Anda di halaman 1dari 24

AERASI

Perpindahan massa zat dari phase gas ke phase cair


atau sebaliknya, terjadi bila ada kontak intim antar
permukaan cairan dengan gas atau udara. Didalam
praktek pengolahan air gas yang sering digunakan
adalah: O2,CO2,CH4 ,CL2 dll.
Gaya penggerak perpindahan massa dari udara kedalam
air atau sebaliknya dikendalikan oleh perbedaan
konsentrasi zat didalam larutan dan kelarutan gas pada
kondisi tertentu.
Aplikasi aerasi untuk pengolahan limbah
Aerasi digunakan pada : lumpur aktif, kolam aerasi dan
stabilisasi lumpur.
Aerasi dibutuhkan untuk menjaga kondisi tetap aerob,
oksigen digunakan untuk respirasi aerabik, dan sebagai
pengadukan sehingga biomassa tetap tersuspensi.
Perpindahan oksigen dan pengadukan dapat dilakukan
dengan meninjeksikan udara bertekanan, pengadukan
mekanik (mechanical aeration) atau kombinasi
keduanya, atau menggunakan injeksi langsung gas
oksigen sesuai dengan kebutuhan.
Aplikasi pada pengolahan air minum
Digunakan untuk menghilangkan kandungan gas-gas
terlarut, oksidasi kandungan besi (Fe) dan Mangan
(Mn), mereduksi kandungan amonia dalam air melalui
proses nitrifikasi juga untuk meningkatkan kandungan
oksigen terlarut agar air terasa lebih segar.
Perpedaan dengan air pengolahan air limbah,
kebutuhan oksigen relatif lebih rendah, sehingga
proses aerasi dapat dipergunakan dengan model lebih
sederhana seperti metode jatuhan secara alami, atau
injeksi udara dengan tekanan lebih rendah.
Kelarutan Gas
Yang mempengaruhi kelarutan gas dalam air
adalah : suhu air, tekanan parsial gas dalam phase
gas, konsentrasi padatan terlarut didalam phase air
dan komposisi kimia gas.
Kelarutan gas dalam air, menurun seiring dengan
kenaikan suhu. Pada tekanan parsial 1 atm,
konsentrasi keseimbangan gas didalam larutan pada
suatu suhu tertentu sebanding dengan tekanan
parsial gas dalam air, mengikuti hukum Henry:
Cs= Hp
Dimana:
Cs= konsentrasi jenuh atau keseimbangan gas
dalam air, atm
P= tekanan parsial phase gas dalam air, atm
H= koefisien kelarutan Henry
Mekanisme dan laju perpindahan gas

Bila permukaan air dipaparkan dengan udara


atau gas belum terjadi keseimbangan
sebelumnya, maka secara serentak dan segera
pada bidang kontak antar phase akan jenuh
dengan gas dan gas ditransportasikan kedalam
badan air dengan proses difusi molekuler
sebagai berikut:
Θm = -DӨC
Өt ӨX
Dimana:
Өm/Өt= laju perpindahan gas melintas
permukaan area bidang kontak
D= koefisien difusi molekuler
ӨC/ӨX= gradien konsentrasi pada interface
Model secara phisik dari konsep diatas
diajukan oleh lewis dan whitman (1924)
Mekanisme perpindahan gas
Perpindahan gas melintasi bidang permukaan lapisan gas menunjukkan adanya gradien
tekanan didalam lapisan gas dan oleh sebab itu tekanan gas pada bidang permukaan
(interface), pi lebih rendah dari tekanan bulks ,pg. Perpindahan terjadi dalam dua langkah :
1. Perpindahan dari bulk (Pg) ke interface, dengan tekanan parsial gas (Pi), liquid dengan
konsentrasi (Ci), selanjutnya dikonversi ke phase liquid dengan konsentrasi (ci)
2. Transformasi dalam phase liquid ke bulk liquid dengan konsentrasi (ci) . Perpindahan ini
dapat terjadi pada dua arah tergantung perbedaan konsentrasi Cl dan Ci. Jika Cl >Ci dan Pi
> Pg maka terjadi pelepasan gas dari phase cair ke phase gas.
Whitman dan lewis mengasumsikan gradien konsentrasi linier melintas :

Dimana : Cs : konsentrasi jenuh gas pada interface


Cl : konsentrasi pada gas phase bulk liquit
• Laju perpindahan gas melintas bidang permukaan A
diturunkan dari subtitusi persamaan 5.8 kepersamaan 5.7
untuk luas bidang kontak A.

• Untuk menyatakan massa gas dalam bentuk konsentrasi maka


satuan gas dibagi dengan volume liquit yg ada & di
sederhanakan maka di peroleh persamaan :

• Dimana:
Kl = koefisien transfer gas dalam phase cair
Perpindahan Oksigen
Fungsi utama aerasi adalah melarutkan oksigen
didalam campuran tersuspensi, dan
melepaskan gas-gas.
Aerator untuk perpindahan oksigen ditentukan
berdasarkan kapasitas oksigenasinya (OC), yang
didefinisikan sebagai laju suplai okisgen oleh
aerator ke dalam air bersih pada kodisi standart
(20OC, 1 atm) pada kondisi ini dapat
disederhanakan dengan persamaan:
dc/dt = klaC20 .....(1)

Oxygenation capacity (OC) dapat dituliskan:


