Anda di halaman 1dari 14

Perkembangan karir

bidan
Yunetra Franciska, SST, M.Keb
prinsip pengembangan karir:
a.    Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap pengembangan karir.
b.    Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh
permintaan pekerjaan yang spesifik.
c.    Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu
belum memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan
pekerjaan.
d.   Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat
direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi rangkaian
penempatan pekerjaan individu yang rasional.
Pengembangan karir terdiri dari:

a.    Perencanaan karir (career planning), yaitu suatu proses


dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil
langkah langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya.
b.     Manajemen karir (career management). proses
dimana organisasi memilih, menilai, menugaskan, dan
mengembangkan para pegawainya guna menyediakan
suatu kumpulan orang-orang yang berbobot untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dimasa yang akan
datang.
Pola Pengembangan Pendidikan
Bidan

• Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk


meningkatkan kemampuan teknis, hubungan antar
manusia dan moral bidan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan / pelayanan dan standar yang telah
ditentukan oleh konsil melalui pendidikan formal
dan non formal.
 Sasaran pendidikan berkelanjutan
1)   Bidan praktik mandiri
2)   Bidan berstatus pegawai negeri
3)   Tenaga kesehatan  lainnya
4)   Kader kesehatan, dukun beranak (paraji)
5)   Masyarakat umum
Tujuan pendidikan berkelanjutan kebidanan yaitu:
1)   Pemenuhan standart
2)   Meningkatkan produktivitas kerja
3)   Efisiensi
4)   Meningkatkan kualitas pelayanan
5)   Meningkatkan moral
6)   Meningkatkan karier
7)   Meningkatkan kemampuan konseptual
8)   Meningkatkan keterampilan kepemimpinan (leadership skill)
9)   Imbalan (Kompensasi)
10)     Meningkatkan kepuasan konsumen
formal
Jenis
pendidikan
berkelanjutan
Non formal
Komprehensif

Berdasarkan analisis
kebutuhan

Karakteristik
pendidikan Berkelanjutan
berkelanjutan
Perencanaan tenaga
kesehatan (health manpower
Terkoordinasi secara planning)
internal

Produksi tenaga kesehatan (health


Berkaitan dengan manpower production)
sistem lainnya

Manajemen tenaga
kesehatan (health manpower
management).
Pola Pengembangan Karir 
Bidan
Pengembangan karir bidan terdiri atas dua, yaitu:
1.    Karir fungsional
Pengembangan karier bidan secara fungsional telah disiapkan dengan jabatan
fungsional sebagai bidan serta melalui pendidikan berkelanjutan baik secara formal
maupun secara non formal yang hasil akhirnya akan meningkatkan kemampuan
profesional bidan dalam melaksanakan fungsinya. Fungsi bidan nantinya dapat
sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, peneliti, bidan koordinator dan bidan
penyedia.
2.    Karir structural
Karier bidan dalam jabatan struktural tergantung dimana bidan bertugas apakah di
Rumah Sakit, Puskesmas, Bidan di desa atau Bidan di institusi swasta. Karir dapat
dicapai oleh bidan di tiap tatanan pelayanan kebidanan atau pelayanan kesehatan
sesuai dengan tingkat kemampuan, kesempatan dan kebijakan yang ada.
Kepmenkes 320 TAHUN 2020
ttg standar profesi bidan
• Kompetensi Bidan adalah kemampuan yang dimiliki oleh lulusan pendidikan profesi
Bidan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam memberikan
pelayanan kebidanan pada bayi baru lahir/neonatus, bayi, balita dan anak
prasekolah, remaja, masa sebelum hamil, masa kehamilan, masa persalinan, masa
pasca keguguran, masa nifas, masa antara, pelayanan keluarga berencana, masa
klimakterium, kesehatan reproduksi dan seksualitas perempuan, serta
keterampilan dasar praktik klinis kebidanan.

• Kompetensi Ahli Madya Kebidanan adalah kemampuan yang dimiliki oleh lulusan
Pendidikan Diploma Tiga Kebidanan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap dalam memberikan Pelayanan Kebidanan pada bayi baru lahir/neonatus, bayi,
balita dan anak prasekolah, masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas,
pelayanan keluarga berencana, dan keterampilan dasar praktik klinik kebidanan
Jenjang Jabatan Bidan
Jabatan fungsional bidan terdiri dari Bidan Terampil dan Bidan Ahli. Adapun jenjang dari kedua jabatan tersebut
adalah sebagai berikut:

Jenjang jabatan bidan terampil dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi yaitu:

Bidan pelaksana pemula


• Bidan pelaksana
• Bidan pelaksana lanjutan
• Bidan penyelia

Jenjang jabatan bidan ahli dari yang terendah sampai yang tertinggi yaitu:

Bidan pertama
• Bidan muda
• Bidan madya
Yang membedakan antara bidan terampil dengan bidan ahli adalah
dari ijazah yang mereka miliki. Bidan terampil adalah jabatan bagi
bidan yang memiliki ijazah DIII kebidanan kebawah sedangkan
bidan ahli adalah jabatan bagi bidan yang memiliki ijazah setara
DIV/S1 keatas.
• Jenjang kepangkatan
• Jenjang pangkat bidan terampil sesuai dengan jabatannya adalah
sebagai berikut:
Bidan pelaksana pemula (II.a)
Bidan pelaksana (II.b-II.d)
Bidan pelaksana lanjutan (III.a-III.b)
Bidan Penyelia (III.c-III.d)
Jenjang pangkat bidan ahli sesuai dengan jabatannya adalah sebagai berikut:

Bidan Pertama
• Penata muda, golongan ruang III/a
• Penata muda tingkat I, golongan ruang III/b

Bidan muda
• Penata, golongan ruang III/c
• Penata Tingkat I, golongan ruang III/d

Bidan Madya
• Pembina, golongan ruang IV/a
• Pembina tingkat I, golongan ruang IV/b
• Pembina utama muda, golongan ruang IV/c
Ilmu akan diam, jika hanya berada didalam buku
Namun
Ilmu akan menemukan jalannya jika berada ditangan
tepat

Anda mungkin juga menyukai