Oktober 2018
Sambira Mambela
Program Studi Pendidikan Khusus
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Sam.mambela@gmail.com
Abstrak
Kapasitas anak dalam belajar di sekolah berbeda-beda atau bervariasi,
kemampuan untuk memahami pelajaranpun berbeda antara anak yang satu
dengan yang lain. Dapat dipastikan bahwa dalam suatu kelas akan ditemukan
anak yang cepat, biasa, dan lambat dalam memahami pelajaran. Sering terjadi,
guru memilih dan menerapkan pendekatan, metode dan strategi pembelajaran
yang sama pada anak yang cepat, biasa, dan lambat memahami pelajaran, bahkan
pencapaian tujuan dan kemajuan belajar hanya didasarkan pada kemampuan dan
kemajuan belajar anak yang cepat memahami pelajaran. Akhirnya anak yang
lambat dalam memahami pelajaran akan sulit mengimbangi kemampuan belajar
anak yang cerdas dan cepat dalam belajar. Anak yang cerdas dan cepat memahami
pelajaran saja yang selalu menapat nilai yang tinggi, nilai anak yang lambat
memahami pelajaran selalu rendah dan bahkan di beri label bodoh. Bagaimana
cara Mengatasi Anak yang lambat memahami dan atau lambat mencapai tujuan
pembelajaran ? Salah satu yang dapat dilakukan guru adalah membelajarkan
mereka (anak lambat belajar) dengan prinsip dan metode keperagaan, artinya
dengan prinsip ini guru dalam mengajar terutama tentang hal-hal yang verbal
atau abstrak guru selalu berusaha mengkonkritkan dengan peragaan-peragaan.
Dengan demikian anak akan terbantu, dengan kata lain alat peraga akan
membantu anak lamban belajar untuk mengatasi kesalahpahaman dan kesalahan
dalam menangkap penjelasan lisan/verbal.
Kata Kunci: Anak, lambat belajar, pembelajaran, keperagaan.
158
Buana Pendidikan: Jurnal FKIP Unipa Surabaya Tahun XIV, No. 26. Oktober 2018
Sering terjadi, guru memilih dan mengingat-ingat isi buku pelajaran yang
menerapkan pendekatan, metode dan telah dibaca/dipelajari sendiri. Kalau
strategi pembelajaran yang sama pada murid-murid normal dapat mengingat
anak yang cepat, biasa, dan lambat isi pelajaran lebih kurang 50% setelah
memahami pelajaran, bahkan membaca dua kali, maka murid lambat
pencapaian tujuan dan kemajuan belajar belajar hanya mampu mengingat 25%
hanya didasarkan pada kemampuan dan saja bahkan kurang dari itu.
kemajuan belajar anak yang cepat Selain kemampuan berfikir dan
memahami pelajaran. mengingat lemah, anak lambat belajar
Akhirnya anak yang lambat juga kurang mampu berfikir abstrak,
dalam memahami pelajaran akan sulit oleh karena itu, untuk meminimalisir
mengimbangi kemampuan belajar anak masalah kelambanan mereka dalam
yang cerdas dan cepat dalam belajar. memahami pelajaran guru juga dituntut
Anak yang cerdas dan cepat memahami mampu mengkreasi atau guru harus
pelajaran saja yang selalu menapat nilai mempunyai kreativitas untuk
yang tinggi atau baik, nilai anak yang mengkongkretkan setiap materi ajaran
lambat memahami pelajaran selalu pada anak lamban belajar.
rendah dan bahkan di beri label bodoh. Anak lambat belajar, bukanlah
Transley dan R. Gulliford (1971: anak terbelakang mental (mentally
4) menjelaskan beberapa karakteristik retardation), mereka akan mampu
anak lambat dalam belajar (Slow mencapai hasil belajar pada umumnya
Learner) diantaranya adalah: (1) bila gurunya kreatif dan pandai memilih
kemampuan berfikirnya agak rendah, strategi pendekatan dan metode
sehingga lamban dalam memecahkan pembelajaran serta bimbingan yang
masalah-masalah yang sederhana. Hal tepat.
ini menyebabkan mereka kalah bersaing Kreativitas guru dalam mengatasi
dengan teman-temannya yang normal; masalah anak lamban belajar penting
(2) Ingatannya agak lemah dan tidak karena selain mengajar, guru juga
tahan lama. Mereka gampang lupa dan bertugas sebagai stimulator, motivator,
biasanya tidak mampu mengingat-ingat kontruktor, mediator, dan dituntut
suatu peristiwa yang terjadi tiga tahun mampu memposisikan diri dalam
yang lewat. berbagai kondisi pendidikan dan
Dalam proses belajar mengajar di pembelajaran peserta didiknya.
sekolah, apa yang diterangkan oleh guru Sering dan banyak sekali guru
hari ini biasanya beberapa saat atau yang bertanya “Bagaimana cara
umumnya satu minggu kemudian Mengatasi Anak yang lambat
sudah terlupakan. Lebih lagi dalam memahami dan mencapai tujuan
159
Buana Pendidikan: Jurnal FKIP Unipa Surabaya Tahun XIV, No. 26. Oktober 2018
pembelajaran ?” para guru tentu sudah melalui kata-kata saja. Ini harus dibantu
mencoba berbagai cara mengatasi, dengan dikonkretkan.
namun hasilnya belum memuaskan. Dengan kata lain alat peraga
Oleh karena itu dalam artikel ini kita membantu anak lamban belajar untuk
akan membahas salah satu cara mengatasi kesalahpahaman menangkap
mengatasi yaitu tentang “Keperagaan penjelasan lisan/verbal. Di sini mungkin
Dalam Mengatasi Anak Lamban akan timbul pertanyaan, apakah metode
Memahami Pelajaran.” verbal tidak dapat dipergunakan dalam
mengajar anak lamban belajar ? Dan
PEMBAHASAN apakah metode keperagaan menjamin
Keperagaan sering disebut juga anak lamban belajar menjadi lancar
dengan istilah: Audio Visual Aids, teaching dalam menerima pelajaran?
aids, yang dapat diartikan alat bantu. Ini Marilah kita tinjau
berguna untuk memperjelas pengajaran bagaimanakah kemungkinan-
yang disampaikan guru kepada murid. kemungkinan dan kemampuan yang
Sehingga anak akan lebih jelas dimiliki, keunggulan dan kelemahan
menangkap penjelasan guru setelah masing-masing. Sejauh mana kelemahan
diperhatikan/diperdengarkan sesuatu bisa dikurangi, sebenarnya tergantung
kepada anak. Pemakaian alat peraga juga dari pemakaian metode dan
dalam proses belajar mengajar, di antara pendekatan itu sendiri, yaitu guru.
berbagai tujuan yang hendak dicapai Prinsip dan metode peragaan
adalah untuk menghindari timbulnya memang banyak membantu anak
verbalisme. Ini bukan berarti guru tidak lamban belajar, namun metode verbal
boleh mengajar dengan menggunakan pun dalam hal ini memiliki keunggulan
bahasa atau kata-kata. dalam penyampaian materi secara lisan
Bahasa dan kata-kata akan untuk memperjelas pengertian-
memberi arti kepada pengalaman pengertian. Dari mengenal pengertian
sehingga kita dapat menguasai dunia sederhana melalui peragaan, selanjutnya
sekitar. Tanpa disertai peragaan yang akan dikembangkan melalui metode
konkrit anak lambat belajar akan lebih verbal.
sulit menerima pelajaran melalui Verbalisme akan dapat diatasi
penjelasan kalimat atau kata-kata saja. asalkan guru bertitik tolak dari hal dan
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak dasar-dasar: (a) Pengertian/pengalaman
lambat belajar disebabkan, anak lambat yang telah dimiliki anak; (b)Tingkat
belajar sulit/terbatas kemampuannya kematangan anak untuk mengabstraksi;
dalam mengabstraksi sering sulit (c) Disertai dengan usaha memperoleh
memahami sesuatu yang diberikan
160
Buana Pendidikan: Jurnal FKIP Unipa Surabaya Tahun XIV, No. 26. Oktober 2018
161
Buana Pendidikan: Jurnal FKIP Unipa Surabaya Tahun XIV, No. 26. Oktober 2018
162
Buana Pendidikan: Jurnal FKIP Unipa Surabaya Tahun XIV, No. 26. Oktober 2018
163
Buana Pendidikan: Jurnal FKIP Unipa Surabaya Tahun XIV, No. 26. Oktober 2018
anak lamban dalam belajar IPS maupun g. Gambar sebagai alat peraga
IPA. Gambar merupakan alat peraga
Banyak hal yang akan yang praktis dan efisien. Semua aktivitas
membingungkan anak lamban karena belajar mengajar sangat perlu untuk
terlalu sulit dimengerti. Misalnya diwujudkan dalam bentuk gambar. Bagi
kerjasama, upacara pemujaan, kantor anak tulisan akan ditangkap sebagai
berita, butik, bursa dan sebagainya. gambar, yang akan diidentifikasikan
Melalui pengenalan langsung anak dengan gambar benda ataupun
lamban akan menjadi percaya dan yakin bendanya sendiri.
pada penjelasan guru. Kesalahan dalam
h. Lambang kata :
memahami penjelasan, sering terjadi Sebagai persiapan di dalam
pada anak karena anak kurang mampu media komunikasi sosial anak harus
menangkap penjelasan guru. mampu berbicara atau berbahasa lisan.
e. Televisi/gambar hidup : Mengenal dan memahami lambang kata,
Banyak hal yang dapat diambil adalah mengalihkan kebiasaan
anak lamban belajar dari memahami secara kongkrit. Dikatakan
menonton/melihat televisi atau gambar demikian karena tidak setiap saat
hidup. Anak lamban dapat mengasah penyampaian dilakukan melalui
diri untuk mengembangkan peragaan (konkrit). Agar anak dapat
kemampuan membaca hal dan melatih menggunakan lambang kata dengan
pendengaran. Dalam kaitan dengan seni baik, dibutuhkan pelatihan.
(seni tari/seni suara), anak dapat i. Alat peraga auditif.
mengidentifikasi irama lagu dengan Alat peraga auditif adalah alat
jalan mengamati pola gerak dan mimik peraga yang mengandung unsur bunyi.
yang diamati. Ini perlu digunakan untuk melatih anak
f. Alat peraga film : lamban untuk memahami melalui
Sebagaimana halnya media pendengarannya.
gambar hidup/televisi, film akan
memberi manfaat pengamatan pada SIMPULAN
anak lamban belajar, akan mendapat Anak lambat belajar (slow
kesan yang lebih jelas, yakni membantu learner) ditandai dengan: 1) kondisi
penyampaian pelajaran dengan alat kemampuan berfikir agak rendah;
peraga lain. Akan lebih baik lagi jika sehingga lamban dalam memecahkan
anak diberi peran dalam film tersebut masalah-masalah yang sederhana.
sehingga anak akan semakin paham dan Sehingga kalah bersaing dengan teman-
yakin terhadap kemampuan dirinya. teman sebayanya yang normal; 2)
gampang lupa karena kondisi
164
Buana Pendidikan: Jurnal FKIP Unipa Surabaya Tahun XIV, No. 26. Oktober 2018
165
Buana Pendidikan: Jurnal FKIP Unipa Surabaya Tahun XIV, No. 26. Oktober 2018
166