Anda di halaman 1dari 37

Pengantar Ergonomi Industri

Pertemuan ke-10

Penilaian Ergonomi
(Ergonomics Assessment)
Tujuan Instruksional

• Umum
• Mahasiswa diharapkan memahami prinsip-prinsip faktor manusia di
industri serta mampu menganalisis dan memberikan usulan pemecahan
atas permasalahan-permasalahan terkait faktor manusia berdasarkan
pedoman-pedoman umum yang diberikan
• Khusus
• Mahasiswa diharapkan memahami konsep dasar penilaian ergonomi
Sub pokok bahasan
• Pemahaman tentang ergonomics hazard
• Penilaian ergonomi
• Tool penilaian ergonomi
• Pengendalian
Pertanyaan yang mendasari:
Apa bahaya (hazard) itu??
• Bahaya (hazard) adalah sesuatu yang berpotensi mengakibatkan
kerusakan/ ganggguan/ kerugian

• Bahaya bisa terjadi karena:


• Kondisi yang tidak aman (unsafe condition)
• Tindakan yang tidak aman (unsafe action)
Kategori-kategori bahaya di tempat kerja

Material
Peralatan

Lingkungan

Manusia
Keluhan Muskuloskeletal Terkait Kerja
(Work-Related Musculoskeletal Disorders = WRMSDs)
• Sakit dan luka-luka yang terjadi pada satu bagian atau lebih dari
sistem muskuloskeletal
• Termasuk: keseleo, ketegangan, peradangan, degeneration, saraf atau
pembuluh darah terjepit, pergeseran sendi, and patah/ retak tulang
• Gejala-gejala: ketidaknyamanan, nyeri, kelelahan, bengkak, kaku,
mati rasa (numbness), dan kesemutan (tingling)
• Sakit: Low back pain (LBP), Repetitive strain injury (RSI) ,
Occupational overuse syndrome, Tendonitis, Carpal tunnel syndrome
(CTS), dll.
Mengapa WRMSDs

• Sakit dan luka yang paling banyak dijumpai di industri


• Terutama yang melibatkan punggung dan memakan biaya paling
banyak dari pada problem kerja yang lain
• Aktivitas kerja dengan tempat kerja dan tata cara kerja yang beragam:
• mungkin menyebabkan nyeri yang sangat dan menyerang para pekerja
• Mungkin mengurangi produktivitas serta kualitas produk dan layanan
Apa yang mungkin menyebabkan
WRMSDs
• Faktor risiko fisikal, seperti: gaya, postur, dan
pengulangan
• Organisasi kerja, seperti: tuntutan pekerjaan,
pengawasan
• Faktor individual, seperti: kekuatan, penempatan,
jenis kelamin
Faktor-faktor risiko fisikal

• Postur yang tidak alamiah (awkward)


• Membungkuk (bending) dan memuntir (twisting)
Faktor-faktor risiko fisikal

• Postur yang tidak alamiah (awkward)


• Membungkuk (bending) dan memuntir (twisting)
• Berjongkok (kneeling)
Faktor-faktor risiko fisikal

• Postur yang tidak alamiah (awkward)


• Membungkuk (bending) dan memuntir (twisting)
• Berjongkok (kneeling)
• Cengkeraman (pinch grips)
Faktor-faktor risiko fisikal

• Postur yang tidak alamiah (awkward)


• Gerakan berulang (repetitive motion)
Faktor-faktor risiko fisikal

• Postur yang tidak alamiah (awkward)


• Gerakan berulang (repetitive motion)
• Lama kerja (work duration)
Faktor-faktor risiko fisikal

• Postur yang tidak alamiah (awkward)


• Gerakan berulang (repetitive motion)
• Lama kerja (work duration)
• Pengerahan tenaga (forceful exertion)
• Bentuk, berat, dan ukuran beban
• Tipe, posisi, dan karakteristik gesek
pegangan
• Besar gaya rotasi
• Lama pemegangan beban
• Durasi pekerjaan selama shift kerja
Faktor-faktor risiko fisikal

• Postur yang tidak alamiah (awkward)


• Gerakan berulang (repetitive motion)
• Lama kerja (work duration)
• Pengerahan tenaga (forceful exertion)
• Titik tekanan (tegangan kontak lokal/ tegangan mekanik)
Faktor-faktor risiko fisikal

• Postur yang tidak alamiah (awkward)


• Gerakan berulang (repetitive motion)
• Lama kerja (work duration)
• Pengerahan tenaga (forceful exertion)
• Titik tekanan (tegangan kontak lokal/ tegangan mekanik)
• Getaran (vibration)
Faktor-faktor organisasi kerja

• Elemen kerja
• Peningkatan tekanan kerja/ waktu atau bertambahnya beban kerja
Faktor-faktor Organisasi Kerja

• Elemen kerja
• Peningkatan tekanan kerja/ waktu atau bertambahnya beban kerja
• Pengendalian kerja
• Dukungan sosial di tempat kerja
• Kepuasan kerja
Faktor Individual

• Usia pekerja
• Riwayat kesehatan
• Anthropometri: berat dan tinggi badan
• Aktivitas fisik: kebugaran dan kekuatan
• Status sosial-ekonomi/ pendidikan
Penilaian ergonomi
• Mengapa harus dilakukan penilaian ergonomi?

• Apa fungsi penilaian ergonomi?

• Bagaimana pelaksanaan langkah-langkah penilaian ergonomi?


Apa dan Mengapa

Apa pengertian penilaian ergonomi itu?

• Penilaian pekerjaan
• Mengikuti proses manajemen risiko:
• Mengenali

• Mengevaluasi

• Mengendalikan

• Hasil-hasil dalam peningkatan ergonomi yang efektif dan efisien


Tujuan

Penilaian Ergonomi

• Penilaian ergonomi merupakan tindakan untuk mendeteksi (adanya


kesalahan) pekerjaan
• Tujuan penilaian ergonomi:
• Apa yang salah dari pekerjaan tersebut?
• Apa konsekuensinya?
• Bagaimana bisa terjadi?
• Faktor-faktor lain apa yang berkontribusi?
• Bagaimana kira-kira bahaya tersebut muncul?
Bagaimana?

Penilaian ergonomi (Lanjutan)


• Menggunakan survei pasif
• Rekam medis
• Laporan pekerja/ wawancara
• Survei gejala-gejala, dll.
• Menggunakan survei aktif
• Menentukan karakteristik permukaan kerja (ketahanan slip,
kekerasan, dan tepi muka)
• Mengukur paparan panas, dingin, kebisingan dan WBV
• Penghitungan biomekanika (yaitu: gaya otot yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan
• Pengukuran fisiologis (denyut nadi, konsumsi oksigen, dll.)
Mengenali masalah

• Metode/tool yang dapat digunakan untuk mengenali dan


menganalisis masalah adalah:
• Perangkat kualitatif (qualitative tools):
• Standardized Nordic Questionnaire
• Perangkat semi kuantitatif
• RULA/REBA
• OWAS
• Perangkat kuantitatif
• NIOSH Lifting Equation
Pelaksanaan penilaian ergonomi
• Langkah 1 – Memilih pekerjaan (berbahaya) untuk ditelaah

• Langkah 2 – Mengumpulkan data

• Langkah 3 – Menganalisis data

• Langkah 4 – Melengkapi proses perbaikan pekerja


Langkah 1 – Memilih pekerjaan
 Menguji data medis (yang telah lalu)

 Mewawancarai operator

 Melakukan penilaian visual di lokasi pabrik

 Mungkin memerlukan Standardized Nordic


Questionnaire
Langkah 1 – Memilih pekerjaan (Lanjutan)

Standardized Nordic Questionnaire


may be used
Langkah 1 – Memilih pekerjaan (Lanjutan)
Langkah 2 - Mengumpulkan Data

 Memperoleh informasi pekerjaan


 Melakukan analisis pekerjaan/ tugas
 Merekam video pekerjaan
 Mengambil gambar untuk foto
 Mewawancarai operator
 Mengumpulkan data medis
 Melakukan pengukuran di tempat kerja
Melaksanakan analisis pekerjaan

Langkah 2 – Mengumpulkan Data (Lanjutan)

• Kalau sudah memilih salah satu metode (mis.


REBA), selanjutnya membagi pekerjaan
menjadi komponen-komponen kerja, sebagai
contoh:
 Menarik material di atas meja
 Memotong material dengan pisau
 Memindah potongan material ke mesin cetak
 Mengaktifkan mesin cetak
 Kembali ke bangku kerja
Langkah 2 – Mengumpulkan Data (Lanjutan)
 Field of view

Tampak depan

Tampak samping Tampak atas


Langkah 2 – Mengumpulkan Data (Lanjutan)

 Field of view
 Field of angle

Sudut lebar Sudut sempit


BRIEF and EASY

Langkah 3 – Tool untuk penilaian

• Postur yang buruk (paksa):


• Rapid Upper Limb Assessment (RULA)
• Rapid Entire Body Assessment (REBA)

• Gerakan yang berlebihan (excessive)


• Ovako Working Posture Assessment System (OWAS)

• Gaya yang berlebihan


• NIOSH Lifting Equation

• Pressure Point
• Job Strain Index

• Problem Anthropometrik
• Snook Table
Langkah 4 – Melengkapi perbaikan kerja

• Membuat solusi yang mungkin


• Rancang masing-masing stasiun kerja – ikuti checklist
• Gunakan tool perancangan ergonomis – ikuti checklist
• Miliki instruksi kerja dan pastikan operator mengikuti instruksi tersebut
Langkah 4 – Melengkapi perbaikan kerja
(Lanjutan)

• Terus-menerus menggunakan tangan dan jari-jari – rotasi ke


pekerjaan dengan penggunaan tangan minimum
• Lengan membuka dan tanpa penyokong – ubahlah rancangan
stasiun kerja untuk kerja yang lebih dekat. Jangan bekerja
dengan posisi tangan lebih tinggi dari bahu, jangan melakukan
pekerjaan dengan elbow abduction (siku-siku membuka ke atas)
• Bending & twisting – reposisikan objek di depan pekerja
dengan ketinggian yang sesuai
• Penggunaan gaya yang signifikan– jika memungkinkan kurangi
ketinggian beban, jaga tubuh agar posturnya netral, gunakan
perangkat-pengangkat bantuan, kurangi pinch forces, gunakan
power grip, minimalkan jarak pengangkatan
Langkah 4 – Melengkapi perbaikan kerja
(Lanjutan)

• Postur tubuh statik – Pilihlah dua postur, berdiri dan duduk,


istirahatkan satu kaki pada suatu penyokong saat berdiri
• Vibrasi – isolasi tubuh dari sumber getaran tubuh, rotasi ke
pekerjaan yang tidak melibatkan getaran, gunakan peralatan
dengan desain yang baik
• Tegangan kontak – memakai pelindung pada bagian tubuh
yang bersentuhan (mis. memakai gloves), objek yang keras
atau tajam, tepian objek yang tidak keras atau membentuk
radius
• Panas/ dingin – batasi paparan terhadap temperatur
ekstrim, sediakan sistem pemanasan/ pendinginan
• Kebisingan – pakailah pelindung pendengaran, kurangi
pajanan terhadap tingkat kebisingan tinggi
Keep studying smartly!
&
See you next week!
(Insyaa Alloh)

Anda mungkin juga menyukai