Anda di halaman 1dari 42

1 DRAINASE

Oleh : Febrimen Herista

Pembekalan Ahli Muda Tekik Jalan, Jembatan & K3


Hotel Rocky Padang, 14 Maret 2023
BIODATA

FEBRIMEN HERISTA
Pasar Baru, 01 Februari 1969
S1 Teknik Sipil UBH
S2 Teknik Sipil UBH

MOTTO :
Selalu bersyukur

Jl. Mandala Gg. Merpati No.48 Painan


Hp/WA : 0812 661 7899
Email : febrimenherista@gmail.com
PENGERTIAN PROYEK

 Mempunyai sasaran dan tujuan


 Dibatasi oleh rentang waktu, biaya dan sumberdaya
 Sesuatu yang unik dan kejadiannya tidak berulang
 Penyelesaian sesuai dengan persyaratan kinerja dan spesifikasi
yang dirancang memenuhi kebutuhan pelanggan
 Hasil terukur dan dapat dikuantifikasi.
 Aktivitas direncanakan, dilaksanakan serta dikendalikan
readiness
critera
TAHAPAN PROYEK

persiapan pembangunan pemanfaatan


 Kesiapan DED  Organisasi  Serah Terima Kelola
 Kesiapan lahan  DIPA  Serah Terima Asset
 Review Design
 Komitmen Bup/Wal  Pemanfaatan Asset
 Pelaksanaan Pembangunan
 Sharing kegiatan/ biaya  Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
 Pemeliharaan dan
 Rencana Pembiayaan/  Testing & Commissioning Perawatan
RKAKL  Dokumen pembangunan
 Dokumen Serah Terima Kelola/Asset
FS ENG OPERATIONAL
RD PROC CONSTRUCTION
Survey Design C ons t r uc t i on Operation &
Investigation Maintenance
Land Acquisition
SERTIFIKASI KOPETENSI KERJA
Pasal 70

1. Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi wajib memiliki Sertifikat
Kompetensi Kerja.
2. Setiap Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa wajib mempekerjakan tenaga kerja konstruksi
yang memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
3. Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui uji
kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja.
4. Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud 1p0 ada ayat (1) diregistrasi oleh Menteri.
5. Pelaksanaan uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh lembaga sertifikasi
profesi
6. Lembaga sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) wajib mengikuti ketentuan
pelaksanaan uji kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENGERTIAN DRAINASE JALAN
Pekerjaan Drainase Jalan adalah suatu bangunan berupa Saluran
atau Gorong gorong yang berada disamping permukaan dan
dibawah permukaan jalan yang berfungsi mencegah air yang ada
diatas dan dibawah permukaan jalan agar tidak masuk kedalam
badan jalan. Air yang berasal dari permukaan seperti air hujan,
Cathment Area dan dibawah permukaaan seperti air tanah dsbnya
akan disalurkan ke Saluran samping jalan dan Gorong gorong
(Box Culvert) untuk seterusnya dibuang ketempat pembuangan
akhir atau ke Sumur Resapan .
PENDAHULUAN
Tujuan pekerjaan drainase
permukaan jalan raya adalah :
a. Mengalirkan air hujan dari
permukaan jalan agar tidak
terjadi genangan.
b. Mengalirkan air permukaan
yang terhambat oleh adanya jalan
raya ke alur-alur alam, sungai
atau badan air lainnya.
c. Mengalirkan air irigasi atau air
buangan melintasi jalan raya,
sehingga fungsinya tidak
terganggu.
TATA LETAK DRAINASE
Pada drainase permukaan, saluran ditempatkan di kiri dan kanan
jalan, disebut saluran samping (side ditch). Pada jalan yang
mendatar, air dapat langsung menuju saluran, sedang pada jalan
yang kemiringan vertikalnya besar (menanjak atau menurun) arah
aliran menyerong menuju saluran
TATA LETAK DRAINASE
Pada jalan satu jalur yang menyusuri bukit dan jalan di tikungan,
kemiringan melintang dapat dibuat satu arah. Saluran samping yang
berada di sisi yang lebih tinggi dihubungkan dengan saluran di sisi
lain dengan gorong-gorong.
TATA LETAK DRAINASE
Sejauh limpasan hujan tidak merusak lahan (pertanian), atau
saluran yang ada masih mencukupi kapasitasnya, cara ini dapat
dipakai. Apabila jalan raya direncanakan 2 jalur dan cukup lebar,
misalnya masing-masing jalur terdiri dari 2 lajur, di tengah-
tengahnya dapat dibuat saluran drainase.
METERIAL SALURAN
Saluran tepi dan saluran median dapat dibuat dari tanah asli, tanah
asli dengan plengsengan, saluran prefabricated atau lainnya
METERIAL SALURAN
DRAINASE TEPI JALAN
SALURAN TERBUKA
Tipe saluran
No Potongan melintang Bahan yang digunakan
samping

Bentuk
1 tanah asli
trapesium

Bentuk
2 pasangan batu kali atau tanah asli
segitiga

Bentuk
3 pasangan batu kali
trapesium

Bentuk
4 pasangan batu kali
segiempat

Bentuk beton bertulang pada bagian dasar diberi lapisan pasir


5
segiempat + 10 cm

beton bertulang pada bagian dasar diberi lapisan pasir


Bentuk
6 + 10 cm, pada bagian atas ditutup dengan plat beton
segiempat
bertulang

Tabel 7 Tipe penampang saluran samping jalan


Tipe saluran Potongan
No Bahan yang dipakai
samping melintang

pasangan batu kali pada


bagian dasar diberi lapisan
Bentuk
7 pasir + 10 cm, pada bagian
segiempat
atas ditutup dengan plat
beton bertulang

Bentuk
pasangan batu kali atau
8 setengah
beton bertulang
lingkaran

Tabel 7 Tipe penampang saluran samping


jalan
* JENIS JENIS PEKERJAAN DRAINASE MELIPUTI :

a. Selokandan Saluran air


b. Pasangan batu dengan mortar

c. Gorong gorong dan Drainase beton

d. Drainase Porous

* PEMBAHASAN JENIS PEKERJAAN DRAINASE MELIPUTI :

e. Pengertian umum
f. Penggunaan bahan dan Jaminan mutu

g. Metode pelaksanaan pekerjaan

h. Proses pengukuran dan pembayaran terhadap pekerjaan yang telah


selesai dikerjakan
PEKERJAAN DRAINASE

1. SELOKAN DAN SALURAN AIR

Uraian
Pembuatan selokan baru (dengan pasangan atau tidak) sesuai arah dan ketinggian, relokasi atau
perlindungan dari saluran yang ada.

Toleransi dimensi saluran


Ketinggian akhir dasar saluran maximum 1 cm, cukup halus dan merata, menjamin aliran bebas tanpa
genangan.
Sistem Drainase di Cipularang
2. PASANGAN BATU DENGAN ADUKAN

Uraian
a. Pekerjaan ini terdiri dari pemasangan lapis pelindung pada tepi atau dasar selokan dan saluran
air, dan pembuatan lantai olak, kantung lumpur dan bangunan saluran air kecil sejenis lainnya
dengan pasangan batu dengan adukan semen yang dibangun di atas suatu dasar yang telah
dipersiapkan untuk menjamin aliran air yang bebas dan tanpa genangan.

b. Pekerjaan ini juga meliputi pembangunan lubang sulingan air, termasuk penyediaan dan
pemasangan acuan lubang pembuangan air (weephole) atau pipa.

c. Pada umumnya pekerjaan pasangan batu dengan adukan tidak akan digunakan untuk
bangunan-bangunan yang menahan beban seperti gorong-gorong pelat beton, tembok penahan
tanah sepanjang jalur lalu-lintas, tembok kepala gorong-gorong pelat beton, dan sebagainya.
Toleransi dimensi

a. Permukaan dari setiap batu tidak boleh berbeda dari profil permukaan rata-rata pasangan batu
di sekitarnya lebih dari 30 mm.
b. Untuk pasangan selokan dan saluran air, profil permukaan rata-rata yang dibentuk dengan
pasangan batu tidak boleh berbeda dari profil lantai dasar saluran yang ditentukan atau disetujui
lebih dari 20 mm, juga tidak berbeda dari profil penampang melintang yang ditentukan atau
disetujui lebih dari 50 mm.
c. Ketebalan minimum dari setiap pasangan batu dengan adukan harus 100 mm.
d. Profil akhir untuk bangunan tidak utama yang tidak menahan beban seperti kantung lumpur dan
lantai olak tidak boleh berbeda dari profil yang ditentukan atau disetujui lebih dari 20 mm.
BAHAN-BAHAN

1. Batu
a. Batu harus terdiri dari batu alam atau batu galian yang kasar, kuat / keras, tahan lama,
padat, tahan terhadap pengaruh udara dan air serta cocok dalam segala hal untuk fungsi
yang dituju.
b. Kualitas dan ukuran dari batu harus disetujui oleh Pemimpin Proyek sebelum digunakan.
Batu untuk pasangan selokan dan saluran air harus sedapat mungkin empat persegi
bentuknya.
c. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar atau Spesifikasi, maka setiap batu harus berbobot
lebih dari 6 kg.

2. Adukan
Adukan, haruslah adukan semen sesuai dengan persyaratan Bab 7.3. spesifikasi ini.

3. Drainase porous
Bahan-bahan untuk pembentukan alas, lubang pembuangan air atau kantong saringan untuk
pekerjaan pasangan batu adukan harus sesuai dengan persyaratan Bab 2.4. dari Spesifikasi
ini.
3. GORONG-GORONG DAN SALURAN BETON

Uraian

a. Pekerjaan ini terdiri dari perbaikan, perpanjangan, penggantian atau pembangunan baru
gorong-gorong pipa dan saluran beton termasuk tembok kepala gorong-gorong, bangunan
lubang pemasukan dan lubang pengeluaran dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan
perlindungan terhadap erosi untuk menjamin aliran air yang bebas dan tanpa genangan,
semuanya sesuai dengan Gambar dan Spesifikasi ini dan pada lokasi yang ditunjuk oleh
Pemimpin Proyek.
b. Pekerjaan ini juga harus termasuk pemasangan saluran berdinding lapis beton, dengan pelat
penutup dimana diperlukan, di lokasi yang disetujui dan dimana air rembesan dari saluran air
yang dindingnya tidak dilapisi dapat mengakibatkan ketidak-stabilan lereng timbunan.
* Jadwal kerja dan Kondisi tempat kerja

a. Pekerjaan Gorong gorong atau Drainase beton tidak boleh dimulai sampai ada persetujuan tertulis dari
Direksi pekerjaan
b.Kondisi tempat kerja harus kering dan bebas dari genangan air

* Pekerjaan yang tidak memenuhi Spesifikasi

Pekerjaan yang tidak memenuhi spesifikasi haus ditolak dan diperbaiki sessuai petunjuk direksi pekerjaan

* Pemeliharaan pekerjaan yang selesai

Penyedia jasa bertanggung jawab terhadap pemeliharaan pekerjaan yang selesai dikerjakan pada periode
pelaksanaan
Persyaratan bahan

 Bahan landasan untuk beton harus berbutir kasar , sedangkan gorong


gorong pipa dan struktur lainnya harus sesuai dengan persyaratan
spesifikasi
 Beton yang digunakan harus memenuhi ketentuan Seksi 7.1 (pekerjaan
Struktur ) atau SNI .
 Gorong gorong beton pipa beton bertulang harus menggunakan beton pra
cetak dengan mutu beton K 350 (fc 30 Mpa) dan harus memnuhi
persyaratan AASTHO M170-07
 Gorong gorong Pipa logam bergelombang (Corrugated) harus terbuat dari
baja yang memnuhi persyaratan SNI 03-6719-2002
 Adukan untuk sambungan pipa harus mempunyai kuat tekan paling sedikit
50 kg/cm2 (5 Mpa) pada umur 28 hari dengan benda uji coba 50 mmx 50
mmx 50mm.
Pelaksanaan Pekerjaan

