Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki lebih dari 65% wilayah laut yang menjadikan Indonesia
memiliki potensi besar dari sumber daya alami yang dimiliki laut. Akan
tetapi masyarakat pesisir masih dalam kondisi tertinggal dalam hal
perekonomian padahal seharusnya kualitas ekonomi masyarakat pesisir
bagus jika dilihat dari sumber daya alami yang ada. Tetapi perekonomian di
wilayah pesisir masih tertinggal karena disebabkan oleh beberapa factor
alamiah dan factor non alamiah. Yang memberikan tekanan-tekanan
kepada masyarakat pesisir sehingga mempenaruhi kondisi ekonomi
mereka. Oleh karena itu perlu adanya dorongan dari luar untuk melakukan
pemberdayaan masyarakat pesisir agar kualitas ekonomi maupun
masyarakat pesisir membaik.
WILAYAH PESISIR

Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan antara darat dan laut yang
bagian lautnya masih dipengaruhi oleh aktivitas daratan, seperti sedimentasi
dan aliran air tawar, dan bagian daratannya masih dipengaruhi oleh aktivitas
lautan seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin
(Ketchum,1972).

Undang-Undang (UU) No. 27 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan UU


No.1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
mendefinisikan wilayah pesisir sebagai daerah peralihan antara ekosistem darat
dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut. Dalam konteks ini,
ruang lingkup pengaturan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil meliputi daerah
peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di
darat dan laut, ke arah darat mencakup wilayah administrasi kecamatan dan ke
arah laut sejauh 12 (dua belas) mil menurut batas yurisdiksi suatu negara.
MASYARAKAT WILAYAH PESISIR

Masyarakat adalah sebagian besar orang yang tinggal di daerah yang


sama, relative independent dengan orang orang diluar wilayah tersebut,
dan memiliki budaya yang relative sama.

Menurut Wahyudin (2015), masyarakat pesisir pada umumnya telah masuk


kedalam kategori masyarakat pluraristik tapi masih tetap memiliki jiwa
kebersamaan. Artinya rata-rata struktur masyarakat pesisir merupakan
gabungan karakteristik dari masyarakat pekotaan dan masyarakat pedesaan.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR

Pemberdayaan berasal dari kata ‘daya’ yang artinya tenaga atau


kekuatan. Kemudian diberi awalan ‘ber’ sehingga menjadi berdaya yang
memiliki artian memiliki atau mempunyai tenaga atau kekuatan. Maka
pemberdayaan bias diartikan sebagai upaya yang dilakukan agar objek
menjadi berdaya atau memiliki tenaga atau kekuatan. (Dedeh Maryani ,
Ruth Roselin E. Nainggolan, 2019)

Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, mengatakan bahwa


Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran,
serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,
program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi
masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.
TUJUAN PEMBERDAYAAN

Tujuan pemberdayaan itu terbagi menjadi dua arah, yaitu yang pertama,
melepaskan belenggu kemiskinan dan keterbelakangan. Kedua, memperkuat posisi
lapisan masyarakat dalam struktur ekonomi dan kekuasaan. Sedangkan tujuan
utama dari pemberdayaan adalah untuk memperkuat kekuasaan masyarakat,
terkhusus kelompok lemah dengan kondisi ketidakberdayaan.
HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
WILAYAH PESISIR

1) Potensi sumber daya alam yang ada di kawasan pesisir.


2) Pengelolaan potensi sumber daya alam pesisir dan laut harus dilaksanakan oleh
masyarakat.
3) Negara bertanggungjawab terhadap masa depan kehidupan warganya dan
menjamin perwujudan hak-hak warga terhadap akses sumber daya ekonomi dan
lingkungan.
4) Negara, masyarakat, dan pihak lain bertanggungjawab untuk melindungi
kelestarian sumber daya alam dari berbagai ancaman.
5) Kawasan pesisir merupakan “halaman depan” Negara kepulauan Republik
Indonesia sehingga pembangunan kawasan pesisir harus ditujukan untuk
memperkuat ketahanan bangsa (masyarakat nelayan) menghadapi berbagai
ancaman yang datang dari laut.
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT WILAYAH PESISIR

1. Menganalisis keadaan atau potensi sumber daya.


2. Pemilihan materi untuk pemberdayaan
3. Pendekatan metode pemberdayaan.
4. Pendampingan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT WILAYAH PESISIR

A. FAKTOR PENDUKUNG

MASYARAKAT

SARANA & PRASARANA SUMBER DAYA ALAM


B. FAKTOR PENGHAMBAT

Terbatasnya sumber daya manusia

INTERNAL Terbatasnya sumber daya manusia

Terbatasnya sumber daya manusia

Akses kelompok usaha bersama


(KUB) sebagai mitra pemerintah
sebagai jembatan pemerintah
dengan pengusaha kurang optimal
EKSTERNAL
Belum ada pihak swasta yang
memberikan bantuan modal sebagai
usaha pemberdayaan ekonomi
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai