Anda di halaman 1dari 17

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN

PEREMPUAN DAN ANAK DALAM


PENCEGAHAN PERKAWINAN
ABDUL GOFUR
DIREKTUR LBH SARIBATTANG INDONESIA
Definisi Perkawinan Anak Dari
Terminologi Internasional antara lain:
Definisi
PERUBAHAN ATAS UU
PERKAWINAN
UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan UU No. 16 Tahun 2019 tentang Perubahan
Atas UU No. 1 Tahun 1974
Pasal 7
Pasal 7
1) Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria dan
wanita sudah mencapai umur 19 (sembilan belas)
1) Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria tahun.
sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun
dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 2) Dalam hal terjadi penyimpangan terhadap
(enam belas) tahun. ketentuan umur sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), orang tua pihak pria dan/atau orang tua
2) Dalam hal penyimpangan terhadap ayat (1) pasal pihak wanita dapat meminta dispensasi kepada
ini dapat meminta dispensasi kepada Pengadilan Pengadilan dengan alasan sangat mendesak
atau Pejabat lain, yang ditunjuk oleh kedua orang disertai bukti-bukti pendukung yang cukup.
tua pihak pria maupun pihak wanita.
3) Pemberian dispensasi oleh Pengadilan
3) Ketentuan-ketentuan mengenai keadaan salah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib
seorang atau kedua orang tua tersebut dalam mendengarkan pendapat kedua belah calon
Pasal 6 ayat (3) dan mempelai yang akan melangsungkan
(4) Undang-undang ini, berlaku juga dalam hal perkawinan.
permintaan dispensasi tersebut ayat (2) pasal ini
dengan tidak mengurangi yang dimaksud dalam 4) Ketentuan-ketentuan mengenai keadaan seorang
Pasal 6 ayat (6). atau kedua orang tua calon mempelai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3)
dan ayat (4) berlaku juga ketentuan
3
7
Upaya Pencegahan Perkawinan Anak
CIKAL BAKAL PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR

TENTANG PENCEGAHAN PERKAWINAN ANAK


MoU
REKOMENDASI
DISPENSASI
KAWIN SERTA
PEMENUHAN
HAK DAN
PERLINDUNGAN
PEREMPUAN DAN
ANAK PASCA
PERCERAIAN
PAKTA INTEGRITAS PENCEGAHAN
PERKAWINAN ANAK
Strategi Daerah Pencegahan Perkawinan Anak
1. Optimalisasi Kapasitas Anak bertujuan untuk memastikan anak memiliki
resiliensi dan mampu menjadi agen perubahan
2. Lingkungan yang Mendukung Pencegahan Perkawinan Anak bertujuan
untuk menguatkan peran orangtua, keluarga, organisasi
sosial/kemasyarakatan, sekolah dan pesantren untuk mencegah perkawinan
anak
3. Aksesibilitas dan Perluasan Layanan bertujuan untuk menjamin anak
mendapatkan layanan dasar komprehensif untuk kesejahteraan anak
4. Penguatan Regulasi dan Kelembagaan bertujuan untuk memastikan
harmonisasi dan sinkronisasi regulasi dan peraturan; menjamin pelaksanaan
dan penegakan regulasi terkait pencegahan perkawinan anak, dan
meningkatkan kapasitas dan optimalisasi tatakelola kelembagaan
5. Penguatan Koordinasi Pemangku Kepentingan bertujuan untuk
meningkatkan sinergi dan konvergensi upaya pencegahan perkawinan anak
Peran dan Tanggungjawab Pemangku Kepentingan Setiap
Tingkatan

TINGKAT KAB/KOTA
1. Memastikan adanya kebijakan pencegahan perkawinan anak
2. Memastikan alokasi anggaran untuk kegiatan pencegahan
perkawinan anak
3. Menyiapkan SDM terlatih sebagai Agen pencegahan perkawinan
anak
4. Memastikan terbentuknya forum komunikasi atau (nama lainnya)
untuk pencegahan perkawinan anak
5. Memastikan berfungsinya secara optimal layanan terkait
perkawinan anak
6. Pemberian penghargaan kepada Kecamatan/Desa/Kel untuk bebas
perkawinan anak
7. Memastikan adanya sinergi dan koordinasi dalam implementasi
kebijakan pencegahan perkawinan anak di tingkat kecamatan
8. Membuat laporan pelaksanaan STRADA PPA secara berkala
Peran dan Tanggungjawab Pemangku Kepentingan Setiap
Tingkatan
TINGKAT KECAMATAN TINGKAT DESA/KELURAHAN

1. Memastikan terbentuknya sistem 1. Melaksanakan sosialisasi


rujukan pencegahan perkawinan anak pencegahan perkawinan anak
yang efektif 2. Memastikan alokasi anggaran
2. Memastikan ketersediaan layanan untuk kegiatan pencegahan
konseling oleh tenaga profesional perkawinan anak
3. Membantu koordinasi untuk pencegahan 3. Melaksanakan inovasi sistem
perkawinan anak rujukan pencegahan perkawinan
4. Memastikan data dan kasus terkait anak
perkawinan anak terdokumentasikan 4. Mengkampanyekan pencegahan
5. Memastikan adanya sinergi dan perkawinan anak
koordinasi dalam implementasi 5. Memastikan ketersediaan layanan
kebijakan pencegahan perkawinan anak konseling teman sebaya/Agen
di tingkat kelurahan ceria
6. Memastikan proses pembuatan
kebijakan di tingkat kelurahan
melibatkan remaja dan anak
REKOMENDASI
1 Mendorong Pelibatan Kelompok Anak
2. Memperkuat Fungsi Ketahanan dan Kualitas Keluarga
3. Mendorong pembentukan Piloting Sekolah Ramah Anak
4. Integrasi Program Pencegahan Perkawinan Anak ke
dalam Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Daerah
5. Sinergitas lintas sektor dalam upaya pencegahan
perkawinan anak
6. Penerapan system perlindungan anak berbasis
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai