Anda di halaman 1dari 37

MATERI UJI KOMPETENSI

JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

ELIANUR ARSUKA, SKM, DESS


2022
Penyelenggara Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Kesehatan

Adalah Instansi Pemerintah


Pengguna Jabatan Fungsional
Kesehatan di Pusat dan Daerah
setelah diberikan rekomendasi
penyelenggaraan uji dari
Kementerian Kesehatan.
PENYELENGGARA UJI
KOMPETENSI
Koordinator

Penanggung Jawab
Permenkes 18 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Kesehatan
Tugas UPT Vertikal/ Dinas Kesehatan Provinsi /
Kabupaten/Kota

1 Membuat rencana penyelenggaraan


5 Menerbitkan sertifikat uji kompetensi
untuk pejabat fungsional
Membentuk tim penguji
2
Membuat surat pengajuan pelaksanaan uji ke
6 Membuat Berita Acara Pelaksanaan Uji

3 Puskatmutu

Memfasilitasi penyelenggaraan uji


4 kompetensi termasuk dalam menyiapkan
fasilitas dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan uji
Pembentukan Penetapan Panitia Pelaksana
Uji
Bidang Perencanaan Bidang Sistem Informasi
• Membuat Perencanaan • Pemegang akun sebagai penyelenggara uji
• Melakukan identifikasi calon •
Melakukan updating data
peserta & tim penguji •
Memverifikasi data calon peserta uji

Mengirimkan proposal penyelenggaraan uji
• Perencanaan anggaran
• Perencanaan pengujian & •
Mengirimkan BAP

Menerima nomor sertifikat
• Perencanaan pembinaan

Bidang Pembinaan & Pengawasan


Sekretariat
•    Mengumpulkan berkas portofolio
Melakukan monev perencanaan, •

pelaksanaan, pelaporan, Melakukan persiapan alat & bahan



• Melakukan monev tim penguji •
Menjadwalkan pelaksanaan uji
• Pembinaan dan pengawasan

Menginformasikan pelaksanaan uji
kasus

Memberikan rekomendasi & masukan

Pengaturan jadwal, sarana

Memberikan masukan terhadap •
Melakukan dokumentasi
pemberian sanksi •
Mencetak serifikat uji
Peserta Uji Kompetensi

Syarat Peserta Uji Kompetensi


• Sekurang kurangnya sudah memangku jenjang jabatan
fungsional sebelumnya selama 1 tahun;
• Memiliki SK jabfung jenjang terakhir;
• Prestasi kerja paling kurang bernilai baik selama 1 tahun
terakhir yang dibuktikan dengan SKP
• Memiliki Surat rekomendasi dari pimpinan unit kerja
untuk mengikuti uji kompetensi jabfungkes
Kewajiban Peserta Uji
• Mempersiapkan berkas administrasi yang diperlukan
• Mengajukan permohonan UKOM ke pimpinan instansi pengguna dengan
diketahui atasan langsung.
• Melakukan registrasi online UKOM JABFUNG. Semua calon peserta uji
kompetensi harus mendaftar uji kompetensi secara online.
• Mencetak kartu registrasi online.
• Mempersiapkan berkas portofolio & data dukung yang diperlukan.
• Melakukan konsultasi dengan tim penguji sebelum melakukan uji kompetensi
(setelah ditetapkan menjadi calon peserta uji).
• Melaksanakan uji sesuai dengan tempat, waktu, metode yang telah ditetapkan.
Hak Peserta Uji
• Mendapatkan feedback dan hasil kelulusan uji kompetensi.
• Bila lulus, mendapat sertifikat uji kompetensi.
• Bila tidak lulus, boleh mengikuti uji ulang sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan oleh pelaksana.
• Bila uji ulang pertama tidak lulus, boleh mengikuti uji ulang yang kedua
sesuai dengan jadwal.
• Bila uji ulang yang kedua tidak lulus maka pimpinan instansi pengguna
memberikan peningkatan pengetahuan & keterampilan kepada pejabat
fungsional tersebut
Waktu dan Tempat Uji Kompetensi

• Pelaksanaan Uji dilakukan secara periodik


(memperhatikan periode kenaikan pangkat)

• Tempat Uji dapat disesuaikan dengan instansi tempat


pejabat fungsional bekerja atau instansi pembinanya,
dapat berupa :
a. Unit Pembina
b. Dinkes Provinsi
c. Dinkes Kab/Kota
d. UPT Kementerian Kesehatan
e. Klinik/Poliklinik Kementerian/Lembaga selain Kemenkes
f. Institusi dan atau Faskes lain
g. Tempat lain yang ditunjuk atau ditetapkan oleh
penyelenggara
Tim Penguji Kompetensi Jabfungkes

Jumlah Tim Penguji sekurang – kurangnya berjumlah tiga orang dan


Terdiri dari Ketua dan Anggota

Syarat:
1. Jabatan fungsionalnya = yang diuji
2. Jabatan < setingkat lebih tinggi dari yang
di uji
3. memiliki SK sebagai tim penguji
4. memiliki sertifikat sebagai tim penguji
5. tidak sedang menjalani hukuman disiplin
6. tidak sebagai peserta uji.
Tak ada penguji bersertifikat

…................. …....................................
SK Pimpinan
Penyelenggara Uji
memiliki keahlian
mampu dengan indikator
memiliki kemampuan teknis
kompetensi, keprofesian dan
pemahaman tentang jabatan
Pun jadi….... fungsional.
Tugas Tim Penguji
Melakukan pencatatan
dan melaporkan Menetapkan Metode uji

Melakukan monitoring
Membuat rencana penilaian
dan evaluasi

Melakukan
Memberikanpemutakhiran
feedback
instrumen
hasil penilaian Tugas Tim Menetapkan
Penguji metode penilaian

Memberikan feedback
hasil penilaian
Menyiapkan
perangkat penilaian
Melakukan penilaian

Memeriksa dan memvalidasi Berkoordinasi dengan


data dokumen instansi penyelenggara
Kewenangan Tim Penguji

Menetapkan kelulusan uji kompetensi

Memberikan catatan / feedback Meminta data/dokumen


hasil uji kompetensi tambahan kepada peserta
Kewenangan Tim Penguji maupun pihak yang
terkait bila diperlukan
Menentukan jenis metode dan
instrumen penilaian,

Menghentikan proses
Menetapkan substansi penilaian penilaian jika dipandang
Berdasarkan butir2 kegiatan dan tidak sesuai dengan ketentuan,
atau standar yang telah ditetapkan norma, etika dan prinsip
keselamatan,
Identifikasi Peserta UKOM

1. Jenis & kategori Jabatan Fungsional


2. Jumlah peserta Ukom
3. Golongan kepangkatan & jenjang jabatan terakhir peserta

4. Rumah jabatan & fasyankes masing2 peserta Ukom

5. Waktu & tempat pelaksanaan Ukom.


II. PERENCANAAN UKOM

A. CARA PENELAAHAN STANDAR KOMPETENSI/BUTIR KEGIATAN JABFUNGKES

Salah satu indicator perilaku Tim Penguji


UKOM Jabatan Fungsional.
memiliki kemampuan untuk menelaah butir
butir kegiatan dari jabatan fungsional sebagai
materi yang akan diuji.

Dengan ketentuan tersebut seorang penguji


harus mampu melakukan telaah tentang butir
kegiatan jabfung pada setiap jenjang.
Langkah2 telaah butir kegiatan/
jabfung pada setiap jenjang
Pelajari isi Permenpan Jabatan Fungsional Kes terkait sesuai
 kategori Jabfung yang akan diuji. (contoh: Permenpan nomor
29/2013 tentang jabatan Fungsional Radiografer & Angka
Kreditnya)

Cermati setiap butir kegiatan pada masing masing


 jenjang jabfung

Inventarisasi jumlah butir kegiatan pada setiap


 jenjangnya.

Jadikan telaah standar kompetensi dan butir kegiatan jabfung


 tersebut sebagai pendekatan dalam perencanaan uji kompetensi
B. IDENTIFIKASI UNIT KOMPETENSI/ BUTIR KEGIATAN YANG AKAN DIUJI

Setelah melakukan telaah unit kompetensi /butir


kegiatan jabfung, hal yang perlu dilakukan
seorang penguji dalam merencanakan ukom
adalah mengidentifikasi butir kegiatan yang akan
diuji.