 Sebelum dilakukan pekerjaan berupa pemasangan gorong gorong


dan drainase beton lokasinya harus digali terlebih dahulu dan
telah selesai ditimbun kembali sesuai persyaratan divisi seksi 3.1
galian dan seksi 3.2 Timbunan .
 Pipa beton harus dipasang hati hati ,lidah sambungan harus
diletakkan dihilir dan dimasukkan kedalam alur sambungan sesuai
arah kelandaiannya .
 Pipa beton harus diselimuti dengan beton sesuai petunjuk gambar
pelaksanaan
 Untuk pemasangan Gorong gorong pipa bergelombang dapat dirakit
dilokasi pekerjaan Semua pipa logam bergelombang yang telah irakit harus
dibaut dan alur sambungan harus terpasang dengan benar untuk
menghindari regangan yang berlebihan .
 Untuk pekerjaan Gorong gorong persegi dimensinya sesuai petunjuk
gambar pelaksanaan .
 Untuk seluruh pekerjaan beton itu sendiri mengikuti petunjuk divisi 7
tentang Struktur.
 Semua Gorong gorong lama haru dipelihara dengan baik bebas dari kotoran
dan sampah .
Pengukuran dan Pembayaran
 Gorong gorong pipa beton bertulang diameter dalam 35-45 cm, 55-65
cm, 75-85 cm,95- 105 cm diukur dalam Meter panjang
 Gorong gorong pipa beton tanpa tulangan diameter 20 cm ,25 cm dan
30 cm diukur dalam Meter panjang
 Saluran bentuk U type DS 1, DS 2 dan DS 3 diukur dalam meter
panjang
 Gorong gorong pipa baja bergelombang diukr dalam Ton
 Pasangan batu tanpa adukan diukur dalam M3
 Sedang Beton K 250 (fc 20) untuk Struktur Drainase beton minor
diukur dalam M3
4. Drainase Porous
I. Uraian Singkat
Pekerjaan ini mencakup pengadaan,pengangkutan pemasangan dan pemadatan bahan porous untuk Drainase bawah
tanah. Tujuan pekerjaan ini agar butiran halus tidak hanyut atau tergerus oleh rembesan air bawah tanah .

II.Terkait dengan Pekerjaan lainnya


 Kajian Teknis lapangan
 Pengamanan Lingkungan hidup
 Manajemen Keselamatan lalu lintas
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Pasangan Batu dengn Mortar
 Gorong gorong dan Drainase beton
 galian dan Timbunan
 Beton
 Adukan semen
 Pasangan Batu
 Pasangan btu kosong dan Bronjong
Toleransi Ukuran dan Standar Rujukan

 Elevasi dan kelandaian bahan landasan pipa dan Drainase beton tidak boleh
berbeda lebih dari 1 cm atau ditentukan oleh Direksi Pekerjaan
 Kemiringan lereng Drainase yaang dibuat dengan menggunakan pipa
berlubang minimum harus 1 : 200
 Standard Rujukan metode uji analisa saringan Agregate
kasar/halus ,kepadatan , batas cair dan padat serta test kepadatan
berdasarkan Standard Nasional Indonesia(SNI) dan AASTHO .
Pengajuan dan Jadwal kerja

 Contoh setiap bahan diusulkan paling lambat 21 hari sebelum


pemasangan
 Bahan contoh pipa berlubang atau anyaman penyaring harus diserahkan
kepada Direksi bersama dengan Spsifikasinya dari Paberik
 Penyedia jasa harus memberi tahu ke Direksi pekerjaan apabila akan
menimbun kembali untuk pemasangan bahan porous serta kepadatannya
harus di uji sesuai Standard rujukan spesifikasi.
 Bahan Drainase porous berbutir harus bersih dan dihampar segera
sebelum penghamparan bahan lain diatasnya .
Persyaratan Bahan
 Bahan Porous untuk penyaring haruslah keras, awet dan bersih dan bebas
dari bahan organik, Gumpalan lempung dan bahan bekas bongkaran beton
 Gradasi partikel bahan porous harus mengikuti Spesifikasi atau sesuai
arahan dari Direksi Pekerjaan .
 Anyaman penyaring filter harus dari anyaman geotekstil sintesis yang
disetujui oleh Direksi pekerjaan .
 Pipa berlubang PVC berdiameter dalam 10 cm sesuai persyaratan
AASTHO atau sesuai arahan dari direksi Pekerjaan .
 Bahan porous harus dipadatkan lapis demi lapis dengan tebal masing
lapisan 15 cm dengan kepadatan diatas 95 % Oftimum.
Pengukuran dan Pembayaran

 Bahan untuk bahan penyaring (Filter) diukur dalam satuan meter kubik
 Anyaman Filter plastik diukur dalam satuan meter persegi
 Pipa berlubang banyak (perforated pipe) untuk pekerjaan Drainase
bawah permukaan diukur dalam satuan meter panjang
GBR.1 PENAMPANG MELINTANG JALAN
GBR.2 JENIS DAN BENTUK SALURAN
SAMPING
GBR.3 BENTUK SALURAN SAMPING DARI
TANAH
GBR.4 SALURAN U TERBUKA PRACETAK
GBR.5 GORONG GORONG BETON PRACETAK
GBR.5 BOXCULVERT PERSEGI PRACETA K
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai