Manajemen Pendampingan Kasus Shelter Warga
Manajemen Pendampingan Kasus Shelter Warga
WAKIL PEMBINA
Wakil Walikota Makassar
PENGARAH
1. Dinas PPPA Kota Makassar
2. Camat ………..
WARGA KETUA
SEKRETARIS
•
TUJUAN dan MANFAAT
Shelter Warga
1.Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pemenuhan Hak Anak, Perlindungan, Pencegahan dan Pelayanan Kasus KTP/A
3.Sebagai Tempat Penanganan Sementara bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
4.Perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan terlayani secara langsung, cepat dan aman.
5.Meningkatnya kepedulian warga dalam melakukan pencegahan, pelayanan dan pendampingan terhadap korban KDRT, KTP
dan KTA. Dapat dilihat dengan semakin banyaknya kasus yang tertangani oleh masyarakat yang dimediasi oleh shelter warga
6.Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga layanan, hal ini dapat dilihat dengan semakin banyak kasus yang
7.Isu perempuan dan anak sudah menjadi isu prioritas baik ditingkat kelurahan maupun ditingkat RT/RW
1. Melakukan Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak
2. Melakukan pencegahan dengan melakukan sosialisasi kepada
Masyarakat sekitar terkait dengan KDRT, KTP dan dan KTA
3. Mendorong munculnya peran serta masyarakat dalam upaya
pencegahan, pendampingan terhadap korban KDRT, KTP dan dan KTA
4. Melakukan layanan bagi korban KDRT, KTP dan KTA :
Peran TIM Menerima pengaduan dan registrasi korban
SHELTER Memberikan layanan rumah aman/shelter bagi korban KTP/A
Memberikan pendampingan yang diperlukan korban
WARGA Mengadakan rapat kasus
Merujuk kasus ke UPTD PPA, Sekta, Polres
Pendampingan dan Manajemen
KASUS KtP/A
• Orang yang mempunyai komitmen,
Siapa itu Pendamping?
kepedulian, kepekaan, dan pemihakan.
• Orang yang mempunyai pengetahuan
dan perspektif.
• Orang yang mempunyai ketrampilan.
• Melakukan pencegahan kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
• Untuk memfasilitasi, memediasi, dan
mendampingi korban (perempuan dan
anak).
• Melindungi korban kekerasan
perempuan dan anak.
Yang Harus
dimiliki •Pengetahuan.
Pendamping •Perspektif (cara
pandang).
•Ketrampilan komunikasi.
•Bukan pelaku kekerasan.
•Menjaga rahasia korban.
•Bersikap profesional.
Etika Pendamping
• Tidak melabeli, tidak menstigma, dan tidak mencap korban.
• Tidak menyalahkan atau menghukum korban.
• Tidak menghina korban.
• Tidak menggurui.
• Banyak mendengarkan.
• Menjaga kerahasiaan korban.
• Bersikap santun dan profesional.
• Tidak bersikap berlebihan dan menjanjikan sesuatu.
Kasus-kasus
Khusus • Perempuan korban kekerasan
seksual harus ditangani oleh
perempuan.
• Perempuan dan anak-anak yang
mengalami kekerasan berat,
sebaiknya langsung dirujuk ke
psikolog.
• Kasus-kasus tertentu yang sensitif
dan berat, sebaiknya langsung
dirujuk ke ahli/profesional.
•Non Diskriminasi
Prinsip
Penanganan
•Kesetaraan
Korban
•Yang terbaik bagi anak
•Kelangsungan hidup
dan perkembangan anak
•Penghargaan terhadap
pandangan anak
Penyelamatan Korban • Mendahulukan
keselamatan korban.
• Korban ditempatkan pada
lingkungan yang aman.
• Tempat korban hanya
diketahui oleh orang-
orang tertentu.
• Jika dibutuhkan harus
dilaporkan kepada aparat
keamanan.
Wawancara dengan • Tempat harus memberi
kenyamanan bagi korban.
Korban • Menunjukkan pemihakan
terhadap korban.
• Bersikap terbuka terhadap
Korban.
• Sedikit bertanya, banyak
mendengar.
• Tidak mendesak, tetapi memberi
kesempatan kepada korban.
• Meminta ijin untuk
mencatat/merekam.
Rujukan
• Jika kasus dianggap serius dan rumit, segera
dirujuk.
• Untuk kasus-kasus yang dapat diselesaikan,
rujukan merupakan pilihan terakhir.
• Korban harus mendapatkan informasi yang jelas
mengenai lembaga rujukan.
• Semua proses harus disertai dengan pencatatan.
Penyelesaian Kasus •Mendengar kedua
Secara Kekeluargaan
belah pihak.
•Mempertemukan
kedua belah pihak
untuk klarifikasi.
•Putusan diterima
oleh kedua pihak.
•Putusan dibuat
secara tertulis.
SHELTER WARGA MEMILIKI LANGKAH KERJA MELALUI STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN (SOP)
S
EMPAT SOP SHELTER WARGA A SU
K
N
1. SOP LAYANAN PENGADUAN E M E
A J
2. SOP LAYANAN PENANGANAN KASUS AN
M
3. SOP LAYANAN RUMAH AMAN SEMENTARA
4. SOP LAYANAN RUJUKAN
JENIS DAN BENTUK KASUS YANG
DITANGANI UPTD PPA
BENTUK KEKERASAN
JENIS KASUS - KEKERASAN FISIK
- KTA - KEKERASAN PSIKIS
- KDRT - KEKERASAN SEKSUAL
- ABH - PENELANTARAN
- KTP - TRAFFICKING
- DISABILITAS - EKSPLOITASI
- KORBAN NAPSA - BULLYING/INTOLERANSI
- ANAK DALAM SITUASI DARURAT - PENCULIKAN
- PERKAWINAN ANAK - DLL
- DLL