K I S TA B A R T H O L I N
OLEH:
F E B R Y YA N I R A H M AYA N T I
NPM: 22710121
PEMBIMBING:
D R . R E Z A . S P. O G
PENDAHULUAN
Dispareunia.
Kista Bartolini adalah kista yang sering terjadi pada vulva, dimana kista ini
Kista paravulvar secara kebetulan ditemukan oleh MRI dan CT pelvis. Kista vulvar
termasuk kista duktus Bartolini adalah yang paling sering. Kista duktus Bartolini
biasanya memiliki panjang 1 hingga 4cm dan dapat dideteksi dengan ultrasound : kista
yang kecil dan asimptomatik tidak membutuhkan pengobatan. Pada MRI, kesan T2
pada kista duktus Bartolini biasanya memperlihatkan sinyal intensitas yang tinggi,
• Kista Sebaseus
• Kista Epidermal
• Kista Disontogenik
• Fibroma
• Lipoma
• Kista Vestibular
• Keganasan Kelenjar Bartolini
PENATALAKSANAAN
• kista Bartolini tergantung pada beberapa faktor seperti gejala klinik (nyeri atau
tidak), ukuran kista dan terinfeksi tidaknya kista. Kista Bartolini yang
asimptomatik pada penderita dibawah usia 40 tahun tidak membutuhkan
pengobatan. Pada beberapa kasus, kista kecil hanya perlu diamati beberapa
waktu untuk melihat ada tidaknya pembesaran.
• Untuk infeksi lokal, yang sering digunakan adalah antibiotik topikal seperti
mupirocin. Antibiotik yang biasanya digunakan untuk terapi penyakit menular
seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhea seperti ceftriaxone 125 mg IM
dosis tunggal untuk orang dewasa, sedang untuk bayi dan anak-anak 50-70
mg/KgBB IV, ciprofloxacin 250 mg peroral, doxycycline 100 mg peroral,
azithromycin 1 gr peroral.
PENATALAKSANAAN
• Word catheter
• Marsupialisasi
• Eksisi
PROGNOSIS
• Kista Bartolini memberikan respon yang
cukup baik terhadap pengobatan dalam
beberapa hari.
• Luka postoperasi mengalami pemulihan
dalam beberapa hari hingga 2 minggu. Hal
ini tergantung dari ukuran abses atau
kista dan jenis prosedur yang digunakan.
Kebanyakan prosedur operasi selain insisi
dan drainase, efektif untuk mencegah
infeksi yang rekurens.
KESIMPULAN
• Kista Bartolini adalah suatu pembesaran berisi cairan yang terjadi akibat sumbatan
pada salah satu duktus sehingga mukus yang dihasilkan tidak dapat disekresi. Kista
dapat berkembang pada kelenjar itu sendiri atau pada duktusnya termasuk duktus kecil
dan kelenjar asinus. Kista Bartolini adalah kista yang paling umum terjadi pada vulva
labia mayor, menyerang kira-kira pada 2% wanita, terutama saat usia reproduktif. Kista
Bartolini biasanya dengan gejala asimptomatik.Penatalaksanaan kista Bartolini
tergantung pada beberapa faktor seperti gejala klinik (nyeri atau tidak), ukuran kista
dan terinfeksi tidaknya kista. Jika kista masih kecil dan asimptomatis, cukup dilakukan
observasi. Jika kista terinfeksi, diperlukan pengobatan antibiotik topikal dan antibiotik
sistemik. Secara keseluruhan kista bartolini bila ditangani dengan tepat memberikan
respon yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Angreini D, Madjid A, Amiruddin MD. Bartolinitis dan Kista Bartolini. In: Amiruddin MD, editor. Penyakit Menular Seksual. Makassar
Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin; 2004. p. 163-75.
2. Wahyuni Et, Amiruddin MD, Mappiasse A. Bartholin’s Abscess Caused By Escherichia Coli. IJDV. 2012;1:69-71.
3. Omole F, Simmons BJ, Hacker Y. Management of Bartholin’s Duct Cyst and Gland Abscess. Am Fam Physician. 2003;68(1):135-40.
4. Soydinc HE, Sak ME, Evsen MS, Caca FN. Heterotopically Located Bartholin’s Cyst. Eur J Gen Med. 2012;9(1):36-8.
5. Figubredo ACN, Duarte PEFSAR, Gomes TPM, Borrego JMP, Marques CEC. Bartholin’s Gland Cysts: management with carbon-dioxide laser
vaporization. Rev Bras Ginecol Obstet. 2012;34(12):550-4.
6. Mitchell H. Other Conditions That Affect The Female Genital Tract. In: Adler M, Cowan F, French P, Mitchell H, Richens J, editors. ABC of
Sexually Transmitted Infections. 5th ed. London: BMJ Publishing Group; 2004. p. 39.
7. Kozawa E, Irisawa M, Heshiki A, Kimura F, Shimizu Y. MR Findings of a Giant Bartholin’s Duct Cyst. Magn Reson Med Sci 2008;7(2):101-3.
8. Hill DA, Lense JJ. Office Management of Bartholin Gland Cysts and Abscesses. Am Fam Physician. 1998;1;57(7):1611-6.
9. Gupta S, Gupta S, Jain VK, Kumar B. A “stone” in the vulva. Sex Transm Inf. 2000;76:319.
10. Najam R, HH C, Awasthi S. A Large Fibroma Polyp of Labia Majora–A Case Report. J Clin Case Rep. 2013;3:8.
11. Khreisat B, Uraiqat A. Vulvar Lipoma. JRMS. 2012;19(2):79-81.
12. Hill DS, Butterfield A. Bartholin’s Gland Squamous Cell Carcinoma, a Rare Vulvar Neoplasm. J of Diag Med Sonography. 2010;20(10):1-3.
13. Pandey KC, Revannasiddaiah S, Nautiyal V, Pant NK. Vulvar Adenocarcinoma. BMJ Case Rep. 2013;10:1-2.
14. Vaniary, T. I. N., & Martodihardjo, S. (2017). A Retrospective Study: Bartholin Cyst and Abscess. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin,
29(1), 52-58.
TERIMAKASIH