Teropong
Mounting
Tripod
Starbook
Perkataan Abdullah bin Umar bin Khattab radiallahu
anhu :Ilmu itu ada tiga : kitab yang berbicara (Al.Quran),
sunnah yang berlaku dan perkataan sy tidak tahu▪
Penutup
PENDAHULUAN
Teropong
Mounting
Tripod
Starbook
DASAR HUKUM
Pasal 8
Penyelenggaraan
Meteorologi Pasal 11
Pasal 1 Ayat 3 Klimatologi dan Pengamatan geofisika
Geofisika adalah gejala Geofisika (MKG) paling sedikit dilakukan
alam yang berkaitan meliputi pengamatan; terhadap unsur getaran
dengan gempa bumi pengelolaan data; tanah, gaya berat,
tektonik, tsunami, pelayanan; penelitian, kemagnetan bumi, posisi
gravitasi, magnet bumi, rekayasa, dan bulan dan matahari,
kelistrikan udara dan pengembangan; serta penentuan sistem waktu,
tanda waktu. kerjasama internasional tsunami, serta kelistrikan
dalam bidang MKG udara.
UU
31/
2009
TUJUAN PEMBELAJARAN
Hasil Belajar
Pada akhir pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu menerapkan persiapan-persiapan dalam
pelaksanaan rukyat hilal sesuai dengan standar BMKG.
Indikator Keberhasilan
1 Mampu menjelaskan dasar hukum hisab rukyat hilal di BMKG
Teropong
Mounting
Tripod
Starbook
DASAR-DASAR RUKYAT HILAL DAN
VISIBILITAS HILAL
BMKG menghitung kombinasi ketiga bagian ini, karena merupakan inti dari pada kriteria visibilitas hilal modern.
KRITERIA PERUKYAT HILAL DI BMKG
Dalam melaksanakan rukyat Hilal untuk menjalankan amanat peraturan perundang-undangan serta pemahaman visibilitas Hilal di
atas, perukyat Hilal di BMKG haruslah:
1. Mengetahui dasar hukum dan pentingnya rukyat hilal di BMKG.
2. Sehat jasmani dan rohani. Dalam hal ini, khususnya indera melihatnya dapat berfungsi dengan baik, meskipun
menggunakan alat bantu seperti kaca mata.
3. Minimal memahami konsep trigonometri bola dan pergerakan Hilal di langit senja. Memahami konsep visibilitas Hilal, akan
lebih baik.
4. Dapat mengoperasikan peralatan rukyat Hilal dengan baik. Memahami cara kerja teleskop otomatis dan/atau theodolit
digital, penggunaan detektor (kamera digital dan alat ukur kecerlangan langit (SQM)), pengoperasian perangkat lunak rukyat
hilal, pengoperasian live streaming rukyat hilal, dan analisis data citra Hilal.
5. Khusus untuk penentuan awal bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah, jika bergabung dengan Tim Rukyat Kementerian
Agama, dalam satu tim rukyat Hilal BMKG minimal ada seorang yang beragama Islam (untuk keperluan penyumpahan oleh
pihak berwenang (hakim agama), jika Hilal terdeteksi.
PERALATAN RUKYAT HILAL DI BMKG DAN
PEMELIHARAANNYA
Teropong
Mounting
Tripod
Starbook
PERALATAN RUKYAT HILAL DI BMKG
2. Detektor
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika no 7 tahun 2014 tentang Standar Teknis
dan Operasional Pemeliharaan Peralatan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, pemeliharaan berkala teleskop wajib
dilakukan minimal 3 bulan sekali.
Untuk melaksanakan pemeliharaan itu, peralatan yang disiapkan adalah multimeter untuk mengecek koneksi kabel-kabel dan
power supply-nya, minyak pelumas untuk gear mounting, kain khusus pembersih lensa, dan toolkit set.
Catat seluruh aktivitas pemeliharaan yang dilakukan pada log book peralatan.
PEMELIHARAAN PERALATAN RUKYAT
Selain pemeliharaan berkala, perlu dicek juga jika terjadi kerusakan pada teleskop. Hal-hal yang sering terjadi adalah :
1. Pada saat semua komponen teleskop sudah terpasang, dan power supply dinyalakan, mounting teleskop tiba-tiba bergerak sendiri.
Jika hal ini terjadi, matikan teleskop, cabut semua kabelnya. Setelah itu, pasang kembali kabelnya, tetapi kabel dari mounting ke hand
controller jangan dulu dipasang. Jika setelah teleskop dinyalakan, mounting bergerak sendiri, berarti masalah bukan di kabel hand controller.
Namun jika mounting diam, sementara saat kabel hand controllernya dipasang mounting bergerak sendiri, maka kerusakan adalah di kabel
hand controllernya. Karena itu kabel ini harus diganti.
2. Solar filter pecah. Satu-satunya solusi solar filter pecah adalah diganti.
Mounting
Tripod
Starbook
GAMBARAN UMUM
Salah satu bagian penting dalam persiapan rukyat adalah data hisab, khususnya data hisab untuk lokasi rukyat.
Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan.
Meskipun teleskop dapat bergerak secara otomatis ke posisi Hilal dan terus mengikutinya sampai Bulan
tersebenam, data hisab ini tetap penting untuk diperhatikan oleh para perukyat. Selain berfungsi untuk
memperkirakan posisi Hilal dan arah pergerakannya hingga terbenam, data hisab hilal juga berfungsi untuk
informasi pendahuluan kepada para pemangku kepentingan yang turut hadir di lokasi rukyat.
DATA HISAB HILAL
Secara umum data hisab Hilal dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. data umum untuk seluruh dunia atau wilayah tertentu.
Data umum dapat berupa peta tematik tentang Hilal, misalnya peta ketinggian Hilal, peta elongasi, peta umur
bulan, peta lag, dan peta fraksi illuminasi bulan. Selain itu ada juga peta visibilitas hilal yang merangkum peta-
peta di sebelumnya.
2. data untuk satu lokasi, yaitu lokasi rukyat Hila.
Adapun data untuk satu lokasi adalah data yang di hisab khusus untuk lokasi tertentu. Saat ini di BMKG,
data satu lokasi yang ditampilkan adalah :
1) Waktu konjungsi geosentrik atau konjungsi atau fase Bulan baru atau ijtima’, yaitu peristiwa ketika bujur
ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi.
2) Waktu terbenam Matahari dan waktu terbenam Bulan, yaitu yang dinyatakan ketika masing-masing
piringan atas Bulan atau Matahari tepat berada di horizon-teramati (ufuk mar'i).
3) Azimuth Matahari saat Matahari terbenam. Azimuth ini dinyatakan dari titik Utara Geografis (True North)
menyusuri horizon ke arah Timur hingga ke posisi proyeksi Matahari di horizon.
4) Tinggi dan Azimuth hilal saat matahari terbenam. Tinggi Hilal dari horizon-teramati (ufuk mar'i)
dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon teramati untuk pengamat di permukaan
Bumi. Definisi Azimuth Hilal sama dengan definisi Azimuth Matahari.
DATA HISAB HILAL
5) Elongasi atau jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat di
permukaan Bumi.
6) Umur Bulan, yaitu selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi.
7) Lag, yaitu selisih antara waktu terbenam Bulan dan Matahari. Lag setara dengan lama Bulan di atas horizon
teramati.
8) Fraksi Illuminasi Bulan, yaitu persentase perbandingan antara luas piringan Bulan yang tercahayai oleh
Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas seluruh piringan Bulan
9) Ilustrasi posisi Hilal di langit dekat horison arah Barat dari sejak Matahari terbenam hingga bulan
terbenam.
10)Kurva potensi teramatinya Hilal pada waktu tertentu sejak matahari terbenam hingga bulan terbenam. Hilal
berpotensi untuk teramati jika nilai kontras Hilal lebih besar daripada nol.
DATA HISAB HILAL
PEMILIHAN LOKASI RUKYAT HILAL
Teropong
Mounting
Tripod
Starbook
LOKASI RUKYAT HILAL
5. Terdapat tempat untuk mengamankan peralatan rukyat dengan segera jika tiba-tiba terjadi hujan.
PENUTUP
Teropong
Mounting
Tripod
Starbook
KESIMPULAN
Pemahaman akan persiapan rukyat hilal dan tahapannya sangat dibutuhkan
Pemahaman 1 dalam memberikan informasi dan jasa yang tepat, akurat, handal dan
bermanfaat bagi masyarakat dan stake holder