KISTA BARTHOLIN
PENYUSUN :
K1A1 12 041
PEMBIMBING :
KENDARI
2017
KISTA BARTHOLIN
A. PENDAHULUAN
Kelenjar ini berjumlah satu di setiap sisi labia minor, bagian eksternal dari
mulut vagina. Kelenjar ini berada di labia minora bagian bawah, posisi jam 5
Kista dan abses Batholin adalah penyakit ginekologik kistik pada vulva
paling umum yang ada pada seluruh praktik ginekologi di seluruh dunia
duktus kelenjar Bartholin, yang paling sering muncul pada duktus yang lebih
B. EPIDEMIOLOGI
mereka, akan terkena kista atau abses kelenjar Bartholin pada satu titik
insiden kista dan abses kelenjar Bartholin muncul pada wanita berusia 15 –
umur tersebut.[2]
1
C. ETIOPATOGENESIS
stenosis duktus, atau organime infeksius yang tidak terbatas pada infeksi
trauma vulva.[3]
mukus lebih banyak. Pengeluaran ini menyebabkan dilatasi kistik duktus dan
pembentukan kista.[7]
D. DIAGNOSIS
1. Gejala Klinis[3,5,6]
fisis. Pasien mungkin hanya menyadari adanya benjolan yang tidak nyeri.
berjalan dan saat berhubungan seksual. Kista yang lebih besar dan abses
2
dapat menyebabkan nyeri vulvar berat dan pembengkakan yang mana
2. Pemeriksaan Fisis
eritema[1,6].
3
Gambar 2. Kista Bartholin[17]
3. Pemeriksaan Penunjang
serupa.
a. Pemeriksaan laboratorium
adalah jernih, mukoid, translusen, bebas bakteri, dan aselular. Hal ini
b. Pemeriksaan histologis
4
Kista Bartholin terlihat unilokuler, memiliki lapisan dalam
ditemukan.[9]
c. Pemeriksaan Radiologi
5
E. DIAGNOSIS BANDING
1. Abses Bartholin
2. Bartholinitis
6
bakteri ini menyebabkan epitel kelenjar atau duktus membengkak,
eksudat mengalir keluar. Infeksi ini dapat sembuh sepenuhnya atau dapat
dan tidak nyaman sampai sulit berjalan atau duduk. Pemeriksaan fisis
ditemukan lunak dan keras pada bagian setengah posterior labia. Mulut
duktus terlihat bengkak dan sekresi keluar dari mulut duktus ketika
kelenjar ditekan.[17]
Gambar 5. Bartholinitis[18]
Kista inklusi epidermal adalah lesi kulit jinak yang timbul dari
dieksisi secara lokal. Kista inklusi epidermal juga dikenal sebagai kista
pada vulva biasa berlokasi di labia majora dengan karakteristik lesi jinak,
7
mobile, tidak empuk, biasa disebabkan oleh trauma atau obstruksi duktus
pilosebaseous.[11]
F. PENATALAKSANAAN
atau pilihan kedua amoxicillin/clavulanate 875 mg oral dua kali sehari selama
7 hari dan klindamisin 300 mg oral 4 kali sehari selama 7 hari. Bisa juga
8
diberikan cefixime 400 mg oral sehari sekali selama 7 hari dan klindamisin
Berbagai macam modalitas terapi kista Bartholin antara lain insisi dan
tingkat kegagalan 13% untuk prosedur ini. Insisi dan drainase juga akan
kemudian.[11]
terapi kista dan abses Bartholin yang dapat mencegah rekurensi. Kateter
terdiri dari balon inflatable yang ujungnya diisi larutan saline. Terapi
membutuhkan insisi kecil yang dibuat di area yang terinfeksi dan balon
dalam.[7] Sitz baths dilakukan dua sampai tiga kali sehari dapat
9
membantu pasien lebih nyaman dan penyembuhan selama periode
Jika tidak ada bukti selulitis, terapi antibiotik tidak diperlukan. Jika
3. Marsupialisasi
drainase kista. Hemostat kecil digunakan untuk menjepit kista dan insisi
10
pemasangan Word catheter, namun rasa tidak nyaman pascaoperasi lebih
Gambar 8. Marsupialisasi[11]
dalam rongga kista. Residu silver nitrat dan kapsul kista yang
10 hari. Efek samping paling sering adalah rasa terbakar pada vulva pada
5. Laser CO2
kelenjar Bartholin. Prosedur bedah ini simpel dan cepat, tetapi mahal.
11
ketidaknyamanan minimal untuk pasien pada periode sebelum dan
setelah operasi. Bentuk terapi ini terlihat bagus untuk alternatif, kurang
invasif, cepat, dan aman untuk kasus kista Bartholin. Tingkat rekurensi,
kapsul kista. Tepi lateral insisi dijaga dibawah tekanan dengan pemegang
dengan larutan povidone-iodine yang terdilusi dalam air, tiga kali sehari,
6. Eksisi
drainase, tetapi prosedur harus dilakukan jika tidak ada infeksi aktif. Jika
12
adhesi mungkin muncul, membuat eksisi sulit dan berakibat
G. KOMPLIKASI
kist dapat timbul. Kanker vulva adalah bentuk kanker yang lumayan jarang,
H. PROGNOSIS
Pengobatan cepat dan efektif, dan jika hanya kista Bartholin, jarang
rekuren.[16]
13
DAFTAR PUSTAKA
14
11. Omole F, Simmons BJ, and Hacker Y. Management of Bartholin’s Duct Cyst
and Gland Abscess. American Family Physician. 2003. Vol 6 N 1:135-140.
12. Vaniary TI and Martihardjo S. Studi Retrospektif: Kista dan Abses Bartholin.
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin – Periodical of Dermatology and
Venereology. Vol. 29/No. 1/April 2017: 52-58.
13. Wechter ME, et al. Management of Bartholin Duct Cysts and Abscess A
Systematic Review. Obstetrical and Gynecological Survey. 2009. Volume 64,
Number 6: 395-404.
14. Bartholin’s cyst Complications. http://www.mayoclinic.org/disease-
conditions/bartholin-cyst/basics/complications/con-20026333
15. Saint Mary’s Hospital. Bartholin’s cyst Information for Patients.Central
Manchester University Hospitals: 7.
16. National Institutes of Health. Barholin’s Cyst.
http://www.health24.com/Medical/Vaginal-health/Vaginal-
discharge/Bartholins-cyst-20130920
17. Dutta, DC. Textbook of Gynecology. 8th ed. India: Jaypee Brothers Medical
Publishers (P) Ltd. 2013: 161-163
18. Estes, MEZ. Health Assessment and Physical Examination. 5th ed. United
States of America: Cengage Learning. 2014
19. Ehealthwall. Bartholin Cyst. http://ehealthwall.com/bartholin-cyst-treatment-
pictures-causes-drainage/
20. Stockdale CK and Boardman LA. Bartholin cyst
https://online.epocrates.com/diseases/106042/Bartholin-cyst/Treatment-
Options
21. Hughey MJ. Operational Obstetrics & Gynecology - 2nd Edition. Inclusion
cyst.http://webapp1.dlib.indiana.edu/virtual_disk_library/index.cgi/4931363/
FID2617/DATA/operationalmed/manuals/enhanced/vulva/inclusioncyst.htm
22. Kilpatrick CC. Bartholin Gland Abscess or Cyst Incision and Drainage. In
zReichman EF. Emergency Medicine Procedurs. 2nd ed. United States of
America: McGraw Hill. 2013
15