Anda di halaman 1dari 25

MEKANISME PERANCANAAN DAN

PENGANGGARAN OTSUS
disampaikan pada Kegiatan PelatihanTraining of Participants USAID Kolaborasi

Oleh :
MARYONA LAWALATA,
S.Si

Manokwari, 21 Juni 2023.


Outline
1.Dasar Hukum
2.Profil Papua Barat
3.Latar Belakang dan Filosofi Otsus
4.Kebijakan Baru OTSUS (UU No. 2
Tahun 2021 dan Turunannya PP 106
Tahun 2021 & PP 107 Tahun 2021)
5.Mekanisme Perencanaan dan
Penganggaran Otsus

Bappeda Provinsi Papua Barat


DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang Pemekaran Provinsi Irian Jaya Barat, Papua
Tengah, Kabupaten Mimika, Puncak jaya dan Kota Sorong;
2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2002 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua dan
Undang-undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Barat;
3. Undanga-Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2001 tentang Pemberlakuan Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Barat
4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Barat
5. Undanga-Undang Nomor 29 Tahun 2022 tentang Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya
6. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2003 tentang Percepatan Reaktivisasi Provinsi Irian Jaya
Barat;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tentang Perubahan Nama Provinsi Irian Jaya
Barat Menjadi Provinsi Papua Barat;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2021 tentang Kewenangan dan Kelembagaan
Pelaksanaan Kebijakan Otonomi Khusus Provinsi Papua
9. Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2021 tentang Penerimaan, Pengelolaan, Pengawasan,
dan Rencana Induk Percepatan Pembangunan Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Khusus
Provinsi Papua
PROFIL PROVINSI PAPUA BARAT
WILAYAH ADMINISTRASI:
7 KABUPATEN
(86 distrik, 21 kelurahan & 969 kampung)

LOKASI:
LS - LS &
BT - BT
MANOKWARI
LUAS WILAYAH: PEGUNUNGAN ARFAK
MANOKWARI SELATAN
78.217,77 TELUK BINTUNI

LUAS DARATAN:
TELUK WONDAMA
60.338,14 FAK FAK
KAIMANA
LUAS LAUTAN:
17.879,63

JUMLAH PENDUDUK (Sensus 2020) : 1.134.068 JIWA


Proyeksi Jumlah Penduduk Papua Barat (2022) : 561.403 JIWA
Selisih Setelah Pemekaran PBD
KOMPOSISI PENDUDUK OAP DAN NON-OAP :
Berdasarkan SAIK+
(update 2 Juni 2023,
NON-
dengan cakupan data OAP OAP 33%
33% dari jumlah
Merupakan daerah dengan Zona Merah Stunting dan Kemiskinan penduduk)
Ekstrim 67%
Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Wondama, Bintuni,
Fak Fak, Kaimana.
Latar Belakang Otonomi Khusus

Filosofi awal Otonomi Khusus Provinsi


Papua diberikan kepada Provinsi untuk
dapat mengatur dan mengurus urusan
khusus di tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota sesuai dengan konteks
lokal Papua

Tujuan: agar dapat memproteksi dan


melakukan afirmasi, pemberdayaan
serta keadilan bagi Orang Asli Papua.

Bappeda Provinsi Papua Barat


KEBIJAKAN BARU
OTONOMI KHUSUS
UU No. 2 Tahun 2021 dan Turunannya
PP 106 Tahun 2021 (Kewenangan Khusus)
PP 107 Tahun 2021 (Tata Kelola)

Bappeda Provinsi Papua Barat


Perpanjangan Dana Otsus & Tambahan DBH Migas Otsus sampai dengan TA 2041

Perpanjangan alokasi Dana Otsus selama 20 tahun


dan Tambahan DBH Migas selama 15 tahun atau
sampai 2041, dalam supporting pendanaan untuk
mempercepat pembangunan dan upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat di wilayah Papua.

2022 - 2041

Bappeda Provinsi Papua Barat


Dana Otsus Dinaikkan Menjadi 2,25% dari Plafon
Dana Alokasi Umum Nasional
Angka 2,25% Tersebut Sudah
dengan didukung sumber pendanaan TKDD lainnya, seperti DAU, Mempertimbangkan:
DBH, DAK, DID serta dana Desa, sumber-sumber pendanaan
akan mendukung Pemerintah Daerah Papua mempercepat  Masih ditambah dengan DTI +
pembangunan di tanah Papua TKDD lain (DAK, DAU, DBH)
 Masih ditambah dengan Belanja
K/L untuk Pembangunan Papua
2,25%  Proyeksi kebutuhan output
layanan Dasar untuk mendorong
2% percepatan pembangunan
 Mengejar ketertinggalan dengan
Provinsi lain yang memiliki
karakteristik sejenis
 Perkembangan ruang fiskalAPBN
Sebelum Revisi UU

Bappeda Provinsi Papua Barat


PENERIMAAN DALAM RANGKA OTONOMI KHUSUS
Penerimaan dalam rangka Otsus Provinsi Papua Barat terdiri dari:
1. Dana Otonomi Khusus 2,25% DAU Nasional, yang terdiri dari :
a. Dana Otonomi Khusus yang bersifat Umum 1%
b. Dana Otonomi Khusus yang telah ditentukan penggunaanya dengan berbasis
Kinerja Pelaksanaan 1,25%
2. Tambahan DBH Migas Otsus Provinsi Papua Barat yang pengalokasinnya diatur
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai hubungan
keuangan antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah;
3. Dana Tambahan Infrastruktur (DTI)

Pasal 34, UU No. 2 Tahun 2021

Bappeda Provinsi Papua Barat


Turunan UU Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan
UU Nomor 21 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus Papua

PP 106 Tahun 2021 tentang


Kewenangan dan Kelembagaan
Pelaksanaan Otonomi Khusus Papua

PP 107 Tahun 2021 tentang


Penerimaan, Pengelolaan
Pengawasan dan Rencana Induk
Percepatan Pembangunan Papua
ALOKASI DANA OTSUS PAPUA BARAT SESUAI UU 21/2001
Kebijakan Dana Otsus : 2% DARI TOTAL DAU NASIONAL (UU 21/2001)
B
a
gi
a
n
K
a
b
u
p
B at
e
a n/

B g K
ot
a i a
(9
gi a %
0

a n se
te
n K la B
ag
h
Pr a di
ia
n
k
o b ur
Pr
ov
in
vi u n
a Bantuan
Keagam aan
si
(1
n p gi
b
(10% dari to-
tal dana Ot- %
0

si a a
nt
s us) se
tel
(3 t u
a
ah
di

0 e n
ke
ku
ra

% n a
ng
i
g ba
) / a nt

Bantuan Keagamaan (10% dari total dana


m ua
K aa
n
ke
o n) ag

t m
a

aa Otsus)
a n)

( PROSPPEK
7
0 Program Bersama
%
) Adat dan Pemberdayaan
Perempuan/Pengembangan Kebu-
dayaan
Lembaga-Lembaga yang diamanatkan
Undang-Undang
Bantuan Langsung Tunai (BLT)
Bagian Provinsi (10% setelah dikurangi ban-
2009-2017 2018-2019
tuan keagamaan)
2020
PERGUB PERGUB 53/2018 PERGUB 3/2020
• Pembg (10% dan 90%) mulai berlaku th 2018 (pembagian tsb setelah dikurangi PERDASUS 2/2019
untuk bankeu keagamaan dan hibah ke unipa);
• Sebelum th 2018 pembagiannya 30% utk prov dan 70% untuk kab/kota. pemb tsb
setelah dikurangi respek.
Bappeda Provinsi Papua Barat
PERBANDINGAN PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN DANA DALAM RANGKA OTSUS
SESUAI UU 21/2001 DENGAN UU 2/2021
PENGGUNAAN DANA OTSUS BLOCK GRANT (1%)
Termasuk, namun tidak terbatas pada :

 Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur nonbirokrasi yang meliputi pendidikan, kesehatan, air bersih, air
minum layak, sanitasi, penerangan, telekomunikasi, jaringan internet, jalan dan jembatan, dan perumahan rakyat
sesuai dengan kewenangan pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota;
 Bantuan sosial kepada masyarakat terutama Orang Asli Papua;
 Penguatan lembaga keagamaan dan adat;
 Penguatan perdamaian di wilayah Papua;
 Belanja operasional pelaksanaan tugas dan fungsi Majelis Rakyat Papua dan Majelis
Rakyat Papua Barat;
 Penyelesaian permasalahan tanah adat (ulayat);
 Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah;
 Koordinasi, perencanaan, penataan regulasi, monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengawasan Dana Otonomi
Khusus sesuai dengan kewenangan pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota; dan
 Komunikasi, informasi, dan edukasi pendanaan dalam rangka otonomi khusus kepada masyarakat.

Bappeda Provinsi Papua Barat


PENGGUNAAN DANA OTSUS SPECIFIC GRANT (1,25%)
TA 2022 – PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN
Program Peningkatan Kualitas Pendidikan (sekurang-kurangnya 30% dari alokasi Dana Otonomi Khusus yang telah ditentukan
penggunaannya) namun tidak terbatas untuk:

P ROV I N S I K A B / KOTA
1. Layanan pendidikan jenjang kepada masyarakat terutama Orang 1. Layanan pendidikan jenjang kepada masyarakat terutama OAP;
Asli Papua; 2. Pemberian beasiswa kepada masyarakat OAP;
2. Pemberian beasiswa kepada masyarakat OAP; 3. Fasilitasi rekruitmen pendidik dan tenaga pendidikan khususnya
3. Fasilitasi rekruitmen pendidik dan tenaga pendidikan khususnya yang bertugas di daerah perbatasan, terpencil dan terluar;
yang bertugas di daerah perbatasan, terpencil dan terluar; 4. Pembinaan, kesejahteraan, keamanan dan penghargaan untuk
4. Pembinaan, kesejahteraan, keamanan dan penghargaan untuk pendidik dan tenaga kependidikan khususnya yang bertugas di
pendidik dan tenaga kependidikan khususnya yang bertugas di daerah daerah perbatasan, terpencil dan terluar;
perbatasan, terpencil dan terluar; 5. Fasilitasi dan operasional pendidikan sistem asrama;
5. Fasilitasi dan operasional pendidikan sistem asrama; 6. Layanan Pendidikan non formal dan luar biasa.
6. Layanan Pendidikan non formal dan luar biasa. 7. pengawasan dan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
7. pengawasan dan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan

Bappeda Provinsi Papua Barat


PENGGUNAAN DANA OTSUS SPECIFIC GRANT (1,25%)
TA 2022 – PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN
Program Peningkatan Kualitas Kesehatan (sekurang-kurangnya 20% dari alokasi Dana Otonomi Khusus yang telah ditentukan
penggunaannya), namun tidak terbatas pada :

P ROV I N S I K A B / KOTA
Layanan kesehatan rujukan daerah provinsi/lintas Layanan kesehatan kepada masyarakat terutama
1 daerah kabupaten/kota kepada masyarakat terutama 1 Orang Asli Papua;
Orang Asli Papua;
Fasilitasi rekruitmen tenaga kesehatan terutama
Fasilitasi rekruitmen tenaga kesehatan terutama yang 2 yang bertugas di daerah perbatasan, terpencil dan
2 bertugas di daerah perbatasan, terpencil dan terluar terluar;
lintas daerah kabupaten/kota;
Pembinaan, kesejahteraan, keamanan dan
Pembinaan, kesejahteraan, keamanan dan penghargaan untuk tenaga kesehatan khususnya
penghargaan untuk tenaga kesehatan khususnya yang 3 yang bertugas di daerah perbatasan, terpencil dan
3 bertugas di daerah perbatasan, terpencil dan terluar terluar;
lintas daerah kabupaten/kota;
Pencegahan dan penanggulangan penyakit-penyakit
Pencegahan dan penanggulangan penyakit-penyakit
4 endemis dan/atau penyakit-penyakit yang
4 endemis dan/atau penyakit-penyakit yang membahayakan membahayakan kelangsungan hidup penduduk
kelangsungan hidup penduduk.

Bappeda Provinsi Papua Barat


PENGGUNAAN DANA OTSUS SPECIFIC GRANT (1,25%)
TA 2022 – PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Persentase setelah tercukupi syarat minimum Pendidikan dan Kesehatan, dapat
diampu oleh antara lain Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM yang kegiatannya antara lain:

P ROV I N S I K A B / KOTA
Pembangunan Balai Latihan Kerja; 1 Pembangunan Balai Latihan Kerja;
1
Pemberdayaan masyarakat kampung dengan
2 Pengembangan Wirausaha Muda Produktif; 2 mengutamakan Orang Asli Papua;

Penyediaan Rumah Produksi Bersama dengan 3 Pengembangan Wirausaha Muda Produktif;


3 Tata Kelola Koperasi;
Penyediaan Rumah Produksi Bersama dengan Tata Kelola
4 Koperasi;
Pengembangan sektor unggulan, Kawasan
4 perkotaan dan Strategis;
Pengembangan sektor unggulan, Kawasan perkotaan dan
5 Strategis;
Fasilitasi usaha rintisan secara terpadu dari hulu
5 ke hilir; Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat;
6

7 Fasilitasi usaha rintisan secara terpadu dari hulu ke hilir;

8 Penyediaan modal usaha dalam bentuk dana bergulir.


16
Bappeda Provinsi Papua Barat
PENGGUNAAN DANA OTSUS TAMBAHAN DBH MIGAS

 DANA TAMBAHAN INFRASTRUKTUR ➢ DANA TAMBAHAN DBH MIGAS


Pembangunan Infrastruktur antara lain: Penggunaan Tambahan DBH Migas antara lain
• Belanja Pendidikan Sesuai dengan Kewenangan
PROVINSI
Provinsi/Kabupaten/Kota (35%);
• Pendanaan Pembangunan Infrastruktur Perhubungan
• Belanja Kesehatan dan Perbaikan Gizi Sesuai Dengan
Provinsi Dan Lintas Kabuaten/Kota,
• Air Bersih, Kewenangan Provinsi/Kabupaten/Kota (25%);
• Energi Listrik, • Belanja Infrastruktur sesuai dengan Kewenangan
• Telekomunikasi Provinsi/Kabupaten/Kota (30%);
• Belanja Bantuan Pemberdayaan Masyarakat Adat
KAB/KOTA
(Kabupaten/Kota) (10%).
• Pendanaan Pembangunan Infrastruktur
Perhubungan,
• Energi Listrik,
• Air Bersih,
• Telekomunikasi, Dan
• Sanitasi Lingkungan

Bappeda Provinsi Papua Barat


MEKANISME PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN OTSUS

Bappeda Provinsi Papua Barat


INTEGRASI PERENCANAAN & PENGGANGGARAN APBD
Alokasi APBD Tahunan Per Daerah

Dana Otsus DTI


Menyusun Rencana Kegiatan TA. Berikutnya Mengusulkan Kegiatan DTI TA.
Kab/Kota atas Dana Otsus 1% dan Dana Otsus 1,25% Berikutnya sesuai alokasi Definitif
sesuai Alokasi Definitif Tahun sebelumnya Tahun Sebelumnya

Menyusun & Mengkompilasi Rencana


Mengusulkan & Mengkompilasi Kegiatan
Kegiatan TA. Berikutnya atas Dana Otsus
Provinsi 1% dan Dana Otsus 1,25% sesuai Alokasi
DTI TA. Berikutnya sesuai alokasi Definitif
Tahun Sebelumnya
Definitif Tahun Sebelumnya

Reviu kesesuaian dengan Reviu


Reviu kesesuaian dengan ketentuan awal, ketentuan penggunaan, serta
Pemerintah + penggunaan dan kewenangan kewenangan
Provinsi
Output : BA Reviu Output : BA Reviu

APBD Program/Kegiatan & Alokasi Program/Kegiatan & Alokasi


masuk dalam APBD masuk dalam APBD
(Syarat Salur) (Syarat Salur)
MEKANISME PERENCANAAN DANA OTSUS

Pemerintah Daerah Kab/Kota dan Provinsi menyusun perencanaan penggunaan penerimaan Otsus, berdasarkan
hasil musrenbang Otsus dengan berpedoman pada Rencana Induk serta dilakukan pendampingan dan evaluasi
oleh level Pemerintahan di atasnya.

MUSRENBANG OTSUS EVALUASI/PENILAIAN KELAYAKAN ATAS


Pemerintah Daerah RENCANA ANGGARAN DAN PROGRAM
melibatkan seluruh 1. Kesesuaian antara usulan program dengan RIPPP
pemangku kepentingan dengan memperhatikan hasil Musrenbang Otsus;
Rencana Induk
RPJMD/RPJPD/RKPD/ 2. kesesuaian usulan program dengan kewenangan
kabupaten/kota;
PENYUSUNAN RENSTRA/Renja
RENCANA ANGGARAN 3. sinergi usulan rencana program dan kegiatan
kabupaten/kota dengan rencana program dan
DAN PROGRAM kegiatan provinsi;
Memperhatikan Pagu memperhatikan
Alokasi TA sebelumnya 4. Kewajaran nilai program dan kegiatan;
5. Asas efisiensi dan efektivitas;
Evaluasi Kab/Kota
• oleh Gubernur 6. Hasil pemantauan dan evaluasi penerimaan dalam
EVALUASI PENILAIAN • Pendampingan oleh rangka otonomi khusus Provinsi Papua; dan
KELAYAKAN Pemerintah 7. Sinergi dengan rencana anggaran dan program
penggunaan penerimaan yang bersumber dari
Tambahan DBH Migas Otsus dan Dana Otsus
RKPD Evaluasi Provinsi Blockgrant (1%).
(sampai RAPBD mengikuti • oleh Pemerintah
Rencana Anggaran Daerah)

Bappeda Provinsi Papua Barat KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Penerimaan Dalam Rangka Otonomi Khusus
RIPP
Kemenkeu, Kemenkeu, Kemendagri,
Kemendagri, 10 Bappenas, dan K/L
Musrenbang (Reguler dan Otsus) Bappenas, dan K/L Teknis bersama Provinsi
Renaksi 5 • Dihadiri oleh: Penyusunan Usulan Teknis melakukan melakukan FGD hasil
RPJMD 2.b
Tahunan Rencana anggaran reviu RAP reviu maks minggu ke 2
1 a) Unsur-unsur enyelenggara
Mei
Pemerintahan; dan program (RAP)
Rancangan b) Masyakat; Provinsi 3.b
9
Awal RKPD
11
Disampaikan ke
2.a Kemenkeu, Bappenas,
5 Usulan RAP
Kemendagri, dan K/L
Provinsi Prov dan 8 teknis maks April
Hasil pembahasan
menyampaikan Hasil Hasil Evaluasi (berita acara)
Penyusunan Usulan Evaluasi ke Kab/Kota disampaikan ke
3.a Kab/Kota Provinsi
Rencana anggaran Disampaikan 4 Evaluasi RAP maks Minggu ke 3
dan program (RAP) Ke Provinsi Kab/Kota April 7
maks Minggu oleh Provinsi Rancangan 12
Kab/Kota Hal yg disampaikan:
Akhir RKPD
ke 1 April 1. RAP Tambahan
6 DBH Migas; 13 Provinsi
Kab/Kota 2. RAP Dana Otsus 14 menyampaikan
Hal yg disampaikan:
Pemerintah Pusat
melakukan menyampaikan 1%; penyesuain RAP
1. RAP Tambahan DBH Migas; 3. RAP Dana Otsus
penyesuain RAP ke ke Kemenkeu,
2. RAP Dana Otsus 1%; pendampingan
3. RAP Dana Otsus 1,25%; dan Prov maks Minggu 1,25%; KUA-PPAS Kemendagri,
dalam pelaksanaan 4. RAP DTI; dan
4. RAP DTI. ke 4 April (TAPD) Bappenas, dan
evaluasi 5. Hasil evaluasi
RAP Kab/Kota K/L Teknis maks
+ RAP Kab/Kota yang telah 15 Minggu ke 3 Mei
disesuaikan

Rancangan
 Pendampingan kepada Provinsi dalam mengevaluasi RAP Kab/Kota dilakukan oleh Kemenkeu
APBD
(DJPK + Kanwil DJPb), Kemendagri, Bappenas, dan K/L teknis terkait
 Penilaian atas RAP Provinsi dilaksanakan oleh Bappenas (Koordinator), Kemenkeu (Fasilitator),
Kemendagri, dan K/L teknis terkait

Bappeda Provinsi Papua Barat


MEKANISME PERENCANAAN DANA OTSUS

MUSRENBANG RENAKSI
RIPPP RPJMD
OTSUS 5 TH
Penilaian oleh
agar RAP sesuai:
Pusat

RAP • rencana aksi 5 (lima) tahunan dari


RIPPP, RPJMD, rancangan RAP PROVINSI
(RENCANA ANGGARAN DAN PROGRAM DALAM RKPD, dan hasil Musrenbansus;
RANGKA PENERIMAAN OTSUS)
BAP Hasil
• sinergi antara RAP dengan Evaluasi RAP
sumber RAP
pendanaan APBD lainnya; KAB/KOTA
• RAP Dana Otonomi Khusus 1%
• kewenangan masing-masing
RAP Perbaikan
• Pemda Otsus sesuai dengan
RAP Dana Otonomi Khusus 1,25% Evaluasi oleh (Final)
ketentuan UU;
• ketentuan peraturan
Gubernur
• RAP Dana Tambahan DBH Migas
perundang- undangan terkait Pendampingan
• RAP Dana Tambahan Infrastruktur Rancangan
• asas efisiensi dan efektivitas oleh Pusat
(menggunakan pagu DTI usulan Provinsi) RKPD

Memperhatikan Pagu Penerimaan dalam rangka KUA-PPAS TAPD


Otsus tahun sebelumnya

RA Rancangan APBD
P
Bappeda Provinsi Papua Barat KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PENYESUAIAN RAP PENGGUNAAN DANA OTSUS
Terdapat perubahan RAP dalam proses
Pembahasan Kebijakan Anggaran antara Tindak Lanjut:
Pemda dengan DPRP/DPRK Sesuai
SEBELUM TAHUN
Prosedur
ANGGARAN
Penyusunan
BERJALAN
Nilai RAP tidak sesuai dengan pagu PERBAIKAN
RAP Penerimaan dalam rangka Otsus dalam APBN
yang telah disetujui DPR RI dan Pemerintah
RAP

PENYESUAIAN RAP Mengurangi anggaran


Bila Nilai RAP lebih rendah dari Nilai
kegiatan RAP
dapat dilakukan Pemda bilamana Pagu APBN

Bila Nilai RAP lebih tinggi dari Menambah volume


Nilai Pagu APBN dan/atau rincian RAP

• dilakukan maksimal 2 kali dalam satu tahun;


SAAT TAHUN
ANGGARAN • bertujuan untuk menampung perubahan rencana anggaran dan
BERJALAN program Pemda dan optimalisasi anggaran;
• Dilaksanakan pada bulan Juni dan Oktober.

Hasil persetujuan atas usulan perubahan rencana anggaran dan Program oleh Pemerintah Pusat menjadi
pedoman dalam melakukan penyesuaian APBD

Bappeda Provinsi Papua Barat


PERUBAHAN RENCANA DAN PROGRAM PADA TAHUN BERJALAN

Dalam hal terjadi perubahan rencana dan program pada tahun


berjalan,
KABUPATEN/KOTA • DISETUJUI atau
• DITOLAK
Bupati/Walikota
menyampaikan
usulan perubahan. tembusan
KABUPATEN/KOTA
Gubernur
Evaluasi
PROVINSI
• DISETUJUI atau
Gubernur
• DITOLAK
menyampaikan
usulan perubahan.
PROVINSI

PERUBAHAN APBD
Jika setuju
Pemerintah Pusat Asistensi
Bappeda Provinsi Papua Barat
SEKIAN & TERIMA KASIH

Bappeda Provinsi Papua Barat

Anda mungkin juga menyukai