B E R B A S I S PA N G A N L O K A L B A G I I B U
HAMIL KEK DAN
B A L I TA G I Z I K U R A N G
PUSKESMAS MALINJAK
Sasara
Tujuan n
Meningkatnya status gizi balita Sasaran penerima makanan
melalui pemberian makanan tambahan berbasis pangan
tambahan berbasis pangan lokal lokal
sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan Ibu Hamil KEK
Balita gizi kurang
2
Prinsip utama pemberian makanan tambahan untuk balita gizi kurang
Berupa makanan lengkap siap santap atau kudapan – diutamakan sumber protein hewani
dengan memperhatikan gizi seimbang ; lauk hewani diharapkan dapat bersumber dari 2
macam sumber protein yang berbeda. Misalkan telur dan ikan, telur dan ayam, telur dan
daging. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kandungan prptein yang tinggi dan asam
amino esensial yang lengkap
Hanya berupa tambahan dan bukan pengganti makanan utama yang harus tetap
dikonsumsi sesuai prinsip gizi seimbang
4
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
1. Tenaga Gizi
Tenaga gizi adalah seseorang yang diberi tugas, tanggung jawab dan
wewenang secara penuh oleh pejabat berwenang untuk melakukan kegiatan
teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan, dan dietetik, baik di
masyarakat maupun di fasilitas kesehatan dan berpendidikan dasar minimal
Diploma III Gizi.
2. Keluarga :
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
(KK) dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat, dibawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
3. Kader Posyandu
Kader posyandu adalah orang yang melaksanakan semua tugas-tugas di
posyandu dengan sukarela yang ditetapkan oleh Kepala Desa.
5
4. Kelompok Dasa Wisma
Kelompok dasa wisma adalah kelompok yang ada di masyarakat dikoordinir
oleh Tim Penggerak PKK yang dibentuk berdasarkan kewilayahan, terdiri dari
10 - 20 rumah tangga atau disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
setempat.
5. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah proses pembangunan dimana
masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk
memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya
bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi.
6
Penyelenggaraan Makanan Tambahan Lokal
1. Pengorganisasian
NO Jabatan Unsur
5 ANGGOTA 1. P K K D E S A
2. K A D E R
2. PERSIAPAN 3. Perencanaan
• Penetapan Puskesmas/sasaran • Penyusunan Proposal Kegiatan
penerima • Penetapan Tim Pelaksana Kegiatan
• Penyusunan Petunjuk Teknis kegiatan
• Pemberitahuan Kegiatan
• Sosialisasi
• Pembekalan/Orientasi Tim Pelaksana
dalam hal ini kader, kelompok
dasawisma dan TP- PKK di desa
4. Pelaksanaan
- Menyusun Menu Sesuai Standar
- Pembelian Bahan Makanan
- Pemberian Bahan Makanan Kegiatan pemberian makanan tambahan
sebaiknya disertai pendampingan,
edukasi/konseling gizi, tatalaksana penyakit
apabila sasaran ada penyakit penyerta dan
meminimalisir faktor risiko lainnya.
Monev dilakukan berkesinambungan selama proses penerimaan
MT
Antropometri
rutin, dikonfirmasi minggu Posyandu/Puskesmas keberhasilan program
masuk kriteria dan untuk memastikan dan memberikan umpan
ditangani sesuai Data kohort dari pencatatan sesuai balik untuk keperluan
dan Pola
protokol semua sasaran panduan; bila perlu,
direkam di pengambilan kebijakan
agen mengarahkan
Nakes/kader dibekali ePPBGM/GForm proses pengukuran
panduan pengumpulan
data Data identifikasi lain
dicatat melalui
dan membantu entri
data
Konsumsi
GForm (misal: histori
Data Pola Konsumsi rujukan)
dipantau menggunakan
formulir SFFQ diawal, tiap
bulan dan akhir pemberian makanan tambahan
Data Berat Badan dipantau setiap minggu saat menerima makanan
tambahan
2
7
Monev dilakukan berkesinambungan selama proses penerimaan
MT
dan Pola
protokol semua sasaran panduan; bila perlu, umpan balik untuk
direkam di agen mengarahkan keperluan pengambilan
Nakes/kader dibekali ePPBGM/GForm proses pengukuran kebijakan
panduan pengumpulan
data Data identifikasi lain
dicatat melalui
dan membantu entri
data
Konsumsi
GForm (misal: histori
Data Pola Konsumsi rujukan)
dipantau menggunakan
formulir SFFQ diawal, tiap
bulan dan akhir pemberian makanan tambahan
Data Berat Badan dipantau setiap minggu saat menerima makanan
tambahan
6
4
Pemberian Makanan Tambahan
Setiap sasaran menerima makanan tambahan sesuai dengan protokol yang telah
disampaikan di atas. Kegiatan ini sebaiknya dintegrasikan dengan program yang ada di
desa seperti antara lain: kelas ibu balita dan didahului dengan edukasi gizi atau
penyuluhan gizi. Untuk pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal, edukasi gizi
dapat berupa demonstrasi masak, makan bersama-sama diantar ke rumah sasaran, atau
mekanisme lain yang mendukung sesuai kondisi wilayah. Selain melalui kelas ibu hamil/ibu
balita, penyiapan makanan tambahan berbasis pangan lokal dapat dilakukan dengan:
1. Peralatan Masak, makan, dan minum untuk penerima makanan tambahan lokal disiapkan
sebelum kegiatan pelaksanaan oleh TP PKK secara Swadaya
2. Tim pelaksana langsung menyiapkan makanan tambahan siap santap: dimakan
Bersama kelompok sasaran di suatu tempat, atau
3. Menu yang telah disusun oleh dinas Kesehatan kependudukan dan pencatatan Sipil
Provinsi NTT wajib gunakan dalam pemberian PMT balita gizi kurang dan ibu hamil
kek
4. Penambahan “Serbuk Marungga NTT” wajib diberikan pada Pemberian Makanan
Tambahan
Pendampingan, Pelaksanaan Edukasi Gizi dan
Demo Masak Secara Berkala
Kudapan :
Menu Makanan
Paket lengkap
dengan jumlah
porsi kecil
seperti snack
atau selingan
tetapi dengan
kandungan zat
gizi yang
lengkap
Kebutuhan makan Ibu
hamil lebih banyak 1x
lipat dari biasanya
HASIL KESEPAKATAN PERTEMUAN DENGAN CAMAT, DINKES, KETUA TP-PKK KEC & KADES