4 termasuk tegangan distribusi). Sehingga jaringan ini dinamakan subtransmisi karena masih bertegangan
tinggi .

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Substransmisi
BAB 2 Kabel subtransmisi konstruksinya dapat berupa saluran udara terbuka (overhead open-wire construction)
atau kabel bawah tanah. Tegangan untai tersebut bervariasi dari 12,47 kV hingga 245 kV. Sebagian besar
sistem subtransmisi menggunakan tingkat tegangan 69 kV, 115 kV, dan 138 kV. Desain sistem subtransmisi
bervariasi dari sistem radial sederhana hingga jaringan subtransmisi yang luas. Pertimbangan utama yang
mempengaruhi desain sistem subtransmisi adalah faktor biaya dan keandalannya.

BAB 4

BAB 5

Gambar 1. Diagram Satu GarisSubstransmisi Tipe Radial


Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Substransmisi
BAB 2 Gambar 1. menunjukkan sistem subtransmisi radial. Dalam sistem radial kabel
tersebut menyebar dari bulk power sources ke gardu induk distribusi. Sistem radial
adalah sistem sederhana dan biayanya paling murah dibanding sistem lain, tetapi
mempunyai tingkat kontinuitas yang rendah. Karena pertimbangan ini, umumnya
sistem subtransmisi radial sudah tidak digunakan lagi dalam sistem tenaga listrik
modern.

BAB 4

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Substransmisi
BAB 2 Bentuk yang dimodifikasi dari subtransmisi
tipe radial merupakan usaha peningkatan
tingkat kerjanya, telah diperkenalkan seperti
ditunjukkan dalam Gambar 2. Dengan bentuk
jaringan seperti itu maka jika ada gangguan
pada kabel subtransmisi, pemulihan
pelayanannya relatif lebih cepat.
BAB 4

BAB 5

Gambar 2 Diagram Satu Garis Subtransmisi Tipe


Radial yang Dimodifikasi
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Pembahasan
Substransmisi
BAB 2 Karena kebutuhan keandalan pelayanan yang lebih
tinggi, maka sistem subtransmisi didesain berupa untai
loop seperti terlihat pada Gambar 3. Dalam desain ini
sebuah untai tunggal yang bermula dari bulk power
source langsung manuju sejumlah gardu induk dan
kembali ke bus yang sama

BAB 4

BAB 5

Gambar 3 Diagram Satu Garis Subtransmisi Tipe


Loop
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Penutup

Kesimpulan
BAB 2 1. Generator adalah suatu mesin yang mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik. Generator dapat menggunakan berbagai sumber tenaga mekanik seperti tenaga panas, tenaga
potensial air, motor diesel, motor bensin, atau motor listrik.
2. Generator terdiri dari bagian utama, yaitu rotor (bagian yang berputar) dan stator (bagian yang diam). Rotor terdiri
dari badan rotor, lilitan, dan jangkar, sedangkan stator terdiri dari plat-plat baja dengan alur-alur untuk meletakkan
BAB 3 kumparan stator.
3. Generator dapat diklasifikasikan menjadi generator DC dan generator AC. Generator DC menggunakan komutator
untuk mengubah tegangan AC yang dihasilkan menjadi tegangan DC, sedangkan generator AC menghasilkan
tegangan AC berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
BAB 4 4. Cara kerja generator didasarkan pada prinsip kerja induksi elektromagnetik, yaitu dengan memutarkan lilitan
tembaga pada medan magnet untuk menghasilkan GGL induksi. Generator tidak menciptakan energi listrik, tetapi
mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik.
5. Saluran transmisi adalah jalur penyaluran tenaga listrik dari pembangkit tenaga listrik ke konsumen. Saluran
BAB 5 transmisi dapat diklasifikasikan berdasarkan tegangan yang digunakan, seperti tegangan ultra-tinggi (UHV),
tegangan ekstra-tinggi (EHV), tegangan tinggi (HV), tegangan menengah (MHV), dan tegangan rendah (LV).
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Penutup

Kesimpulan
BAB 2 1. Saluran transmisi dapat berkonstruksi sebagai saluran udara (overhead lines) atau saluran bawah tanah
(underground cable). Saluran udara menggunakan penghantar yang digantungkan pada menara transmisi,
sedangkan saluran bawah tanah menggunakan kabel yang ditanam di bawah tanah.
2. Konstanta saluran transmisi, seperti resistansi, induktansi, dan kapasitansi, mempengaruhi karakteristik saluran
transmisi. Resistansi dipengaruhi oleh resitivitas konduktor dan temperatur, induktansi bergantung pada geometri
BAB 3 saluran, dan kapasitansi berkaitan dengan jarak antara penghantar. Jaringan subtransmisi adalah jaringan yang
menyalurkan daya listrik dari sumber daya besar ke gardu induk.
3. Jaringan subtransmisi menggunakan tegangan tinggi untuk efisiensi penyaluran daya. Jaringan subtransmisi dapat
menggunakan saluran udara atau saluran bawah tanah, dengan desain yang bervariasi tergantung pada faktor biaya
BAB 4 dan keandalan.
Dengan memahami prinsip kerja generator, konstruksi saluran transmisi, dan konstanta yang terkait, kita dapat
memahami bagaimana energi listrik dihasilkan dan disalurkan dari pembangkit ke konsumen.

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Penutup

Saran
BAB 2 Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari
pembaca. Penulis akan menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yang memperbaiki makalah ini
di kemudian hari. Penulis berharap makalah berikutnya dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik lagi dengan
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggungjawabkan.
BAB 3

BAB 4

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Lampiran

Bagaimana cara kerja dari


BAB 2 generator?
Cara kerja generator yaitu dengan cara memutarkan suatu lilitan tembaga pada medan magnet sehingga menimbulkan
GGL (Gaya Gerak Listrik) induksi. Generator listrik membuat energi listrik dari sebuah perubahan suatu sumber energi
mekanik, biasanya dengan cara menggunakan sebuah induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal dengan cara kerja
BAB 3 pembangkitan listrik. Prinsip kerja dari generator adalah mendongkrak muatan listrik untuk berjalan melalui sebuah
jalur listrik terluar, namun generator ini tidak dapat menciptakan tenaga listrik yang sudah berada pada kabel belitannya

BAB 4

BAB 5
Latar Rumusan Tujuan Pembahasa Penutup
Belakang Masalah n
HOME

×
Lampiran

Jelaskan jenis-jenis jalur


BAB 2 transmisi berdasarkan
konstruksinya!
Berdasarkan konstruksinya, saluran transmisi dibedakan atas saluran udara (overhead lines) dan saluran bawah tanah
BAB 3 (underground cable). Saluran udara menyalurkan energi listrik melalui penghantar yang digantungkan pada menara
atau tiang transmisi dengan perantara isolator, sedangkan saluran bawah tanah menyalurkan energi listrik melalui
kabel-kabel yang ditanam di bawah permukaan tanah. Kedua jenis saluran transmisi itu masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Dibandingkan dengan saluran udara, saluran bawah tanah tidak terpengaruh oleh cuaca
BAB 4 buruk, angin kencang, petir, dan gangguan alam lainnya. Selain itu saluran bawah tanah lebih estetis karena tidak
menggangu pemandangan dan terlihat rapih. Akan tetapi dari segi investasi saluran bawah tanah lebih besar
dibandingkan dengan saluran udara dan perbaikannya yang sulit jika terjadi gangguan

BAB 5
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai