SISTEM SURVEILANS PENYAKIT

BERBASIS MASYARAKAT
(KELURAHAN SIAGA)

OLEH :
JOHNSON HABEAHAN, AMKL

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN KADER

PENGEMBANGAN KELURAHAN SIAGA
SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT

KEGIATAN YANG DILAKUKAN SECARA TERUS MENERUS OLEH

MASYARAKAT

o PENGAMATAN/PEMANTAUAN
o MELAPORKAN/
o MEMBERIKAN INFORMASI KPD PETUGAS KESEHATAN

TERHADAP KONDISI KESEHATAN/PENYAKIT SERTA FAKTOR

RESIKO PENYAKIT YANG ADA DI MASYARAKAT DAN
LINGKUNGANNYA.
SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT

DALAM RANGKA
SISTEM KEWASPADAAN DINI

TERHADAP ANCAMAN MUNCULNYA/

BERKEMBANGNYA PENYAKIT/
MASALAH KESEHATAN
DI MASYARAKAT
 PRINSIP
PEMBERDAYAAN DAN KEMANDIRIAN

 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SETEMPAT DALAM UPAYA

MENCEGAH MUNCUL DAN BERKEMBANGNYA SUATU PENYAKIT
MELALUI PENGAMATAN DAN PEMANTAUAN SECARA TERUS
MENERUS
 KEMANDIRIAN, MASYARAKAT MENGUPAYAKAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SECARA MANDIRI
SESUAI KEMAMPUAN YANG DIMILIKI, TERHADAP ANCAMAN
PENYAKIT YANG AKAN MUNCUL/BERKEMBANG DIBANTU
PETUGAS KESEHATAN
 TUJUAN UMUM

 TERSELENGGARANYA SURVEILANS PENYAKIT

BERBASIS MASYARAKAT
 DENGAN UPAYA KEWASPADAAN DAN

KESIAPSIAGAAN TERHADAP KEMUNGKINAN

TERJADINYA PENYAKIT YANG AKAN MENGANCAM &
MERUGIKAN MASYARAKAT ITU SENDIRI
 TUJUAN KHUSUS

MASYARAKAT MENGETAHUI

 TANDA2 PENYAKIT SECARA DINI DAN MELAPORKANYA KE

PETUGAS KESEHATAN/PETUGAS TERKAIT
 FAKTOR RESIKO MUNCUL/BERKEMBANGNYA SUATU PENYAKIT
 UPAYA PENANGGULANGAN SECARA SEDERHANA
 PENYAKIT/MASALAH KESEHATAN YANG SERING
TERJADI & PERLU DIWASPADAI

 DIARE
 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
 MALARIA
 CAMPAK
 INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA)
 KERACUNAN MAKANAN
 FLU BURUNG (AVIAN FLU)
 POLIO
 GIZI BURUK
 PERILAKU KESEHATAN YANG BURUK
A. DIARE

 DIARE ADALAH BUANG AIR BESAR LEMBEK, CAIR BAHKAN

SEPERTI AIR DENGAN FREKUENSI 3 KALI ATAU LEBIH DALAM
SEHARI.
 CARA PENULARAN ADALAH SECARA FECAL ORAL.
 PENYEBAB ADALAH VIBRIO CHOLERAE, ENTAMOEBA
HISTOLITICA, SHYGELLA DISENTRY, SALMONELLA,
ESCHERICIA COLI.
JENIS FAKTOR RESIKO YANG BISA DIAMATI/DIPANTAU
& DILAPORKAN MASYARAKAT

FAKTOR RESIKO PENYAKIT YANG MUNGKIN

MUNCUL
• Masyarakat kesulitan
memperoleh air bersih.
• Masyarakat merasakan

kekurangan jamban.
• Lingkungan tidak bersih
DIARE
(pengelolaan sampah tidak baik)
•Terlihat beberapa

tetangga/anggota keluarga
terserang penyakit diare.
 UPAYA KEMANDIRIAN DALAM PENCEGAHAN &
PENANGGULANGAN

 Selalu menggunakan air bersih.

 Air minum direbus sampai matang
 Menjaga kebersihan lingkungan
 Cuci tangan sebelum makan
 Buang air besar pada tempat semestinya (JAMBAN).
 Menjaga kebersihan perorangan
B. DEMAM BERDARAH DENGUE

 DBD adalah penyakit yang ditandai dengan :

1. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas berlangsung
2-7 hari
2. Tidak ada nafsu makan, mual, muntah, nyeri ulu hati, sakit
kepala
3. Tanda-tanda perdarahan berupa bintik merah di kulit.
4. Mimisan, Berak darah (Melena)
 Penularan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang telah
terinfeksi virus dengue.
JENIS FAKTOR RESIKO YANG BISA DIAMATI/DIPANTAU
& DILAPORKAN MASYARAKAT

FAKTOR RESIKO PENYAKIT YANG MUNGKIN

MUNCUL
• Masyarakat melihat banyak
nyamuk di wilayahnya.
• Banyak kaleng-kaleng, ban-ban

bekas yang tidak di kubur.

• Banyak menemukan jentik
DBD
pada tempat2 penampungan air
•Terlihat beberapa

tetangga/anggota keluarga
terserang demam.
 UPAYA KEMANDIRIAN DALAM PENCEGAHAN &
PENANGGULANGAN

 Secara Fisik : PSN DBD (Pemberantasan Sarang Nyamuk) DBD

dengan Gerakan 3 M Plus.
 Mengganti air vas bunga, t4 minum burung seminggu sekali
 Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
 Menaburkan bubuk abatesasi pada t4 yang sulit dikuras atau
didaerah yang sulit air
 Memelihara ikan pemakan jentik.
 Memasang kawat kasa
 Menggunakan kelambu
 Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk
 Menutup lubang pada potongan bambu
C. MALARIA
 PENYAKIT MENULAR YANG DITANDAI DENGAN :
1. DEMAM MENGGIGIL, BERKERINGAT
2. SAKIT KEPALA, MUAL, MUNTAH, DIARE
3. NYERI OTOT, ATAU PEGAL-PEGAL
4. KOMPLIKASI BERAT DGN GEJALA : GANGGUAN
KESADARAN, KEJANG, PANAS TINGGI, PUCAT/ANEMIA, NAFAS
CEPAT DLL.
 PENULARAN MELALUI GIGITAN NYAMUK ANOPHELES BETINA
YANG TELAH TERINFEKSI PARASIT.
JENIS FAKTOR RESIKO YANG BISA DIAMATI/DIPANTAU
& DILAPORKAN MASYARAKAT
FAKTOR RESIKO PENYAKIT YANG MUNGKIN
MUNCUL
• Masyarakat melihat banyak
nyamuk di wilayahnya.
• Masyarakat melihat banyak air

yang tergenang.
• Adanya kebiasaan masyarakat
Malaria
menggali pasir di pesisir pantai
•Kebiasaan masyarakat ke luar

rumah pada malam hari hingga

larut malam
•Terlihat beberapa

tetangga/anggota keluarga
terserang demam menggigil.
 UPAYA KEMANDIRIAN DALAM PENCEGAHAN &
PENANGGULANGAN

 Menghindari gigitan nyamuk dengan cara tidur menggunakan

kelambu, pada malam hari tidak berada di luar rumah,
mengolesi badan dengan obat anti gigitan nyamuk, memakai
obat nyamuk bakar, memasang kawat kasa jendela dan
menjauhkan kandang ternak dari rumah.
 Membersihkan tempat sarang nyamuk, dgn membersihkan
semak-semak di sekitar rumah, melipat kain-kain yang
bergantungan,mengusahakan dalam rumah tidak terdapat
tempat2 yg gelap, mengalirkan genangan2 air serta menimbun
genangan2 air.
D. CAMPAK

 ADALAH PENYAKIT MENULAR DGN GEJALA BERCAK

KEMERAHAN BERBENTUK MAKULO PAPULAR DIDAHULUI
PANAS BADAN 38 º C SELAMA 3 HARI ATU LEBIH DAN
DISERTAI GEJALA BATUK, PILEK, ATAU MATA MERAH (WHO)
 PENULARAN TERJADI MELAUI BATUK, BERSIN.
 PENYEBAB ADALAH VIRUS.
JENIS FAKTOR RESIKO YANG BISA DIAMATI/DIPANTAU
& DILAPORKAN MASYARAKAT
FAKTOR RESIKO PENYAKIT YANG MUNGKIN
MUNCUL
• Pemukiman dengan sanitasi
lingkungan yang buruk, padat
penghuni
•Status gizi yang buruk

•Anak balita banyak yang belum

CAMPAK
mendapat imunisasi campak
•Terlihat beberapa

tetangga/anggota keluarga
terserang campak
 UPAYA KEMANDIRIAN DALAM PENCEGAHAN &
PENANGGULANGAN

 Imunisasi campak bagi balita

 Makan makanan yang bergizi
 Memantau status gizi/kesehatan balita melaui
penimbangan setiap bulan di Posyandu.
 Menjaga kebersihan lingkungan.
E. INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA)

 ADALAH PENYAKIT MENULAR DGN GEJALA BATUK PILEK

DISERTAI NAFAS SESAK DAN NAFAS CEPAT
 PENULARAN TERJADI MELALUI PERNAFASAN.
 FAKTOR RESIKO :
1. Kepadatan hunian ruang tidur
2. Lantai dan dinding rumah tidak kedap air (lembab)
3. Tidak membuka jendela terutama pagi hari.
4. Melihat beberapa tetangga, anggota keluarga terserang
batuk pilek dan sesak nafas terutama anak-anak.
 UPAYA KEMANDIRIAN DALAM PENCEGAHAN &
PENANGGULANGAN

 Ventilasi rumah yang baik

 Tidak membakar sampah terutama di pemukiman
yang padat
 Membuka pintu/jendela terutama di pagi hari
 Tidak merokok dalam rumah
 Memelihara kebersihan rumah
 Menjaga kesehatan individu (makanan dan olah
raga).
F. KERACUNAN MAKANAN

 ADALAH SUATU KEJADIAN DIMANA TERDAPAT DUA ORANG

ATAU LEBIH MENDERITA SAKIT DENGAN GEJALA-GEJALA
YANG SAMA ATAU HAMPIR SAMA SETELAH MENGKONSUMSI
SESUATU DAN BERDASARKAN ANALISA EPID.TERBUKTI
MAKANAN TSB SBG SUMBER KERACUNAN.
 GEJALA YANG SERING : MUAL, MUNTAH, NYERI PERUT, DIARE,
MENGGIGIL, SAKIT KEPALA, BADAN LETIH/LEMAS.
 PENYEBAB ADALAH KUMAN VIBRIO PARAHAEMOLITICUS,
CLOSTRIDIUM PERFRINGENS, BAKSILER DISENTRY.
JENIS FAKTOR RESIKO YANG BISA DIAMATI/DIPANTAU
& DILAPORKAN MASYARAKAT
FAKTOR RESIKO PENYAKIT YANG MUNGKIN
MUNCUL
•Masyarakat melihat makanan
yang tidak memenuhi syarat
(bau, warna)
•Masyarakat melihat makanan KERACUNAN MAKANAN
dalam kemasan sudah
kadaluarsa (Expired date).
•Terlihat beberapa

tetangga/anggota keluarga
terserang gejala keracunan
makanan.
G. FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA)

 ADALAH SUATU PENYAKIT MENULAR YANG DISEBABKAN OLEH

VIRUS INFLUENZA YANG DITULARKAN OLEH UNGGAS DAN
DAPAT DITULARKAN KEPADA MANUSIA.
 GEJALA KLINIS SEPERTI GEJALA FLU PADA UMUMNYA :
DEMAM, SAKIT TENGGOROKAN, BATUK BERINGUS, NYERI
OTOT, SAKIT KEPALA, LEMAS.
 PENULARAN KEPADA MANUSIA MELALUI UDARA YANG
TERCEMAR VIRUS BAIK YANG BERASAL DARI TINJA ATAU
SEKRETA UNGGAS TERSERANG FLU BURUNG
 ORANG YANG MEMPUNYAI RESIKO BESAR UNTUK TERSERANG
FLU BURUNG ADALAH PEKERJA PETERNAKAN UNGGAS,
PENJUAL DAN PENJAMAH UNGGAS.
JENIS FAKTOR RESIKO YANG BISA DIAMATI/DIPANTAU
& DILAPORKAN MASYARAKAT
FAKTOR RESIKO PENYAKIT YANG MUNGKIN
MUNCUL
•Masyarakat melihat banyak
unggas mati mendadak
•Terlihat beberapa

tetangga/anggota keluarga AVIAN INFLUENZA

terserang gejala flu yang
mempunyai riwayat kontak
dengan unggas.
UPAYA PENCEGAHAN
Menghindari bhn yg terkontaminasi tinja & skreta unggas, dg
tindakan sbb :
1. Setiap org yg berhub dg bhn yg berasal dr saluran cerna
unggas hrs menggunakan pelindung (masker, kaca mata
renang).
2. Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas seperti tinja
harus ditatalaksana dengan baik (ditanam, dibakar) agar
tidak menjadi sumber penularan bagi orang sekitarnya.
3. Alat-alat yang dipergunakan dalam peternakan harus dicuci
dengan desinfektan.
 UPAYA PENCEGAHAN

4. Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan.

5. Mengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak pada suhu 80ºC
selama 1 menit, sedangkan telur unggas perlu dipanaskan pada
suhu 64ºC selama 5 menit.
6. Melaksanakan kebersihan lingkungan.
7. Melakukan kebersihan diri.
H. POLIO (ACUTE FLACCID PARALYSIS)
 ADALAH PENYAKIT MENULAR YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS
POLIO
 PENULARAN FECAL ORAL
 GEJALA AWAL DARI POLIO MELIPUTI DEMAM, RASA LEMAH,
SAKIT KEPALA, MUNTAH, RASA NYERI PADA TUNGKAI, DAN
KADANG-KADANG DISERTAI DIARE.
 TAHAP SELANJUTNYA BILA VIRUS SUDAH MENYEBAR KE SISTEM
SYARAF MAKA DAPAT MENYEBABKAN KELUMPUHAN. NAMUN
KELUMPUHAN INI HANYA TERJADI PADA < 1 % ORANG YENG
TERINFEKSI POLIO, LEBIH DARI 90 % TIDAK MENUNJUKKAN
GEJALA SAKIT HANYA MENGALAMI GEJALA KILINIS.
 PENGAMATAN DIFOKUSKAN TERHADAP SEMUA KASUS
KELUMPUHAN YANG SIFATNYA SEPERTI KELUMPUHAN PADA
POLIO YANG TERJADI PADA ANAK UMUR < 15 TAHUN YANG
SIFATNYA ACUT, FLACCID, BUKAN DISEBABKAN RUDA PAKSA.
JENIS FAKTOR RESIKO YANG BISA DIAMATI/DIPANTAU
& DILAPORKAN MASYARAKAT

 MASYARAKAT MELIHAT WARGA BAB TIDAK DI JAMBAN

 SEGERA MELAPORKAN KE PETUGAS KESEHATAN TERDEKAT
BILA MENEMUI ANAK < 15 TAHUN YANG TIBA –TIBA LUMPUH
BUKAN KARENA RUDA PAKSA (TERJATUH, KECELAKAAN)

UPAYA KEMANDIRIAN DALAM PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN

 IMUNISASI POLIO BAGI BALITA

 BUANG AIR BESAR PADA TEMPAT SEMESTINYA (JAMBAN)
 TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM
WARRAHMATULLAHI
WABARAKATUH