Anda di halaman 1dari 4

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN

BERBASIS PANGAN LOKAL


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal/Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS Suyatno, SKM


TELUK BAYUR Nip. 19690802 199203 1 012

1. Pengertian 1. Makanan Tambahan (MT) adalah makanan yang dikomsumsi untuk


pemenuhan kebutuhan zat gizi diluar makanan utama. Makanan
tambahan dapat berupa makanan berbasis pangan lokal maupun
pabrikan. Jenis MT pabrikan yang tersedia saat ini adalah biskuit.
2. Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal adalah makanan bergizi
sebagai tambahkan selain makanan utama bagi kelompok sasaran guna
memenuhi kebutuhan gizi dan diberikan dalam bentuk makanan
kudapan atau makanan lengkap siap santap yang berbasis pangan lokal
dan tidak diberikan dalam bentuk uang atau bahan pangan.
3. Pangan lokal adalah makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat
setempat sesuai dengan potensi sumberdaya dan kearifan lokal yang
menjadi alternatif sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral.
4. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbasis Pangan Lokal adalah
makanan tambahan pangan lokal yang diberikan untuk meningkatkan
status gizi pada sasaran (ibu hamil KEK dan balita gizi kurang,tidak naik
berar badan, berat badan kurang).
5. Balita gizi kurang adalah balita dengan status gizi kurang berdasarkan
indikator BB/PB atau BB/TB dengan nilai Z-score <-2 SD.
6. Balita berat badan kurang adalah balita dengan berat badan kurang dari
normal menurut usia ditandai dengan BB/U -3 SD s.d < -2 SD.
7. Balita tidak naik berat badan adalah Balita dengan status berat badan
naik tidak adekuat, Berat badan tetap dan Berat badan turun.
8. Ibu Hamil KEK adalah Ibu Hamil dengan Kurang Energi Kronik yang
ditandai Indeks Massa Tubuh pra hamil atau pada trimester 1 (< 12
minggu) sebesar < 18,5 kg/m2. Ibu Hamil Risiko KEK Ibu hamil yang
mempunyai ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) di bawah 23,5 cm.

2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah – langkah atau
prosedur pelaksanaan pemberian makanan tambahan berbasis pangan
lokal bagi balita gizi kurang dan ibu hamil KEK.

3. Kebijakan Kebijakan Kepala Puskesmas Teluk Bayur Nomor tentang Penanggung


jawab Upaya Kesehatan UPTD Puskesmas Teluk Bayur.

4. Refrensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2016


Tentang Standar Produk Suplementasi Gizi
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4631/2021
Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Pemberian Makanan Tambahan
bagi Balita Gizi Kurang dan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis
3. Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal
Bagi Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Dan Balita Gizi Kurang.
Kemenkes. 2022
4. Petunjuk Teknis Pemberian Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal
Untuk Balita dan Ibu Hamil.— Kementerian Kesehatan RI. 2023

5. Prosedur Tahap persiapan


1. Petugas melakukan sosialisasi terkait program pemberian makanan
tambahan berbasis pangan lokal.
2. Petugas melakukan koordinasi dan advokasi kepada pemerintah
setempat terkait program pemberian makanan tambahan berbasis
pangan lokal.
3. Petugas menetukan lokasi pelaksanaan kegiatan pemberian
makanan tambahan.
4. Petugas membentuk tim pelaksanan kegiatan.
5. Petugas membentuk tim pendamping kegiatan.
6. Petugas melakukan pendataan dan merekap sasaran penerima
program
7. Petugas melakukan orientasi kegiatan kepada kader PKK/kesehatan

Tahap Pelaksanaan
1. Tim pelaksana kegiatan menyusun standar menu yang akan
digunakan dalam kegiatan tersebut.
2. Tim pelaksana kegiatan melakukan pembelian bahan makanan
berdasarkan dengan menu yang akan digunakan
3. Tim pelaksana kegiatan melaksanakan proses pemberian makanan
tambahan berbasis siap santap yang terintegrasi dengan program
kelas balita/kelas MP ASI, kelas gizi, dll yang didahului dengan
kegiatan edukasi gizi/demo masak kepada sasaran
4. Tim pendamping melakukan pendampingan terhadap pelaksanaan
edukasi gizi dan demo masak secara berkala
5. Petugas melakukan pengendalian, pemantauan dan evaluasi secara
berkala terhadap pengolahan, penyajian, keamanan pangan serta
proses pelaksanaan kegiatan
6. Petugas menyusun hasil laporan kegiatan dan melaporkan hasil
pelaksanaan kegiatan pemberian makanan tambahan
7. Petugas melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.

6. Bagan Alur
Melakukan
sosialisasi
kegiatan

Melakukan Membentuk tim


koordinasi dan pelaksana
advokasi kegiatan

Menentukan lokasi
pelaksanaan Membentuk tim
pendamping
kegiatan

Melakukan pendataan
dan merekap sasaran
Melakukan orientasi
kegiatan kepada kader
PKK/kesehatan

Menyusun
standar menu

Melaksanakan proses
pemberian makanan
tambahan

Melakukan
pendampingan
Menyusun hasil
laporan kegiatan
dan melaporkan
hasil pelaksanaan Melakukan monitoring
kegiatan dan evaluasi kegiatan
7. Unit Terkait 1. Tim kader PMT
2. PKK kelurahan / desa
3. Lurah/kades
4. Tim puskesmas

8. Dokumen Epuskesmas/ Rekam Medik


Terkait
Rekaman Historis Perubahan
Tanggal mulai
NO. Isi Perubahan Halaman
diberlakukan
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BERBASIS
PANGAN LOKAL

DAFTAR No.Dokumen : /DT/POKJA/BLN/THN


TILIK
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

Ruangan :…………………………………………………………………......

Nama Petugas :……………………………………………………………………..

Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………………….

Uraian Tugas Dilaksanakan


Ya Tidak
1. Apakah Petugas Melakukan sosialisasi kegiatan ?
2. Apakah melakukan koordinasi dan advokasi?
3. Apakah melakukan pendataan dan merekap sasaran?
4. Apakah Membentuk tim pelaksana kegiatan dan tim pendamping kegiatan?
5. Apakah Melakukan orientasi kegiatan kepada kader PKK/kesehatan?
6. Apakah Menyusun standar menu?
7. Apakah Melaksanakan proses pemberian makanan tambahan?
8. Apakah Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan?
9. Apakah Menyusun hasil laporan kegiatan dan melaporkan hasil pelaksanaan
kegiatan?

TOTAL

Tingkat Kepatuhan =
❑ x 100

Petugas Pelaksana,

( )

Anda mungkin juga menyukai