01 Presentation by Marceline Anderson


Mengapa identifikasi unit kompetensi/butir kegiatan yang akan
diuji harus dilakukan ?
Karena dalam penerapannya, beberapa unit kompetensi/ butir
kegiatan yang pada masing2 jenjang tidak semua dapat
dilakukan di suatu rumah jabatan atau FASYANKES dimana
pejabat fungsional tertentu ditempatkan,

Sehingga seorang penguji harus.....


mampu mengidentifikasi butir kegiatan yang sesuai dengan kondisi
fasilitas pelayanan kesehatan dari rumah jabatan peserta UKOM.
LANGKAH-LANGKAH IDENTIFIKASI BUTIR KEGIATAN
YANG AKAN DIUJIKAN
 1.  Pilah dan pilih butir butir kegiatan sesuai
jenjangnya yang memungkinkan dapat
dilakukan peserta uji di rumah jabatannya
3. Pastikan jumlah butir kegiatan dari
(Puskesmas/ balai kesehatan/ RS tipe A, B, C
jenjang yang sedang dijabat dan yang
atau D dan sebagainya)
akan dijabat memenuhi komposisi 75%:
25%

2. Buat daftar dalam bentuk tabel dari butir


kegiatan yang dipilih yang merupakan butir
kegiatan dari jenjang yang sedang dipangku
dan yang akan dipangku peserta uji.
C. MEMILAH BUTIR KEGIATAN UTK UKOM

Sehingga memenuhi komposisi


Seorang penguji harus unsur utama, yaitu :
memilah sejumlah butir
75% butir kegiatan jenjang
kegiatan dari tiap jenjang yang sedang dijabat
jabfung sesuai yang
dipersyaratkan.
25% butir kegiatan dari
jenjang yang akan dijabat.
MATERI UKOM

1. Unsur utama yang dimaksud dalam


peraturan tersebut adalah berupa PERMENKES
butir2 kegiatan jabfung sesuai jenis jabfung
dari calon peserta ukom, NO 18 TAHUN
2. Unsur tambahan adalah berupa bukti dokumen 2017
Sertifikat Pelatihan dan atau pengembangan TENTANG
kompetensi dan atau penghargaan yang relevan PENYELENGGARAAN UJI
KOMPETENSI JABFUNG
KESEHATAN
Proporsi dari kedua unsur tersebut ditetapkan
dengan perbandingan 80% (unsur utama):
20% (unsur tambahan).
Regulasi Jabfung Kesehatan
NO NAMA JAFUNG PERMENPAN SKB PERMENKES SYARAT PENDIDIKAN
(JUKLAK) (JUKNIS)
Saat ini revisi

1 ADMINKES 42/2000 251/2001 19/2002 S1 KES -


2 APOTEKER 07/2008 1113/2008 377/2009 APOTEKER -
3 ASST.APOTEKER 08/2008 1114/2008 376/2009 SAA,D-III D III
FAR
4 BIDAN 36/2019 D-III/Profesi -
5 DOKTER 139/2003 1738/2003 - DOKTER -
6 DOKTER GIGI 141/2003 1740/2003 - DRG -
7 DOKDIKNIS 17/2008 1201/2009 - DR.SPES -
8 ENTOMOLOG 18/2000 396/2001 1201/2004 D-I/D-III/S1 DIII/S1
9 EPIDEMIOLOG 17/2000 395/2001 1200/2004 D-I/-/D-IV/S1 D-III/D-IVS1
10 FISIKAWAN MED 12/2008 1111/2008 262/2009 S1 FISMED -
11 FISIOTERAPIS 04/2004 209/2004 640/2005 D-III/D-IV -
FIS
12 NUTRISIONIS 23/2001 894/2001 1306/2001 D-III/S1 GIZI -
13 OKUPASI TERAPI 123/2005
22 101/2006 991/2006 D-III OKUP -
Regulasi Jabfung Kesehatan
SYARAT PENDIDIKAN
SKB PERMENKES
NO NAMA JAFUNG PERMENPAN
(JUKLAK) (JUKNIS)
Saat ini revisi

15 PENYULUH KESMAS 58/2000 1811/2000 66/2001 D-III/S-1 -


16 PEREKAM MEDIS 30/2013 48/22/2014 47/2015 D-III/S-1 -
17 PERAWAT 35/2019 - - D-III/Ners -
18 TERAPIS GIGI DAN MULUT 37/2019 - - D-III/DIV -
19 PRANATA LABKES 08/2006 611/2006 413/2007 SLA-S1 DIII/S1
20 PSIKOLOG KLINS 11/2008 1112/2008 613/2010 S1 -
21 RADIOGRAFER 29/2013 47/21/2014 52/2015 D-III/DIV -
22 REFRAKSIONIS 47/2005 1368/2005 994/2006 D-III REFRAK -