OC= V dc/dt ...........(2)
Atau
OC= Kla C20. V ........(3)
Nilai Kla dapat ditentukan dalam skala
percobaab dengan melakukan integrasi
terhadap persamaan (1) diperoleh persamaan
garis lurus: ln (Cs-Ct)= ln (Cs-Ct)-kla.t
Dari percobaan dengan konsentrasi awal
oksigen Ci dan konsentrasi oksigen dalam
interval waktu percobaan Ct, maka dapat di
plot ln(Cs-Ct) vs waktu (t), maka diperoleh
garis lurus dengan besarnya sudut arah (Slope)
adalah Kla.
Faktor- faktor yang mempengaruhi
perpindahan oksigen
Laju perubahan konsentrasi oksigen terlarut
selama proses sebanding dengan luas
permukaan bidang kotak (As), perbedaan
konsentrasi oksigen (desifit oksigen) (Cs-Ci), an
ketebalan lapisan air (liquid film).
Maka laju perpindahan oksigen dalam air di
pengaruhi oleh faktor- faktor antara lain: suhu,
kejenuhan oksigen, karakteristik air limbah dan
derajat turbulensi
1. Pengaruh suhu
Besarnya kla akan meningkat seiring dengan
kenaikan suhu, karena suhu dalam air akan
mempengaruhi diffusity, egangan permukaan dan
kekentalan air. Kemampuan difusi oksigen
meningkat dengan peningkatan suhu, sedangkan
tegangan permukaaan dan kekentalan, dimana
keduanya mempengaruhi perbaruan laju
permukaan, menurun seiring dengan kenaikan suhu.
Pengaruh suhu pada berbagai faktor tersebut
dirangkum dalam persamaan dengan koefisien
empiris sbb:
(K1.Ct) 20 = (K1.Ct)T f (20-T)
Nilai (f) untuk aerasi permukaan umumnya
memiliki rentang nilai 1,012-1,047.
2. Kejenuhan oksigen
Konsentrasi jenuh oksigen dalam air tergantung
pada derajat salinitas air, suhu, dan tekanan
parsial oksigen yang berkontak dengan air.
Menurut Eckenfelder dan o’connor (1961),
konsentrasi jenuh dapat ditentukan dari
persamaan berikut:
(Cs)760= 475-2,65S
33,5+T
Dimana:
(Cs)760= nilai kejenuhan oksigen pada tekanan
udara 760 mm Hg, mg/L.
S = konsentrasi padatan terlarut dalam air, mg/L
T= suhu, oC
Nilai konsentarsi jenuh oksigen pada
persamaan diatas dapat dikoreksi untuk
tekanan udara barometrik dengan pernyataan :
Cs= (Cx) 760 P-P1
760- P1
Dimana:
P = menyatakan tekanan barometrik dalam mm
hg
P1= menyatakan tekanan jenuh uap air pada
suhu airyang diaerasi.
2. Karakteristik air limbah
Perbedaan antara air bersih dan limbah,
antara lain karena adanya materi tersuspensi,
surfactant (detergen) dan perbedaan
temperatur. Sehingga mempengaruhi nilai Cs.
Hal ini dikoreksi dengan koefisien empirik
(α) untuk koreksi pengaruh padatan tersuspensi
dan surfaktan.
α = kla.air limbah
kla ait bersih
(β) koefisien koreksi untuk pengaruh perbedaan
temperatur.
Β = kla air limbah
kla air bersih
Tipikal nilai α untuk surface aerator= 0,8-1,2
sedangkan β = 0,9- 1.
3. Turbulensi
Derajat turbulensi didalam tangki aerasi akan
mempengaruhi nilai α sebagai berikut ;
1. Turbulensi akan menurunkan derajat tahan liquid-film
2. Turbulensi akan meningkatkan laju perpindahan massa
oksigen karena terjadi percepatan laju pergantian
permukaan bidang kontak, yang berakibat pada defisifit
oksigen (driving-force,ΔC) tetap terjaga konstan.
3. Turbulensi secara langsung akan meningkatkan nilai
koefisien perpindahan oksigen (Kla).
Untuk aerasi dengan injeksi udara (diffused
aeration) besarnya laju perpindahan oksigen
diformulasikan (Eckenfelder dan Ford, 1982);
N= CGa 1-n D0,67 (Cm-CL). 1,02 (T-20).α
Dimana;
N= laju perpindahan oksigen,lb/jam
C dan N= konstanta
Ga= laju udara dalam SCFM (Standart Cubic Feet
per Minute) pada 20oC dan 1 atm
Cm= konsentrasi jenuh oksigen pada separo
kedalaman tangki aerasi
T=suhu operasi,oC
Α= kla air limbah/(kla air bersih)
Karena kelarutan oksigen bervariasi dengan
tekanan, konsentrasi jenuh oksigen (Cm)
ditentukan pada tengah kedalaman tangki aerasi
yang dapat didekati dengan rumus:
Cm= Cw P r + Oe
29,4 42
Dimana:
Cw= konsentrasi jenuh oksigen pada air limbah,
mg/l
Pr= tekanan absolut dalam Psi pada kedalaman
dimana udara dilepaskan
Oe= persen kandungan oksigen pada udara keluar
tangki aerasi.
Untuk aerasi mekanik, formulasi laju perpindahan
oksigen adalah:
N= No Cw-CL . 1,02 (T-20)
9,17
N= laju perpindahan oksigen pada kondisi
operasi,lb/jam
No= perpindahan oksigen dalam aerator.lb/jam

Anda mungkin juga menyukai