Rancang bangun sarana praktek las GMAW berdasarkan kompetensi las dan ergonomi. Tugas khusus : Analisis
kekerasan dan struktur mikro pada baja karbon rendah AISI 1020 sambungan pengelasan GMAW dengan variasi
arus listrik 100A, 110A, dan 120A
Robbi Muhlisin
40040218650044
Pengelasan GMAW adalah proses penyambungan logam dengan proses pencairan dengan
tambahan berupa kawat gulungan dan gas pelindung. Las GMAW memiliki efisiensi pengelasan
yang baik dan memiliki hasil yang baik jika digunakan pada baja karbon. Baja karbon rendah
memiliki sifat mampu las yang tinggi, sehingga baja karbon rendah sangat baik menjadi spesimen
yang digunakan pada pengelasan GMAW. Masukkan panas dalam proses pengelasan GMAW
berpengaruh terhadap kualitas hasil las karena akan mempengaruhi penetrasi logam las dan
memperlebar heat affected zone (HAZ) sehingga hal ini juga berpengaruh terhadap hasil dari
kekerasan dan struktur mikro spesimen penelitian.
2022 BATASAN MASALAH
1. Variasi arus las yang digunakan yaitu, 100A, 110A dan 120A dengan tegangan yang sama
yaitu, 22V.
2. Mesin las menggunakan mesin las MIG CO2 Rilon 200GW.
3. Las GMAW menggunakan gas pelindung CO 2.
4. Kawat las yang digunakan adalah welding wire role CO2 bertipe AWS A5.18 ER70S-6.
5. Uji kekerasan menggunakan rockwell hardness test.
6. Uji mikrostruktur menggunakan mikroskop dengan pembesaran hingga x 400.
7. Bahan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah baja karbon rendah AISI 1020.
2022 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pengaruh variasi arus las terhadap kekerasan dan struktur mikro pada baja
1. Mengetahui kekerasan dan struktur mikro dari baja karbon rendah AISI 1020 sambungan
pengelasan GMAW dengan variasi arus listrik 100A, 110A dan 120A.
2. Membuat desain alat dari sistem pengelasan GMAW sebagai penerapan terhadap ilmu dari
solid mekanik.
2022 BAJA KARBON RENDAH
Baja karbon adalah paduan antara besi dan karbon dengan tambahan silikon, mangan, fospor, sulfur dan
tembaga. Baja karbon rendah mengandung karbon antara 0,008% - 0,30%. Baja AISI 1020 adalah salah
seperseratus persen.
2022 LAS GAS METAL ARC WELDING
40 – 160 A (MMA)
5 No-load voltage 55 V
6 Duty cycle 30 %
8 Efisiensi 80 %
14 Berat (Kg) 21
1. Pembuatan kampuh
Pembuatan kampuh dipotong
menggunakan wirecutting. Kampuh
menggunakan standar berdasarkan (An
American Standard National, 2004) dan
memakai dimensi dengan panjang
100mm, lebar 100mm, dan tinggi 10mm.
2022 Prosedur Penelitian
2. Langkah pengelasan
• Hubungkan stekker power supply dan mesin
las pada stopkontak
• Pasang regulator pada tabung gas
• Hidupkan mesin las GMAW
• Letakkan spesimen pengelasan pada dudukan
pengelasan dan kencangkan pengunciannya
• Lakukan uji distorsi pada spesimen pengelasan
• Atur sudut pada torch las agar sesuai standar
posisi pengelasan
• Hubungkan power supply pada laptop yang
akan bekerja sebagai kontroller melalui
software PMC Autonics
• Atur heat input yang akan digunakan untuk
proses pengelasan pada mesin las GMAW
• Atur pergerakan torch untuk menyesuaikan
dengan kampuh spesimen las
• Jika hal – hal diatas sudah dipastikan
dilaksanakan dan sesuai proses pengelasan,
maka hubungkan pemegang benda kerja ke
spesimen pengelasan
• Lakukan pengelasan dengan cara running
software PMC pada laptop.
2022 Prosedur Penelitian
3. Pemotongan spesimen penelitian hasil pengelasan
Dimensi spesimen, yaitu panjang 30mm x lebar
10mm x tebal 10mm.
4. Uji kekerasan
Uji kekerasan menggunakan metode rockwell skala B
yang diberi indentasi awal dengan beban minor 10
kgf, lalu diberi beban utama 90kgf, selama 20 detik.
100A
Logam induk Heat affected zone Logam las
2022 Hasil Pengujian Struktur Mikro
120A
Logam induk Heat affected zone Logam las
2022 Analisa Continuous Cooling Transfromation (CCT)
Spesimen kuat arus 100A Spesimen kuat arus 110A Spesimen kuat arus 120A
2022 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, didapatkan beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengelasan menunjukkan hanya terdapat beberapa cacat seperti adanya sedikit
terak, lack of intern run fussion, poorstop, dan beberapa spatter pada daerah sekitar las
dan logam induk serta terjadi incomplete penetration pada spesimen pengujian dengan
kuat arus 100A. Terjadinya incomplete penetration dikarenakan kuat arus las yang rendah
sehingga penetrasinya tidak sedalam dibanding spesimen pengujian kuat arus 110A, dan
120A.
2. Variasi masukkan panas berupa kuat arus las mempengaruhi hasil kekerasan dan struktur
mikro. Semakin tinggi kuat arus las, nilai kekerasan semakin rendah dan struktur mikro
pada daerah logam las berbeda dengan daerah heat affected zone (HAZ) dan logam
induk.
3. Hasil analisa diagram CCT pada daerah logam las menunjukkan lintasan laju pendinginan
terdapat pada daerah bainit, sehingga hasil analisa struktur mikro memiliki hasil yang
2022
Terimakasih