23 SANITARIAN 10/2006 18/2001 153/2006 D1-S1 DIII/S1


24 TEKNISI ELEKTROMEDIS 28/2013 46/23/2014 51/2015 D-III/DIV -
25 TEKNISI GIGI 06/2007 1148/2007 365/2008 D-III TG -
26 TEKNISI TRANFUSI DARAH 05/2007 1147/2007 364/2008 D-1 TD DIII
27 TERAPIS WICARA 48/2005 1367/2005 992/2006 D-III TW -
28 PEMBIMBING KESJA 13/2013 (47/2013) 50/18 -2013 62/2014 D-IV-S1 -
29 ASISTEN PENATA ANESTESI 10/2017 3/2018 21/2019 DIII -
30 PENATA ANESTESI 2323 11/2017 3/2018 22/2019- D-IV/S1 -
Tabel daftar
identifikasi
butir kegiatan
berikut ini
Ceklis persyaratan UKOM
dalam perencanaan ukom seorang penguji perlu
menyiapkan daftar ceklis tentang item persyaratan ukom
PENENTUAN METODE UJI

Metode Uji
adalah suatu cara mengumpulkan bukti bukti agar
dapat mengukur pemenuhan kompetensi dari peserta
yang akan di uji.
Metode Uji Kompetensi

• Metode uji, dapat berupa :


a. Portofolio Waji b
b. Uji Tulis
Pilihan
c. Uji Lisan
d. Uji Praktik
Bukti kompetensi pada metode
portofolio harus memenuhi kriteria

Metode 1. Memadai
2. Valid
Portofolio
3. Asli

4. Terkini
merupakan metode wajib,
sedangkan metode lainnya dapat ditetapkan
sebagai metode uji pilihan sesuai kebutuhan
di rumah jabatan tempat peserta uji
Penilaian Portofolio
Memadai kesesuaian antara jumlah dokumen yang dipersyaratkan

PERTAM
dengan ketersediaan dokumen portofolio yang ada

Valid Bukti asuhan /pelayanan yang dilakukan dibuktikan dengan

A
Autem corrumpit quo te. Pri
dokumen/loogbook yang telah diverifikasi ditandai dengan
cu unum habeo modus, ne
tanda tangan & nama jelas atasan langsung atau ketua tim
munerepelaksana
maluissetatauhis. Est
penanggung jawab asuhan.
quod ignota viderer in. Ius
Asli a. Untuk bukti asuhan/pelayanan, dokumen yang dinilai
ne etiam latine
merupakan bukti asli dari asuhan / tindakan yang
quaerendum. Pri id ferri
dilakukan yang berupa laporan portofolio yang diserahkan
fabulas assentior, error
munere. ke penguji,
b. Untuk sertifikat pelatihan, dokumen berupa sertifikat asli
dan dapat ditunjukkan kepada penguji pada saat ujian.

Terkini laporan pekerjaan dalam kurun waktu paling lama 5 tahun


sejak ditetapkan dalam SK jenjang Jabfung terakhir sampai
dengan pelaksanaan ujian.
PENILAIAN
PORTOFOLIO
Penilian portofolio terdiri dari
dua komponen 1
2
20%
80%
Sertifikat
Unsur
Pelatihan Pelayana
Karya atau n/Asuhan
Penghargaan Pengembangan
yang relevan Profesi
bidang atau
kesehatan
KomponenTambahan Komponen Utama
KOMPONEN UTAMA

 Bukti Pelayanan/asuhan
Penilaian komponen pelayanan/asuhan ini mengacu
dari butir kegiatan jabatan fungsional dengan kriteria:
a. 75% - 80% komponen pelayanan/asuhan
berasal dari kompetensi pada jenjang yang
sedang dipangkunya dan
b. 20% - 25% komponen pelayanan/asuhan
berasal dari kompetensi yang akan
dipangkunya

www.themegallery.com
KETENTUAN

Batas kelulusan minimal 70% dari nilai total


keseluruhan dengan komposisi 80% dari
komponen utama dan 20% dari komponen
tambahan

komponen utama wajib dilakukan dan komponen


tambahan dapat memilih diantara 3 pilihan (a
dan/atau, b dan/atau c)

www.themegallery.com
[Image Info] - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
Tim penguji harus
menyiapkan rencana
penilaian kelulusan.
PENENTUAN NILAI
Penilaian kelulusan dimulai BATAS
dengan menentukan nilai batas
lulus dari capaian pengumpulan LULUS (NBL) DARI
bukti CAPAIAN
Nilai batas lulus yang wajar PENGUMPULAN
berkisar antara 60 s/d 80 dari BUKTI
total target yang harus
dipenuhi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai