Anda di halaman 1dari 17

PROSES BELAJAR

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK


BERBAKAT

KELOMPOK-8
1. A’AN ROHIMAH (202031200055)
2. NURMAZAYA KHURIN’IN (202031200076)
3. SHABRINA RAMADHANI (202031200082)
Pengertian
Adalah anak yang memerlukan
Adalah suatu Adalah anak yang
penanganan khusus sehubungan
langkah/urutan pelaksanaan memiliki kemampuan
dengan gangguan perkembangan
yang di dalamnya terdapat melebihi dari
dan kelainan yang dialaminya
kegiatan interaksi antara karena tidak ada obatnya untuk kemampuan orang
guru-siswa dan komunikasi menyembuhkan anak secara medis. lain pada umumnya
timbal balik yang Anak tersebut membutuhkan dan kemampuan
berlangsung dalam situasi metode, material, pelayanan dan untuk menunjukkan
edukatif untuk mencapai perlalatan khusus agar dapat hasil kerja yang
tujuan belajar. mencapai perkembangan yang sangat tinggi
optimal.

Proses Balajar Anak Berbakat


Anak
berkebutuhan
khusus
Kategori Anak Berkebutuhan Khusus
Anak yang mengalami hambatan
belajar dan perkembangan yang
disebabkan kondisi dan situasi
lingkungan. Anak berkebutuhan
khusus temporer jika tidak
mendapatkan intervensi yang tepat
dan sesuai dengan hambatan
Temporer belajarnya bisa menjadi permanen
(Depdiknas,2007)

Permanen Anak yang memiliki hambatan


belajar dan perkembangan yang
bersifat internal dikarenakan
kecacatan atau bawaan sejak lahir
(Hurlock, 1995:23)
Tahapan Pembelajaran Anak Berkebutuhan
Polloway & Patton, 1993: 20
Khusus
Tahap Ulangan Tahap Mempertahankan Tahap Penyesuaian
(Reversion) (Maintenance) (Adaptation)
Pembelajaran merupakan Pembelajaran tahap ini Pembelajar harus
proses perolehan diharapkan mampu mengenal cara
keterampilan dan merespon mempertahankan mengaplikasikan
secara tidak menentu, keterampilan yang telah keterampilan kepada
terkadang sudah benar tepat dan lancar. situasi baru yang
terkadang juga belum benar. sepenuhnya.

1 2 3 4 5 6

Tahap Perolehan Tahap Kecakapan Tahap Perluasan


(Generalization)
(Acquisition) (Proficiency)
Pada tahap ini pembelajar diharapkan
Pembelajaran dalam Pembelajar telah mengalihkan (menstransfer)
proses memperoleh merespon secara benar keterampilan yang telah dimiliki
sesuatu yang belum tetapi dengan kecepatan kepada situasi dan setting baru, tanpa
diketahui atau dimiliki. yang tidak cukup. memperhatikan setting atau cara
response yang diperlukan.
● Metode Pengajaran Anak Berkebutuhan
Khusus
COMMUNICATION ORIENTED 1. Verbal Prompts
communication merupakan metode pengajaran untuk Bantuan berbentuk verbal
anak berkebutuhan khusus yang selalu melibatkan
2. Gestural prompts
aktivitas komunikasi.
Bantuan dalam bentuk isyarat
TASK ANALYSIS tangan, lengan, muka, dan
Metode task analysis atau analisis tugas yang dibuat gerakan tubuh lainnya.
untuk mendeskripsikan tugas yang harus dilakukan 3. Physical Prompts
dalam beberapa indikator kompetensi. Melibatkan kontak fisik
DIRECT INSTRUCTION 4. Modeling
Dilakukan dengan cara
Metode pengajaran ini bertujuan untuk menunjang belajar
anak berkebutuhan khusus demi memberi perkembangan mendemonstrasikan tugas.
dalam kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya. 5. Peer Tutorial
Memasangkan siswa yang
PROMPTS mampu dengan temannya
Metode ini memberikan bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan.
berkebutuhan khusus berupa informasi 6. Cooperative Learning
penjelas atau tambahan untuk menghasilkan Mengarahkan siswa dengan
respon yang benar dan tepat. berbagai derajat kemampuan
untuk bekerja sama
menyelesaikan tugas.
PROSES BELAJAR ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
BERDASARKAN JENISNYA
1. Anak Disabilitas Penglihatan (Tunanetra)
Kebutaan total & Low Vision

a. Optimalisasi Indra yang Tersisa


b. Pembelajaran Multisensori dan Menyeluruh
c. Pengalaman Nyata
d. Media Konkret
e. Komunikasi yang Sederhana dan Bermakna
f. Komunikasi Pembelajaran Fungsional
g. Layanan Individual
h. Penggunaan Langkah-Langkah Kecil yang sistematis
Alat Bantu Pembelajaran untuk Low Vision

Kacamata Magnifer atau Kaca Pembesar

Alat Bantu Pembelajaran untuk Disabilitas Netra Total (Blind) Alat untuk menulis huruf Braille
2. Anak Disabilitas Pendengaran (Tunarungu)

Pengembangan Keterampilan Bina persepsi bunyi dan irama


pembinaan dan penghayatan bunyi yang
Berbahasa dilakukan secara sistematis dengan
Meliputi pengajaran ketrampilan sengaja / tidak sengaja sehingga sisa
menyimak, berbicara, membaca dan pendengaran, perasaan dan pengalaman
menulis. Dalam menyimak anak kontak yang dimiliki dapat digunakan
tunarungu menggunakan isyarat (speech untuk berintegrasi dengan sekelilingnya
reading), ekspresi wajah, dan isyarat yang penuh bunyi
situsional.

Menggunakan tampilan visual


Menuliskan penjelasan materi ketika mengajar
pelajaran Visual yang digunakan bisa berupa
Disampaikan di papan tulis atau dalam infografis, foto-foto yang sesuai materi
slide presentasi pelajaran, grafik, tabel, atau video
beranimasi.
3. Anak Disabilitas Intelektual (Tunagrahita)

Adanya gambar, video,


rekaman suara, dan alat
Semakin siswa terlibat
peraga lain yang dapat Pengalaman ketika
dalam pembelajaran
semakin mudah siswa membantu guru dalam individu melakukan
memahami tugas yang mengajari anak dengan sesuatu dan dia
diberikan intellectual disability menikmatinya

2 Melibatkan Siswa Sebagai 3


Pelaku Pengalaman Flow
11
Optimalisasi Pembelajaran
Menggunakan Alat Bantu
4. Anak Disabilitas Fisik (Tunadaksa)

Pembelajaran
Bina gerak dengan terapi bermain (play therapy)
menggunakan bina
gerak yang bertujuan
mengubah, Bina gerak dengan terapi fisik (physio therapy)
memperbaiki, dan
membentuk pola gerak
wajar. Bina gerak Bina gerak dengan terapi psikis (psycho therapy)
merupakan perpaduan
dari beberapa macam
terapi yang tidak bisa
dipisahkan karena Bina gerak dengan terapi bicara (speech therapy)
saling
menunjang.pendapat
depdikbud (1985;9-10) Bina gerak dengan terapi music (music therapy)

Bina gerak dengan terapi kerja (occupational therapy)


5. Anak Disabilitas Sosial

Dukungan Kesejahteraan Dukungan


Keterampilan dan emosional & Keterampilan dan
Pengetahuan spiritual Pengetahuan
Keterampilan dan Menentukan bagaimana Menyangkut
pengetahuan berhubungan dengan kemampuan untuk
mengarah pada perasaan seseorang, berinteraksi dan
kompetensi dan bagaimana perasaan bergaul dengan
kapasitas untuk seseorang tentang dirinya orang lain
mengatasi tuntutan sendiri dan apa yang dia
dan tekanan hidup wakili atau lakukan dalam
dan untuk hidup mereka, termasuk
mengelola keyakikan realistis, apresiasi
hubungan dengan spiritual.
baik
6. Anak Dengan Gangguan Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktivitas (GPPH)
Atau Attention Deficit And Hyperactivity Disorder (ADHD)

Kebutuhan Pengen-
dalian Diri

1. Rutinitas, struktur, dan


konsistensi
2. Fokuskan pada hal-hal
positif
3. Penjelasan yang Kebutuhan Belajar
sederhana dan singkat,
4. Hindari argumentasi
dan eskalasi Dalam belajar anak ADHD
5. Abaikan yang tidak membutuhkan lingkungan
85% 50% yang kondusif, tenang, dan
penting
terkendali agar dorongan
emosionalnya dapat
diminimalisasikan
7. Anak dengan Gangguan Spektrum Autisma

Melatih setiap ketrampilan


Memerintah perintah
yang dimiliki anak mulai dari
sederhana yang singkat,
respon sederhana
jelas dan konsisten dan jika
misalnya kontak mata, dilakukan
merespon terhadap panggilan
nama, memerintahkan anak Misalnya: lihat!; masukkan!;
untuk memanggil dan ikuti!,dll
menunjukkan temannya.

Guru dapat menggunakan


peragaan untuk memberikan Reward yang diberikan ke
perintah ke siswa anak hendaknya berupa
aktifitas positif
misalnya: menirukan gerakan
motoric kasar, menyebutkan Seperti: pemberian makanan
benda yang memiliki (rendah kalori dan gula),
kesamaan bentuk dan warna pelukan, ciuman dan pujian
8. Anak Berkesulitan Belajar

Dyscalculia (sulit
memecahkan masalah
matematika)
Dysgraphia (ketidak- 1. Perbanyak contoh konkrit untuk
mampuan menulis) memastikan pemahaman yang
Dyslexia (kesulitan kuat,
Membuat kegiatan
membaca) 2. Berikan kesempatan
kordinasi mata-tangan
Memilih cerita yang yang menarik, menggunakan gambar, grafik,
menarik pada level Pengembangan kalimat, atau kartu untuk
dimana 98% bisa diskriminasi visual, membantu dalam hal
memahami kata-kata Menulis huruf lepas/cetak, pemahaman soal,
dalam cerita tersebut dan Huruf transisi . 3. Berikan bantuan dalam
mempelajari symbol matematika
dan bahasa matematika.
9. Anak Berbakat dan/atau Cerdas Istimewa
Dalam menangani anak cerdas Istimewa dan berbakat istimewa, jika salah penanganan dapat
berimplikasi negatif bagi kemampuannya. Strategi dalam proses belajar yang dapat dilakukan antara
lain (Ormrod, 2009: 259)
Carilah sumber daya
Berikan kesempatan dari luar
Membentuk Misalnya: mendatangkan
kelompok belajar untuk melakukan mentor tamu yang memiliki
yang berisikan kajian secara mandiri kapasitas untuk menjelaskan
anak yang memiliki tentang suatu topik suatu topik khusus di luar
kapasitas guru
minat berbeda

Ajarkan Dorong
keterampilan kemampuan anak
Berikan tugas- untuk menetapkan
kognitif yang
tugas mandiri kompleks dalam sasaran yang tinggi
konteks mata
pelajaran tertentu
Jazaakumullahu khoiron

Anda mungkin juga menyukai